Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

EKONOMI MANAJERIAL

NAMA : FERY SEFRIAN

NIM : 023107825

UNIVERSITAS TERBUKA

2020
1. Deskripsikan fungsi produksi dan biaya produksi dan terangkan cara untuk
menghitung berbagai jenis biaya produksi! Dengan memperhatikan jenis dari varisasi
biaya.

2. Penggunaan alat analisis dengan menggunakan metode regresi dapat membatu


prediksi output perisahaan. Apa manfaat regresi dalam pengambilan keputusan?
Dan jelaskan keunggulan metode anlisis regresi dibandingkan dengan korelasi!

3. Apa yang membedakan pasar persaingan tidak sempurna dengan pasar lainnya dan
Jelaskan bagaimana keadaan pasar persaingan tidak sempurna? Apakah perusahaan
monopoli bisa saja mempertahankan keuntungan di atas normal, jelaskan!
JAWABAN

1. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dilakukan pada proses produksi


perusahaan. Biaya tersebut meliputi bahan baku, overhead pabrik dan biaya tenaga
kerja langsung. Ketiga unsur biaya tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan
produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
1. Direct Material atau Bahan Baku Langsung
Bahan yang berbentuk fisik serta diidentifikasi dan di proses menjadi bagian
barang jadi, atau dapat dilihat asal usulnya sebagai barang jadi dengan cara
ekonomis dan sederhana.
2. Direct Labour atau Tenaga Kerja Langsung
Bahan baku yang menjadi produk jadi telah dikonversi oleh tenaga kerja yang
melakukan kegiatan tersebut dan bisa digabungkan secara layak ke produk
tertentu dalam proses produksi.

3. Factory Overhead atau Overhead Pabrik


Adanya unsur biaya manufaktur yang tidak terlihat secara langsung pada
pengeluaran tertentu. Pada pelaporan keuangan, biasanya overhead
pabrik memasukkan semua biaya manufaktur. Tanpa memasukkan unsur
bahan baku langsung serta tenaga kerja langsung dalam proses produksi.

Adanya ketiga unsur penting ini memang tak bisa lepas dari biaya produksi
sebuah perusahaan. Banyaknya biaya overhead pabrik juga akan
mempengaruhi biaya yang akan di catat dalam laoran keuangan, seperti:

 Adanya biaya bahan baku tak langsung


 Tenaga kerja tidak langsung
 Biaya pemeliharaan mesin serta reparasi
 Amortisasi dan depresiasi
 Biaya air dan listrik pabrik
 Asuransi pabrik
 Operasi, dll.
Hal tersebut di atas akan berpengaruh dalam menghitung production cost
pada suatu bisnis. Biaya-biaya tersebut memang melibatkan berbagai macam
unsur dan kebutuhan dalam pelaksanaan proses pembuatan suatu barang
dan jasa. Selain itu, pengaruh dari adanya biaya ini akan terlihat pada saat
pelaporan keuangan perusahaan.

Contoh Biaya Produksi

Dalam menjalankan proses produksi tentu harus mengetahui apa saja yang
termasuk production cost. Karena biaya tersebut yang akan berpengaruh dan
sebagai pelaporan keuangan perusahaan. Inilah yang termasuk contoh biaya
yang digunakan dalam acuan perhitungan produksi.

 Biaya Tetap atau fixed Cost

Fixed cost merupakan biaya dengan jumlah tetap serta tidak bergantung
pada produksi yang didapatkan pada periode tertentu. Sebagai contoh,
pajak perusahaan, sewa gedung, biaya administrasi dan sebagainya.

 Biaya Variabel atau Variable Cost

Biaya variabel ini besarnya bisa berubah-ubah disesuaikan dengan hasil


produksi. Dalam artian hasil produksi yang semakin besar maka biaya
variabel juga akan semakin besar. Seperti, upah bagi pekerja, biaya bahan
baku yang digunakan sesuai dengan jumlah produksi.

 Biaya Total atau Total Cost

Pada periode tertentu sebuah perusahaan menghasilkan barang jadi.


Maka total dari biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan
perusahaan tersebut dihitung sebagai besarnya production cost, inilah
biaya total.
 Biaya Rata-rata atau Average Cost

Adanya production cost per unit yang dihasilkan oleh perusahaan yang


mengasilkan barang produksi dalam jumlah banyak dan average cost ini
dihitung melalui pembagian total biaya dengan jumlah produksi yang
dihasilkan di perusahaan.

 Marginal Cost

Biaya marginal merupakan biaya tambahan yang dibutuhkan dalam


menghasilkan unit barang yang sudah jadi. Marginal cost yang muncul
saat adanya perluasan produksi pada saat akan menambah jumlah
barang yang dihasilkan.

Cara Perhitungan Biaya untuk Produksi

Inilah contoh dari cara menghitung production cost. Misalnya saja perusahaan


ABC bergerak di bidang pakaian jadi, dalam kurun waktu satu bulan bisa
memproduksi 5000 produk pakaian jadi yang dipasarkan pada 2 toko besar
dan e-commerce secara online.

Pada proses produksi 5.000 produk pakaian jadi, maka diperlukan:

 Rp. 80.000.000 untuk pengadaan bahan baku


 Rp. 30.000.000 sebagai gaji karyawan
 Rp. 20.000.000 untuk endorsement
 Rp. 15.000.000 guna launching produk mengundang media
 Rp. 12.000.000 digunakan sebagai bandwith kuota internet
 Rp. 6.000.000 untuk transport produk ke 2 toko besar
 Rp. 10.000.000 packaging produk.
 Rp. 3.000.000 digunakan sebagai pengeluaran gudang penyimpanan.

Setelah ditambahkan semua biaya tersebut maka menghasilkan produksi


sebesar Rp 176.000.000 dan dibagi dengan 5000 unit, hasilnya biaya rata-rata
atau Average Cost untuk satu buah barang adalah Rp 35.200.
2. Manfaat regresi dalam pengambilan keputusan dan keunggulan regresi dibanding
dengan korelasi Analisis regresi pada prinsipnya adalah menjelaskan pengaruh
variabel bebas ( independen variable ) terhadap variabel tidak bebas ( variabel
dependen ). Esensi estimasi model regresi adalah mengetahui koefesien regresi dan
arah parameter variabel bebasnya.Elastisitas yang diperoleh dari perhitungan regresi
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
perusahaan. Produsen akan memanfaatkan informasi dari hasil regresi fungsi
permintaan untuk menentukan strategi penjualannya. Apabila nilai elastisitas
produknya rendah, produsen dapat menaikkan harga produknya tanpa khawatir
penjualan akan turun secara segnifikan..
Sementara korelasi menunjukkan hubungan sebab akibat atau kausalitas. Hubungan
kausalitas datangnya dari logika atau teori bukan dari perhitungan statistik korelasi.
Tapi membentuk hipotesis statistik membuat pembenaran berdasarkan data
(realita).
3. Pasar persaingan tidak sempurna bisa juga disebut sebagai bentuk pasar yang
kehilangan satu atau lebih ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna.
Karena, dalam pasar persaingan tidak sempurna peran dari pembeli dan penjual
hilang. Mereka tidak memiliki keleluasaan untuk menetapkan atau menentukan
harga suatu produk.

Pasar persaingan tidak sempurna memiliki beberapa ciri, antara lain :

 Jumlah penjual yang ada sangatlah terbatas

 Jumlah pembeli di dalamnya banyak

 Sulit untuk masuk ke dalam pasar karena banyak hambatan dan gangguan di
dalamnya

 Produk yang beredar di pasar atau yang diperjualbelikan bersifat homogen atau
satu jenis saja, serta tidak adanya produk pengganti atau substitusi

 Pihak yang berkuasa bebas dan leluasa memainkan harga dan pihak lain hanya
bisa menuruti dan mengikuti ketetapan yang ada.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna terdapat lima bentuk pasar, yaitu pasar
monopoli, pasar monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar
oligopsoni. Selanjutnya kita akan membahas satu per satu bentuk pasar tersebut.

Monopoli adalah penguasaan pasar oleh satu perusahaan atau kelompok


perusahaan besar, dimana terdapat hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk.
Dimana monopoli dapat ditimbulkan oleh faktor teknis dan legalitas. Secara jangka
pendek monopolis pada umumnya mendapatkan keuntungan, namun bukan berarti
monopolis tidak dapat menderita kerugian. Dalam jangka panjang, monopolis tidak
mendapatkan keuntungan, sebab dengan adanya hambatan masuk, monopolis dapat
menjaga keuntungan yang didapatkan. Yang menjadi masalah ialah ketika dalam
jangka pendek monopolis menderita kerugian, namun hal ini dapat dihilangkan
dengan dua cara, yaitu : (1) dengan meningkatkan efisiensi, (2) iklan untuk
menaikkan permintaan

Anda mungkin juga menyukai