Anda di halaman 1dari 18

IMPLEMENTASI SITEM INFORMASI

PERUSAHAAN PT. GUDANG GARAM Tbk.

Disusun oleh :

Nama : Mohammad Saroni

NIM : 1801669

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajeme

    
ABSTRAK

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang
dimana setiap perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga bersaing di pasar
ekonomi saat ini. Permasalahan Implementasi Sistem Informasi Manajemen selalu menjadi
kendala dan hambatan dalam pengembangan disetiap organisasi. Indentifikasi masalah yang ada
dapat menjadi perbaikan dalam pengembangan Implementasi Sistem Informasi Manajemen
(SIM).
Makalah ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas mengenai
konsep sistem informasi manajemen suatu perusahaan. berbagai praktek dan pilihan
dipertimbangkan untuk perencanaan dan implementasi. Implementasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM) PT Gudang Garam Tbk. Terkait hal ini, berbagai perusahaan memerlukan
suatu layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi kepada setiap karyawan, manager, dan
pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini telah terwujud dengan baik pada PT Gudang Garam
Tbk. sehingga saat ini menjadi salah satu perusahaan yang menguntungkan pemerintah. Hanya
saja terdapat beberapa masalah kecil yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan sistem
informasi PT Gudang Garam Tbk. untuk kedepannya.

PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini,
membuat setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan maupun jasa harus bersaing
dengan perusahaan lain agar dapat tetap eksis, berkembang, dan mampu memenangkan daya
saing. Informasi merupakan salah satu sumber daya utama yang dapat menunjang keberhasilan
suatu perusahaan. Informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap dapat memberikan
dukungan dalam pengambilan keputusan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan perusahaan.
Perubahan penggunaan sistem informasi konvensional yang lebih manual kepada sistem
informasi yang otomatis di dalam perusahaan memiliki kecenderungannya akan banyak
menemui kendala. Contoh salah satu kendala adalah karyawan sebagai penggunanya (end users)
kurang mampu beradaptasi dalam menjalankan fungsi sistem informasi tersebut yang disebabkan
mereka sudah lama menggunakan sistem secara manual. Untuk mengatasi permasalahan ini,
biasanya cara yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melakukan pelatihan (training) kepada para
karyawannya dengan cara memakai jasa pihak lain atau vendor teknologi informasi (TI) yang
sudah berpengalaman di bidangnya.
Ada beberapa cara lainnya, seperti mengadaptasi salah satu dari empat strategi atau
model konversi sistem operasi, baik strategi konversi langsung, paralel, pilot, maupun dengan
strategi bertahap. Konversi sistem adalah salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam
penerapan sistem informasi yang baru. Pada tahapan konversi ini, aspek non-teknis meliputi
pendekatan, metode, strategi manajerial terkait sistem kerja dan organisasi pengguna menjadi
perhatian para pengembang di samping aspek teknis pengembangan sistem informasi karena
terlibatnya pengguna pada semua lini secara langsung. Pilihan masing-masing perusahaan
bergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan. Bisa juga karena alasan
meminimalisir resiko tapi memerlukan banyak biaya atau sebaliknya.

Dalam perusahaan proses penjualan merupakan proses yang sangat penting bagi
perusahaan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan informasi
yang dapat mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen. Penerapan komputer dan
sebuah sistem informasi penjualan menjadi suatu solusi karena dapat mendukung kinerja dalam
bagian-bagian yang berhubungan dengan penjualan serta mendukung pengambilan keputusan
bagi pihak manajerial untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem informasi penjualan berbasis
komputer dalam penyajian informasi penjualan yang diperlukan dapat langsung disajikan baik
pada layout layar monitor maupun media cetak. Sistem informasi penjualan berbasis komputer
ini dapat mengolah data lebih cepat dan pelayanan yang diberikan dapat lebih baik melalui
perangkat otomatisasi yang tersedia, selain itu kebutuhan akan informasi penjualan dapat
disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan adanya penyimpanan data secara elektronik yang
mudah untuk di akses oleh pengguna sistem. Sistem informasi penjualan yang  dijalankan
dengan baik dalam suatu perusahaan maka akan sangat membantu dalam mendukung aktivitas
penjualan dalam perusahaan.

 Tujuan Penulisan

Penulisan ini dilakukan dan memiliki beberapa tujuan yaitu dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen

2. Mengetahui lebih dalam mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam perusahaan

3. Menggambarkan penerapan sistem manajemen di PT. Gudang Garam Tbk.

4. Mengidentifikasi serta manganalisis sumber daya yang digunakan dalam penerapan sistem
informasi manajemen
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem informasi memuat suatu informasi mengenai perusahaan dimana adanya


kendala ataupun sesuatu yang penting bagi perusahaan tersebut mengenai sumber daya
manusia, tempat, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan tersebut.
Informasi tersebut mengandung data data yang dapat diolah pihak terkait untuk pengambilan
keputusan bagi perusahaan tersebut. Data itu sendiri mengenai fakta, kondisi, atau peristiwa
yang terjadi dalam jalannya kinerja perusahaan. Data yang di terima tidaklah harus langsung
di proses melainkan di jadikan sebagai tolak ukur untuk pengambilan keputusan selanjutnya
agar lebih efisien.
PEMBAHASAN

 Profil Perusahaan

Sebelum perusahaan PT. Gudang Garam berdiri, pemiliknya yang bernama SURYA
WONOWIJOYO kelahiran Hokian – Cina pada tanggal 15 agustus 1923 bekerja
diperusahaan rokok Tjap 93 (NV. Sembilan Tiga) milik pamannya di Jl Raden Patah – Kediri
setelah tahun1957 beliau membuka perusahaan sendiri dengan menyewa tanah seluas 1000M
dan jumlah sekitar 50 orang.
Seorang pengusaha yang dibesarkan di pulau Madura tepatnya di Sampang ini
merintis perusahaannya dengan sangat ulet dengan memasarkan 50 juta batang rokok yang
dipasarkan kekota  terdekat dengan harga Rp. 1,- perbungkus sekitar pada trahun 1958
sehingga menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang ini, sekitar tahun 1968 perusahaan
perseorangan ini akhirnya dirubah menjadi Firma (Fa) dan kemudian sekitar tahun 1972
dengan fasilitas pemerintah perusahaan-perusahaan ini menjadi “PT” tertutup yang sahamnya
hanya boleh dimiliki oleh keluarganya sendiri, dan tahun 1990 PT. Gudang Garam menjadi
terbuka dimana sahamnya bolehdimiliki oleh orang luar.
Pada tahun 1960 sebuah cabang produksi SKT dan SKL dibuka di Gurah sekitar 13
KM arah tenggara kota Kediri dengan pegawai kurang lebih 200 karyawan yang setiap
harinya pulang pergi Gurah – Kediri.
Dengan adanya kebijakan ekonomi pemerintah dan stabilitas politik pada awal orde
baru peluang semakin meningkat didalam negeri dan usahanya semakin akselerasi dengan
dukungan BNI 1946, sehingga pada September 1968 areal pertama seluas 100 M dibeli dan
dijadikan Unit I dan pada tahun yang sama dibangun unit II disusul pemindahan unit produksi
dari Gurah ke Kediri pada tahun 1969.
Pada tahun 1990 perusahaan mencatatkan sahamnya  pada Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya dan melakukan penawaran pada masyarakat luas pada bulan juli –
Agustus 1990 sebesar 1,98% sehingga total sahamnya 20%  dari modal yang disetor penuh.
 Sistem Informasi yang Digunakan oleh PT. Pertamina

PT. Gudang Garam Tbk. menggunakan berbagai sistem informasi untuk menunjang
operasi bisnis. Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah dalam manajemen resiko.
Dimana di PT. Gudang Garam Tbk. Sangat memperhatikan resiko resiko yang akan di hadapi
untuk perusahaan tersebut dalam menerima informasi yang ada. Tahapan tahapan yang ada
dalam manajemen resiko dalam PT. Gudang Garam Tbk. ialah :

 Risiko Keuangan

Untuk menghindari risiko gejolak nilai tukar valuta asing, Perseroan mempertahankan
kebijakan untuk melakukan pendanaan dalam Rupiah. Risiko nilai tukar valuta asing terjadi
dari waktu ke waktu, khususnya saat dilakukan pengadaan peralatan/mesin dari luar negeri
dan dalam skala yang lebih kecil, dari pengadaan rutin bahan baku pembantu impor misalnya
filter, perasa, serta suku cadang. Risiko ini berjangka relatif pendek dan sebagian kecil dapat
dikurangi dengan hasil penjualan ekspor dalam mata uang asing.

Dampak dari risiko nilai tukar valuta asing relatif kecil jika dibandingkan dengan
skala keuangan Perseroan secara keseluruhan. kebutuhan pendanaan terutama untuk modal
kerja, dipenuhi dari fasilitas pinjaman jangka pendek dari sejumlah bank lokal dan asing.
Seluruh fasilitas pinjaman ditinjau setiap tahun dan dapat diperbaharui dengan persetujuan
kedua belah pihak. jumlah dan periode pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan
dan kondisi pasar uang. Periode bunga pinjaman pada umumnya adalah 1,3 hingga 6 bulan
dan pada akhir periode, Perseroan memiliki opsi untuk memperpanjang atau melunasi
pinjaman tersebut. Perseroan menghadapi risiko pergerakan suku bunga di pasar karena suku
bunga untuk setiap pinjaman ditetapkan pada tanggal penarikan dan perpanjangan pinjaman
tersebut.

 Risiko pasokan

Perseroan memiliki tingkat persediaan yangmemadai untuk memperkecil dampak


yang mungkin ditimbulkan oleh naik turunnya ketersediaan bahan baku di pasar. kondisi
cuaca dapat mempengaruhi hasil panen bahan baku utama yaitu tembakau dan cengkeh.
Pengadaan bahan baku setiap tahun dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas,
harga dan tingkat persediaan Perseroan. Tujuan yang ingin dicapai Perseroan adalah stabilitas
kualitas dan biaya bahan baku.

 Risiko piutang

Piutang Perseroan pada umumnya berjangka pendek kurang dari sebulan dan tersebar
di sejumlah pelanggan yang ada di mata rantai distribusi sehingga tidak terjadi konsentrasi
yang tidak semestinya. Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang yang ada pada
tanggal laporan keuangan dapat tertagih.

 Perubahan Peraturan dan Risiko Terkait

Perseroan menyadari akan adanya pengetatan dalam periklanan rokok yang


dampaknya tentunya akan dirasakan oleh semua produsen. kami dengan tegas mendukung
penjualan rokok secara bertanggung jawab dan tidak membenarkan penjualan rokok kepada
orang yang belum dewasa. Kami percaya pembenahan yang kami lakukan pada distribusi dan
pemasaran akan mendukung penjualan secara efektif dan memastikan produk selalu tersedia
bagi konsumen dewasa dan layak untuk dikonsumsi.

Perseroan juga memantau dengan seksama perubahan ketentuan cukai pada industri
rokok yang dapat berpengaruh pada operasi Perseroan dan penjualan produk rokok secara
luas. kami mempertimbangkansemua perubahan dengan cermat, dampak dari risiko ini tidak
hanya relevan untuk Perseroan namun juga untuk industri rokok secara keseluruhan. kami
akan terus memantau perkembangan seputar rancangan dan perubahan peraturan Pemerintah.

 Pengawasan internal dan evaluasi Sistem Manajemen Risiko

Pengawasan keuangan dan operasional merupakan bagian dari kegiatan usaha rutin di
departemen terkait dan sebagai unit yang melaksanakan fungsi pengawasan bagi komite
Audit sebagaimana ditetapkan dalam rencana kerja tahunan komite Audit untuk mengkaji
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pembahasan secara lebih rinci dapat dibaca pada bagian Laporan komite Audit pada
laporan ini.Evaluasi sistem manajemen risiko merupakan bagian dari kegiatan rutin yang
dilakukan oleh Audit internal dan dilaporkan kepada Presiden Direktur dan komite Audit
yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris.

Efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko serta tindak lanjut dari
rekomendasi yang diusulkan merupakan bagian kesatuan dari proses ini.Laporan Tahunan
bagi para Pemegang Saham berisi penegasan bahwa Direksi telah mengkaji pengawasan
penting terhadap Perseroan, termasuk sistem yang mencakup operasional, keuangan,
kepatuhan dan manajemen risiko.

 Komponen Sistem Informasi

Input Data/Informasi

Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
sistemkeseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.
Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,
frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna
untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data
eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub sistem input terdiri dari :
A.    Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh,
pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengaN menggunakan kombinasi
media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code
yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan
kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca
data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
A.    Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial engineering
terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.

