Iif Musdalifah*
Abstrak
PT Mayora Indah Tbk adalah perusahaan Fast Moving Consumer Goods dengan bisnis inti di sektor makanan.
Saat ini, PT Mayora Indah Tbk memiliki lebih dari 500 distributor yang tersebar di seluruh dunia. PT Mayora
Indah Tbk dalam upaya integrasi dan validasi berbagai laporan serta manajemen berbanding terbalik dengan
fakta bahwa distributor PT Mayora Indah Tbk terlalu banyak sehingga PT Mayora Indah Tbk kesulitan untuk
melacak inventaris. Selain itu, PT Mayora Indah Tbk juga dibebani oleh beberapa sumber daya yang tidak
terintegrasi karena adanya duplikasi dokumen pesanan dan proses bisnis pada seluruh distributor yang
mengakibatkan PT Mayora Indah Tbk kehilangan banyak uang dan waktu. Alasan utamanya karena sistem tidak
dapat saling berkomunikasi. Oleh karena itu, PT Mayora Indah Tbk melakukan pembaharuan struktur teknologi
informasi perusahaan dengan menggunakan sistem informasi terkomputerisasi terkait managing support system
(MSS), operation support system (OSS) serta Ariba's B2B sebagai solusi atas masalah yang telah terjadi dan
digunakan untuk menjaga rencana pengendalian kualitas pelayanan makanan agar bisnis perusahaan tetap
beroperasi secara berkelanjutan dan menggunakan laporan keuangan sebagai tolak ukur kontribusi untuk
menciptakan produk yang berkualitas serta menghasilkan dan mengimplementasikan ide-ide baru.
Kata kunci: benefit and risk; corporate social responsibility; distribution; enterprise resource planning;
implementation; managing support system; operation support system
PT Mayora Indah Tbk is a Fast Moving Consumer Goods company with a core business in the food sector.
Currently, PT Mayora Indah Tbk has more than 500 distributors throughout the world. PT Mayora Indah Tbk in
an effort to integrate and validate various reports and management is inversely proportional to the fact that
there are too many distributors of PT Mayora Indah Tbk so that it is difficult for PT Mayora Indah Tbk to track
inventory. In addition, PT Mayora Indah Tbk is also burdened by several non-integrated resources due to
duplication of order documents and business processes for all distributors which resulted in PT Mayora Indah
Tbk losing a lot of money and time. The main reason is because the systems cannot communicate with each
other. Therefore, PT Mayora Indah Tbk is updating the company's information technology structure using
computerized information systems related to managing support systems (MSS), operation support systems (OSS)
and Ariba's B2B as solutions to problems that have occurred and are used to maintain quality control plans.
food services so that the company's business continues to operate in a sustainable manner and use financial
reports as a measure of contribution to creating quality products and generating and implementing new ideas.
Keywords: benefit and risk; corporate social responsibility; distribution; enterprise resource planning;
implementation; managing support system; operation support system
1. PENDAHULUAN
Saat ini, teknologi informasi berubah dan berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi informasi
kondusif bermanfaat untuk kepentingan individu dan kepentingan kelompok. Perkembangan teknologi informasi
juga dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis, yaitu kemunculan sistem informasi manajemen yang peranya dalam
dunia bisnis adalah menyajikan dan mengembangkan data dengan cepat dan mudah digunakan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat pengumpulan data dan menghasilkan laporan untuk kepentingan manajemen dalam
menghasilkan keputusan. Dengan adanya perubahan dan perkembangan teknologi informasi di bidang bisnis,
kita akan mengenal sistem informasi manajemen yang tentunya memiliki berbagai bentuk sistem didalamnya,
salah satunya adalah sistem Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai alat pelengkap dalam sistem informasi
untuk memberikan informasi dalam proses integrasi bisnis untuk mengatasi masalah dari sistem informasi yang
Mempengaruhi jumlah sistem informasi yang didirikan oleh dan untuk setiap departemen. Selain memperbaiki
rencana, beberapa manfaat penerapan ERP yaitu dapat meningkatkan efisiensi prosedur rutin sehari-hari.
Misalnya pesanan, pengiriman, kinerja pemasok, manajemen kualitas, manajemen kualitas dan realisasi
penjualan tanpa memerlukan laporan yang dapat menghabiskan waktu. Sayangnya, penggunaan sistem informasi
berbasis ERP akan memberikan beberapa risiko dalam proses implementasi, beberapa diantaranya seperti
kemampuan adaptasi software ERP yang terbatas, gangguan proses operasional, biaya yang tinggi, perubahan
budaya perusahaan sehingga akan merusak struktur sistem yang ada dan merekonstruksi strukturya yang
nantinya akan menciptakan bisnis dan desain baru agar sesuai dengan "standar industri" yang ditetapkan oleh
sistem ERP dan mengakibatkan hilangnya keunggulan kompetitif, di beberapa perusahaan ERP umumnya
dianggap terlalu kaku dan rumit untuk beradaptasi dengan proses kerja dan proses bisnis tertentu.
Selain sistem Enterprise Resource Planning (ERP), kita juga dikenalkan sistem lain yang disebut Corporate
Social Responsibility (CSR). CSR merupakan suatu sistem yang menyatakan bahwa perusahaan bertanggung
jawab kepada konsumen, karyawan, pemegang saham, dan komunitas atau lingkungan di semua aspek bisnis
perusahaan, termasuk masalah yang berdampak bagi lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk, dan
tenaga kerja. Bentuk tanggung jawab perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan (terhadap lingkungan
dan kepada karyawan, konsumen, masyarakat dan pemegang saham) dituangkan dalam berbagai rencana, antara
lain sebagai berikut. Menurut data, PT Mayora Indah Tbk menghabiskan Rp 855.000 untuk rencana yang
dilaksanakan pada 2019. CSR di sini berfungsi sebagai sistem yang meningkatkan hubungan dengan pemangku
kepentingan dan regulator, untuk meningkatkan citra perusahaan di mata publik, meningkatkan potensi untuk
mengembangkan kerjasama dengan perusahaan lain, untuk membedakan antar perusahaan tersebut dan
memperkuat brand perusahaan di mata masyarakat umum. Sama seperti sebelumnya, pengimplementasian CSR
juga memiliki beberapa risiko. Salah satu risiko CSR adalah adanya ekspektasi berlebihan dari stakeholders
bahwa perusahaan harus mampu menyelesaikannya masing-masing masalah sosial dalam masyarakat. CSR
harus dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan strategi dan komunikasi yang terencana dengan baik.
Hal ini membantu manajemen PT Mayora Indah Tbk untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan lebih
cepat namun tetap bertanggungjawab kepada seluruh kepentingan dalam menanggapi perubahan. Dengan ERP,
bisnis lebih dapat mengontrol penagihan ke pelanggan serta piutang. Dengan kemampuan otomatisasi proses,
akan memberikan operasional, kontrol keuangan dan akuntansi yang lebih operasional. Dengan CSR, perusahaan
akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. ERP dapat digunakan untuk menyelesaikan setiap tugas
dengan mengintegrasikan sistem informasi yaitu aliran informasi di setiap departemen. Semua transaksi yang
terjadi melalui sistem ERP dapat dilacak sehingga pekerja wajib untuk mengikuti MIS sehingga bekerja dengan
mudah tanpa kesulitan apapun.
2. LANDASAN TEORI
1.) Implementasi ERP membutuhkan waktu lama-mungkin perlu 1-3 tahun (bahkan lebih) untuk menyelesaikan
proyek dan beroperasi penuh.
2.) ERP seringkali sulit untuk dipelajari dan digunakan.
3.) Implementasi ERP dapat menyebabkan biaya tambahan tidak langsung, seperti sulit (atau tidak mungkin)
untuk memindahkan data yang ada ke sistem ERP yang baru.
2.6 Pengertian Customer Relationship Management (CRM)
CRM adalah strategi bisnis yang menggabungkan proses, manusia, dan teknologi untuk membantu menghasilkan
pelanggan yang berpotensial. Dimana CRM mengubahnya menjadi pelanggan serta mempertahankan pelanggan
yang ada sehingga mejadi puas dan setia.
3
2.7 Keuntungan Customer Relationship Management (CRM)
1.) Mempertahankan pelanggan, dimana CRM akan membantu mengelola hubungan dengan pelanggan pada
tiap tahapan pembelian mereka.
2.) Meningkatkan layanan customer service, Fitur pada CRM dapat memberikan data pelanggan mulai dari
detail kontak, percakapan, deals, maupun meeting, bisa dilihat secara keseluruhan.
3.) Mempercepat proses closing deals tim penjualan, dengan memberikan informasi serta respon yang lebih
cepat dan efisien terhadap calon pelanggan.
2.8 Kerugian Customer Relationship Management (CRM)
1.) Terlalu banyak data pelanggan atau informasi pelanggan tidak ditangani dengan benar, sehingga dapat
menyebabkan proyek CRM gagal.
2.) Tidak ada informasi pelanggan yang dimuat ke dalam sistem CRM.
3.) Penerapan CRM akan menciptakan budaya perubahan organisasi khususnya di kalangan karyawan.
2.9 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Padahal, perusahaan menganggap tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan
kepada seluruh pemangku kepentingan, terhadap lingkungan, dan kepada karyawan, konsumen, masyarakat, dan
pemegang saham.
2.10 Keuntungan Corporate Social Responsibility (CSR)
Menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan dari tindakan merusak citra yang pasti akan menurunkan
reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi positif pasti akan meningkatkan citra dan reputasi positif perusahaan.
Citra positif ini penting untuk kesuksesan perusahaan.
2.11 Kerugian Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR harus menjangkau seluruh pelosok di Indonesia. Rencana CSR hanya efektif di area atau lingkungan
perusahaan yang sibuk. Jika sudah pada posisi akhir atau dalam proses pembuangan limbah hanya diproses
melalui filtrasi yang tidak bisa berjalan mulus rencana CSR tidak akan lama.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiono,
penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian dimana data ditempatkan sebagai instrument kunci. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara menggabungkan dan menganalisis data yang mana sifatnya induktif
(Sugiono, 2010 : 9). Secara umum, metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan suatu metode penelitian
yang memanfaatkan data kualitatif dan penjabarannya dilakukan dengan cara deskriptif. Pada penelitian
mengenai dampak implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) dan Corporate Social Responsibility
(CSR) pada PT Mayora Indah Tbk sama sekali tidak menggunakan angka atau rumus dalam penyusunannya
namun yang digunakan adalah deskripsi atau penjelasan yang didasarkan kepada fakta-fakta yang didapat dari
PT Mayora Indah Tbk berupa Laporan Tahunan Perusahaan. Objek penelitian meliputi dampak implementasi
Sistem Informasi Manajemen pada PT Mayora Indah Tbk sedangkan jenis dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang didapatkan secara tidak langsung dengan
mengumpulkan data dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian kali ini, seperti profil perusahaan, sistem
pengendalian internal, sistem pengendalian risiko, kinerja keuangan komprehensif, dan sistem informasi PT
Mayora Indah Tbk yang seluruhnya berada di laporan tahunan PT Mayora Indah Tbk tepatnya di tahun 2019.
4
PT. Mayora Indah Tbk merupakan salah satu perusahaan perseroan yang didirikan pada tahun 1977, dengan
pabrik pertamanya berlokasi di Tangerang, dengan target pasar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah
mampu memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, perseroan go public dan tercatat di pasar umum pada tahun 1990
dimana konsumennya berasal dari negara anggota ASEAN. Kemudian PT Mayora Indah Tbk memperluas
pangsa pasarnya ke negara-negara Asia. Saat ini produk dari PT Mayora Indah Tbk telah tersebar di seluruh
dunia di lima benua. Faktanya, Salah satu produk dari PT Mayora Indah Tbk yaitu permen Kopiko dibawa oleh
stasiun luar angkasa internasional saat mengorbit bumi pada tahun 2017. Sebagai salah satu perusahaan produk
konsumen dengan pertumbuhan tercepat, PT. Mayora Indah Tbk telah memenangkan berbagai penghargaan
termasuk 5 besar perusahaan yang dikelola oleh Asia Money dan Perusahaan Ekspor Indonesia oleh Majalah
Swa "Top 100" dan "100 besar" Perusahaan Investasi Indonesia. Majalah "Produsen Makanan Halal Terbaik
"Produk tersebut "memenangkan Penghargaan Berita Satu Perusahaan Terbaik dari Majelis Ulima Indonesia",
Penghargaan Sekretaris Perusahaan Indonesia, Top 5 Tema Tata Kelola Perusahaan Terkemuka untuk
Perusahaan Barang Konsumen, Warta Ekonomi dan banyak penghargaan lainnya.
Perbandingan kinerja keuangan Perseroan dalam 2 tahun buku terakhir adalah sebagai berikut :
- Jumlah Aset Lancar Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebesar Rp. 12.76 miliar pada tahun 2019
sedangkan Rp. 12.648 miliar pada tahun 2018.
6
- Jumlah Aset Tidak Lancar berjumlah Rp. 6.262 miliar pada tahun 2019 sedangkan berjumlah Rp. 4.944
miliar pada tahun 2018.
- Total Aset Perseroan dan Anak perusahaan sebesar Rp. 19.038 miliar pada tahun 2019 sedangkan Rp.
17.592 miliar pada tahun 2018.
- Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Perseroan sebesar Rp. 3.726 miliar pada tahun 2019, sementara tahun 2018
Rp. 4.765 miliar.
- Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Perseroan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp. 5.412 miliar menjadi Rp.
4.285 miliar yang berarti naik sebesar 26,3 % dibandingkan tahun 2018.
- Total Liabilitas Perseroan sebesar Rp. 9.138 miliar pada tahun 2019 sedangkan sebesar Rp. 9.049 miliar
pada tahun 2018.
- Jumlah Ekuitas sebesar Rp. 9.900 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp. 8.543 miliar yang berarti naik sebesar
15,9 % dibanding tahun 2018.
- Pendapatan Perseroan sebesar Rp. 25.027 miliar selama tahun 2019. Sedangkan di tahun 2018 hanya sebesar
Rp. 24.061 miliar. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapatan perseroan naik sebesar Rp. 966 miliar.
- Jumlah Beban termasuk Beban Usaha, Beban Lain-Lain dan Beban Pajak sebesar Rp. 5.878 miliar pada
tahun 2019, sebesar Rp. 4.636 miliar tercatat pada tahun 2018.
- Penutupan buku tahun 2019 mencatatkan Laba Bersih konsolidasi sebesar Rp. 2.039 miliar atau naik sebesar
15,8 % dari tahun 2018 yang hanya sebesar Rp. 1.760 miliar.
- Untuk Pendapatan Komprehensif lain sebesar negatif Rp. 19,4 miliar di tahun 2019 sedangkan positif Rp.
44,31 miliar pada tahun 2018. Jumlah ini berasal dari pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka
panjang dan selisih kurs penjabatan laporan Keuangan.
- Total Laba Komprehensif sebesar Rp. 2.020 miliar pada tahun 2019, dan Rp. 1.805 miliar pada tahun 2018.
- Arus Kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi PT Mayora Indah Tbk sebesar Rp. 3.304 miliar pada
tahun 2019 meningkat sebesar Rp. 2.845 miliar atau 619,8 % dibandingkan pada tahun 2018 sebesar Rp.
459 miliar yang disebabkan oleh adanya pendapatan dari piutang yang meningkat dan pembayaran kepada
pemasok yang mengalami penurunan.
- Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi PT Mayora Indah Tbk sebesar Rp. 1.845 miliar
pada tahun 2019 meningkat sebesar Rp. 649 miliar atau 54,3 % dibandingkan pada tahun 2018 sebesar Rp.
1.196 miliar. Pada tahun 2019, PT Mayora Indah Tbk melakukan investasi sebesar Rp. 1.460 miliar atau 5,8
% dari Penjualan untuk belanja modal. Dari keseluruhan jumlah ini, sebanyak Rp. 1.284 miliar PT Mayora
Indah Tbk gunakan untuk membangun pabrik baru, sementara investasi penting lainnya difokuskan pada
program-program keberlanjutan untuk kemajuan PT Mayora Indah Tbk.
- Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan PT Mayora Indah Tbk sebesar Rp. 865 miliar
pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar Rp. 1.807 miliar atau sebesar 191.9% dibandingkan pada
tahun 2018 sebesar Rp. 941 miliar yang disebabkan oleh adanya penerimaan utang bank jangka pendek dan
jangka panjang sebesar 4.460 miliar di tahun 2019 dan 5.609 miliar ditahun 2018, atau mengalami
penurunan sebesar Rp. 1.149 miliar.
Selama tahun 2019, tidak ada masalah penting yang sedang dihadapi, baik oleh PT Mayora Indah Tbk maupun
Entitas Anak, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan yang sedang menjabat.
4.7 Sistem Informasi PT Mayora Indah Tbk
1.) Penerapan Sistem ERP Pada PT Mayora Indah Tbk
7
PT Mayora Indah Tbk ini adalah salah satu perusahaan pemasok terkemuka dunia. PT Mayora Indah Tbk sangat
membutuhkan sistem terintegrasi yang berfungsi tidak hanya untuk memantau setiap cabang di setiap negara
tetapi juga sebagai penentu kebijakan strategis untuk mengoptimalkan proses bisnis baik secara internal maupun
dalam fungsi setiap perusahaan. Diantaranya ialah Production Planning (PP) Warehouse Management (WM),
Financeand Controlling (FiCo), Human Resources (HR), Business Warehouse (BW). Meskipun go live timing
tidak memenuhi tujuan yang diberikan, namun banyak perhatian diberikan pada setiap siklus pengembangan
sistem, khususnya keterlibatan pihak ketiga terpilih (Thrid Partied), yaitu penamaan PT Accenture sebagai
konsultan dan negara peserta yang sebelumnya telah berhasil menerapkan ERP. Meskipun tingkat kerumitannya
tinggi, Go live SAP dicapai pada 12 Februari 2009.
2.) Penerapan Sistem CRM Pada PT Mayora Indah Tbk
Untuk meningkatkan layanan pelanggan dan mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, PT Mayora
Indah Tbk mulai menggunakan solusi front-end call center, Astute Real Dialog. Real Dialog menggunakan
mesin bahasa untuk mengurai pelanggan menjadi kata-kata, dan kemudian menyediakan pusat kontak untuk
agen sehingga mereka dapat dengan mudah membaca tanggapan mereka. Menggunakan " Real Dialog ", Anda
dapat mengikuti pesan lain. Oleh karena itu, keuntungan utama dari sistem ini adalah menyederhanakan
pekerjaan agen, memungkinkan dia untuk bereaksi lebih mudah dan cepat, dan fokus pada pembangunan
hubungan. Real Dialog Mayora juga dapat membantu pelanggan lain, termasuk Kumpulkan data pelanggan.
Sebuah sistem untuk mencatat pertanyaan dan komentar memungkinkan supervisor dan manajer untuk
mengevaluasi kepuasan pelanggan dengan produk mereka. Saat menggunakan fungsi Mayora Real Dialog. Pada
tahap selanjutnya dari situs web, pengelola dapat menanggapi umpan balik pelanggan secara real time. Dalam
mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi PT Mayora
Indah Tbk adalah bersaing dengan perusahaan lain di bidang yang sama, adapun upaya yang dilakukan PT
Mayora Indah Tbk untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT (Management Training) dalam
mencari bibit-bibit SDM yang potensial. MT menjabat sebagai wakil manajer umum selama dua tahun.
Misalnya, asisten manajer yang bekerja di bagian pemasaran perlu memiliki keterampilan pemasaran,
keterampilan ini perlu pergi ke pasar tradisional di daerah terpencil untuk memenuhi dan memahami kebutuhan
konsumen. Perusahaan memantau perkembangan mereka dan mengevaluasi apakah wakil manajer layak
dipromosikan menjadi manajer. PT Mayora Indah Tbk juga akan mengaplikasikan B2B Ariba untuk transaksi
biaya non-inventaris dan overhead lainnya. PT Mayora Indah Tbk berharap dengan menggunakan Aribas B2B
dapat membantu meningkatkan kualitas manajemen pengadaan dari ribuan pemasok. The Ariba Solutions
menunjukan lingkungan perdagangan yang mengikuti kondisi pasar yang tidak stabil.
3.) Penerapan Sistem CSR Pada PT Mayora
Kebijakan Corporate Social Responsibility dan lingkungan Perseroan diwujudkan dalam berbagai program,
Biaya yang dikeluarkan untuk program-program yang dilaksanakan pada tahun 2019 oleh PT Mayora Indah Tbk
adalah sebesar Rp. 8,55 millar.
a. Sektor Lingkungan Hidup
Sebagai produsen makanan, perusahaan tidak membuang limbah yang berbahaya bagi lingkungan dan juga
berkomitmen untuk mempromosikan industri perlindungan lingkungan. Kami dengan cermat memantau dan
mengontrol semua aspek rantai produksi yang dapat memengaruhi lingkungan. Kualitas hasil instalasi
pengolahan limbah, kualitas emisi gas buang selama proses pembakaran dan tingkat kebisingan mesin produksi
diperiksa dengan baik.di dalam dan di luar. Tujuannya untuk memastikan agar proses manufaktur yang PT
Mayora Indah Tbk kerjakan ramah lingkungan. Selain itu, kami bekerja sama dengan para profesional untuk
mengubah limbah padat yang diperoleh dari pabrik pengolahan air limbah menjadi pupuk organik, yang dapat
digunakan oleh petani untuk menyuburkan lahan pertanian. Untuk lebih mengurangi limbah yang disebabkan
oleh produk yang tidak dapat digunakan kembali, saat ini kami sedang mempersiapkan pembangkit listrik tenaga
uap yang dapat menggunakan produk limbah sebagai bahan bakar juga sejalan dengan tujuan penghematan
energi perseroan.
b. Sektor Praktik Tenaga Kerja
- Kesetaraan gender dan peluang kerja PT Mayora Indah Tbk
PT Mayora Indah Tbk sangatlah menghargai keragaman yang ada di lingkungan perusahaan. PT Mayora Indah
Tbk juga memberi perempuan perkembangan yang setara dan peluang karir berdasarkan kemampuan mereka.
Aspek penting dari komitmen PT Mayora Indah Tbk terhadap keragaman adalah memberikan kesempatan yang
adil kepada semua karyawan untuk berpartisipasi dalam kursus dan acara pelatihan.
- Sarana dan keselamatan di tempat kerja PT Mayora Indah Tbk
Penerapan OHSAS 18001: 2007 dan ISO 14000: 2004-Health and Safety (HSE) di fasilitas produksi perusahaan
merupakan sarana penting untuk memastikan keselamatan dan lingkungan karyawan PT Mayora Indah Tbk di
tempat kerja.
- Turnover (tingkat perpindahan) Karyawan PT Mayora Indah Tbk
8
Tingkat perpindahan karyawan PT Mayora Indah Tbk selama tahun 2019 adalah diatas 5%.
- Tingkat kecelakaan kerja PT Mayora Indah Tbk
Tingkat kecelakaan kerja PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2019 adalah 0,02% dari jumlah karyawan PT
Mayora Indah Tbk pada tanggal 31 Desember 2019.
- Pendidikan dan Pelatihan PT Mayora Indah Tbk
Seluruh karyawan PT Mayora juga dikembangkan kompetensinya melalui berbagai progran training dan
pengembangan.
- Sistem remunerasi PT Mayora Indah Tbk
Perusahaan menerapkan prinsip keadilan dalam remunerasi yang diberikan kepada karyawan dengan cara
menyusun struktur gaji untuk masing-masing tingkatan karyawan PT Mayora Indah Tbk dan melakukan survey
kompensasi & manfaat industri consumer goods.
- Mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan PT Mayora Indah Tbk
Hubungan yang harmonis antara perusahaan dan karyawan sangat penting untuk mencapai hasil yang saling
menguntungkan. Oleh karena itu, perusahaan selalu menerima komentar dan koreksi dari karyawan. Salah
satunya adalah menjalankan "formulir survei tingkat layanan karyawan" untuk menangani semua keluhan
dengan lebih baik ketika ada masalah ketenagakerjaan, dan kemudian membuat mekanisme pengaduan.Atas
dasar kesepakatan bersama (PCB) yang ditandatangani oleh perusahaan dan serikat pekerja, maka kesepakatan
tersebut juga ditandatangani oleh Kepala Departemen Sumber Daya Tenaga Kerja dan Layanan Imigrasi.
c. Sektor Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan
Terkait ketenagakerjaan lokal, 100% karyawan yang bergabung dengan perusahaan adalah pekerja Indonesia.
Jika mereka diizinkan untuk bergabung dengan perusahaan sebagai karyawan, hal tersebut dapat meningkatkan
komunitas tempat perusahaan beroperasi. Perusahaan juga memberikan konsultasi kepada masyarakat sekitar
khususnya dalam memberikan gaya hidup bersih dan sehat, serta memberikan bantuan dalam renovasi sarana
dan prasarana sosial di fasilitas perusahaan. Secara spesifik, itu tergantung pada pembersihan saluran air,
perbaikan tempat ibadah dan bentuk partisipasi lainnya, tergantung pada jenisnyaTindakan yang dilakukan, ada
yang berupa uang tunai, ada yang berupa komoditas, atau informasi lain tentang kebijakan dan prosedur
antikorupsi, tunduk pada kebijakan antikorupsi dan penipuan serta kebijakan lain yang terkait dengan potensi
peluang korupsi.
d. Sektor Produk
Produk perusahaan adalah makanan dan minuman, sehingga kesehatan dan keselamatan konsumen menjadi
prioritas utama. Tanggung jawab perusahaan untuk produk jadi dimulai dengan kedatangan bahan baku baru,
dan staf gudang bahan baku perusahaan tidak menerima bahan baku tersebut setelah mereka meninjau bahan
mentah yang akan mereka terima. Sebagai hasil verifikasi, pastikanBahan baku yang diterima memenuhi
persyaratan yang ditentukan, kemudian bahan baku tersebut diterima dan disimpan di gudang bahan baku.
Selama proses produksi, tim kendali mutu akan secara berkala melakukan uji laboratorium untuk memastikan
bahwa barang yang diproduksi telah diproduksi dalam kondisi yang sesuai dan memiliki mutu yang
dipersyaratkan.
- Informasi barang dan/atau jasa
Informasi mengenai barang yang dihasilkan oleh PT Mayora Indah Tbk telah tercantum dalam “Kegiatan usaha
serta jenis produk yang dihasilkan”.
- Sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan konsumen
Saran perusahaan untuk menanggapi keluhan konsumen dikirim melalui email. Dalam setiap paket produk yang
dijual, perusahaan selalu memberikan alamat kontak konsumen: consumer@mayora.co.id. Pada 2019,
perusahaan menerima 171 pengaduan. Dari 171 pengaduan yang diterima, 166 di antaranya diduga melakukan
penipuan dengan tujuan untuk memasukkan voucher.Hadiah dan keluhan tentang upaya perekrutan penipuan.
Lima keluhan lainnya terkait dengan produk. Alasan untuk menangani keluhan ini adalah karena kami telah
memberi tahu pihak berwenang tentang upaya penipuan. Terkait keluhan produk, kami langsung mengunjungi
pelapor untuk menyelidiki lebih lanjut subjek pengaduan, kemudian memberikan penjelasan kepada pelapor,
sehingga langsung menyelesaikan masalah tersebut.
5. KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen yang telah dikembangkan beberapa sistem anaknya telah diterapkan pada PT
Mayora Indah Tbk, beberapa diantaranya seperti sistem Enterprise Resource Planning (ERP), Customer
Relationship Management (CRM) dan Corporate Social Responsibility (CSR) masing-masing berkontribusi
dalam perkembangan PT Mayora Indah Tbk khususnya di tahun 2019 pada bidang distribusi dan penjualan,
dimana jika dilihat pada laporan keuangan komprehensif dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga sistem tersebut
mempunyai pengaruh pada kondisi keuangannya PT Mayora Indah Tbk yang meningkat dimana aset lancar, aset
9
tidak lancar, termasuk total aset tahun 2019 meningkat jika dibandingkan dengan kondisi keuangan pada tahun
2018. Diterapkannya ketiga Sistem informasi Manajemen yaitu sistem (Enterprise Resource Planning (ERP),
Customer Relationship Management (CRM) dan Corporate Social Responsibility (CSR)) tidak hanya memberi
pengaruh positif saja tetapi ada pula pengaruh negatif untuk kondisi keuangan perusahaan yang dihadirkan yaitu
total liabilitas terlihat naik jika dibandingkan dengan kondisi keuangan pada tahun 2018. Namun, ketika PT
Mayora Indah Tbk mencoba untuk menggunakan ketiga sistem yang ada, PT tersebut lebih banyak mendapatkan
manfaat dan kelebihan dari masing – masing sistem yang ada. Jadi, PT Mayora Indah Tbk lebih banyak
menerima pengaruh positif dibandingkan pengaruh negatifnya seperti alur kerja yang otomatis dan konsisten dari
satu departemen / fungsi lain untuk memastikan kelancaran transisi dan pelaksanaan proses yang lebih cepat. Ini
juga memastikan bahwa semua aktivitas antar generasi dilacak dengan benar tanpa kehilangan satupun
informasi, sistem pelaporan terpadu untuk analisis waktu nyata dari semua fungsi / informasi statistik pada status
departemen, menyediakan fungsi intelijen bisnis yang dapat mereka sediakan, informasi umum tentang proses
bisnis dan mengidentifikasi potensi masalah / area untuk perbaikan, Mempertahankan pelanggan, dimana
CRM akan membantu mengelola hubungan dengan pelanggan pada tiap tahapan pembelian mereka,
meningkatkan layanan customer service, fitur pada CRM dapat memberikan data pelanggan mulai dari detail
kontak, percakapan, deals, maupun meeting, bisa dilihat secara keseluruhan, mempercepat proses closing deals
tim penjualan, dengan memberikan informasi serta respon yang lebih cepat dan efisien terhadap calon
pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber pustaka/rujukan sedapat mungkin merupakan pustaka-pustaka terbitan 5 tahun terakhir, kecuali
untuk daftar pustaka buku/primer. Jumlah daftar pustaka minimal adalah 10 daftar pustaka. Pustaka yang
diutamakan adalah naskah-naskah penelitian dalam jurnal, konferensi dan/atau majalah ilmiah terkini. Pustaka
lain dapat berupa buku teks atau laporan penelitian (termasuk Skripsi/Tugas Akhir, Tesis, dan Disertasi), akan
tetapi diusahakan tidak melebihi 20% dari seluruh jumlah sumber pustaka.
Penulisan daftar pustaka menggunakan Format IEEE dengan urutan sesuai dengan urutan sitasi pada
naskah paper. Sumber pustaka yang ditulis dalam daftar pustaka sebelumnya harus pernah diacu dalam naskah,
ditulis berurutan. Disarankan menggunakan tools seperti Mendeley, Zotero maupun reference management tools
yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan Mendeley, Zotero, End Note atau reference management tools lainnya.
Contoh daftar pustaka Jurnal adalah nomor 1, 2, dan 3. Contoh daftar pustaka Conference adalah nomor 4, 5, dan
6. Contoh daftar pustaka buku di nomor 7. Contoh daftar pustaka dari web di nomor 8. Contoh daftar pustaka
skripsi/disertasi di nomor 9.
[1] J. Ahmad, A. ul Hasan, T. Naqvi, and T. Mubeen, “A Review on Software Testing and Its
Methodology,” Manag. J. Softw. Eng., vol. 13, no. 1, pp. 32–38, 2019, doi: 10.26634/jse.13.3.15515.
[2] E. A. Shams and A. Rizaner, “A novel support vector machine based intrusion detection system for
mobile ad hoc networks,” Wirel. Networks, vol. 24, no. 5, pp. 1821–1829, 2018, doi: 10.1007/s11276-
016-1439-0.
[3] S. Aljawarneh, M. Aldwairi, and M. B. Yassein, “Anomaly-based intrusion detection system through
feature selection analysis and building hybrid efficient model,” J. Comput. Sci., vol. 25, no. 1, pp. 152–
160, 2018, doi: 10.1016/j.jocs.2017.03.006.
[4] Y. I. Kurniawan, A. Rahmawati, N. Chasanah, and A. Hanifa, “Application for determining the modality
preference of student learning,” in Journal of Physics: Conference Series, 2019, vol. 1367, no. 1, pp. 1–
11, doi: 10.1088/1742-6596/1367/1/012011.
[5] Y. Guo, S. Han, Y. Li, C. Zhang, and Y. Bai, “K-Nearest Neighbor combined with guided filter for
hyperspectral image classification,” in International COnference On Identification, Information and
Knowledge in the Internet of Things, 2018, pp. 159–165.
[6] Y. I. Kurniawan, E. Soviana, and I. Yuliana, “Merging Pearson Correlation and TAN-ELR algorithm in
recommender system,” in AIP Conference Proceedings, 2018, vol. 1977, doi: 10.1063/1.5042998.
[7] M. Sridevi, S. Aishwarya, A. Nidheesha, and D. Bokadia, Anomaly Detection by Using CFS Subset and
Neural Network with WEKA Tools. Springer Singapore.
[8] C. Low, “NSL-KDD Dataset,” 2015. https://github.com/defcom17/NSL_KDD (accessed Sep. 13, 2019).
[9] D. Handoko, “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Metode
10
Simple Additive Weighting (SAW),” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.
11