Nim : 2036037
Kelas : 6. A1
Enterprise Resource Planning atau ERP adalah suatu evolusi sistem yang
baru dan marak digunakan pada saat ini oleh berbagai perusahaan besar. ERP
merupakan perkembangan dari system informasi akuntansi dimana perkembangan
ini dimulai dari perkembangan kebutuhan informasi pada perusahaan manufaktur
yang dimulai dari EOQ (economic order quantity) yang mencoba mengatasi batas
minimum stok persediaan pada perusahaan untuk memudahkan waktu pemesanan
bahan baku sehingga tidak terjadi kekosongan pada gudang. Tujuan dari ERP
adalah untuk memudahkan perusahaan dalam mendapatkan sebuah informasi dan
menyederhanakan alur kerja melaui database yang terpusah. Terdapat beberapa
jenis Enterprise Information System, yaitu Enterprise Resource Planning (ERP),
Enterprise Risk Management (ERM), Customer Relationship Management (CRM)
dan Supply Chain Management (SCM). PT HM Sampoerna menggunakan aplikasi
ERP dari Oracle. PT HM Sampoerna menggunakan ERP dari Oracle untuk
mengelola input dan output data dalam perusahaan.PT HM Sampoerna
mendapatkan beberapa keuntungan setelah menggunakan ERP dari Oracle, yaitu
seperti cepat merespon perubahan resep rokok dan staf atau pekerja dapat tidak
harus menunggu untuk meminta persetujuan dari manajer karena sudah
menggunakan jaringan.
Namun perkembangan kebutuhan informasi tidak terhenti sampai disini
sehingga membuat suatu system yang disebut MRP (manufacturing resource
planning) atau dikenal dengan MRP II, dimana system ini menyediakan kebutuhan
bukan hanya untuk menangani pengadaan bahan baku saja namun mencoba untuk
membuat sistem yang mengatur dalam alur produksi dan penjualan. Alur penjualan
dimulai dengan pemesanan penjualan, transaksi penjualan hingga pencatatan
piutang dagang, alur produksi mengatur penjadwalan produksi dan operasi
produksi hingga pengiriman, ditambah alur pengadaan bahan baku yang mengatur
bukan hanya pemesanan dan pembelian saja tetapi juga mengatur pencatatan
hutang dagang dan persediaan.
Dari sistem informasi ini semua kebutuhan telah terpenuhi namun ada terjadi
kendala dimana terminal untuk penjualan, produksi dan pengadaan bahan baku
memiliki database sendiri-sendiri sehingga jika seorang pelanggan membutuhkan
informasi mengenai tahap pemrosesan pesanannya maka membutuhkan waktu
yang lebih lama dikarenakan bagian penjualan tidak memiliki data untuk informasi
tersebut dan harus melakukan hubungan dengan bagian produksi yang menyimpan
database tersebut. Untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut maka
dibuatlah sistem informasi yang mengintegrasikan semua database tersebut dan
sistem itu dinamakan ERP. Bisa dikatakan bahwa ERP adalah suatu system
informasi yang merupakan sistem akuntansi namun karena scope yang
ditanganinya sangat luas sehingga diakui menjadi evolusi system informasi terbaru
yang perkembangannya hingga masih terus berlanjut dan melahirkan inovasi yang
selalu baru.
ERP ini secara tepat berkembang tidak bisa dipastikan, namun mulai terlihat
dengan jelas pada era 1990-an sebagai performa ekonomi Amerika yang luar biasa.
Bahkan dalam sebuah artikel erpweaver.com menyatakan ERP adalah tonggak
sejarah dalam proses industri. Perkembangan software aplikasi dalam dunia
industri tidak dapat dipungkiri hingga saat ini yang merupakan state-of-theart
tekhnologi adalah aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning). Sampai tahun ini
tidak ada software aplikasi yang dapat melebihi kecanggihan ERP. Hal ini tidaklah
mengherankan mengingat control yang dilakukan ERP telah mencakup
keseluruhan organisasi, dan meliputi semua aktivitas dalam organisasi. Namun ini
bukanlah akhir dari suatu perkembangan di dunia IS/ES (Information
System/Enterprise System), karena dapat dipastikan untuk masa yang akan datang
akan muncul kembali bahkan mungkin bertubi-tubi aplikasi yang dapat
memberikan manfaat besar bagi industri/perusahaan. Sebagai perhatian atas
perkembangan aplikasi software IS/ES titik berat service yang diberikan adalah
pada pemudahan proses bisnis yang lebih bersifat otomatis.
Jika melihat dari seluruh fasilitas informasi yang diberikan ERP maka tidak
diragukan lagi bahwa system adalah yang terbaik untuk mengkoordinir seluruh
organisasi dengan baik. Namun kita tidak hanya bisa berhenti pada teori saja tetapi
harus bisa melihat implementasi pada saat system ERP ini diterapkan di
perusahaan. Sampai saat ini ternyata lebih banyak keluhan terhadap penggunaan
ERP dalam perusahaan dimana keluhan tersebut berbicara pada area waktu yang
panjang dan melebihi anggaran yang ditetapkan serta membutuhkan perubahan
dalam perusahaan itu sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan
jembatan untuk mengurangi permasalahan dalam penerapan ERP namun tetap
dapat memaksimalkan fasilitas informasi yang diberikan ERP.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan perusahaan
rokok terkemuka Indonesia. PT. HM. Sampoerna memproduksi sejumlah
kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, di antaranya Sampoerna A,
Sampoerna Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam
Soe. Dalam perkembangannya, operasional harian menjadi sangat rumit. Salah satu
departemen yang mengalaminya adalah departemen logistik yang pekerjaan
hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku, distribusi bahan baku,
data produksi. Data-data tersebut terkumpul pada akhir jam kerja, sehingga
menyulitkan. Ini dilakukan dengan manual, sehingga bisa dibayangkan sulitnya
jika data-data tersebut terdiri dari ribuan data dan memerlukan proses yang lama.
Masalah tersebut mendorong PT. HM Sampoerna untuk membangun Teknologi
Informasi, yang dimulai pada tahun 1992. Pembangunan fondasi sistem TI di HMS
dimulai tahun 1992, sedangkan peralihan dari pola local area network (LAN) ke
wide area network (WAN) dilakukan pada 1995. Setelah itu, aplikasi bisnis
korporat menjadi fokus perhatian berikutnya. Setelah melalui proses screening,
manajemen memutuskan untuk menggunakan aplikasi ERP dari Oracle (yang
masih dipakai hingga sekarang). PT HM Sampoerna menggunakan ERP Oracle
untuk mengelola input dan output data dalam perusahaan.
1. Petinggi-petinggi PT HM Sampoerna