Anda di halaman 1dari 10

sistem informasi manajemen pada PT.

KIA
SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

( PT. KOKOH INTI AREBAMA )

Kita semua tentu tahu bahwa dalam sebuah perusahaan, diperlukan


adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam
perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir,
manajemen dapat mengambilkeputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem
informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan
bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan
mungkin masih dikembangkan secara sederhana. Sistemm yangada akan diaturdan
dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana
teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi
manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi
manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat
dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para
customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan. Kendati telah dibuktikan bahwa
penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan
berarti semua perusahaan serta merta memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI
bagi perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah
mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam laporan ini kelompok kami akan menjelaskan
tentang pengaplikasian SIM berbasis teknologi pada salah satu perusahaan distributor bahan
bangunan yang ada di Indonesia, yaitu PT Kokoh Inti Arebama. Perusahaan ini adalah salah
satu contoh perusahaan yang telah merasakan manfaat dan kemudahan dari adanya sistem
informasi manajemen yang mutakhir. Dengan penerapan SIM yang baru dan berbasis
teknologi, perusahaan ini telah mengalami kemajuan. Untuk selanjutnya, kami akan
menguraikan hal hal yang terkait dengan SIM dan penerapan SIM pada PT Kokoh Inti
Arebama.

Sebelum pembahasan mengenai penerapan SIM berbasis teknologi pada PT.


KIA, ada baiknya kami akan menjelaskan terlebih dahulu hal hal yang berkaitan dengan
SIM.Sistem informasi manajemen terdiri dari tiga kata.sistem, informasi dan manajemen.
Adapun arti dari sistem adalah suatu sususan yang teratur dari kegiatan kegiatan yang
saling berkaitan dan susunan prosedur prosedur yang saling berhubungan, yang
melaksanakan dan mempermudah kegiatan kegiatan utama organisasi/institusi. Sedangkan
informasi sendiri memiliki arti sebagai data data yang telah diolah/diproses sehingga
memiliki arti atau manfaat yang berguna. Yang terakhir yaitu manajemen. Manajemen sebagai
proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama
sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama. Sedangkan arti
manajemen sebagai subyek adalah orang atau orang orang yang melaksanakan kegiatan
tersebut. Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem
(terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern)
kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Memandang bahwa nilai dan
informasi amatlah berharga,oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai seorang
wirausaha, staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat menghargai dan
mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya.

Komponen dari SIM antara lain adalah Input (aktivitas


masukan),Processing (pemrosesan), dan Output (keluaran/hasil). Input sendiri terdiri dari
berbagai hal yang berperan sebagai alat dalam memasukkan data data yang ada. Pemrosesan
adalah tahap dalam mengartikan segala data yang didapat guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat. Sedangkan output sendiri adalah segala alat yang dapat menampilkan hasil dari
data data yang telah diproses (informasi). Informasi yang telah dihasilkan tadi kemudian
akan dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan yang akan diambil bagi kelangsungan
perusahaan. Dalam penerapan SIM juga terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi.
Diantaranya adalah :

Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer.

Dalam hal ini, tidak semua orang mengerti dan menguasai tentang penggunaan komputer.
Masih banyak orang yang masih sangat awam tentang pengoperasian komputer itu sendiri.
Oleh karena itu, kekurangpahaman terhadap komputer menjadi salah satu hambatan dalam
dalam penerapan SIM.

Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran


manajemen.

Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum menemukan hubungan antara
teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun tahun belakangan ini, para ahli TI sudah
memikirkan adanya manfaat yang sangat besar jika teknologi dijadikan sebagai bagian dari
bisnis dan manajemen. Oleh karena itulah, sekarang mulai berkembang kegiatan kegiatan
bisnis dan manajemen yang didukung dengan teknologi.

Pemikiran bahwa komputer merupakan kebutuhan yang tidak terlalu penting.


Sekarang, sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan bantuan komputer
untuk melancarkan kegiatan kegiatan perusahaan. Tapi bukan berarti semua perusahaan
berpikiran seperti itu. Masih ada pula perusahaan yang mempertahankan SIM dengan proses
manual. Tetapi dapat dilihat bahwa SIM yang didukung dengan teknologi (komputer) lebih
efisien dibandingkan yang tidak menggunakan komputer.

Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :

1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Ini adalah peran paling dasar dari
sebuah SIM. Dengan SIM, proses bisnis yang dilakukan oleh para karyawan akan berjalan
baik. SIM yang terorganisir akan memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya
masing masing.

2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik, maka pengambilan
keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan. Informasi yang jelas akan membantu pihak
manajemen dalam menentukan langkah yang akan diambil perusahaan.

3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan


kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM yang baik, maka perusahaan
dapat memikirkan langkah langkah baru yang inovatif agar bisa lebih maju dari para
pesaingnya dalam melayani customer.

Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri,
padabahasan selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada perusahaan.

Contoh penerapan SIM yang cukup bagus dapat kita lihat pada PT. Kokoh Inti
Arebama. PT Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan
bangunan yang didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah
berhasil mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi yang kuat
di 14 kota di Indonesia. Selama tahun 2004, perusahaan telah mendistribusikan produk-
produk bahan bangunan kepada sekitar 2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah
satu prinsipal terbesar perusahaan saat ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini
memenangkan ICSA Awards kedua kalinya dari majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti
Arebama berencana menambah jaringan distribusinya menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti
dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada tahun 2006 mendatang. Dengan penambahan
jumlah cabang diharapkan perusahaan dapat melayani sekitar 2.940 outlet pada akhir tahun
ini dan sebanyak 3.500 di tahun 2006. Sebagai salah satu pemain di industri bahan bangunan,
PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang
memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA menggunakan
sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung ambisi menjadi distributor
bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela mengganti sistem TI
yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan mengintegrasikan proses bisnis
sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.

Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di


Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM
yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan
akurat bagi manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP internal untuk menentukan
sistem TI yang hendak diterapkan. Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan
benchmarking ke perusahaan sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT
Anugerah Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan
Microsoft). Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari
Microsoft. Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap
relatif lebih mudah digunakan (user-friendly).

PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi


terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin
penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel
dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan
informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa
mendatang. Dengan informasi real time tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan
mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan akurat.

Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses
untuk bisa unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus segala
kemudahan dari Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi
banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial
management, distribution, project accounting, customer relationship management, human
resources management, sampai business analysis. Istimewanya, karena menggunakan
platform Microsoft, solusi ini amat mudah diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya,
umpamanya Microsoft Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft
pada umumnya. Jika dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel dan
mudah dimodifikasi. Hal ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya
sistem prosedur kerja dan pemasukan data yang sudah biasa dilakukan sebelumnya tak perlu
mengalami perubahan berarti. Dari sisi investasi, jelas lebih efisien buat perusahaan.
Microsoft Axapta menggunakan sistem lisensi berbasis concurrent, maksudnya customer
hanya membeli lisensi sejumlah klien yang terhubung ke server pada saat yang bersamaan.
Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer, namun pada saat yang bersamaan hanya ada
20 komputer yang terhubung ke server Axapta, maka perusahaan ini hanya perlu membeli 20
buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft Axapta hanya memerlukan satu atau dua
buah server dengan konfigurasi standar berbasis Microsoft Windows Server. Lalu untuk
komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi khusus karena Microsoft Axapta masih
keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word, Excel, dan Power Point.

Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat
scalable-solusi yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna mendukung
perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta merupakan solusi global
yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau mata uang yang
berbeda.

Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai


dilakukan pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan sistem
logistik Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta
mengintegrasikan cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi sudah
kelar (go live). Total investasi yang mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk biaya
pembelian hardware, software dan lisensi. Sejak awal implementasi, PT KIA sudah
mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat migrasi sistem. Upaya pendekatan yang
dilakukan, antara lain: manajemen memberikan dukungan top-down dan penuh ke semua
jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum
dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi informasi dengan melakukan demo aplikasi
ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.

Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi dari
cabang seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP). Semua koneksi
disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat. Terminal server ini
menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi. Sementara data disimpan di
server database, yang secara fisik terpisah dari server aplikasi. Adapun untuk koneksi para
user yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu
dan dikontrol melalui pembagian hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian
sistem yang sedang berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun
seperti penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan bisa dilakukan melalui
sistem secara real time.

PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management


System (WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat memudahkan
proses penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk pengiriman. Selain itu,
bisa diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian
transporter dan ekspedisi) dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis
ongkos angkut dan biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari
diusahakan tidak ada DO yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu hari.
Dengan kata lain, untuk setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman
barangnya harus segera dilakukan dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di
warehouse. Setiap pengiriman yang telah dilakukan akan dicatat sebagai penjualan untuk
kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi tagihan ini akan secara otomatis muncul di
Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat dimonitor kapan jatuh tempo dan pembayarannya.

Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT


KIA. Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA
berhasil mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :

1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien
dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan lebih
cepat. Selain itu lebih menghemat waktu karena semua hubungan antara kantor pusat dan
kantor cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena
aplikasi baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data data
perusahaan yang ada.

2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang baru, manajemen
lebih mudah menentukan keputusan keputusan apa yang akan diambil terkait dengan
perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor cabang, kantor pusat dapat
segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.

3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan


kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT KIA
dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli kompetitornya,
PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna menjaring lebih banyak
pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan kemajuan
dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti PT KIA
berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar di
Indonesia.

Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa penerapan SIM dengan
dukungan TI sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal
pelayanan bagi para customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas
manajemen dalam mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan
tidak akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para customer. Kemungkinan
terjadi ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan semakin besar. Penerapan sistem
informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat
tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah
mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi semakin lancar. Kami rasa cukup tepat
jika kami menyimpulkan bahwa dukungan teknologi dalam sistem informasi manajemen akan
membawa banyak nilai tambah. Ada baiknya jika perusahaan lain mulai memikirkan pentingnya
SIM dan sistem informasi seperti apa yang tepat untuk memajukan perusahaan.

Penerapan Sistem Informasi Pada Bagian Personalia(HRD)

Sistem informasi manajemen (SIM)

Pada dasarnya sim berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan
dengansistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain
yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan
otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Dalam Bidang personalia mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:


a). untuk menjamin kerjasama dalam pengembangan dan administrasi berbagai kebijaksanaan
yang mempengaruhi orang-orang yang membentuk organisasi.
b). untuk membantu para manejer mengelola sumber daya manusia
Berbagai pendekatan dalam manejemen personalia.

Kosep-dasar dasar manejemen personalia telah dikemukakan, Berbagai pandangan tersebut


penting agar manejemen personalia dan sumberdaya manusia dilakukan dalam perspektif yang
benar.
Pandangan-pandangan itu mencakup :
1. Pendekatan Sumber daya Manusia
2. Pendekatan Manajerial
3. Pendekatan System
4. Pendekatan Proaktif

Jadi fungsi yang diterapkan oleh SIM pada bagian personalia untuk:

Sim tersebut bisa berfungsi sebagai absensi karyawan

Untuk melihat prestasi karyawan

Untuk melihat golongan karyawan

Untuk melihat peningkatan aktivitas karyawan ataupun penurunannya.

Dll.

Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan SIM pada bagian personalia.

LG Electronics, Inc (LG) adalah pemimpin global dan inovator


dalam teknologi elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home appliances,
mempekerjakan lebih dari 84.000 orang yang bekerja di 112 operasi termasuk 81 anak
perusahaan di seluruh dunia. Pada tahun 2008, penjualan secara global mencapai $ 44.7
milyar, LG terdiri dari lima unit bisnis Home Entertainment, Mobile Communications, Home
Appliance, penyejuk udara dan Business Solutions. LG adalah salah satu terkemuka di dunia
produsen panel datar TV, produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin cuci.

LG Electronics didirikan pada tahun 1958 dan sejak itu memimpin jalan ke era digital yang
maju berkat keahlian teknologi manufaktur yang diperoleh oleh banyak home appliances
seperti radio dan TV. LG Electronics telah meluncurkan banyak produk baru, diterapkan
teknologi baru dalam bentuk perangkat mobile dan TV digital di abad 21 dan terus
memperkuat statusnya sebagai perusahaan global.

Sistem Informasi Manajemen PT. LG Electronic Indonesia dalam Mengendalikan


Inventori.

PT. LG Electronics Indonesia memiliki suatu portal yang terdiri dari sistem-sistem yang dapat
diakses oleh semua pegawai PT. LG Electronics Indonesia yang berada di seluruh Indonesia.
Portal tersebut dinamakan LG Electronics Enterprise Portal atau dapat disingkat dengan
LGEP. Seluruh pegawai yang telah memiliki akses resmi dapat menggunakan portal ini untuk
memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses tersebut berupa e-mail yang didapatkan
secara resmi dari PT. LG Electronics Indonesia. Sehingga dengan log in menggunakan e-mail
tersebut ke dalam portal ini seluruh pegawai akan mendapatkan atau memberikan informasi
terbaru mengenai data-data perusahaan. Namun, portal dan e-mail ini hanya dapat diakses di
lingkungan perusahaan saja.

Yang dibahas dalam bagian ini adalah suatu system yang digunakan oleh PT. LG Electronics
Indonesia dalam mengendalikan inventori yang dimiliki perusahaan. System ersebut
dinamakan Global Digital Logistic System atau dapat disingkat dengan GDLS.

Sistem ini berfungsi untuk :

Mengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, meliputi
ekspedisi yang digunakan dalam pengiriman, barang-barang apa saja yang dikirim dan kapan
waktu keberangkatan dan kedatangan barang setelah sampai di tujuan.

Membuat jadwal-jadwal pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya,
meliputi zona tujuan, rute perjalanan dan no truk yang digunakan untuk melakukan pengiriman.

Mendapatkan informasi mengenai jumlah persediaan barang yang tersedia di gudang perusahaan
baik gudang pusat maupun cabang.

Mengetahui apakah adanya pengembalian barang yang telah dikirim dikarenakan adanya barang
yang tidak laku terjual ataupun barang yang telah rusak/cacat.

Mengetahui berapa nilai barang yang telah dikirim atau diterima termasuk biaya loading barang
ke gudang dan biaya tambahan lainnya.

Sistem ini terdiri dari beberapa subsistem yang memiliki fungsi berbeda berdasarkan tujuan
penggunaan data, antara lain :

Delivery
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk membuat jadwal pengiriman barang, untuk
mengkonfirmasi pengiriman barang, untuk mengalokasikan truk yang digunakan untuk
pengiriman barang, untuk mengetahui status pengiriman barang dan untuk mengetahui apakah
ada pengiriman yang tertunda atau keterlambatan atas pengiriman barang.

Cost
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk me-manage berbagai faktor-faktor pengiriman
(biaya-biaya lain, kondisi barang, wilayah tujuan, tarif yang digunakan), untuk mengetahui
apabila terjadi kesalahan selama pengiriman, untuk me-manage pengiriman barang termasuk
biaya-biaya atas pengiriman tersebut.
Stock
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerimaan barang,
perhitungan fisik persediaan barang di gudang dan status persediaan barang.

Return
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengembalian
barang yang tidak laku terjual dan rusak/cacat.

Dampak dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Dengan adanya system GDLS ini, seluruh pegawai PT. LG Electronics Indonesia dapat
mengetahui bagaimana kondisi inventori perusahaan yang berada di gudang pusat maupun
cabang. Begitu pula, apabila terjadi masalah atau kesalahan yang berhubungan dengan
inventori sehingga dapat segera diatasi langsung oleh pegawai yang berwenang. Hal ini akan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya dan kinerja perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai