Anda di halaman 1dari 45

PENGELOMPOKAN BIAYA

BY: ASNA MANULLANG, SE,


M.Si
Pengelompokan Biaya
Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam
kelompok biaya sesuai dengan kebutuhan pemakai.
pengelompokan menurut objek pengeluaran,
pengelompokan menurut fungsi-fungsi pokok
dalam perusahaan
menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayai,
menurut perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan, dan
menurut jangka waktu manfaatnya.

1-konsep akuntansi biaya 10/25/22


1. Obyek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama


obyek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya.
Misalnya nama obyek pengeluaran adalah
bahan bakar, maka semua pengeluaran
yang berhubungan dengan bahan bakar
disebut “biaya bahan bakar”.
2. Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Biaya produksi
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga kerja
3. Biaya overhead prabik

Biaya non produksi


1. Biaya pemasaran
2. Biaya administrasi dan umum
3. Sesuai Yang DiBiayai
Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya
tertentu dan dapat ditelusuri ke obyek biaya
tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif-biaya).
contoh; biaya kaleng atau botol untuk produk teh
botol.

Biaya tak langsung, berkaitan dengan obyek


biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri
ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak
secara ekonomi (efektif-biaya).
Contoh; biaya gaji supervisor.
Pembebanan biaya ke obyek biaya
JENIS BIAYA PEMBEBANAN BIAYA OBJEK BIAYA

Biaya Langsung
Contoh; kertas Penelusuran Biaya
untuk mencetak Contoh; Majalah
majalah Sport

Biaya Tidak
Langsung Alokasi Biaya
Contoh; biaya
sewa gedung
4. Perilaku
Biaya tetap (fixed cost)
merupakan biaya yang tidak akan berubah
secara total selama periode waktu
tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang
besar atas tingkat aktivitas atau volume
terkait.

Biaya variabel (variable cost)


merupakan biaya secara total berubah
seiring dengan perubahan tingkat aktivitas
atau volume yang terkait.
Biaya semifixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang
konstan pada volume produksi tertentu.

Biaya semivariable
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya ini
mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel.
Kaitan biaya langsung, tidak langsung

dengan biaya variabel dan biaya


tetap
Pembebanan biaya ke obyek biaya

Biaya langsung Biaya tidak langsung

Ban yang digunakan dalam Biaya tenaga di pabrik,


perakitan mobil konsumsi listrik dihitung
Biaya hanya untuk pabrik, yang
Variabel merakit beragam produk

Pola
perilak Obyek Biaya; BMW X5 yang diproduksi
u biaya

Gaji penyelia pada lini Biaya sewa tahunan pabrik


perakitan BMW X5 Spartanburg. Sewa adalah
Biaya tetap untuk seluruh pabrik, yang
merakit beragam produk
5. Biaya berdasar waktu manfaatnya

• Pengeluaran modal (capital expenditure)


Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari
satu periode akuntansi. Pada saat terjadinya
dibebankan sebagai harga pokok aktiva.

• Pengeluaran investasi (revenue expenditure)


Biaya yang hanya mempunyai manfaat
dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
Biaya per unit
Sistem akuntansi secara tipikal melaporkan baik jumlah
total maupun jumlah biaya rata-rata. Biaya per unit, yang
juga disebut biaya rata-rata, dihitung dengan membagi
biaya total dengan jumlah unit.

Contoh;
Perusahaan menanggung biaya produksi sebesar Rp
40.000.000 pada tahun 2008 untuk memproduksi
500.000 sistem speaker, maka biaya per unitnya adalah;
Biaya produksi total = Rp 40.000.000
Jumlah unit produksi 500.000 unit
= Rp 80 per unit
Sektor Perusahaan
Perusahaan sektor manufaktur
membeli bahan serta komponen dan
mengubahnya menjadi berbagai barang jadi.

Perusahaan sektor perdagangan


membeli dan kemudian menjual produk
berwujud tanpa mengubah bentuk dasarnya.

Perusahaan sektor jasa


menyediakan jasa (produk tidak berwujud).
Jenis-jenis persediaan

• Persediaan bahan langsung (direct materials inventory)


• Persediaan barang dalam proses (work in process
inventory)
• Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
Klasifikasi biaya produksi
(manufaktur)

• Biaya bahan langsung (direct materials costs)


• Biaya tenaga kerja langsung (direct
manufacturing labor costs)
• Biaya manufaktur tidak langsung (indirect
manufacturing costs) atau biaya overhead
pabrik (factory overhead costs) atau biaya
overhead manufaktur (manufacturing
overhead costs)
Klasifikasi Biaya Dalam Hubungan Dengan

1. Unsur Produk
2. Hubungannya dengan produksi
3. Hubungannya dengan volume
4. Pembebanannya terhadap departemen
5. Daerah Fungsional
6. Periode pembebanannya terhadap pendapatan
7. Pertimbangan ekonomik
8. Pertimbangannya dengan manajemen puncak
9. Hubungannya dengan pengendalian
Biaya Berdasarkan Unsur Produk
1. Bahan-bahan : bahan utama yang dipakai di
dalam produksi yang kemudian diproses
menjadi produk jadi melalui penambahan
upah langsung dan BOP
 Bahan Langsung : semua bahan yang dapat
dikenal sampai menjadi produk jadi, dapat
dengan mudah ditelusuri dan merupakan
bahan utama produk jadi ex: kayu
 Bahan tidak langsung : semua bahan yang
dimasukkan ke dalam proses produksi yang
tidak dapat dengan mudah ditelusuri seperti
bahan langsung ex: amplas.
2. Tenaga Kerja/Buruh : usaha fisik atau usaha
mental yang dikeluarkan di dalam produksi suatu
produk
 TK. Langsung : semua TK yang secara langsung terlibat
dengan produksi produk jadi dan dapat juga ditelusuri
dengan mudah, merupakan biaya TK langsung utama
dalam menghasilkan suatu produk ex: tukang.
 TK. Tidak langsung : semua TK yang terlibat dalam
proses produksi produk jadi, tetapi bukan TK langsung
ex: satpam.
3. Overhead Pabrik : semua biaya yang terjadi di
pabrik selain bahan langsung (BB) dan upah TK
langsung, merupakan kumpulan dari berbagai
rekening yang terjadi di dalam eksploitasi pabrik.
Biaya Hubungannya Dengan Produksi

1. Biaya Prima (Prime Cost) : biaya bahan baku


langsung dan biaya TK langsung di mana biaya
tersebut berhubungan langsung dengan
produksi
2. Biaya Konversi (Convertion Cost) : biaya yang
berhubungan dengan mengolah bahan baku
menjadi produk jadi sehingga CC terdiri dari
biaya TK langsung dan BOP
Biaya Hubungannya Dengan Volume
1. Biaya Variabel (Variable Cost) : biaya yang secara total
cenderung berubah-ubah secara proporsional sesuai
dengan perubahan volume produksi sedangkan per
unitnya cenderung tetap konstan. Ex : bahan bakar
2. Biaya Tetap (Fixed Cost) : biaya yang dalam unit
berubah-ubah dan dalam total selalu konstan,
meskipun dalam batas interval tertentu ex: sewa
3. Biaya Semi variabel (Semi variable Cost) : biaya yang
mengandung dua unsur biaya (FC & VC) ex: listrik
4. Biaya Penutupan (Shutdown Cost) : biaya tetap yang
akan dibebankan ketika perusahaan tidak melakukan
aktivitas produksi ex: gaji penyelia
Biaya Pembebanannya terhadap
Departemen
1. Biaya langsung departemen :biaya yang dapat
ditelusuri secara langsung ke departemen
bersangkutan ex: gaji mandor produksi
2. Biaya tidak langsung departemen: biaya yang
tidak dapat ditelusuri secara langsung ke
departemen bersangkutan ex: penyusutan,
asuransi
Biaya Daerah Fungsional
1. Biaya manufaktur : Biaya ini berhubungan dengan
produksi suatu barang, merupakan jumlah dari biaya BB,
TK langsung dan BOP
2. Biaya Pemasaran : biaya yang dibebankan di dalam
penjualan suatu barang atau jasa dari keluarnya barang
dari gudang sampai ke tangan pembeli.
3. Biaya Administrasi : biaya yang dibebankan untuk
mengarahkan, mengawasi dan mengoperasikan suatu
perusahaan dan memasukkan gaji yang dibayar untuk
manajemen serta staff pembukuan.
Periode Pembebanannya terhadap
Pendapatan
1. Biaya Produk : Biaya yang secara langsung dapat
diidentifikasikan sampai ke produk jadi, meliputi
biaya bahan langsung, TK langsung dan BOP.
2. Biaya Periodik : Biaya yang secara tidak langsung
berhubungan dengan produk dan karenanya tidak
dimasukkan dalam unsur persediaan.
 Revenue expenditure : jika manfaat biaya hanya
satu periode
 Capital expenditure : jika manfaat biaya lebih dari
satu periode
Pertimbangan Ekonomi Biaya
Biaya Kesempatan : nilai manfaat yang dapat diukur yang
dapat dipilih dengan cara memilih serangkaian
tindakan alternatif

