0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen penggunaan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mencapai keberhasilan penerapannya di perusahaan. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain perlunya dukungan manajemen puncak, manajemen proyek yang efektif, merekayasa proses bisnis, pelatihan karyawan, dan dukungan vendor.
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen penggunaan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mencapai keberhasilan penerapannya di perusahaan. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain perlunya dukungan manajemen puncak, manajemen proyek yang efektif, merekayasa proses bisnis, pelatihan karyawan, dan dukungan vendor.
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen penggunaan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mencapai keberhasilan penerapannya di perusahaan. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain perlunya dukungan manajemen puncak, manajemen proyek yang efektif, merekayasa proses bisnis, pelatihan karyawan, dan dukungan vendor.
Meisi Sulistiawati, Ginda Hidayatulloh, Ai Salsa Nadila
Prodi Teknik Industri, Institut Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsudin No. 1 Jayaraga Garut 44151 Jawa Barat 2003008@itg.aci.id 2003014@itg.aci.id 2003110@itg.aci.id
ABSTRAK - Artikel ini membahas mengenai ERP (enterprise resource planning)
adalah salah satu sistem dan merupakan teknologi informasi yang marak digunakan oleh perusahaan saat ini karena keunggulannya untuk mencapai competitive advantage. Dalam penerapan ERP pada perusahaan mengalami banyak kendala baik dari pengembang system ERP itu sendiri maupun internal perusahaan. Beberapa teknik untuk mencapai keberhasilan ERP telah dikeluarkan dan disini untuk mendukung pelaksanaannya akan jauh lebih baik jika dapat menerapkan konsep manajemen ERP dalam struktur perusahaan. PENDAHULUAN ERP atau enterprise resource planning adalah suatu evolusi system yang baru dan marak digunakan pada saat ini oleh berbagai perusahaan besar. Secara definisi ERP merupakan kumpulan modul berganda yang lahir dari perkembangan perangkat lunak industri manufaktur. Pada dasarnya ERP dalam artikel sebelumnya merupakan perkembangan dari system informasi akuntansi dimana perkembangan ini dimulai dari perkembangan kebutuhan informasi pada perusahaan manufaktur yang dimulai dari EOQ (economic order quantity) yang mencoba mengatasi batas minimum stok persediaan pada perusahaan untuk memudahkan waktu pemesanan bahan baku sehingga tidak terjadi kekosongan pada gudang. . Namun perkembangan kebutuhan informasi tidak terhenti sampai disini sehingga membuat suatu system yang disebut MRP (manufacturing resource planning) atau dikenal dengan MRP II, dimana system ini menyediakan kebutuhan bukan hanya untuk menangani pengadaan bahan baku saja namun mencoba untuk membuat sistem yang mengatur dalam alur produksi dan penjualan. Alur penjualan dimulai dengan pemesanan penjualan, transaksi penjualan hingga pencatatan piutang dagang, alur produksi mengatur penjadwalan produksi dan operasi produksi hingga pengiriman, ditambah alur pengadaan bahan baku yang mengatur bukan hanya pemesanan dan pembelian saja tetapi juga mengatur pencatatan hutang dagang dan persediaan. Dari sistem informasi ini semua kebutuhan telah terpenuhi namun ada terjadi kendala dimana terminal untuk penjualan, produksi dan pengadaan bahan baku memiliki database sendiri-sendiri sehingga jika seorang pelanggan membutuhkan informasi mengenai tahap pemrosesan pesanannya maka membutuhkan waktu yang lebih lama dikarenakan bagian penjualan tidak memiliki data untuk informasi tersebut dan harus melakukan hubungan dengan bagian produksi yang menyimpan database tersebut. Untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut maka dibuatlah sistem informasi yang mengintegrasikan semua database tersebut dan sistem itu dinamakan ERP. ERP ini secara tepat berkembang tidak bisa dipastikan, namun mulai terlihat dengan jelas pada era 1990- an sebagai performa ekonomi Amerika yang luar biasa. Bahkan dalam sebuah artikel erpweaver.com menyatakan ERP adalah tonggak sejarah dalam proses industri. Perkembangan software aplikasi dalam dunia industri tidak dapat dipungkiri hingga saat ini yang merupakan state-of-theart tekhnologi adalah aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning). Sampai tahun ini tidak ada software aplikasi yang dapat melebihi kecanggihan ERP. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat control yang dilakukan ERP telah mencakup keseluruhan organisasi, dan meliputi semua aktivitas dalam organisasi. Namun ini bukanlah akhir dari suatu perkembangan di dunia IS/ES (Information System/Enterprise System). Jika melihat dari seluruh fasilitas informasi yang diberikan ERP maka tidak diragukan lagi bahwa system adalah system yang terbaik untuk mengkoordinir seluruh organisasi dengan baik. Namun kita tidak hanya bisa berhenti pada teori saja tetapi harus bisa melihat implementasi pada saat system ERP ini diterapkan di perusahaan. Sampai saat ini ternyata lebih banyak keluhan terhadap penggunaan ERP dalam perusahaan dimana keluhan tersebut berbicara pada area waktu yang panjang dan melelahkan melebihi anggaran yang ditetapkan serta membutuhkan perubahan dalam perusahaan itu sendiri. TEORITIS Saat ini teknologi informasi memberikan terobosan yang spektakuler dimana pengontrolan yang dilakukan terhadap perusahaan bukan hanya per departemen namun secara keseluruhan operasional perusahaan yang mengintegrasikan semua data seluruh departemen perusahaan. Teknologi terobosan ini dinamakan ERP (enterprise resource planning) yang menyatukan seluruh operasional perusahaan dari manajemen, akuntansi, sumber daya manusia, produksi hingga riset. dalam buku introduction to information system James A. O’Brien menyatakan bahwa ERP adalah tulang punggung teknologi dari ebusiness, sebuah kerangka kerja transaksi keseluruhan perusahaan dengan berbagai hubungan ke pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, serta keuangan. PEMBAHASAN Keunggulan ERP, Setiap teknologi tentu saja memiliki keunggulan yang ditawarkan dan membuat kebanyakan perusahaan tertarik menggunakan ERP, namun dibalik semua itu tidak terlepas dari memiliki kelemahan yang harus diwaspadai oleh perusahaan agar dapat melakukan antisipasi dalam menggunakan ERP ini. Keunggulannya ERP menurut sterling-team ; 1. Penghematan (Direct Saving Cost) 2. Peningkatan Kualitas Informasi (Information Quality) 3. Produktifitas Team (Team Productivity) 4. Management Performance 5. Sinkronisasi antara IT sistem dengan Strategi Perusahaan (IT and Business Strategic Alignment) Kendala-kendala Penggunaan ERP pada Perusahaan, Kendala yang dihadapi dapat ditimbulkan dari pihak perusahaan ataupun juga dari pihak penyedia aplikasi ERP itu sendiri. Kendala yang ditimbulkan secara umum seperti dikatakan ari kurniawan dalam artikelnya bahwa terdapat enam hal yang menyebabkan kegagalan ERP yaitu; 1. Meremehkan kerumitan perencanaan, pengembangan,dan pelatihan 2. Tidak melibatkan para karyawan yg terkena dampak perencanaan 3. Melakukan terlalu banyak hal dengan cara yang cepat pada proses konversi 4. Pelatihan yang tidak memadai dalam berbagai tugas baru yg dibutuhkan oleh sistem ERP 5. Kegagalan melakukan konversi data 6. Terlalu mempercayai berbagai pernyataan yang diberikan para penjual software ERP Selain itu kegagalan ERP yang paling besar sebenarnya adalah resiko yang akan ditanggung perusahaan jika saja aplikasi ERP yang digunakan tidaklah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan karena hal ini akan mengakibatkan kegagalan bisnis secara menyeluruh sehingga akan menghancurkan perusahaan itu sendiri. Kegagalan untuk melibatkan para karyawan yang terkena dampak dalam tahap perencanaan dan pengembangan serta program manajemen perubahan, atau mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal dengan cara yang terlalu cepat pada proses konversi, merupakan penyebab umum dari kegagalam proyek ERP. Kegagalan lainnya adalah pelatihan yang tidak memadai dalam berbagai tugas pekerjaan baru yang dibutuhkan sesuai dengan sistem ERP serta gagalnya melakukan konversi data dan pengujian yang cukup atas data. Selain itu pemilihan atas ERP merupakan penentu keberhasilannya dimana kesalahan dalam memilih vendor atau memilih konsultan pengembang sistem juga merupakan kegagalan lainnya. Pada dasarnya perusahaan yang menggunakan ERP memiliki tujuan menjadikan perusahaannya untuk masuk dalam tahapan competitive advantage sehingga rata- rata yang perusahaan besarlah yang siap menggunakan aplikasi ERP ini. Namun aplikasi di lapangan menyatakan bahwa tidak semua perusaahaan yang siap untuk menerapkan ERP ini, karena tidak mempertimbangkan resiko yang harus diterima dan perubahan yang dilakukan pada perusahaan. Konsep Manajemen ERP Dalam memecahkan kegagalan dalam penerapan ERP pada perusahaan telah banyak dilakukan penelitian yang secara umum mengatakan perbaikan pada identifikasi kebutuhan ERP dengan membentuk tim khusus, pemilihan konsultan pembuat aplikasi ERP, kemudian melakukan tahapan evaluasi pada setiap tahapan ERP yang telah dilakukan. Mengutip hasil kesimpulan penelitian Titis Restu atas 120 perusahaan dengan 3 vendor yaitu PT. SAP Indonesia, PT. Oracle Indonesia, dan PT. Mincom Indoservices, yang menyatakan bahwa ; 1. Dukungan dari manajemen puncak yaitu adanya sasaran dan tujuan yang jelas, komitmen yang tinggi dari manajemen puncak pada proyek implementasi ERP dan tersedianya sumber daya yang diperlukan. 2. Proyek manajemen yang efektif, yaitu adanya kejelasan dalam mendefinisikan ruang lingkup dan perencanaan implementasi proyek, adanya penetapan batasan waktu implementasi yang realistis dan keterampilan/skill seorang manajer proyek yang baik. 3. Bussiness Process Reengineering (BPR), dimana diperlukan kesiapan perusahaan untuk melakukan perubahan, kemampuan perusahaan untuk rekayasa dan adanya komunikasi yang baik pada saat proses implementasi 4. Pemilihan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras, dimana hal tersebut dapat dilakukan melalui kesesuaian antara software dan hardware dengan kebutuhan perusahaan, kemudahan kustomisasi. 5. Pendidikan dan pelatihan kepada karyawan dalam melaksanakan implementasi ERP, agar keberhasilan implementasi ERP tercapai maka diperlukan adanya konsep dan logika ERP, tenaga pengajar yang berkualitas serta petunjuk yang sederhana dan mudah dipahami. 6. Dukungan Vendor, hal sangat diperlukan dukungan dari para vendor untuk selalu cepat tanggap dalam pelayanan, tenaga konsultan yang berkualitas dan partisipasi vendor dalam implementasi. Selain hal-hal yang disebut dalam kesimpulan penelitian diatas untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan sistem ERP, terdapat beberapa hal yang lebih rinci untuk dilakukan sebagai mana perusahaan membutuhkan tindakan yang lebih konkrit dan jelas. contohnya teori dalam perhitungan biaya dengan menggunakan ABC (activity based costing) maka untuk berhasil diterapkan dalam perusahaan maka akan lebih tepat perusahaanpun menggunakan ABM (activity based management). Begitu pula dengan system ERP, untuk mencapai keberhasilan penerapan ERP pada perusahaan maka dibutuhkan konsep ERPM (enterprise resource planning management). menurut James A. Hall dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi yang digambarkan seperti dibawah ini; Berdasarkan konsep ERP tersebut maka management perusahaan kita bagi berdasarkan peranannya yaitu ; Departemen Pemrosesan Transaksi Pada departemen ini dapat dipenuhi dengan bagian-bagian yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri berdasarkan alur proses perusahaan dimana pada departemen ini yang perlu ditekankan adalah penempatan bagian telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara efektif dan efisien. Contoh ; - Bagian penjualan dan pemasaran, - Bagian perencanaan, - Bagian keuangan, - Bagian produksi, - Bagian persediaan dan - Bagian pembelian dan pengadaan barang. Departemen Analisis Perusahaan Pada bagian ini dapat diserahkan kepada bagian riset, dimana penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah untuk seluruh departemen yang membutuhkan analisis sebagai pengembangan perusahaan ke depan. Selain itu bagian SDM (sumber daya manusia) untuk melakukan fungsinya melakukan analisis atas kinerja karyawan dan bagian internal control untuk melakukan pengawasan atas alur proses perusahaan. Departemen Gudang Data Pada departemen ini akan melakukan fungsinya sebagai petugas pengklasifikasi data, monitoring penyimpanan data dan pengontrolan aktivitas penyimpanan dan keluar masuknya data. Departemen Database Pada bagian ini dapat dilakukan oleh DBA (database administrator) dan bagian IT yang akan melakukan pengontrolan bukan hanya database atas semua data yang keluar dan masuk, tetapi juga mengawasi jalannya system ERP agar berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil adalah untuk mencapai keberhasilan implementasi ERP dalam perusahaan, banyak hal yang harus dilakukan bukan hanya dukungan dan komitmen manajemen perusahaan dalam kesiapan menjalankan sistem, pemilihan perangkat keras dan perangkat lunak, pemilihan pemasok atau konsultan system. Selain itu juga dibantu dengan struktur manajemen perusahaan agar perusahaan akan lebih siap dalam menjalankan system ERP dengan meminimalisir kegagalan dalam pengimplemetasiannya. Dengan pembagian ini maka beberapa permasalahan dalam dapat diminimalisir seperti; 1. Kerumitan perencanaan dalam struktur perusahaan akan lebih mudah diatasi karena struktur manajemen mendukung bentuk struktur ERP. 2. Memaksa pengembang untuk melibatkan karyawan dalam pembuatan system karena informasi detail dipegang karyawan pada bagian yang telah diselaraskan dengan system ERP. 3. Pelatihan terhadap pegawai dapat disesuaikan karena pegawai telah mengerjakaan tugasnya sesuai dengan job description yang telah disesuaikan dengan struktur ERP, pelatihan hanya merubah pelaksanaan pekerjaan manual kedalam pelaksanaan pekerjaan terkomputerisasi saja . 4. Konversi data tidak akan mengalami banyak kesulitan dikarenakan semua data telah tersusun dengan rapih sesuai bagiannya dan alur system ERP. Demikianlah pemikiran yang dapat diberikan berdasarkan informasi yang terkumpulkan selama ini, dimana hal ini dapat dilanjutkan pada penelitian teoritis tingkat keberhasilan konsep manajemen ERP ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Basri, Mursyid, Hasan, 2010, Kapan Kita Membutuhkan ERP, http://manajemenoperasional.com/kapan-kitamembutuhkan-erp/ [2] Handriani, Inge, 2011, ERP Bagi Perusahaan, “Proceeding”, Jakarta, Universitas Mercu Buana [3] Hall, James A., Sistem Informasi Akuntansi, Buku dua, Thomson Learning, Salemba Empat [4] Kurniawan, Ari, 2011, ERP(Enterprise Resource Planning), http://blog.uad.ac.id/arikurniawan/2011/06/01/ erp-enterprise-resource-planning/ [5] http://sterling-team.com/blog/keuntunganmenggunakan-sistem-erp-bag-1 [6] Linawati, 2006, ERP Infrastruktur Vital Bagi Industri, “Artikel”, Artikel Populer Ilmu Komputer.Com [7] O’Brien, James A., Introduction To Information System, Edisi 12, McGraw-Hill, Salemba Empat
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional