Anda di halaman 1dari 5

MODUL IV

MENENTUKAN HARGA POKOK PENJUALAN

4.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum proses manufaktur dimodul enam ini adalah sebagai
berikut:

a. Praktikan memahami apa itu harga pokok penjualan menggunakan


metode Cost Of Good Sold;
b. Praktikan mengetahui cara menghitung harga pokok penjualan dengan
menggunakan metode Cost Of Good Sold.
4.2 Landasan Teori
Berikut merupakan landasan teori mengenai harga pokok penjualan menggunakan
metode Cost Of Good Sold:

4.2.1 MENGHITUNG HPP MENGGUNAKAN COGS (COST OF GOOD


SOLD)
COGS atau Cost of Goods Sold disebut juga dengan istilah HPP atau Harga
Pokok Penjualan. Jadi, COGS adalah semua biaya yang muncul dalam rangka
menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual.
Dengan bahasa sederhana, COGS atau Harga Pokok Penjualan yang biasa
disingkat HPP merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi
barang dan jasa yang dapat dihubungkan secara langsung dengan aktivitas proses
yang membuat produk barang dan jasa siap jual.
Dikenal dengan istilah lain Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya
yang dikeluarkan secara langsung oleh perusahaan dengan tujuan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang hendak dijual ke konsumen.
A. Komponen COGS
Berikut ini adalah 3 elemen besar dari struktur dasar dalam COGS, yaitu:
1. Persediaan atau Inventory
Adalah persediaan barang didapat dari sisa persediaan barang pada
periode yang lalu. Dalam istilah akuntansi disebut saldo persediaan awal
(opening balance) yang ditambahkan dengan pembelian barang dagang pada
periode berjalan, kemudian dikurangi saldo akhir (sisa persediaan). Barulah
diketahui inventory cost yang dibebankan pada COGS. Untuk mengetahui
besaran nilai jumlah persediaan yang telah terjual, maka beberapa unsur di
bawah ini perlu diketahui lebih dulu:
• Persediaan Awal
• Pembelian (dalam usaha dagang)
• Harga Pokok Produksi (dalam perusahaan manufakture)
• Persediaan Akhir
• Persediaan yang digunakan atau disebut juga Barang Tersedia
untuk Dijual
B. Overhead
Overhead berikut ini biasanya muncul dalam perusahaan dagang seperti
packing, gudang, atau freight out. Akumulasi dari elemen biaya tersebut
adalah COGS dari perusahaan dagang. Biaya Overhead adalah biaya yang
muncul selain dari elemen elemen yang telah disebut di atas, biasanya
diistilahkan dengan indirect cost.
Jenisnya sangat bervariasi tergantung dari skala usaha, jenis usaha serta
jenis sumber daya yang digunakan oleh perusahaan, dan jenis biaya yang
paling sering ditemui dalam usaha manufaktur ataupun usaha dagang ialah:
• Biaya Sewa atau rental cost Depresiasi Mesin dan Peralatan
• Penyusutan Gedung Pabrik
• Biaya Listrik dan Air pabrik atau Factory’s Utilities
• Biaya Pemeliharaan Pabrik dan mesin (Maintenance)
• Biaya Pengemasan (Packaging)
• Gudang
• Sampel produksi (Preproduction sampling)
• Biaya atau Ongkos kirim Kontainer (Continer)
C. Transaksi Inventory Cost
Setiap proses akuntansi yang terkait dengan neraca diawali dengan
Saldo Awal (opening balance), kemudian transaksi debit-kredit, yang pada
akhirnya membentuk neraca berupa saldo akhir. Seperti halnya inventori,
yang merupakan bagian dari neraca alurnya juga diawali dengan saldo awal
inventory, yang kemudian jika ada aktivitas pembelian barang, maka akan
menambah saldo. Jika terdapat transaksi penjualan barang, maka saldo
persediaan akan berkurang dan inventory cost akan diakui dengan menjurnal.
HPP atau COGS merupakan biaya yang akan menjadi salah satu faktor
pengurang laba, di mana laba adalah elemen neraca. Persediaan yang
berkurang pada aktiva diseimbangkan oleh laba pada pasiva yang juga
berkurang sehingga laporan selalu dalam keadaan balance. Penjualan adalah
pendapatan yang merupakan salah satu faktor yang menambahkan Laba. Laba
merupakan elemen dari Neraca. Kas atau piutang yang berkurang di dalam
aktiva akan diseimbangkan oleh laba pada sisi pasiva yang bertambah.
4.2.2 Rumus Perhitungan COGS
Rumus untuk menghitung HPP perusahaan dagang, yaitu:
𝐻𝑃𝑃 = 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Namun, bagi perusahaan manufaktur untuk mendapatkan angka yang akurat
dari HPP atau COGS harus melalui tahapan perhitungan yang benar dan tepat.
Adapun tahapan perhitungan HPP atau COGS adalah:
➢ Tahap 1: Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan
Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo awal Bahan Baku + Pembelian
Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku
➢ Tahap 2: Menghitung Biaya Produksi
Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga
kerja langsung + biaya overhead produksi
➢ Tahap 3: Menghitung Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal persediaan
barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam
proses produksi
➢ Tahap 4: Menghitung HPP
HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan
barang akhir
Agar lebih mudah dalam melakukan perhitungan COGS atau HPP, maka
Anda dapat memanfaatkan software akuntansi untuk melakukan perhitungan
tersebut.
a. Cara Menghitung COGS
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara melakukan perhitungan
HPP:
➢ Lakukan Perhitungan Bahan Baku
Berikut merupakan rumus perhitungan bahan baku dengan
metode COGS:
Bahan Baku yang Digunakan = Saldo Awal Bahan Baku +
Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku
➢ Lakukan Perhitungan Biaya Produksi
Biaya lain yang mendukung berjalannya produksi adalah upah
karyawan dan pengeluaran lain seperti biaya bahan tak terduga
yang tidak teridentifikasi.
➢ Lakukan Perhitungan Total Biaya Produksi
Berikut merupakan rumus perhitungan total biaya produksi
dengan metode COGS:
Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya
Tenaga Kerja Langsung + Overhead Produksi
➢ Lakukan Perhitungan COGS
Berikut merupakan rumus perhitungan total biaya produksi
dengan metode COGS:
Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Produksi + Persediaan Awal
Akhir Persediaan
b. Contoh Perhitungan COGS
Berikut contoh perhitungan COGS menggunakan satu soal yang sama
namun dengan metode perhitungan berbeda.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung COGS
yakni dengan metode FIFO, LIFO, dan Weighted Average.
Contoh ini melengkapi rumus COGS yang telah dijelaskan sebelumnya.
c. Contoh Kasus
Sebuah perusahaan memproduksi 10 unit barang edisi terbatas. 9 unit
pertama dihargai Rp200.000 untuk diproduksi. Ada kenaikan harga material
yang membuat satu unit produk memakan biaya produksi Rp220.000. Periode
selanjutnya perusahaan berhasil menjual 9 unit barang.
Cara Perhitungannya
Terlebih dahulu tentukan berapa besarnya dari ketiga hal ini, yaitu:
1. Perhitungan COGS dengan FIFO
COGS 9 unit barang pertama adalah Rp200.000 x 9 = Rp1.800.000
2. Perhitungan COGS dengan LIFO
9 unit barang yaitu (Rp220.000 x 1) + (Rp200.000 x 8) = Rp1.820.000
3. Perhitungan COGS dengan Weighted Average
Pertama, cari harga per unit barang yang tersedia untuk dijual.
Rumusnya, harga pokok barang yang tersedia untuk dijual dibagi
jumlah unit tersedia untuk dijual.
Harga pokok per unit = Rp200.000 + Rp200.000 + Rp200.000 +
Rp200.000 + Rp200.000 + Rp200.000 + Rp200.000 + Rp 200.000 + Rp
220.000) / 9
Harga pokok per unit = Rp202.200
Kemudian, cari COGS dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang, yaitu:
HPP rata-rata tertimbang = Harga pokok per unit x unit yang tersedia
untuk dijual
HPP rata-rata tertimbang = Rp202.200 x 9 unit = Rp1.819.800
4.3 Kesimpulan
Setiap bisnis disarankan untuk melakukan perhitungan COGS atau HPP agar
mengerti dan paham berapa harga yang harus dikeluarkan untuk menciptakan
produk sesuai dengan permintaan konsumen.
Nantinya, COGS akan digunakan dalam pencatatan laporan laba rugi, sehingga
nantinya perusahaan dapat mengalanisa dan menjadikan perhitungan itu sebagai
dasar mengambil strategi dan keputusan.
4.4 Tugas Pendahuluan:
Buatlah sebuah artikel mengenai harga pokok produksi menggunakan metode
Cost Of Good Sold dan carilah contoh perhitungan dari suatu produk!

Anda mungkin juga menyukai