Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH ANALISIS BIAYA

Dosen Pengampu : Ir. Akmal Suryadi, M.T.


Analisis Biaya Paralel E

Bintara Putra Dicya


(20032010028)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2023
Soal No. 1
Berikan uraian secara ringkas dan jelas tentang:
a. Akun riil dan Akun nominal, berikan contoh masing-masing 5 akun
b. Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal penyesuaian
c. Buku Besar
Penyelesaian :
a. Akun riil adalah jenis akun yang mencatat aset, kewajiban, dan modal yang
dimiliki oleh suatu perusahaan. Contoh akun riil adalah:
1) Kas: mencatat uang tunai yang dimiliki perusahaan.
2) Piutang: mencatat uang yang harus diterima perusahaan dari pelanggan.
3) Persediaan: mencatat barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual.
4) Peralatan: mencatat asset fisik seperti mesin, komputer, atau mobil yang
dimiliki perusahaan.
5) Bangunan: mencatat asset berupa gedung atau bangunan yang dimiliki
perusahaan.
Sementara itu, akun nominal mencatat pendapatan, biaya, dan kerugian atau
keuntungan. Contoh akun nominal adalah:
1) Pendapatan penjualan: mencatat pendapatan dari penjualan produk atau jasa.
2) Biaya gaji: mencatat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar
gaji karyawan.
3) Biaya sewa: mencatat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar
sewa gedung atau ruangan.
4) Kerugian piutang: mencatat kerugian yang dialami perusahaan akibat
piutang yang tidak tertagih.
5) Keuntungan atas penjualan aset: mencatat keuntungan yang diperoleh
perusahaan dari penjualan aset seperti properti atau kendaraan.

b. Perbedaan antara Jurnal Umum dan Jurnal Penyesuaian adalah:


➢ Jurnal Umum digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang terjadi
secara rutin dalam perusahaan, seperti pembelian atau penjualan, sementara
Jurnal Penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan catatan akuntansi
sebelum dibuat laporan keuangan.
➢ Jurnal Umum biasanya dicatat setiap hari atau setiap minggu, sedangkan
Jurnal Penyesuaian dicatat pada akhir periode akuntansi, biasanya pada
akhir bulan.
➢ Jurnal Umum mencatat transaksi secara langsung pada akun, sedangkan
Jurnal Penyesuaian mencatat penyesuaian untuk memastikan bahwa catatan
akuntansi mencerminkan keadaan keuangan perusahaan secara akurat.

c. Buku Besar adalah catatan akuntansi yang berisi daftar semua akun yang
digunakan dalam kegiatan bisnis perusahaan dan saldo masing-masing akun. Buku
besar digunakan untuk memantau transaksi keuangan dan memastikan bahwa
semua transaksi dicatat dengan benar. Setiap akun memiliki dua sisi, yaitu sisi debit
dan kredit, dan setiap transaksi keuangan dicatat pada kedua sisi. Saldo akhir setiap
akun ditentukan dengan menghitung selisih antara total debit dan kredit untuk setiap
akun. Dengan buku besar, perusahaan dapat melacak semua transaksi keuangan dan
membuat laporan keuangan yang akurat.

Soal No. 2
Ada beberapa kelompok biaya dalam akuntasi biaya, yang digunakan pada
perusahaan manufaktur. Berikan penjelasan secara ringkas, tentang :
a. Kelompok biaya berdasarkan Produk (Operasional Perusahaan)
b. Kelompok biaya berdasarkan Volume produksi (Jumlah Output)
Penyelesaian :
a. Kelompok biaya berdasarkan Produk (Operasional Perusahaan)
Proses produksi untuk menghasilkan suatu produk, perusahaan manufaktur
biasanya mengeluarkan berbagai macam biaya. Biaya yang beraneka ragam
tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan besar, yakni:
➢ Bahan langsung Bahan langsung merupakan bahan yang digunakan dan
menjadi bagian dari produk jadi atau bahan langsung secara fisik akan
menjadi bagian produk jadi sehingga biaya bahan langsung mudah ditelusur
ke tiap unit barang yang dihasilkan atau kesuatu tahapan produk. Oleh karena
itu biaya bahan langsung dibebankan secara langsung ke satuan hasil yang
diproduksi atau ke proses produk tertentu, tanpa melalui alokasi biaya terlebih
dahulu.
➢ Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
terlibat langsung dalam proses mengubah bahan menjadi produk jadi. Biaya
tenaga kerja langsung bisa dengan mudah dihubungkan dengan atau
dibebankan pada satuan hasil atau proses tertentu yang dikerjakan oleh tenaga
kerja tersebut. Dalam akuntansi untuk operasi perusahaan manufaktur, tenaga
kerja langsung harus dibedakan dari tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja
tak langsung digunakan dalam proses produksi tetapi tidak bisa dihubungkan
atau diterapkan pada suatu produk tertentu. Oleh karena itu tenaga kerja tak
langsung tidak dapat dengan mudah dihubungkan atau dibebankan pada unit
atau proses tertentu.
➢ Overhead pabrik “Overhead pabrik adalah biaya-biaya lain selain bahan
langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya-biaya ini disebut juga biaya
produksi tak langsung. Segala jenis biaya produksi tak langsung dicatat
dalam berbagai rekening overhead pabrik yang jumlah maupun namanya
bisa berbeda-beda antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.
Pemilihan nama rekening dan jumlah rekening yang disediakan tergantung
pada sifat perusahaan dan informasi yang diinginkan perusahaan.”

b. Kelompok biaya berdasarkan Volume produksi (Jumlah Output)


Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi Klasifikasi biaya dalam
hubungannya dengan volume produksi dibedakan menjadi biaya variabel (variable
costs), biaya tetap (fixed costs), dan biaya semi variabel (semi variable costs).
• Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan- perubahan volume kegiatan. Ciri-ciri biaya variabel adalah:
1) Perubahan jumlah total, dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume
2) Biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang
(range) yang relevan.
3) Dapat dibedakan kepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tetap.
4) Dapat dikendalikan oleh salah seorang kepala departemen tertentu.
• Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak terpengaruh
adanya perubahan-perubahan volume kegiatan dalam batas- batas tertentu. Ciri-
ciri biaya tetap adalah:
1) Jumlah keseluruhan yang tetap didalam satu tingkat output yang relevan
2) Adanya penurunan dalam biaya per unit bila volume bertambah dalam satu
tingkat yang relevan
3) Dapat dibedakan pada bagian-bagian atau departemen-departemen atas dasar
keputusan manajemen atau menurut metode alokasi biaya
4) Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen
pelaksana dari pada oleh pengawas operasi.
• Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding
dengan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur- unsur tetap dan variabel.
Misalnya biaya listrik yang digunakan untuk penerangan cenderung menjadi
biaya tetap karena berapapun jumlah keluaran yang dihasilkan, penerangan akan
tetap diperlukan oleh pabrik yang sedang beroperasi. Sebaliknya tenaga listrik
yang digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan peralatan akan
bervariasi sesuai dengan pemakaian peralatan tersebut.

Soal No. 3
Buatlah konsep perhitungan laba/rugi pada perusahaan manufaktur, yang
didasarkan pada hubungannya dengan produk atau operasional perusahaan.
Semakin lengkap semakin baik, boleh Single Step atau Multiple Step.
Penyelesaian :
Konsep perhitungan laba/rugi pada perusahaan manufaktur biasanya didasarkan
pada hubungannya dengan produk atau operasional perusahaan. Berikut adalah
contoh perhitungan laba/rugi menggunakan metode multiple step untuk perusahaan
manufaktur:

Pendapatan Penjualan
• Penjualan Bersih (setelah dikurangi retur dan diskon) = XXXX
• Harga Pokok Penjualan (HPP) = XXXX
• Laba Kotor = Penjualan Bersih - HPP
Beban Operasional
• Beban Penjualan = XXXX
• Beban Administrasi = XXXX
• Beban Lain-lain = XXXX
• Total Beban Operasional = Beban Penjualan + Beban Administrasi + Beban
Lain-lain

Pendapatan dan Beban Non Operasional


• Pendapatan Non Operasional = XXXX
• Beban Non Operasional = XXXX
• Total Pendapatan dan Beban Non Operasional = Pendapatan Non
Operasional - Beban Non Operasional

Laba Sebelum Pajak (LSP)


• Laba Kotor - Total Beban Operasional +/- Total Pendapatan dan Beban Non
Operasional = Laba Sebelum Pajak

Pajak Penghasilan
• Pajak Penghasilan = XXXX
Laba Bersih
• Laba Sebelum Pajak - Pajak Penghasilan = Laba Bersih
Dalam perusahaan manufaktur, HPP dihitung dengan mengurangi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dari penjualan bersih.
Selain itu, perusahaan manufaktur mungkin juga mempertimbangkan faktor-faktor
lain seperti biaya pemasaran, penelitian dan pengembangan, dan amortisasi aset
tetap dalam perhitungan laba/rugi mereka.
Perhitungan laba/rugi yang lengkap dan akurat sangat penting bagi perusahaan
manufaktur untuk membantu mereka mengambil keputusan bisnis yang tepat,
termasuk menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi,
mengidentifikasi biaya yang dapat dikurangi, dan mengetahui apakah mereka
menghasilkan laba yang cukup untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka.
Soal No. 4
Sebuah perusahaan industri manufaktur memiliki catatan pengendalian biaya bahan
secara prepetual pada bulan Agustus, sebagai berikut:
PENERIMAAN :
Tanggal 4 sebanyak 800 unit @ Rp.30.000,-
Tanggal 12 sebanyak 700 unit @ Rp.34.000,-
Tanggal 20 sebanyak 500 unit @ Rp.32.500,-
Tanggal 23 diterima pengembalian sebanyak 100 unit
Tanggal 27 sebanyak 1.000 unit @ Rp.31.000,-
PENGELUARAN :
Tanggal 10 sebanyak 1.000 unit
Tanggal 21 sebanyak 1.200 unit
Tanggal 28 sebanyak 1.000 unit
Jika saldo awal bahan pada tanggal 1 Agustus sebanyak 400 unit @ Rp.25.000,-
maka tentukanlah Biaya bahan yang digunakan selama bulan Agustus, dengan
metode kalkulasi:
a. First In First Out (FIFO)
b. Last In First Out (LIFO)
c. Rata-rata (Average)
Penyelesaian :
Metode kalkulasi preptual :
a. First In First Out (FIFO)
Penerimaan Pembeli Pengeluaran Penjualan Persediaan
Tgl
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
1 Agustus - - - - - - 400 25.000 10.000.000
4 Agustus 800 30.000 24.000.000 - - - 400 25.000 10.000.000
800 30.000 24.000.000
10 Agustus - - - 400 25.000 10.000.000 200 30.000 6.000.000
600 30.000 18.000.000
12 Agustus 700 34.000 23.800.000 - - - 200 30.000 6.000.000
700 34.000 23.800.000
20 Agustus - - - - - - 200 30.000 6.000.000
- - - 700 34.000 23.800.000
500 32.500 16.250.000
21 Agustus 200 30.000 6.000.000 200 32.500 6.500.000
700 34.000 23.800.000
- - - 300 32.500 9.750.000
23 Agustus 100 32.500 3.250.000 800 32.500 26.000.000 300
27 Agustus 1000 31.000 31.000.000 - - - 300 32.500 6.500.000
- - - 1000 32.500 6.500.000
28 Agustus 300 32.500 9.750.000 300 31.000 31.000.000
- - - 700 31.000 21.700.000 31.000 15.500.000

Total 3100 - 98.300.000 3200 - 99.000.000 300 - 9.300.000


Biaya bahan baku selama bulan agustus = Saldo Awal + Pembelian - Saldo Akhir
Biaya bahan baku selama bulan agustus = Rp 10.000.000 + Rp 98.300.000 –
Rp 9.300.000
Biaya bahan baku selama bulan agustus = Rp 99.000.000
b. Last In First Out (LIFO)
Penerimaan Pembeli Pengeluaran Penjualan Persediaan
Tgl
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
1 Agustus - - - - - - 400 25.000 10.000.000
4 Agustus 800 30.000 24.000.000 - - - 400 25.000 10.000.000
800 30.000 24.000.000
10
- - - 800 30.000 24.000.000 200 25.000 5.000.000
Agustus
200 25.000 5.000.000
12
700 34.000 23.800.000 - - - 200 25.000 5.000.000
Agustus
700 34.000 23.800.000
20
- - - - - - 200 25.000 5.000.000
Agustus
- - - 700 34.000 23.800.000
500 32.500 16.250.000
21
500 32.500 16.250.000 200 25.000 5.000.000
Agustus
700 34.000 23.800.000
- - - 300 32.500 9.750.000
23
100 34.000 3.400.000 200 25.000 5.000.000
Agustus
100 34.000 3.400.000
27
1000 31.000 31.000.000 - - - 200 25.000 5.000.000
Agustus
- - - 1000 31.000 31.000.000
28
1000 31.000 31.000.000 200 25.000 31.000.000
Agustus
- - - 100 34.000 3.400.000

Total 3100 - 98.450.000 3200 - 100.050.000 300 - 8.400.000


Biaya bahan baku selama bulan agustus = Saldo Awal + Pembelian - Saldo Akhir
Biaya bahan baku selama bulan agustus = Rp 10.000.000 + Rp 98.450.000 –
Rp 8.400.000
Biaya bahan baku selama bulan agustus = Rp 100.050.000
c. Rata-rata (Average)
Penerimaan Pembeli Pengeluaran Penjualan Persediaan
Tgl
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
1 Agustus - - - - - - 400 25.000 10.000.000
4 Agustus 800 30.000 24.000.000 - - - 1200 28.333 34.000.000
10
- - - 1000 28.333 28.333.000 200 28.333 5.666.600
Agustus
12
700 34.000 23.800.000 - - - 900 32.741 29.466.000
Agustus
20
500 32.500 16.250.000 - - - 1400 32.655 45.716.600
Agustus
21
1200 32.655 39.186.000 200 32.655 6.531.000
Agustus
23
100 32.655 3.265.500 300 32.655 9.796.500
Agustus
27
1000 31.000 31.000.000 - - 1300 31.382 40.796.500
Agustus
28
1000 31.000 31.382.000 300 31.382 9.414.600
Agustus
Total 3100 - 98.315.500 3200 - 98.901.000 300 - 9.414.600
Biaya bahan baku selama bulan agustus = Saldo Awal + Pembelian - Saldo Akhir
Biaya bahan baku selama bulan agustus = Rp 10.000.000 + Rp 98.901.000 –
Rp 9.414.600
Biaya bahan baku selama bulan agustus = Rp 99.486.400

Anda mungkin juga menyukai