Dalam kondisi seperti itu tentu akan membantu pengusaha dalam analisa dan evaluasi
untuk proses produksi yang dilakukan.
Pada dasarnya biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dilakukan pada proses
produksi perusahaan. Biaya tersebut meliputi bahan baku, overhead pabrik dan biaya
tenaga kerja langsung. Ketiga unsur biaya tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan
produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Adanya ketiga unsur penting ini memang tak bisa lepas dari biaya produksi sebuah
perusahaan. Banyaknya biaya overhead pabrik juga akan mempengaruhi biaya yang akan
di catat dalam laoran keuangan, seperti:
Hal tersebut di atas akan berpengaruh dalam menghitung production cost pada suatu
bisnis. Biaya-biaya tersebut memang melibatkan berbagai macam unsur dan kebutuhan
dalam pelaksanaan proses pembuatan suatu barang dan jasa. Selain itu, pengaruh dari
adanya biaya ini akan terlihat pada saat pelaporan keuangan perusahaan.
Inilah yang termasuk contoh biaya yang digunakan dalam acuan perhitungan produksi.
5. Marginal Cost
Biaya marginal merupakan biaya tambahan yang dibutuhkan dalam menghasilkan unit
barang yang sudah jadi. Marginal cost yang muncul saat adanya perluasan produksi pada
saat akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.
Itulah beberapa contoh production cost yang ada serta berpengaruh pada pelaporan
keuangan. Berikut inilah rumusnya perhitungan production cost :
material biaya bersifat langsung + biaya untuk tenaga kerja langsung + overhead pabrik +
biaya tenaga kerja tak langsung
Setelah mengetahui contoh production cost dan rumusnya, berikutnya adalah mengetahu
bagaimana cara dalam perhitungan biaya produksi tersebut.
Tahap 1 :
Bahan baku digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku- saldo akhir
bahan baku
Tahap 2 :
Total production cost = bahan baku digunakan + tenaga kerja langsung + overhead
produksi
Tahap 3 :
Harga pokok produksi = total biaya + saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan
Tahap 4 :
Harga pokok produksi = HPP + persediaan barang awal – persediaan barang akhir.