Anda di halaman 1dari 25

THE POWER OF GOOD

CORPORATE GOVERNANCE EDISI 2

—Teori dan Implementasi

Muh. Arief Effendi


BAB 12
SUSTAINABILITY REPORTING DAN AUDIT
LINGKUNGAN
Pengertian Sustainability Reporting

Sustainability reporting adalah pelaporan


yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengukur, mengungkapkan (disclose),
serta upaya perusahaan untuk menjadi
perusahaan yang akuntabel bagi semua
pemangku kepentingan (stakeholders) Sustainable reporting, juga dapat didefinisikan
untuk tujuan kinerja perusahaan menuju suatu laporan yang bersifat non-finansial yang
dapat dipakai sebagai acuan oleh perusahaan
pembangunan yang berkelanjutan.
untuk melihat pelaporan dari dimensi sosial,
ekonomi, dan lingkungan.

www.penerbitsalemba.com
Proses Penyajian Sustainability Reporting

Mekanisme Proses Penyajian Sustainability Reporting

2. Tekanan pada rantai


1. Penyusunan kebijakan perusahaan pemasok (supply
chain)

5. Mekanisme lain adalah


3. Keterlibatan rating dan benchmaking,
pemangku 4. Voluntary codes pajak dan subsidi, izin-izin
kepentingan. yang dapat diperdagangkan,
serta kewajiban dan larangan.
www.penerbitsalemba.com
Implementasi Sustainability Reporting
(slide 1 dari 2)
 Global Reporting Initiative (GRI) telah mengeluarkan panduan/pedoman
yang dapat digunakan untuk mengukur praktik manajemen keberlanjutan
(sustanaibility management) berupa GRI Sustainability Reporting Guidelines
dengan menunjukkan beberapa elemen penting yang berhubungan dengan
3 (tiga) aspek, yaitu:

Ekonomi Lingkungan Manusia atau


triple bottom
line (profit,
planet, and
people).

www.penerbitsalemba.com
Implementasi Sustainability Reporting
(slide 2 dari 2)
 Dua hal yang dapat mendorong perusahaan menerapkan CSR, yaitu
bersifat dari luar perusahaan (external drivers) dan dari dalam perusahaan
(internal drivers).
 Termasuk kategori pendorong dari luar, misalnya adanya regulasi, hukum,
dan diwajibkannya analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
 Pendorong dari dalam perusahaan terutama bersumber dari perilaku
manajemen dan pemilik perusahaan, termasuk tingkat kepedulian/tanggung
jawab perusahaan untuk membangun masyarakat sekitar (community
development responsibility).

www.penerbitsalemba.com
Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)—
slide 1 dari 2
 Implementasi National Center for Sustainability Reporting (NCSR) setiap
tahun menyelenggarakan ajang/penghargaan Indonesia Sustainability
Reporting Awards (ISRA).
 Ajang tahunan ISRA diselenggarakan atas kerja sama NCSR bersama
Indonesia-Netherlands Association (INA) serta American Chamber of
Commerce (AMCHAM) dengan dukungan Kementerian Negara
Lingkungan Hidup, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG), Institut Akuntan Manajemen Indonesia
(IAMI), Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), dan
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).
Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)—
slide 1 dari 2
 Tiga kriteria yang sering dipakai
sebagai penilaian ajang Kepercayaan
penghargaan ISRA, antara lain (credibility)
sebagai berikut.

Kelengkapan Komunikasi
(completeness) (communication)

Tiga Kriteria
Sustainability Management (slide 1 dari 2)

Manfaat yang diperoleh oleh perusahaan yang mengimplementasikan


sustainability management adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan lebih peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar
dalam pembangunan komunitas (community development) atau Corporate
Social Responsibility (CSR).
2. Meningkatkan nama baik/reputasi perusahaan, sehingga terjaga citra
(image) yang positif.
3. Mengurangi timbulnya dampak risiko yang berpotensi merugikan
perusahaan.
Sustainability Management (slide 2 dari 2)

4. Meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan di tingkat


global.
5. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya.
6. Bahan analisis investasi bagi para investor (Socially Responsible
Invesment—SRI).
Pengertian Audit Lingkungan

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.03 tahun 2013


tanggal 28 Februari 2013 tentang Audit Lingkungan Hidup, antara lain
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan audit lingkungan hidup
adalah
• Evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung
jawab usaha dan atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kriteria penetapan usaha dan/atau kegiatan berisiko tinggi yang diwajibkan
melakukan audit lingkungan hidup secara berkala, yaitu:
1. Jika terjadi kecelakaan dan/atau keadaan darurat menimbulkan dampak
yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup;
2. Hasil audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala harus dapat
dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pengelolaan lingkungan bagi
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diberikan perintah audit
lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala;
3. Audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala dikecualikan bagi
kegiatan infrastruktur, kecuali pembangunan bendungan/waduk.
www.penerbitsalemba.com
• Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan 3
lingkungan;
• Dokumen suatu usaha tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur
pengelolaan, dan pemantauan lingkungan termasuk rencana tanggap darurat,
2
pemantauan, dan pelaporan, serta rencana perubahan pada proses dan
peraturan;
• Upaya peningkatan penaatan suatu usaha terhadap peraturan perundang- 1
undangan lingkungan, misalnya: standar emisi udara, limbah cair, penanganan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan standar operasi lainnya;
Fungsi Audit Lingkungan (slide 1 dari 2)
www.penerbitsalemba.com
• Upaya untuk meningkatan tindakan yang telah dilaksanakan/yang perlu
dilaksanakan oleh suatu usaha untuk memenuhi kepentingan lingkungan,
6
misalnya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), proses
daur ulang, dan efisiensi penggunaan sumber daya.
• Upaya perbaikan penggunaan sumber daya, antara lain melalui penghematan 5
penggunaan bahan, meminimalkan limbah, dan identifikasi kemungkinan
proses daur ulang;
• Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang 4
tercantum dalam dokumen amdal, yang berguna dalam penyempurnaan
proses amdal;
Fungsi Audit Lingkungan (slide 2 dari 2)
Manfaat Audit Lingkungan

Manfaat audit lingkungan adalah sebagai berikut.

• Mengidentifikasi risiko lingkungan dan pengelolaannya


• Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan.
• Menghindari kerugian finansial dan penghematan biaya yang potensial.
• Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha.
• Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan.
• Meningkatkan kepedulian (kesadaran) pemimpin dan staf terhadap kebijakan dan tanggung
jawab lingkungan.
• Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya.
• Menyediakan informasi yang memadai bagi kepentingan usaha.
• Menimbulkan persepsi yang lebih baik kepada masyarakat dan pembuat peraturan.
• Menyediakan laporan audit lingkungan.

www.penerbitsalemba.com
Sasaran Audit Lingkungan
Pengembangan kebijakan lingkungan.

Ketaatan terhadap regulasi, lisensi, dan standar.

Review tentang tindakan manajemen dan operasi perusahaan.

Meminimalkan risiko lingkungan.

Efisiensi penggunaan energi dan sumber daya alam.

Perbaikan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja.

Pengembangan aktivitas pasca-amdal.

Penyediaan informasi untuk asuransi, merger, dan disinvesment.

Pengembangan citra “hijau” untuk perusahaan.


www.penerbitsalemba.com
Ruang Lingkup Audit Lingkungan (slide 1 dari 3)

Ruang lingkup dari audit lingkungan, biasanya meliputi:


1. Pembahasan mengenai sejarah atau rangkaian suatu usaha, rona dan
kerusakan lingkungan di tempat usaha tersebut, pengelolaan dan
pemantauan yang dilakukan, serta isu lingkungan yang terkait.
2. Perubahan rona lingkungan.
3. Penggunaan input dan sumber daya alam, proses bahan dasar, bahan jadi,
dan limbah, termasuk limbah B3.
4. Identifikasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia, Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3), serta potensi kerusakan yang mungkin timbul.
5. Kajian risiko lingkungan.

www.penerbitsalemba.com
Ruang Lingkup Audit Lingkungan (slide 2 dari 3)

6. Sistem kontrol manajemen, rute pengangkutan bahan dan pembuangan


limbah.
7. Efektivitas alat pengendalian pencemaran.
8. Catatan tentang lisensi pembuangan limbah dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
9. Ketaatan terhadap hasil dan rekomendasi analisis mengenai dampak
lingkungan hidup—amdal (Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup/RPL
dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup/RKL).

www.penerbitsalemba.com
Ruang Lingkup Audit Lingkungan (slide 3 dari 3)

10. Perencanaan dan prosedur standar operasi keadaan darurat.


11. Rencana meminimalkan limbah dan pengendalian pencemaran lingkungan.
12. Penggunaan energi, air, dan sumber daya alam lainnya.
13. Program daur ulang.
14. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan kepedulian terhadap
lingkungan.

www.penerbitsalemba.com
Jenis-Jenis Audit Lingkungan
Audit
tanggung Audit
Audit jawab; pemasaran
amdal;
lingkungan;
Audit Audit
fasilitas hemat
teknik; energi;

Audit Audit
penaatan minimisasi
lingkungan; limbah;

Audit Jenis-Jenis Audit


manajemen Audit lingkungan
lingkungan; Lingkungan komprehensif.
Kunci Keberhasilan Audit Lingkungan
Audit lingkungan dapat berhasil dengan baik apabila terdapat:
1. Dukungan dan komitmen dari pimpinan (top management);
2. Partisipasi semua pihak terkait;
3. Kemandirian (independensi) dan objektivitas auditor;
4. Kesepakatan tentang tata laksana dan ruang lingkup yang diaudit.
Perbedaan Audit Lingkungan dengan Amdal
No. Audit Lingkungan Amdal
1. Dibuat untuk kegiatan pembangunan yang Dibuat untuk rencana kegiatan pembangunan.
sedang berjalan.

2. Dibuat berkali-kali (periodik). Dibuat hanya 1 (satu) kali.


3. Untuk telaah masalah yang sedang dihadapi Untuk perkiraan potensi dampak lingkungan
(terbatas pada masalah yang dihadapi). secara total.

4. Dilaksanakan berdasarkan Keputusan Dilaksanakan berdasarkan:


Kementerian Lingkungan Hidup dan format  PP No. 08/2001 dan peraturan
teknis sesuai tujuan audit lingkungan. pelaksanaannya.
 PP No. 27/2012 tentang izin lingkungan.

5. Sukarela, insentif, dan disentif. Wajib (mandatory).


6. Rahasia. Terbuka.
Sanksi terhadap Pelanggaran Aspek Lingkungan
Ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria,
yaitu:

1. Adanya dugaan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di


bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 
2. Pelanggaran tersebut telah terjadi paling sedikit 3 (tiga) kali dan berpotensi
tetap terjadi lagi di masa yang akan datang; dan 
3. Belum diketahui sumber dan/atau penyebab ketidaktaatannya.
Kunjungi

www.penerbitsalemba.com
Fan Page
www.facebook.com/penerbit.salemba
Follow Us On
@penerbitsalemba
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai