Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA PT.

PERTAMINA

DISUSUN OLEH :

1. A - 202011420023 Putri Dwi Rahayu M


2. A - 202011420040 Natasya Kurnia P
3. A - 202011420041 Ashfiyan Ramadhani
4. B - 202011420031 Gilang Cahyono
5. B - 202011420060 Erika Damayanti

FAKULTAS TEKNIK
Teknik Informatika
Jl. Semolowaru No.84, Menur Pumpungan, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60118
A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi pada saat ini ikut memacu perkembangan teknologi, salah satunya
dalam bidang teknologi informasi. Kemutakhiran data merupakan salah satu aspek penting
yang tidak boleh dikesampingkan oleh para pelaku bisnis. Dengan demikian persaingan
bisnis yang terjadi menjadi sangat kompetitif. Dalam hal ini, untuk terus dapat bertahan
ditengah kondisi yang ada, maka perusahaan harus memiliki strategi – strategi jitu dalam
menyikapi perubahan yang ada. Untuk itu pihak manajemen diharapkan mampu mendeteksi
secara efektif kapan perubahan kondisi membutuhkan tanggapan strategis, maka sangat
dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu menangkap, mencipta dan memanipulasi
informasi internal dan eksternal secara efektif.

Suatu keterandalan sistem informasi yang ada mempunyai pengaruh yang sangat penting
dalam sebuah lingkungan bisnis, karena dengan hal itu sangat membantu manajemen untuk
menyediakan informasi dalam mengambil keputusan - keputusan strategis yang dibutuhkan.
Karena pentingnya kebutuhan sebuah sistem informasi maka perusahaan perlu
mempertimbangkan sistem yang telah digunakan dan yang akan dikembangkan agar
kedepannya menjadi sebuah sistem yang efektif dalam mendukung apa yang menjadi visi dan
misi perusahaan. Namun kesuksesan suatu sistem informasi tidak hanya dilihat melalui
bagaimana sistem tersebut dapat menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga melalui
kesesuaiannya dengan lingkungan organisasi dan para pengguna yang membutuhkan atau
menggunakan informasi yang dihasilkan tersebut.

Perusahaan yang menyadari pentingnya peningkatan kinerja dari sistem informasi akuntansi
yang sedang dipakai, akan selalu memperhatikan faktor - faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi kinerja dari sistem informasi akuntansi misalnya keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan, komunikasi yang baik dan juga partisipasi yang baik dari karyawan
akan menimbulkan rasa puas pada karyawan dan rasa puas ini akan mempengaruhi seseorang
untuk bekerja lebih giat dan bersemangat sehingga dengan semangat yang tinggi perusahaan
dapat mencapai hasil yang diinginkan. Banyak perusahaan yang mengimplementasikan
teknologi informasi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Maka dari itu dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu diperhatikan keterlibatan
pemakai karena ini berkaitan dengan pihak yang nantinya akan menggunakan atau
memanfaatkan informasi yang dihasilkan. Di samping itu juga kemampuan teknik personal
sistem informasi apabila kemampaun yang dimiliki oleh personal kurang maka perlu
program pelatihan dan pendidikan pemakai yang tidak kalah penting untuk itu perlu
dukungan dari manajemen puncak PT. PERTAMINA .

Dengan adanya liberalisasi dalam bidang BBM, menyebabkan terjadinya persaingan ketat di
bidang distribusi dan pemasaran BBM, didorong oleh sikap konsumen yang semakin kritis.
Situasi ini nyaris tidak menyisakan waktu bagi Pertamina untuk bertindak terlambat dan
berpikir setengah – setengah. Hal itu memacu kebutuhan akan suatu sistem informasi
akuntansi yang handal agar proses distribusi dan pemasaran oleh tiap – tiap depot yang
dinaungi oleh PT. PERTAMINA , bisa seefisien mungkin serta mendukung apa yang
menjadi visi dan misi perusahaan.

B. Tujuan Implementasi Sistem Informasi pada PT. Pertamina

Tujuan utama diterapkannya sistem infomasi dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan,


pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan
komando atau koordinasi dengannya.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.

3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang
terkoordinir dan sistematis.

C. Kelebihan Sistem Informasi pada PT. Pertamina


Terdapat beberapa kelebihan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina ,
diantaranya adalah :

1. Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut


membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain,
sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data,
transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.
2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi
maka PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada
kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi
perusahaan, sehingga PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka
pada aktifitas pengeboran dan produksi minyak dan gas.
3. Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang
sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi
yang mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan
sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-
data dan rahasia perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem
keamanan data yang disimpan juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih
sulit untuk diakses maupun diretas oleh pihak luar.
4. Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi
mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini
dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT.
Pertamina (MySAP) merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh
dunia, sehingga teknologi yang dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan
standar dunia.

D. Kelemahan Sistem Informasi pada PT. Pertamina

Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi di


PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem informasi
tersebut, diantaranya adalah:

1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT.


Pertamina merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per
tahun. Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID
yang digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan
sistem informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap
kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh
aktifitas bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi
tersebut. Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan,
karena bila terjadi gangguan sistemik pada perusahaan outsourcing yang mampu
merusak jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan
dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga akan terancam keamanannya.
3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem
informasi ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal
kebutuhan sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem
informasi tersebut PT. Pertamina harus mengatur ulang alur kerja perusahaan
menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.

E. Saran Peningkatan Sistem Informasi pada PT. Pertamina

Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan
fungsi controller dalam menunjang efektivitas pengendalian internal gaji:

1. Dengan adanya sistem SAP (sistem aplikasi ke pusat) yang digunakan oleh Pertamina
secara keseluruhan, mempermudah pencatatan terhadap setiap transaksi yang terjadi.
Namun terdapat kelemahan yang cukup mendasar, Walaupun Pertamina telah
menggunakan sistem yang canggih dalam pencatatan akuntansi khususnya gaji,
perusahaan diharapkan juga untuk memperhatikan sistem SAP, Oleh karena itu,
perusahaan perlu untuk melakukan training-training yang memberi pengetahuan dan
pembelajaran mengenai penggunaan komputer secara umum dan menjadi lebih baik
an lebih efisien demi mencapai tujuan perusahaan.
2. Tidak adanya petugas khusus yang melakukan pengawasan secara langsung  terhadap
kegiatan absensi.
3. Kurangnya kedisiplinan waktu kerja karyawan pada PT.Pertamina.
4. Banyak karyawan yang tidak menguasai dibidang pekerjaanya masing-masing
sehingga terjadinya fungsi rangkap.
DAFTAR PUSTAKA

[1]
https://www.researchgate.net/publication/335676474_TUGAS_SISTEM_INFORMASI_IMPLE
MENTASI_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_PADA_PT_PERTAMINA

[2] http://ankurssss.blogspot.com/2017/10/implementasi-sitem-informasi-perusahaan.html?m=1

[3] https://www.slideshare.net/noviaindrn/simnovia-indriani-hapzi-ali-implementasi-sistem-
informasi-pada-perusahaan-ptpertamina-universitas-mercu-buana-2017

[4] https://www.coursehero.com/file/p3njab5/Outsourcing-sistem-informasi-yang-digunakan-
oleh-PT-Pertamina-adalah-sistem/

[5] https://tiaraeni.wordpress.com/2017/10/19/79/

Anda mungkin juga menyukai