Perusahaan manufaktur di mana produk dibuat melalui berbagai proses,
mulai dari bahan mentah hingga produk siap untuk dijual. Mengingat bahwa sebuah produk pasti melibatkan lebih dari satu macam biaya untuk memproduksinya, sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perhitungan biaya yang akurat untuk menentukan jumlah biaya yang diperlukan untuk membuat produk tersebut. Selanjutnya kita akan membahas tiga jenis persediaan. Penerbit buku adalah contoh perusahaan manufaktur. Perusahaan Dagang di mana barang dibeli dan kemudian dijual kembali Perusahaan ini tidak memiliki proses penciptaan. Pembelian barang jadi untuk dijual kembali adalah prosedur saat ini. Perusahaan biasanya dapat menjual kembali produk yang mereka beli tanpa perlu mengolahnya lagi. Biaya yang harus dicatat terkait dengan produk yang perlu dicatat adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk jadi, serta biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk jadi dapat dijual kembali. Hanya barang jadi yang dapat dijual kembali yang ada di stoknya. Pasar swalayan, atau supermarket, adalah contoh bisnis. Perusahaan jasa tidak membuat barang atau membeli barang yang dapat dijual kembali. Karena tidak ada produk nyata (konkret) yang dapat disimpan, bisnis ini berfokus pada memberikan layanan (servis) kepada konsumen. Layanannya bukan produk nyata, tetapi jasa yang dibutuhkan konsumen. Biaya yang dikeluarkan adalah biaya yang diperlukan untuk dapat memberikan layanan kepada konsumen. Stasiun televisi adalah contoh perusahaan jasa. Jenis-jenis Persediaan Dalam Perusahaan Manufaktur
Persediaan bahan mentah terdiri dari seluruh bahan yang dibutuhkan
perusahaan untuk membuat barang. Bahan-bahan ini disimpan dan siap digunakan dalam proses produksi. Pada perusahaan percetakan koran, sebagai contoh. Tinta cetak, kertas cetak, pelumas, dan barang lainnya adalah bahan mentahnya. Persediaan Produk Setengah karena perusahaan belum menyelesaikan produk ini. Ada masalah dalam proses produksi ketika pekerjaan belum selesai. Sebuah produk membutuhkan waktu dan langkah-langkah yang sistematis untuk dibuat. Tidak mungkin sebuah produk akan dibuat dalam sekejap mata. Perusahaan mencatat seluruh biaya selama tahap-tahap produksinya, dan karena produksi dilakukan secara bertahap, pasti ada tahap di mana produk diproduksi. Perusahaan harus mengetahui seberapa besar nilai produknya saat ini dan di mana dia sedang berada. Ini membantu mereka menentukan kecepatan produksi dan mengetahui keadaan terkini proses produksi. Persediaan produk, oleh karena itu, di mana persediaan produk setengah jadi yang telah menjadi produk yang sempurna dan siap untuk dijual. Dalam bahasa Inggris, inventory adalah istilah untuk finished goods. Sebuah mobil, misalnya, yang semua komponennya lengkap dan siap dijual. Jenis-jenis BiayaDalam Perusahaan Manufaktur
Biaya langsung bahan mentah adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan mentah yang akan digunakan dalam proses produksi perusahaan. Biaya ini mencakup tidak hanya nilai pembelian, tetapi juga biaya yang dikeluarkan setelah pembelian agar bahan mentah tersebut siap untuk digunakan. Contohnya adalah biaya untuk mendatangkan bahan mentah ke pabrik dan membeli kertas untuk penerbit buku. Ini adalah biaya tenaga kerja langsung yang jelas berhubungan dengan bahan mentah yang diolahnya. Dalam toko furnitur, misalnya. Pesanan meja A, misalnya, melalui berbagai tahap proses Selama tahap penyerutan, toko membayar tukang serut kayu sebagai biaya tenaga kerja langsung. Gaji karyawan di bagian pemasangan ban mobil yang sedang diproduksi adalah contoh tambahan. Salah satu biaya yang perlu dialokasikan saat menentukan porsinya yang digunakan dalam proses produksi adalah biaya produksi secara tidak langsung. Biaya listrik dan air adalah contohnya; mereka juga termasuk biaya bahan mentah yang tidak langsung (biaya bahan mentah yang tidak langsung), seperti penggunaan air dalam proses pencampuran semen; dan biaya tenaga kerja tidak langsung (biaya tenaga kerja yang tidak langsung), seperti gaji pengawas di departemen perakitan mobil yang bertanggung jawab untuk memantau proses perakitan mobil, bukan hanya satu produk. Dalam bahasa Inggris, ini sering disebut sebagai biaya overhead manufaktur atau biaya overhead pabrik, yang artinya sama. Langkah-langkah untuk Menyusun Laporan Harga Pokok Produksi Langkah Pertama Kami memulai dengan bahan-bahan mentah. Perusahaan harus mengetahui seberapa banyak bahan mentah yang digunakan dalam produksi. Misalnya, mereka harus mempertimbangkan persediaan bahan mentah yang masih ada pada bulan Januari 2004. Pertama, perusahaan menghitung jumlah bahan mentah yang tersedia pada awal Januari 2004—berdasarkan jumlah yang ada pada 31 Desember 2003.Apakah perusahaan telah membeli bahan mentah tersebut sejak Januari? Seberapa banyak sebenarnya bahan mentah yang digunakan jika benar bahwa penambahan bahan mentah menambah jumlah persediaan bahan mentah yang dapat digunakan. Perusahaan akan menghitung sisa bahan mentah sampai akhir Januari karena persediaan akhir mengurangi bahan mentah yang dapat digunakan. Ini akan menunjukkan apa yang terjadi dengan bahan mentah yang digunakan. Ini adalah biaya bahan mentah langsung yang dikeluarkan perusahaan. Langkah Kedua Sekarang, perusahaan memutuskan berapa banyak yang akan dihabiskan untuk menggaji karyawan yang bekerja dalam proses pengolahan bahan mentah. Dengan kata lain, berapa banyak uang yang dikeluarkan perusahaan untuk gaji karyawan? Namun, hanya gaji yang langsung terkait dengan produk yang diolah, bukan seluruh gaji karyawan yang ada. Oleh karena itu, disebut biaya tenaga kerja langsung. Langkah Ketiga Perusahaan menentukan seberapa banyak biaya yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap pembuatan produk. Biaya-biaya ini dikeluarkan untuk mendukung aktivitas produksi, tetapi mereka menawarkan manfaat untuk berbagai produk daripada satu produk. Salah satu contohnya adalah listrik. Biaya pemakaian listrik bermanfaat bagi banyak produk. Selain itu, biaya satuan pengamanan, atau satpam, Keamanan dalam proses produksi dijamin oleh satpam ini. Namun, jelas sulit untuk menentukan seberapa besar kontribusinya untuk setiap produk. Ini yang disebut sebagai biaya tenaga kerja tak langsung. Langkah Keempat Menggabungkan biaya bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya tidak langsung untuk menghasilkan biaya total manufaktur. Apakah pengetahuan kita tentang biaya ini cukup? Tidak. Kita ingat bahwa perusahaan manufaktur menganggap pekerjaan dalam proses sebagai persediaan. Untuk menentukan nilai produk yang siap untuk dimasukkan ke gudang sebagai persediaan produk jadi, kita harus mempertimbangkan produk setengah jadi ini. Langkah Kelima Penciptaan produk belum selesai karena nilai biaya total. Meskipun perusahaan telah menetapkan biaya, produksi terus berlanjut. Produk setengah jadi akan dibuat dari sisa produk dengan biaya total yang sudah diketahui ini. Ini meningkatkan jumlah persediaan pada tanggal 1 Januari 2004, tanggal kerja dalam proses atau WIP. Kenapa? Jumlah produk setengah jadi yang perlu diolah tumbuh seiring dengan penambahan, sehingga meningkatkan nilai bakal produk tersebut. Setelah dijumlahkan, perusahaan akan mengetahui jumlah pekerjaan dalam proses (WIP), yang merupakan persediaan setengah jadi yang akan diproses pada bulan Januari. Kemudian, nilai WIP ini dikurangi dengan sisa pekerjaan dalam proses pada akhir Januari, dan hasilnya menunjukkan berapa banyak produk yang sudah jadi dan bukan lagi persediaan setengah jadi. Perusahaan juga akan memperoleh nilai dari biaya produk yang ditambahkan ke nilai persediaan produk jadi (finished goods), yaitu COGM atau harga pokok produksi. Nilai produk yang baru diproduksi langsung menambah persediaan produk jadi melalui penambahan nilai akun Persediaan Produk Jadi. Langkah-langkah untuk Menyusun Laporan Laba Rugi Langkah Pertama Kita akan memulai dengan menghitung jumlah penjualan yang dilakukan sepanjang bulan Januari; kita akan menemukan jumlah revenue atau pendapatan. Setelah kita mendapatkan jumlah total ini, kami ingin menguranginya dengan biaya produk yang terjual. Langkah kedua adalah menemukan harga penjualan pokok. Langkah Kedua Setelah produksi selesai dan disimpan di gudang produk jadi, produk tersebut akan digabungkan dengan produk jadi lainnya di gudang. "Datangnya" produk baru ini disebut dengan biaya barang yang dibuat, tetapi diakui dalam akuntansi dengan menambah nilai akun Persediaan Produk Jadi. Tidak berlaku untuk pencatatan akuntansi, tetapi hanya untuk laporan biaya produksi. Nilai COGM akan ditambahkan ke nilai produk jadi sebelumnya, yaitu nilai di awal bulan (produk jadi selesai), dan penjumlahan ini akan menghasilkan total produk jadi yang siap untuk dijual (harga barang yang tersedia untuk dijual). Berapa jumlah penjualan total? Kita mengurangi jumlah yang ada dengan barang yang masih ada di akhir bulan, yang dikenal sebagai barang selesai, dan kita mendapatkan nilai yang menunjukkan seberapa banyak produk jadi yang telah terjual selama bulan Januari. Kami juga dapat mendapatkan harga pokok penjualan atau biaya barang yang telah dijual. Langkah Ketiga Kami menghitung harga pokok penjualan dengan mengurangi nilai penjualan. Untuk tujuan apa? untuk menghasilkan keuntungan. Namun, disebut sebagai laba kotor, juga dikenal sebagai gross margin atau gross profit. Istilah "kotor" menunjukkan biaya operasional dan biaya tambahan yang belum dikurangkan dari nilai penjualan. Langkah Keempat Sekarang kami melihat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendukung penjualan. Biaya ini biasanya terdiri dari biaya pemasaran produk dan promosi untuk memperkenalkan produk tersebut, dan disebut sebagai biaya operasional atau period cost. Jadi, mengapa biaya operasional tidak ditambah dengan biaya listrik, air, dan telepon? Biaya- biaya ini telah dialokasikan sesuai porsi produk yang sedang diproduksi dan telah dimasukkan ke dalam akun biaya overhead. Oleh karena itu, biaya operasional adalah biaya yang terjadi setelah produk selesai diproduksi. Selanjutnya, biaya operasional dikurangi dari laba kotor. Selain itu, kita akan memperoleh keuntungan dari operasi. Digunakan istilah "operasi" karena laba ini didapat setelah dikurangi dengan biaya operasional, yang menunjukkan bahwa perusahaan telah menutup biaya operasional dengan sukses dan masih mendapatkan laba. Namun, laba operasi belum memperhitungkan biaya, pajak, dan biaya non-operasi lainnya, sehingga tidak dapat dianggap sebagai laba bersih.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar