Anda di halaman 1dari 8

RESUME

BAB 12. EKUITAS

Akuntansi Keuangan Dasar II

Dosen : Bu Asna Manullang, SE., M.Si

Disusun oleh :

Zahra Imanuha Hilaluddiar

17200129

D3 Akuntansi – A

Universitas Binaniaga Indonesia


2021
I. DEFINISI

Pengertian ekuitas (modal) menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


(PSAK) adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas
merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada, dan tidak dimaksudkan untuk dijual.

FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 6 mendefinisikan


ekuitas sebagai “hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi hutang”.

Dari definisi tersebut, terdapat dua karaktersitik ekuitas sebagai berikut :

1. Ekuitas sama dengan aktiva netto, yaitu selisih antara aktiva perusahaan
dengan hutang perusahaan.
2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau
penurunan aktiva netto

II. TUJUAN PENYAJIAN EKUITAS

Menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan


pemegang ekuitas lainnya, menyediakan informasi tentang kewajiaban yuridis
perseroan terhadap para pemegang saham dan pihak lainnya.

III. KOMPONEN EKUITAS

1. Modal Setoran
Modal ini mencakup Modal Yuridis dan Modal Setoran Lainnya. Modal
Yurisid dihitung berdasarkan nilai nominal (par value) saham menunjukkan
aktiva netto yang tidak didistribusikan ke pemegang saham. Kelebihan nilai
di atas nilai nominal diakui sebagai agio saham (additional paid-in capital).

Modal Yuridis (Legal Capital), terdiri atas :


 Nilai nominal dari saham preferen (Par Value of Preffered Stock)
 Nilai nominal saham biasa (Par Value of Common Stock)
 Saham Preferen Berlangganan (Common of Preffered Stock Subsribed)
 Surat Saham dan Opsi (Stock Warrant and Options)
 Dividen Saham yang akan dibagikan (Stock Dividens to be Distributed)
 Saham Biasa dari Penerbitan Kembali (Common Stock from The
Reissuance Of)

Model Setoran Lainnya (Paid-in Capital), terdiri dari :

 Pada Saham Preferen (On Prefferen Stock)


 Pada Saham Biasa (On Common Stock)
 Dari Sumber Lain (Pemecahan saham, saham preferen,
konversi, dll) saham. (From other sources (stock splits, prefferes stock,
convension,etc) stock.

2. Laba Ditahan (Retained Earnings/Earned Capital)


Laba Ditahan terdiri dari :
 Laporan Laba/Rugi
 Penyesuaian Periode Sebelumnya
 Dividen

Karena Laporan Laba/Rugi merupakan bagian dari laba ditahan, maka


ada hubungan saling terkait/artikulasi antara Laporan Laba/Rugi dengan
Neraca.

3. Penyesuaian Modal Belum Terelisasi (Unrealized Capital


Adjustment)
 Kerugian portofolio yang belum direalisasi untuk efek non-pasar
(Unrealized portofolio losses for non-market securities)
 Selisih kurs yang belum direalisasi dan rugi (Unrealized foreign exchange
gains and losses)
 Modal sumbangan (Donated capital).

IV. TEORI EKUITAS


1. Teori Propietary
Teori ini memusatkan perhatian kepada pemilik
Persamaan akuntansi yang digunakan adalah :
Aktiva – Hutang = Modal
2. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)
Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya
sendiri terpisah dari pemilik.
Persamaan akuntansi yang digunakan adalah :
Aktiva = Hutang = Modal atau Aktiva = Modal (Hutang = Modal
Pemilik)
3. Teori Ekuitas Residual
Teori ini memandang bahwa pemegang saham memiliki ekuitas
diperusahaan seperti pemegang ekuitas lainnya, tetapi tidak dianggap
sebagai pemilik.
Persamaan akuntansi yang digunakan adalah :
Aktiva – Ekuitas Khusus = Ekuitas Residual
4. Teori Enterprise
Konsep income paling relevan dalam teori ini, yaitu laporan
keuangan nilai tambah (value added statement) dimana laporan
keuangan untuk menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam menghasilkan nilai tambah perusahaan.
5. Teori Dana (Fund) : Menurut teori dana, unit aktivitas operasi
merupakan dasar akuntansi.
Persamaan akuntansi : Aktiva = Restriksi Aktiva

V. UNSUR-UNSUR EKUITAS PADA PERUSAHAAN

1. Akun Penambah Ekuitas


Dibagi menjadi dua jenis :
 Laba Ditahan
 Modal Disetor
Kedua akun ini dijelaskan dalam perubahan ekuitas dan merupakan
elemen tambahan ekuitas.
2. Modal Disetor
Jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham. Modal disetor
dikelompokkan menjadi dua :
 Modal Saham : Jumlah nominal saham yang diterbitkan
 Saham premium/diskon : Perbedaan antara kontribusi pemegang
saham dan jumlah nominal saham. Agio adalah selisih dari nilai
nominal, sedangkan diskon adalah selisih dari nominal.

3. Pendapatan
Laba perusahaan yang menawarkan nilai tambah perusahaan dalam
periode tertentu. Dalam hal ini, hasil adalah laba ditahan yang digunakan
untuk memperluas dan meningkatkan aset perusahaan.

4. Akun Pengurang Ekuitas


Hal ini merupakan kebalikannya dari akun penambah ekuitas. Dibagi
menjadi dua akun :
 Biaya
 Penarikan Pribadi (Prive)

Kedua akun pengurang tersebut ditampilkan di bagian debit laporan


sebagai pengurang ekuitas dengan saldo nominal.

5. Pengambilan Pribadi (Prive)


Prive adalah penarikan modal oleh pemilik. Jika suatu entitas sudah
berbentuk perusahaan, maka prive ini hanya daoat dilakukan jika telah
disetujui oleh Dewan Komisaris.

6. Beban atau Pengeluaran


Semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan
operasionalnya dalam produksi barang atau jasa.

VI. UNSUR – UNSUR EKUITAS PADA BANK


a. Modal Dasar
Seluruh nilai nominal saham sesuai dengan Anggaran Dasar
b. Modal Disetor
Modal yang telah efektif diterima bank sebesar nilai nominal saham
c. Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)
Selisih lebih setoran modal yang diterima oleh Bank sebagai akibat
harga saham yang melebihi nilai nominalnya.
d. Modal Sumbangan
Sumbangan yang berasal dari pemilik Bank dalam bentuk dana atau
aset lainnya termasuk pengembalian saham pemilik.

VII. DASAR PENGATURAN


a. SAK ETAP Bab 19 tentang Ekuitas
b. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
VIII. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
a. Modal Disetor
1. Modal disetor diakui pada saaat penerimaan setoran modal, baik berupa
dana kas maupun aset non-kas
2. Modal disetor dicatat berdasarkan :
i. Jumlah uang yang diterima.
ii. Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai transaksi nyata.
iii. Besarnya utang yang dikonversi menjadi modal.
iv. Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar
saham, yaitu nilai wajar yang disepakati RUPS untuk saham.
v. Nilai wajar aset non-kas yang diterima.
3. Pengeluaran saham dicatat sebesar nilai nominal yang bersangkutan.
Apabila jumlah yang diterima dari pengeluaran saham tersebut lebih besar
daripada nilai nominalnya, maka selisihnya dibukukan pada akun Agio
Saham.

a. Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)


1. Tambahan modal disetor diakui pada saat penerimaan setoran modal dari
pihak ketiga baik berupa dana kas maupun aset nonkas.
2. Penambahan pos Tambahan Modal Disetor diakui pada saat :
i. Dilakukan penambahan setoran kas oleh pemilik sebesar kas yang
diterima.
ii. Dilakukan penambahan setoran aset non-kas sebesar nilai wajar aset
non-kas yang diterima.

b. Modal Sumbangan
1. Modal sumbangan diakui pada saat diterimanya sumbangan berupa kas
atau aset non-kas dari pemilik.
2. Modal sumbangan berupa kas dinilai sebesar kas yang diterima.
3. Sumbangan berupa aset non-kas dinilai sebesar nilai wajar aset non-kas
yang diterima.

IX. PENYAJIAN
a. Penyajian modal dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan
pada anggaran dasar Bank dan peraturan yang berlaku serta
menghubungkan keuangan yang ada.
b. Modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor, nilai nominal dan
banyaknya saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam
neraca.
c. Tambahan modal disetor disajikan dalam kelompok pos ekuitas.
d. Modal sumbangan disajikan dalam kelompok pos ekuitas sesudah akun
Tambahan Modal Disetor.

X. PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain :
1. Hak dan keistimewaan dari suatu golongan saham atas dividen dan
pelunasan modal pada saat likuidasi, dalm hal terdapat lebih dari satu
jenis saham.
2. Pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk
pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal.
3. Jumlah tunggakan dividen atas saham preferen dengan hak dividen
kumulatif tiap saham dan jumlah keseluruhan dividen periode
sebelumnya.
4. Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan.
5. Agio saham.
6. Rincian modal sumbangan.
7. Nama-nama penyumbang.

XI. ILUSTRASI JURNAL

a. Modal Disetor
1. Pada saat penyetoran modal secara tunai pada nilai nominal :
(Db) Kas/Rekening Rp xxx
(Kr) Modal disetor Rp xxx
2. Pada saat penyetoran modal secara tunai di atas nilai nominal :
(Db) Kas/Rekening Rp xxx
(Kr) Modal disetor Rp xxx
(Kr) Agio saham Rp xxx
3. Pada saat penyetoran modal dalam bentuk barang (aset non-kas) :
(Db) Aset yang diterima (nilai wajar) Rp xxx
(Kr) Modal disetor Rp xxx
4. Pada saat konversi kewajiban utang menjadi modal :
(Db) Kewajiban/Utang yang terkait Rp xxx
(Kr) Modal disetor Rp xxx
b. Modal Sumbangan
1. Pada saat menerima modal sumbangan dari pemilik saham dalam
bentuk kas :
(Db) Kas (nilai nominal) Rp xxx
(Kr) Modal sumbangan Rp xxx
2. Pada saat menerima modal sumbangan dari pemilik dalam bentuk
aset non-kas
(Db) Aset yang diterima (nilai wajar) Rp xxx
(Kr) Modal sumbangan Rp xxx

Contoh Perhitungan Saham :

PT ZAIM menerbitkan 10.000 lembar saham dengan nilai pari sebesar Rp 100. Pada
1-30 Nov diterima pesanan atas 5.000 lembar saham biasa bernilai pari Rp 100
dengan harga Rp 125/saham dan uang muka sebesar 50% diterima dan sisanya
dibayar dalam waktu 60 hari.

Cash 312.500

Common Stock Subscriptions Receivable 625.000

Common Stock Subsribed 500.000

Paid-in Capital in Excess of Par 125.000

Common Stock Subscriptions Receivable 312.500 1-31 Des Diterima ½ dari sisa
harga pesanan yang jatuh tempo dan diserahkan saham untuk jumlah saham yang
telah dibayar penuh oleh pemesan, yaitu 2.500 lembar .

Cash 156.250

Common Stock Subscribe 250.000

Common Stock Subcriptions Receivable 156.250

Common Stock 250.000

Anda mungkin juga menyukai