Hubungannya dengan masa manfaat

Sama dengan Periode Pembebanannya terhadap


Pendapatan yaitu: Revenue expenditure & Capital
expenditure
Biaya Hubungannya dengan Pengawasan
Manajemen
1. Biaya Rekayasa : taksiran unsur biaya yang dibebankan
dengan jumlahnya yang paling tepat dan wajar
2. Biaya Kebijakan/discretionary Cost: semua unsur biaya
yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan kebijakan
manajer pusat pertanggungjawaban.
3. Biaya Komite/sunck Cost: biaya yang merupakan
konsekuensi komitmen yang sebelumnya telah dibuat
dan yang tidak dapat dihindarkan.
Sistem Biaya
Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan
dan laporan yang terkoordinasi yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi
biaya bagi manajemen.

Di dalam akuntansi biaya, sistem yang dapat


digunakan untuk mengalokasikan dan membebankan
ke unit produksi, dikelompokkan menjadi 2 sistem,
yaitu :
1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historis).
2. Sistem Biaya Ditentukan Dimuka (Biaya Standar).

25
1. Sistem Biaya Sesungguhnya

Sistem biaya sesungguhnya atau sistem biaya


aktual adalah suatu sistem dalam pembebanan
harga pokok produk atau pesanan atau jasa
pada saat biaya tersebut sudah terjadi atau
biaya yang sesungguhnya dinikmati.

Penyajian hasil baru akan dilakukan apabila


semua operasi selesai pada periode akuntansi
yang bersangkutan.
26
2. Sistem Biaya Ditentukan Dimuka

Sistem biaya ditentukan dimuka adalah sistem dalam


pembebanan harga pokok kepada produk atau
pesanan atau jasa dihasilkan sebesar harga pokok
yang ditentukan dimuka sebelum suatu produk atau
jasa dikerjakan.

Pada akhir periode akuntansi kedua sistem biaya ini


dicatat, kemudian dibandingkan sehingga terlihat
varians antara biaya sesungguhnya terjadi dengan
biaya ditentukan dimuka. Varians yang terjadi bisa
varians lebih (over applied) atau varians kurang (under
applied).

27
Penentuan Harga Pokok
Penentuan harga pokok adalah bagaimana
memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau
pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara
memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya
memasukkan unsur biaya produksi saja.

Dalam penentuan harga pokok tersebut dapat


digunakan dua cara, yaitu :
1. Metode Kalkulasi Biaya Penuh (Full Costing).
2. Metode Kalkulasi Biaya variabel (Variabel Costing).

28
1. Kalkulasi Biaya Penuh

Kalkulasi biaya penuh adalah suatu metode


dalam penentuan harga pokok suatu produk
dengan memperhitungkan semua biaya
produksi, seperti biaya bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, biaya overhead
variabel dan biaya overhead tetap.

29
2. Kalkulasi Biaya Variabel

Kalkulasi biaya variabel adalah suatu metode dalam


penentuan harga pokok suatu produk, hanya
memperhitungkan biaya produksi yang bersifat
variabel saja.

Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak


diperhitungkan sebagai biaya produksi tetapi biaya
diperhitungkan sebagai biaya periode yang akan
dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

30
Akumulasi Biaya
Akumulasi biaya adalah suatu cara untuk
mengetahui berapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa.

Ada 2 metode yang umum digunakan


dalam akumulasi biaya, yaitu :
1. Metode Akumulasi Biaya Pesanan.
2. Metode Akumulasi Biaya Proses.
31
1. Akumulasi Biaya Pesanan

Akumulasi biaya pesanan adalah suatu metode yang


digunakan dalam pengumpulan harga pokok suatu
produk, dimana biaya dikumpulkan untuk setiap
pesanan atau kontrak atau jasa terpisah, dan setiap
pesanan atau kontrak dapat dipisah sesuai
identitasnya.

Akumulasi biaya pesanan ini dapat diterapkan pada


perusahaan yang menggunakan proses produksi
secara terputus-putus, seperti pekerjaan konstruksi,
bengkel, percetakan, catering makanan, meubel,dll.

32
2. Akumulasi Biaya Proses

Akumulasi biaya proses adalah suatu metode


dalam pengumpulan harga pokok produk
dengan mengumpulkan biaya untuk setiap
satuan waktu tertentu.

Akumulasi biaya proses ini dapat diterapkan


pada perusahaan menggunakan proses
produksi terus-menerus, seperti perusahaan
perakitan mobil, obat-obatan, perusahaan
penerbangan, rumah sakit,dll.
33
Proses Produksi
Proses produksi adalah proses pengolahan
input menjadi output. Input yang dimaksud
adalah bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik yang
diproses menjadi produk selesai/jadi.

Dalam perusahaan pabrikasi proses produksi


dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
1. Satu tahapan Proses Produksi.
2. Beberapa Tahapan Proses Produksi.
34
1. Satu Tahapan Proses Produksi

Satu tahapan proses produksi adalah suatu proses


produksi yang dilakukan dalam pengolahan produk selesai
melalui satu departemen atau satu tahapan proses
produksi.

Bahan Baku Langsung

Tenaga Kerja Langsung PROSES Produk

Biaya Overhead Pabrik

35
2. Beberapa Tahapan Proses Produksi

Beberapa tahapan proses produksi adalah


suatu proses produksi yang dilakukan dalam
pengolahan produk selesai melalui beberapa
Departemen atau lebih dari satu departemen.

Departemen tersebut terdiri dari departemen


produksi dan departemen jasa atau pembantu
sebagai penunjang departemen produksi

36
2. Beberapa Tahapan Proses Produksi

Biaya Overhead
Pabrik

Bahan Baku Dep. Produksi 1 Dep. Jasa A

Dep. Produksi 1 Dep. Jasa B

Tenaga Kerja Dep. Produksi 1


Langsung
Produk

37
Aliran Biaya dalam Perusahaan
Pabrikasi
Siklus akuntansi biaya tidak jauh berbeda dengan
siklus akuntansi keuangan. Pada siklus akuntansi
biaya berhubungan dengan proses produksi yang
terjadi mulai dari awal sampai berakhirnya proses
produksi tersebut.

Semua aliran biaya yang terjadi diperhitungkan tanpa


memperhatikan adanya perilaku biaya yang bersifat
tetap dan variabel. Perhitungan biaya diasumsikan
dengan metode kalkulasi biaya penuh.

38
Aliran Biaya Pabrikasi
Kas aktiva yang dapat
Biaya bahan baku Persediaan
disusutkan utang
yang dibeli bahan baku
dagang aktual

Biaya Pabrikasi : Produk dalam proses


1. Bahan baku langsung BB,TKL dan BOP
2. Tebaga kerja langsung Dibebankan
3. BOP : TKTL, bahan
tidak langsung, BOP
lain-lain. Harga Pokok
Produk Selesai

Harga Pokok Persediaan


Penjualan Produk Selesai

39
Siklus Akuntansi Biaya

Siklus Akuntansi Biaya dimulai :


1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan
harga pokok bahan yang dipakai dalam
produksi.
2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung.
3. Penentuan biaya overhead pabrik.

40
Siklus Pembuatan Produk

Pembelian dan
Penyimpanan Bahan Baku

Penggolongan
Bahan Baku Menjadi
Produk Selesai

Penyimpanan
Produk Selesai
dalam Gudang

41
Siklus Akuntansi Biaya

Penentuan Harga Pokok


Bahan Baku yang Dibeli

Biaya
Penentuan Harga Pokok Biaya
Tenaga Kerja
Bahan Baku yang Digunakan Overhead Pabrik
Langsung

Pengumpulan
Biaya Produksi

Pengumpulan
Biaya Produksi

42
Siklus Akuntansi Biaya dalam Rekening

Dalam aliran biaya pabrikasi, akun buku besar untuk biaya pabrikasi yang
digunakan adalah akun bahan baku, beban gaji dan akun pengendali
overhead, produk dalam proses, produk selesai dan harga pokok penjualan.

Tahapan siklus akuntansi melalui akun bentuk T, yaitu :


1. Membuka rekening perkiraan melalui bahan baku, beban gaji (untuk
mencatat tenaga kerja langsung) dan BOP pengendali sebelah debet.
2. Bahan baku, tenaga kerja langsung dan BOP dimasukkan ke dalam proses
dan dipindahkan ke sebelah kredit kemudian membuka rekening produk
dalam proses yang diletakkan di sebelah debet.
3. Produk dalam proses, diproses dan dipindahkan ke sebelah kredit dan
kemudian membuka rekening perkiraan produk selesai yang diletakkan
disebelah debet.
4. Produk selesai dijual akan membentuk harga pokok penjualan, sehingga
produk selesai berpindah ke sebelah kredit dan mendebetkan rekening
harga pokok penjualan.

43
Siklus Akuntansi Biaya dalam Rekening

PERSEDIAAN PRODUK PERSEDIAAN


BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUK JADI

TENAGA KERJA
LANGSUNG

BOP

44
THANKS
Bila anda berbipikir anda bisa, maka anda
benar. Bila anda berpikir anda tidak bisa, anda
pun benar. Karena itu ketika seseorang
berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya ia
telah membuang kesempatan untuk menjadi
bisa.

Henry Ford

Anda mungkin juga menyukai