B.     Sub sistem intelijen manufaktur

Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap


mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber pekerja, material dan mesin.
Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :

1.      Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja


yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka
maupun borongan.

2.      Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan
data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.

3.      Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer
mereka.
Kegiatan‐kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur
 Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
 Pengujian data,
 Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
 Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalah gunaan data.
B. Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik

Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun


sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam komputer
sebagai bagian dari sistem fisik adalah :

A.       Computer Aided Design (CAD)

Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk
yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis maupun simbol‐simbol yang memiliki
makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih
sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk
membantu rancangan produk yang dimanufaktur. CAD digunakan untuk merancang segala
sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian‐bagian kecil,
memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis. Setelah rancangan itu dimasukkan
kedalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian
untuk mendeteksi titik‐titik lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian‐bagian tersebut
bergerak seperti sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat
mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu yang
disimpan dalam database rancangan. CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat
lunak CAE dan Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan
merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang
memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan
mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.Contoh
Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.
ERP (Enterprise Resource Planning )

            Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem
informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber
daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang,
waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-Sistem yaitu Sistem
Financial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Human Resource. Contoh
sistem ERP komersial antara lain: SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan JD.Edwards.
Selain itu salah satu sistem ERP open source yang populer sekarang ini adalah Compiere.
Modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP
setidaknya minimal terdiri atas:

a.      Customer Relationship Management (CRM)

Adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk


merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan
pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang
berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya
adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan
teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

b.      Financial Resource Management (FRM)

Adalah modul modul yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh
data finansial sehingga mampu menyajikan laporan dari hasil  relasi  data  dari  beberapa 
departemen.  modul-modulnya   antara lain; General Accounting, Financial Accounting,
Controling, Invesment Management, Treasury, dan Enterprise Controlling.

c.      Supply Chain Management (SCM)


Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan,
penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan. Tujuan dari SCM
adalah untuk melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers,
warehouse dan stores. SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir
dalam pengembangan sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet
adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan
hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam
memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan. Modul-modulnya antara
lain adalah : General Logistics, Sales and Distribution, Materials   Management, Logistics
Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production
Planning and Control, Project System, Environment Management

d.      HRM (Human Resource Management)

Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan


pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan
gaji. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti
pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi,
perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul ini.
Modulnya antara  lain: Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll,
Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management.

e.      Manufacturing Resource Planning (MRP II)

Evolusi dari Material Requirements Planning (MRP I), yang melingkupi faktor
tambahan seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity
planning dan shoop floor control. MRP I telah memasukan unsur pengawasan dan
pelaporan. Setelah MRP I perusahaan menyadari bahwa banyak hal yang harus dipadukan
antara lain keuangan, peramalan, sales order, analisis penjualan, distribusi, quality control
serta sistem pelaporan dan pengawasan lebih lanjut.

 Penerapan ERP PT Gudang Garam Tbk


Pembangunan fondasi sistem TI di PT. GUDANG GARAM TBK. sebenarnya
dimulai tahun 1992; sedangkan peralihan dari pola local area network (LAN) ke wide area
network (WAN) baru dilakukan pada 1995. Setelah itu, aplikasi bisnis korporat menjadi
fokus perhatian berikutnya. Setelah melalui proses screening, manajemen memutuskan
untuk menggunakan aplikasi ERP dari Oracle (yang masih dipakai hingga sekarang). “PT.
Gudang garam Tbk. Memang memakai Oracle. Saat ini, untuk mengintegrasikan
sistemnya. Perencanaan, Sistem & Pengembangan PT. Gudang garam Tbk., penggunaan
ERP dari Oracle itu mencakup hampir semua proses bisnis penting, mulai dari akuntansi
dan keuangan, manufaktur, hingga pengadaan barang dan manajemen barang jadi. Unit-
unit bisnis dalam naungan PT. Gudang garam Tbk. juga menggunakan aplikasi yang
dikembangkan sendiri untuk melengkapi solusi ERP. Bukti sudah modernnya sistem TI di
PT. Gudang Garam Tbk. juga terlihat pada sistem rantai pasokan (supply chain
management). Tengok saja, puluhan ribu petani tembakau PT. Gudang Garam Tbk.
semuanya sudah dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem berbasis bar code. Di bar code
itu tercatat nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan sebagainya.
Jadi, ketika panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim dengan bar code.
Dengan begitu, di tempat penampungan – yakni di Lombok dan Madura – hasil panen tadi
sudah bisa langsung dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang mencatat lagi.
Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam kegiatan pembelian material dan proses di
gudang. sistem barcoding digunakan karena grade daun tembakau yang dihasilkan para
petani berbeda-beda. Saat ini, PT. Gudang Garam Tbk. mengonsumsi 60-70 ribu ton
tembakau kering per tahun. Sayangnya, Angky mengaku tidak ingat luas lahan total yang
dipakai oleh para petani tembakau yang memasok panennya buat PT. Gudang Garam
Tbk.. Sebagai gambaran, per hektare kebun tembakau bisa berproduksi 15-20 ton. Sesuai
dengan prosesnya, daun tembakau yang dipanen akan disimpan di gudang selama 18-24
bulan supaya mengalami proses fermentasi alami. Teknologi canggih pun sudah
digunakan PT. Gudang Garam Tbk. di pabrik-pabriknya. Mulai dari kegiatan operasional
pabrik, mesin blending hingga pengujian rokok, sudah menggunakan sistem robotika.
Dengan begitu, proses analisisnya tidak lagi menggunakan rasa, melainkan memakai data,
sehingga kualitas produknya bisa sama. Kalau memakai rasa dan penciuman manusia,
kualitasnya tidak akan sama. Selain itu, jumlahnya banyak. Bayangkan saja, untuk satu
adukan jumlahnya mencapai 15 ton. Tidak mungkin (dikerjakan) oleh manusia. Jadi, di
PT. Gudang Garam Tbk. itu, dari hulu ke hilir sudah serba elektronik. Dengan bekal
sistem yang cukup canggih, PT. Gudang Garam  Tbk  mempertahankan  apa  yang  sudah 
berjalan  dengan  baik,    untuk meningkatkan keadaan. Pengembangan jaringan
infrastruktur dengan menambah koneksi ke kantor cabang penjualan dan pergudangan
yang belum terhubung, yang jumlahnya sekitar 30 kantor. Perubahan lain adalah
penerapan metodologi proyek untuk semua proyek TI di PT. Gudang Garam Tbk.
Strategi PT. Gudang Garam Tbk. lebih pada mengonsolidasikan sistem aplikasi
yang ada, dan memberi respons pada permintaan bisnis yang baru. Misalnya, melakukan
stardardisasi proses bisnis dengan mengimplementasi solusi ERP yang sama yang
digunakan oleh PT. Gudang Garam Tbk. kepada semua unit bisnis. Proses konsolidasi dan
integrasi aplikasi yang berlangsung terus – bersamaan dengan implementasi bisnis sistem
yang baru – memungkinkan mereka dapat memonitor indikator kinerja penting (Key
Performance Indicator) dengan lebih baik. Misalnya, masalah efisiensi pada operasional back
office di PT. Gudang Garam Tbk. Sistem TI itu antara lain mampu mengurangi level
overtime, di samping salesman dan staf administrasi dapat menyelesaikan pekerjaan lebih
cepat. Sekarang PT. Gudang Garam Tbk dapat melihat kinerja penjualan dan pergerakan
inventori secara tepat waktu. Dan, kami dapat meningkatkan servis ke pelanggan. Meskipun
penerapan TI ini sudah direncanakan untuk jangka panjang, sebaiknya PT. Gudang garam
Tbk. selalu melakukan perubahan-perubahan kecil untuk membantu meraih keberhasilan dari
pelaksanaan paket software baru ini. Setelah divisi TI terpisah dari perusahaan, bagian
terpenting dari perusahaan yang baru ini harus tetap memperhatikan aktivitas pemeliharaan
dari sistem TI PT. Gudang garam Tbk. tanpa menutup kesempatan untuk melayani
perusahaan lain. Untuk pelayanan yang disediakan PT. Gudang garam Tbk., dapat memberi
harga apa yang disebut metode transfer pricing sehingga perusahaan baru tersebut dapat
mengatur keuangannya sendiri. Penerapan suatu ERP sistem itu adalah suatu proses yang
kontinu. Begitu dimulai sudah tidak mungkin lagi dihentikan dan tidak ada titik
kesempurnaannya. Yang ada hanyalah proses penyempurnaan yang tak terhenti. Maka
penilaian ERP juga mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh. Banyak faktor yang perlu
dipikirkan pada seleksi ERP. Pada umumnya, ERP yang masuk ke Indonesia sudah teruji
kesuksesannya. Namum kesuksesan di negara lain belum tentu bisa menjadi suatu jaminan
bagi kita. Masalah sumber daya manusia dan  infrastruktur juga menjadi faktor penentu  ERP
akan   berkembang terus sesuai dengan tuntutan konsumen. Yang jelas perkembangan ERP
pada masa depan ini akan dititik-beratkan pada beberapa hal, yaitu, lebih mendukung
customer service, lebih mendukung vertical industri spesifik (vertical industry), dan juga
lebih mendukung proses pengambilan keputusan (decision support). ERP masa depan juga
akan lebih fleksibel dalam penerapan, pemakaian dan cara pembiayaan. Begitu juga banyak
manfaat bagi PT. Gudang garam Tbk. dalam membangun teknologi informasi seluruh sector
dapat dengan mudah mendapatkan informasi apa saja yang mereka perlukan serta Perusahaan
mampu langsung dapat merespon dalam Cepat merespon perubahan resep rokok. Setelah
ERP diterapkan, seluruh informasi data dapat dengan cepat dikoordinasikan ke semua
departemen. Ketika seorang staff memerlukan komputer baru dan manajer sedang tidak ada
di kantor dan harus menunggu untuk meminta persetujuan, ini merupakan salah satu hal yang
tidak efisien. Setelah TI diterapkan, staf itu dapat langsung memberitahukan lewat jaringan
sehingga manajer langsung dapat memberi persetujuan,sehingga dengan adanya teknologi
informasi hambatan seperti itu sudah dapat diatasi. PT. Gudang garam Tbk. berencana untuk
membangun TI dalam jangka panjang serta mengalokasikan dana sebesar US$ 5 juta setiap
tahun. Pembangunannya pun bukan hanya dilakukan oleh tim TI internal dan regional, tapi
dibantu oleh banyak vendor, baik dari luar negeri maupun lokal, seperti IBM, Sigma dan
Mitrais. Pengembangan TI itu dimaksudkan supaya proses bisnis lebih efektif, akurat dan
cepat. Pengguanaan IT bisa memberikan benefit penting bagi PT. Gudang Garam Tbk., yakni
adopsi tool atau teknologi baru yang sudah teruji keandalannya. Maksudnya, selama ini
infrastruktur TI dan teknologi PM sudah sangat terkenal dan menjadi best practice di industri
rokok. Dalam praktik di lapangan, teknologi itu akan berpengaruh pada semua level di PT.
GUDANG GARAM TBK. Untuk level atas akan berguna dalam analisis dan pengambilan
keputusan; dan bagi level menengah berfungsi dalam pengontrolan dan analisis operasional;
sedangkan di level bawah bisa menyederhanakan proses. Ujung- ujungnya, akan
meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selain itu, secara otomatis akan terbangun kultur
baru yang lebih positif, dan mendukung kinerja perusahaan

 KESIMPULAN
Penerapan implementasi sistem informasi di PT Gudang Garam Tbk. membawa
manfaat yang sangat baik sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi
dan efektifitas kinerja perusahaan. Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga
perusahaan PT Gudang Garam Tbk. bisa memperkirakan dan membidik target pasar agar
tepat dalam perencanaannya. Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan
produk baru dan tentu saja akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-
produk terbaru dari PT Gudang Garam Tbk. Implementasi sistem informasi pada PT Gudang
Garam Tbk. membuat perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan dari luar sekali
pun.

 REFERENSI
1. Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana
2. https://www.gudanggaramtbk.com/media/uploads/files/GG-RISK-
MANAJEMEN_up_2019.pdf
3. http://nanajunana.blogspot.com/2017/01/analisis-sistem-informasi-pada.html
4. https://ahmadreshafarhan.blogspot.com/2017/01/artikel-sistem-informasi-
manufaktur-pt.html
5. http://sao-sim-ak3b.blogspot.com/2016/09/makalah-sistem-informasi-pt-
gudang.html
6. https://www.gudanggaramtbk.com/tentang-kami/#tata-perusahaan

Anda mungkin juga menyukai