Anda di halaman 1dari 57

ANALISIS BIAYA

TUJUAN MATA KULIAH

1. Mahasiswa mengetahui konsep dan prinsip serta analisis biaya produksi atau
pembuatan produk
2. Mahasiswa mampu menentukan harga pokok produk dengen memperhatikan analisis
biaya produk (berbasis pesanan, proses, aktivitas)
BIAYA

• Biaya = ‘Berapa yang harus dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu (manfaat)’

• Konsep akuntansi vs. ekonomi

• Contoh: keputusan untuk mengurangi polusi udara

➢ Akuntansi: total biaya u/ memasang peralatan

➢ Ekonomi: bagaimana reaksi terhadap keputusan


• - Sebagian tutup
• * Dampak ke pemasok, pegawai, pemilik
• - Sebagian memasang peralatan
• * Biaya mengurangi profit?
Langkah-langkah dalam mengidentifikasi biaya

1. Mengidentifikasi biaya akibat diterapkan keputusan


2. Menentukan siapa yang menanggung biaya
3. Memutuskan bagaimana cara mengukur biaya
4. Menetapkan data dasar perbandingan (baseline)
5. Memperkirakan apa yang terjadi
6. Menerjemahkan ke dalam unit yang sama, jika memungkinkan
7. Meringkas hasil yang diperoleh untuk masing-masing alternatif
Biaya bagi konsumen

❖Konsumen berkepentingan dengan harga, kualitas, dan


ketersediaan barang (price, quality, & availability)
❖ Perhatikan biaya total yang harus ditanggung oleh
seluruh konsumen (ada tidaknya reaksi/demo bukan
ukuran)
❖ Pemerintah perlu menyuarakan suara konsumen
❖ Respon konsumen bisa dalam bentuk tindakan ekonomi
→ mengurangi pembelian, penyeludupan, menghindari pajak
❖ Perhatikan elastisitas (opsi)
Biaya bagi produsen (dunia usaha)

1. Apakah keputusan akan mempengaruhi efisiensi dan


kemampuan meningkatkan produktivitas?
2. Apakah keputusan akan mempengaruhi kemampuan inovasi
dan adaptasi dengan kondisi pasar (permintaan di masa
mendatang)?
3. Apakah keputusan akan menyebabkan perusahaan di
Indonesia terbebani dengan tuntutan yang tidak
dihadapi pesaing di luar negeri?
4. Apakah keputusan menyebabkan tingkat persaingan antar
perusahaan menurun?
ANALISIS BIAYA

• Analisa Biaya yang akan disampaikan merupakan bagian dari keilmuan akuntansi biaya, yang
merupakan cabang dari akuntansi manajemen.Tujuan utama dari akuntansi biaya adalah
perencanaan dan pengendalian biaya pembuatan produk.
• Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi yang berguna kepada pihak-pihak
yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan bisnis. Pengguna informasi akuntansi
biasanya dibagi dalam 2 golongan utama:
1. Pengguna Internal
2. Pengguna Eksternal
PERBANDINGAN AKUNTANSI BIAYA DAN
AKUNTANSI KEUANGAN
MANFAAT INFORMASI BIAYA
PENGGOLONGAN BIAYA
Berdasarkan fungsi pokok aktivitas perusahaan
1. Fungsi Produksi
Semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai yang siap untuk di jual.
2. Fungsi Pemasaran
Berhubungan dengan kejadian penjualan produk selesai yang siap untuk di jual dengan cara
memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai
dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.
3. Administrasi dan umum
Berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
4. Fungsi Keuangan
Berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.
PENGGOLONGAN BIAYA

Berdasarkan penggolongan pengeluaran


a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan dapat memberikan
manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan datang. Pada
saat terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktual, dan
diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan memberikan
manfaat hanya pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat
terjadinya pengeluaran langsung diperlakukan ke dalam biaya, atau tidak dikapitalisasi sebagai
aktiva.
PENGGOLONGAN BIAYA
Berdasarkan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan volume.
a. Biaya tetap
Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau
aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
2. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume
penjualan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan
semakin tinggi biaya satuan.

b. Biaya variabel
Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume
kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah
volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.
2. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan.
PENGGOLONGAN BIAYA

3. Biaya Semi Variabel


Biaya yang jumlahnya berubah ubah secara tidak proportional dalam hubungannya dengan
kuantitas barang yang diproduksi.
Misal : Jasa pengiriman barang yang harganya berbeda-beda,
50 – 100 kg = Rp.400.000
101 – 200 kg = Rp 750.000
201- 400 kg = Rp. 1.200.000
Harga Pokok
Produksi =Cost of Goods Manufactured =
COGM
Biaya Produk = Total biaya produksi
produk2 yang telah selesai dikerjakan &
ditransfer ke dlm persediaan produk
atau barang jadi selama sebuah periode.

= Biaya operasi
UNSUR UNSUR BIAYA PERUSAHAAN
NIAT : Net
Income After Tax
EAT : earning
after tax
SIKLUS PEMBUATAN PRODUK DAN AKUNTANSI
BIAYA
LAPORAN RUGI LABA

• Laporan laba-rugi menyajikan informasi kinerja keuangan perusahaan selama


satu periode tertentu (tahun fiskal).
• Laporan rugi-laba terdiri atas elemen-elemen berikut:
1. Pendapatan (penjualan)
2. Harga pokok produksi (COGM) dan Harga Pokok Penjualan (COGS)
3. Biaya operasi (administrasi & umum dan penjualan)
4. Pajak penghasilan (PPh)
5. Laba bersih
LAPORAN RUGI LABA
PERILAKU BIAYA
• Biaya adalah pengorbanan sumber daya yang dialokasikan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa, antara lain : bahan baku, biaya tenaga
kerja, bahan penunjang, mesin, peralatan penunjang produksi, dsb.
• Setiap sumber daya itu mempunyai harga yang mengukur pengorbanan
yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.
• Perilaku biaya berkaitan erat dengan Penggerak Biaya (Cost Driver), yakni
adalah faktor yang menyebabkan, atau mendorong terjadinya biaya kegiatan.
• Misalkan aktivitas produksi mobil 1000 CC, penggerak biaya untuk biaya
bahan alumunium dapat berupa jumlah meter dari lembar alumunium yang
digunakan, dan penggerak biaya untuk biaya tenaga kerja langsung dapat
berupa jumlah jam kerja
PERILAKU BIAYA
PERILAKU BIAYA

1. Biaya pabrikasi variabel adalah sebutan untuk jenis biaya yang akan berubah secara
proporsional dengan volume kegiatan/aktivitas. Contoh jenis biaya ini adalah bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan beberapa overhead pabrikasi (misalnya, bahan tidak
langsung, tenaga kerja yang mengurus bahan baku, biaya energi, dsb), serta biaya non-
pabrikasi, misalnya biaya distribusi dan komisi penjualan.
2. Biaya pabrikasi tetap adalah sebutan untuk jenis biaya yang tidak akan berubah karena
perubahan volume dalam rentang aktivitas yang relevan (relevant range). Sebagian besar
overhead pabrikasi dan banyak biaya non-pabrikasi biasanya adalah biaya tetap, misal untuk
sumber biaya overhead pabrikasi dapat berasal dari mesin-mesin pabrik, bangunan pabrik,
peralatan penunjang fabrikasi produk (crane, forklift, genset, dsb).
PERILAKU BIAYA

3. Biaya campuran (mixed cost) adalah sebutan untuk jenis biaya yang mempunyai komponen
tetap dan variabel. Biaya campuran juga disebut sebagai biaya semivariabel.
4. Biaya (step cost) bertahap, yang juga disebut biaya semi tetap adalah sebutan jenis biaya
yang mempunyai sifat meningkat manakala ada peningkatan volume aktivitas secara
bertahap.
KLASIFIKASI BIAYA

Natural Classification
a. Manufacturing Cost (production cost, factory cost)
• Direct Materials (bahan langsung)
• Direct Labour (Buruh langsung)
• Factory Overhead (biaya pabrik tak langsung) : Bahan tak langsung lainnya , Buruh/Pegawai
tak langsung Biaya-biaya tak langsung lainnya
b. Commercial Expenses
• Marketing Expenses
• Administrative expenses
KLASIFIKASI BERDASAR FIXED & VARIABLE

a. Variable Cost
▪ Berbanding lurus dengan volume produksi
▪ Variable cost / unit relative constant
▪ Mudah dialokasikan ke bagian-bagian operasi dan akurat
▪ Pengendalian terhadap besar kecilnya biaya variabel terutama tercetak
pada pimpinan bagian ybs/supervisor
Contoh: bahan langsung, buruh langsung, bahan, bahan pembantu (supplies)
BBM, Listrik, Tools,
• Receiving Cost, Royalities, Telpon, Lembur, dst
KLASIFIKASI BERDASAR FIXED & VARIABLE

a. Variable Cost
▪ Berbanding lurus dengan volume produksi
▪ Variable cost / unit relative constant
▪ Mudah dialokasikan ke bagian-bagian operasi dan akurat
▪ Pengendalian terhadap besar kecilnya biaya variabel terutama tercetak
pada pimpinan bagian ybs/supervisor
Contoh: bahan langsung, buruh langsung, bahan, bahan pembantu (supplies)
BBM, Listrik, Tools,
• Receiving Cost, Royalities, Telpon, Lembur, dst
KLASIFIKASI BERDASAR FIXED & VARIABLE

b. Fixed Cost
▪ Relatif Tetap untuk suatu “Range” Output produksi tertentu
▪ Fixed cost / unit akan naik jika jumlah produksi berkurang
▪ Pembebanannya dilakukan dengan metoda alokasi biaya tertentu atau berdasar
keputusan manajerial
▪ Pengendaliannya menjadi tanggung jawab top manajer bukan pada pimpinan / supervisor
bagian ybs Contoh: gaji eksekutif & karyawan, Depresiasi, Amortisasi Patent, Perawatan
gedung & mesin, Asuransi, sewa gedung, dst
PENILAIAN KELAYAKAN USAHA

SKB : Studi Kelayakan Bisnis


1. ASPEK PASAR

Analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar,
pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan.
Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis
studi kelayakan dihentikan.
Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya
kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali
jika tujuan objek studi adalah pengembangan.
2. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

• Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses
pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai
dibangun/didirikan.
• Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan.
• Misal bisnis industri manufaktur perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis
teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak
pabrik yang paling menguntungkan, kemudian dapat dibuat rencana jumlah biaya
pengadaan harta tetapnya.
3. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

• Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan bentuk organisasi apa
yang akan dibangun kelak ketika berdiri.
• Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan segala kelengkapannya, selanjutnya
dianalisis proses pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang
bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.
4. ASPEK MANAJEMEN

• Pencapaian sasaran- sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.
• Planning (Perencanaan Usaha) : Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang
direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa
yang diinginkan
• Organizing : mengatur dan menentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/jenis serta
sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagianbagian), tentang siapa yang akan
melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya
4. ASPEK MANAJEMEN

• Actuating : mengarahkan dan menuntun kegiatan perusahaan menuju sasaran


perusahaan, dalam menjalankan bisnis. Di dalam actuating, tercapai beberapa hal yang
harus dipahami agar bisnis yang kita lakukan berjalan dengan baik.
• Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi, mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi dengan orang lain.
• Controlling : pengawasan terhadap jalannya bisnis
• Evaluating : melakukan evaluasi kinerja bisnis terhadap tujuan yang ingin dicapai.
5. ASPEK HUKUM

Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
• Izin lokasi
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atauberbentuk badan hukum
lainnya.
• NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
• Surat tanda daftar perusahaan
• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat
• SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) setempat
6. ASPEK EKONOMI DAN BUDAYA

• Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu
kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
• Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat,
kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
• Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk,
apakah proyek dapat mengubah atau justru
7. ASPEK KEUANGAN (FINANSIAL)

Studi keuangan → bagaimana dana akan dialokasikan.


Pengalokasian dana secara umum dilakukan kedalam dua bentuk, yaitu untuk aktiva tetap (fixed assets),
dan untuk modal kerja (working capital).
1. Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap.
Aktiva tetap : berwujud (tangible assets), dan aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets).
Aktiva tetap berwujud: aktiva yang berwujud yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari
satu periode akuntansi. seperti tanah, gedung perkantoran dan peralatannya, gedung pabrik dan
mesin-mesin, dan aktiva tetap lainnya (Baridwan, 1989)
Aktiva tetap tidak berwujud : aktiva tetap yang tidak berwujud secara fisik yang memiliki umur
lebih dari satu tahun seperti hak patent, lisensi, copyright, goodwill, biaya pendahuluan, biaya-biaya pra-
operasional, dan lain sebagainya.
7. ASPEK KEUANGAN (FINANSIAL)

• Alokasi Dana Untuk Modal kerja. Weston & Copeland (1995) mendefenisikan modal kerja
adalah investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang
danpersediaan dikurangi beban lancar.
• Sumber pendanaan :
a. Modal Sendiri : modal saham, laba ditahan
b. Modal asing (pinjaman): sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan
(kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut seperti Bank, Perusahaan
Leasing, dan Lain Sebagainya berupa hutang jangka pendek maupun jangka Panjang.
7. ASPEK KEUANGAN (FINANSIAL)

Penilaian kelayakan usaha


- proyeksi laba rugi,
- analisa aliran kas,
- Menghitung penyusutan/depresiasi,
- Kriteria investasi : Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), analisis periode
pengembalian (payback period), analisis sensitivitas dan analisis manfaat biaya
NET PRESENT VALUE
NPV merupakan perhitungan selisih antara nilai sekarang dari arus pendapatan yang dtimbulkan
dari penanaman investasi. Rumus untuk perhitungan NPV sebagai berikut:

Keterangan
Bt = benefit atau manfaat pada tahun ke-t
Ct= cost atau biaya pada tahun ke-t
t= tahun
i=suku bunga yang digunakan
n = umur proyek
Perhitungan ini tidak memperhitungkan inflasi dan perubahan harga dengan asumsi bahwa
kenaikan biaya dan benefit secara proporsional (Graham & Harvey, 2001). Hasil perhitungan NPV
jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka proyek dikatakan menguntungkan dan sebaliknya. Jika NPV
=0 maka proyek dikatakan tidak untung dan tidak rugi.
SOAL

• Aris pada hari ini mendapat pinjaman dari Ogi sebanyak Rp 100 juta yang akan
diinvestasikan selama satu tahun. Tentukan NPV uang tersebut jika Aris:
a. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,
b. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir
tahun dengan harga Rp 150 juta,
(bunga tabungan bank yang berlaku : 4%, bunga peminjaman yang berlaku : 12 %)
JAWAB

a. NPV Deposito = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))


= (- 100 juta) + 103,85 juta
= 3,85 juta
b. NPV Rumah = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))
= ( – 90 jt) + 133,93 jt
= 43,93 jt
INTERNAL RATE OF RETURN

IRR merupakan tingkat suku bunga maksimum yang menyamakan present value dari aliran kas keluar dan present value
dari aliran kas masuk atau dapat mengembalikan biaya biaya yang ditanam (Kasmir dan Jakfar, 2012). Rumus untuk
IRR sebagai berikut :

𝑁𝑃𝑉1
IRR= 𝑖1 + x (𝑖2 -𝑖1 )
Keterangan : 𝑁𝑃𝑉1 −𝑁𝑃𝑉2
IRR : Internal rate of return
i1 = suku bunga yang menghasilkan NPV positif
i2 = suku bunga yang menghasilkan NPV negatif
NPV1 = NPV positif
NPV2 = NPV negatif
Proyek dikatakan layak jika IRR lebih besar dari suku bunga bank yang berlaku atau discount rate (IRR>DR). Indikator
kelayakan dikatakan tidak layak jika IRR lebih kecil dari discount rate (IRR<DR). DISCOUNT RATE / TINGKAT
DISKONTO adalah TINGKAT BUNGA (INTEREST RATE) di mana aliran uang masuk dan aliran uang keluar dikaitkan
dengan suatu proyek investasi (investment) yang dikenakan pemotongan.
• Perusahaan Jaya Berkah sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek investasi senilai
150.000.000, umur proyek diperkitakan selama 5 tahun tanpa nilai sisa. Arus kas yang
dihasilkan :
• Tahun 1= 60.000.000
• Tahun 2= 50.000.000
• Tahun 3 = 40.000.000
• Tahun 4 = 35.000.000
• Tahun 5 = 28.000.000
Jika diasumsikan suku Bunga bank 10%, berapakah IRR yang dihasilkan?
SOLUSI

Karena nilai IRR > DF (15,15% >10%) maka proyek layak dijalankan
NET BENEFIT COST RATIO

Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai sekarang arus manfaat (PV) dangan nilai
sekarang arus biaya.

σ 𝑃𝑉 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑒
atau Net B/C=
− σ 𝑃𝑉 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒
Dimana untuk benefit Bt-Ct >0 dan untuk cost Bt-Ct <0.
(Daneshvar and Kaleibar, 2010, disitasi oleh Bosma, 2017)
Usaha dikatakan layak apabila Net B/C lebih besar dari 1, sebaliknya jika Net B/C lebih
kecil dari 1 maka usaha tidak layak dijalankan.
CONTOH

• Perusahaan Jaya Berkah sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek


investasi senilai 150.000.000, umur proyek diperkitakan selama 5 tahun
tanpa nilai sisa. Proyek akan menghasilkan benefit setelah tahun kedua
dengan total benefit 60.000.000 per tahun. Cost yang dibutuhkan untuk
operasi tiap tahun (dimulai tahun kedua) adalah 50.000.000. Tentukan nilai
Net B/C.
Karena nilai Net B/C <1 maka proyek tidak layak untuk dijalankan
PAYBACK PERIOD (PP)

Payback period digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan biaya investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu. Rumus
perhitungan payback period:

Keterangan :
I = Nilai investasi
Ab = Kas masuk bersih yang telah di-diskonto
Payback period dikatakan layak jika payback period tidak terlalu lama mendekati
akhir proyek. Payback period tidak memiliki standar karena tergantung dari umur proyek
atau usaha dan besarnya investasi.
LATIHAN

PT. LOLY bergerak dibidang pembuatan scooter. Pada bulan Februari 2012 perusahaan
memproduksi 400 produk dengan harga rp. 150.000,00 per produk. Berikut adalah rincian biaya
yang dikeluarkan perusahaan :
Pembelian bahan baku Rp.4.000.000 dan bahan penolong 30% dari pembelian bahan baku.
Ongkos angkut pembelian Rp. 180.000 Potongan pembelian 4% dari pembelian bahan baku
langsung. Perusahaan menggaji 20 karyawan dengan gaji Rp. 400.000 perbulan dan seorang manajer
sebesar Rp. 1000.000. Perusahaan mengeluarkan biaya listrik Rp. 430.000, biaya penyusutan Rp
190.000, biaya asuransi pabrik Rp 120.000, Biaya lain-lain sebesar Rp.285.000, Biaya Admin dan
umum sebesar Rp 850.000, biaya pemasaran Rp. 750.000, pajak sebesar 10% 3% dari penjualan
adalah potongan penjualan.
LATIHAN

Dibawah ini adalah data- data mengenai nilai persediaan perusahaan :


Persediaan ( inventory) awal akhir
• Bahan Baku Rp 480.000 Rp. 220.000
• Barang dalam proses Rp. 440.000 Rp. 530.000
• Barang Jadi Rp. 670.000 Rp. 430.000

Hitunglah:
• Biaya bahan baku
• Biaya overhead pabrik
• Biaya Produksi
• Harga pokok produksi
• Harga Pokok Penjualan
• Laporan Rugi Laba
SOLUSI

Menghitung besarnya biaya bahan baku :


• Persediaan bahan baku awal Rp. 480.000
• Pembelian bahan baku Rp. 4.000.000
• Ongkos angkut pemb Rp. 180.000 +
Rp. 4.180.000 potongan pembelian dari mana, yaitu 4%
dari pembelian bahan baku ( 4% x
• Potongan pembelian Rp. (160.000) + 4.000.000 )

• Pembelian Bersih Rp. 4.020.000 +


• Bahan baku siap digunakan Rp. 4500.000
• Persediaan Bahan baku akhir Rp. (220.000) +
• Biaya bahan baku Rp. 4.280.000
Menghitung Biaya Overhead Pabrik
• Bahan Penolong Rp. 1.200.000
• BTKL Rp. 1.000.000
• Biaya Listrik Pabrik Rp. 430.000
• Biaya Asuransi Rp. 120.000
• Biaya Depresiasi Rp. 190.000
• Biaya lain-lain Rp. 285.000+
• Biaya Overhead Pabrik Rp. 3.225.000
Menghitung Biaya Produksi
• Biaya Bahan Baku Langsung Rp. 4.280.000
• Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 8.000.000
• BOP Rp. 3.225.000+
• Biaya Produksi Rp.15.505.000

• Dalam mencari Biaya Produksi, Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) didapat dari 20 orang karyawan
dengan gaji perbulan Rp. 400.000 , jadi ( 20 x 400.000 = 8.000.000) Karena karyawan secara langsung ikut
memproduksi bahan baku, jadi tenaga mereka diklasifikasikan sebagai BTKL.
Menghitung Besarnya Harga Pokok Produksi

• Persediaan BDP awal Rp. 440.000


• Biaya Produksi Rp. 15.505.000 +
• Barang Dalam Proses Rp. 15.945.000
• Persediaan BDP akhir Rp. (530.000) +
Harga Pokok Produksi Rp. 15.415.000
Menghitung besarnya Harga Pokok Penjualan
• Barang jadi awal Rp. 670.000
• HP Produksi Rp. 15.415.000 +
• Barang tersedia utk dijual Rp. 16.085.000
• Persediaan barang jadi akhir Rp. (430.000) +
• HP Penjualan Rp. 15.655.000
Laporan R/L

PT. LOLY
INCOME STATEMENT
FEBRUARI 2012
Penjualan Rp. 60.000.000
potongan penjualan Rp. (1.800.000) +
Penjualan Bersih Rp. 58.200.000
HP Penjualan Rp. (15.655.000) +
Laba Kotor Rp. 42.545.000
Beban Usaha:
Beban pemasaran Rp. 750.000
Biaya adm dan umum Rp.850.000+
Jumlah Beban Usaha Rp. (1.600.000) +
LABA SEBELUM PAJAK Rp. 40.945.000
Pajak Rp. (4.094.500) +

LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp. 36.850.000

Penjualan sebesar 60.000.000 didapat dari ( 400 produk x Rp. 150.000 / unit), sedangkan potongan penjulan sebesar
1.800.000 didapat dari 3% dari penjualan, ( 3% x 60.000.000), dan pajak sebesar Rp. 4.094.500 didapat dari (10% x
laba sebelum pajak)

Anda mungkin juga menyukai