BAB XV
EKUITAS
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5
1. Hukum Perusahaan
2. Sistem Saham
B. EKUITAS
1. Penerbitan Saham
C. SAHAM PREFEREN
D. KEBIJAKAN DIVIDEN
2. Jenis Dividen
3. Pemecahan Saham
1. Penyajian Ekuitas
2. Analisis
Rumus :
Atau :
Untuk menyusun laporan ekuitas pemilik tersebut harus ada beberapa hal diantaranya sebagai
berikut :
Akun penambah ekuitas ini terbagi menjadi 2 macam yakni modal disetor dan laba yang
ditahan. Nantinya kedua akun ini bila disajikan dalam suatu laporan perubahan ekuitas
merupakan unsur penambah ekuitas tersebut.
Modal Disetor
Modal/capital merupakan modal awal suatu perusahaan yang disetorkan murni dari pemilik.
Bila anda tidak mempunyai data modal awal dapat menghitung dengan jumlah ekuitas
keseluruhan ditambah laba dan dikurangi kerugian bersih dan pengambilan pribadi.
Maka dari itu saham ialah unsur terpenting dalam saham. Modal disetor dapat kelompokkan
menjadi dua, antara lain :
Pendapatan
Pendapatan atau bisa disebut dengan laba merupakan penambahan nilai suatu perusahaan
dalam periode pencatatan. Laba yang dimaksudkan disini ialah laba yang ditahan untuk
meluas ekspansi perusahaan yang tidak diberikan kepada pemilik.
Di dalam akun pengurang ekuitas juga terdapat 2 akun yang mempunyai kebalikan dari 2
akun penambah ekuitas. Dua akun tersebut yakni pengambilan pribadi dan biaya.
Pengambilan Pribadi
Pengambilan pribadi atau private ini adalah pengambilan modal yang dimiliki pemilik.
Dalam pengambilan ini jika perusahaan telah berbentuk PT harus memperoleh persetujuan
dari dewan komisaris.
Beban yakni biaya operasi yang harus di keluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan
barang atau jasa. Sebetulnya dalam suatu laporan ekuitas tidak tercantumkan secara langsung
beban dan pendapatan.
Saat penerbitan saham otomatis saham tersebut akan menjadi modal suatu perusahaan.
Mekanisme penerbitannya sama seperti halnya surat berharga lainnya. Jadi calon investor
dapat membeli lembar saham yang diinginkan pada saat penjualan saham. Untuk jurnal nya
ialah seperti berikut.
Kas = Saham
Dalam keadaan tertentu dapat pula harga nominal saham lebih mahal dari harga saham nya.
Hal ini disebut juga agio saham.
Hal ini dikarenakan ekspektasi para calon pembeli saham yang menyatakan suatu perusahaan
akan berkembang pesat otomatis peminat saham tersebut akan meningkat dan harganya juga
bisa meningkat.
Jika harga meningkat kas yang masuk ke sebuah perusahaan akan meningkat pula. Jika hal
ini terjadi maka jurnalnya ialah sebagai berikut.
Selain adanya agio saham juga ada situasi dimana harga nominal saham lebih murah dari
harga yang sesungguhnya. Hal ini juga dikarenakan para calon pembeli mempunyai
ekspektasi yang buruk terhadap masa depan suatu perusahaan.
Jika harga turun seperti itu selisih penurunan saham yang disebut juga disagio di jurnal dalam
akun debit. Sehingga jurnalnya seperti ini.
Untuk pelaporannya agio dan disagio saham ini dapat disajikan dalam neraca pada bagian
ekuitas
SAHAM TREASURY
4.000.000 lembar saham dengan nilai pari Rp2.000 per saham, awalnya diterbitkan
perusahaan pada harga Rp2.400 per lembar saham.
Setelah itu, perusahaan membeli kembali saham beredarnya sebanyak 20.000 lembar saham
pada harga Rp2.500 per lembar saham. Perusahaan memutuskan untuk menjual kembali
sahamnya dengan rincian sebagai berikut:
Kas 50.000.000
Saat pembelian kembali saham, maka akan menambah saham treasury sehingga akun saham
treasury dimasukkan debet, dan mengurangi kas sehingga kas dimasukkan di akun kredit.
Kas……………………………………………………11.600.000
Saham treasury…………….………………………....10.000.000
(4.000 x 2.900)
(4.000 x 2.500)
Pada saat perusahaan menjual kembali saham diatas harga perolehan, maka perusahaan akan
memperoleh kas dari penjual saham treasury, sehingga kas masuk debet. Saham treasury
berkurang karena sudah dijual, maka saham treasury masuk debet.
Karena perusahaan menjual diatas harga perolehan, maka akan meningkatkan modal disetor
saham treasury (dari selisih kas yang diterima saham treasury yang sudah dijual), sehingga
masuk di kredit.
Jurnal penjualan kembali dibawah biaya perolehan (penjualan kedua)
Kas…………………………………………….....8.800.000
Saham treasury…………………………………………….10.000.000
Pada saat perusahaan menjual dibawah biaya perolehan, maka akun modal disetor saham
treasury akan masuk di debet, bukan di kredit, karena perusahan menjual saham treasury
dibawah harga perolehan, maka hal ini akan mengurangi modal disetor atau istilahnya
mengurangi agio saham treasury.
Kas……………………………………………………..8.400.000
Laba ditahan……………………………………………...400.000
Saham treasury……………………………………….………..……...10.000.000
(4.000 x 2.100)
(4.000 x 2.500)
Pada penjualan ketiga, kasusnya sama yaitu perusahaan menjual dibawah biaya perolehan.
Namun karena modal disetor saham treasury pada penjualan pertama sebesar 1.600.000 telah
dialokasikan sebesar 1.200.000 (penjualan kedua), maka selisihnya / sisanya sebesar 800.000
harus didebit ke akun modal disetor saham treasury, sehingga akun tersebut bernilai nol.
Sedangkan sisanya karena masih terdapat kekurangan sebesar Rp400.000, maka akan diambil
dari laba ditahan.
Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Laba Ditahan dan Dividen
1. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah salah satu akun penambah ekuitas. Dalam bahasa lain laba ditahan
merupakan laba suatu perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemilik modal.
Ada dua tujuan penahanan laba tersebut yang pertama untuk memperbesar perusahaan dan
yang kedua untuk menutupi beberapa kewajiban yang dimiliki perusahaan. Dalam laporan
keuangan laba di tahan ini biasanya di cantumkan dalam neraca yang bersumber dari suatu
laporan laba rugi.
Dapat disimpulkan akun laba di tahan ini akan bertambah ketika perusahaan memperoleh
laba pada periode pencatatan. Sedangkan akun laba ditahan akan berkurang jika suatu
perusahaan memperoleh rugi pada periode pencatatan.
Pada tahun 2016 PT. ABC memperoleh pendapatan sebesar Rp. 260.000.000 dengan total
beban produksi sebesar Rp. 200.000.000 sehingga:
Maka pada saat penutupan buku PT. ABC memperoleh laba sebesar 60.000.000 dan posting
dalam ayat jurnal ialah seperti berikut :
Jurnal yang seperti diatas ini merupakan jurnal penutup yang sudah diposting setelah
penghitungan laba rugi perusahaan. Setelah jurnal penutup diposting maka otomatis pada
akun suatu pendapatan dan biaya menjadi nol kembali yang tersisa di buku besar adalah laba
sebesar 60.000.000.
Bila laba tersebut dimasukkan menjadi laba di tahan maka akun laba harus di nolkan dan
dipindahkan ke akun laba ditahan. Untuk jurnalnya sendiri seperti ialah berikut :
2. Dividen
Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham
yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
sebuah perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang ialah tujuan
utama suatu bisnis.
Dividen dalam bentuk uang cash yaitu untuk pembagian dividen dalam bentuk uang yang
memiliki 4 tanggal penting yang harus di perhatikan oleh pemegang saham yang memiliki
hak dividen yaitu sebagai berikut :
1. Tanggal Pengumuman merupakan suatu tanggal pada saat manajemen mengumumkan
akan dibagikannya dividen dalam bentuk kas. Pada saat ini perusahaan harus dapat
melakukan posting seperti ini, “Laba Ditahan = Utang Dividen”
2. Tanggal Ex-Dividen merupakan tanggal penghentian penjualan saham di bursa untuk
sementara waktu. Penghentian ini dapat dilakukan untuk melakukan update data
pemegang saham yang bersangkutan. Untuk tahap ini tidak ada yang harus diposting.
Karena hanya membatasi transaksi pada pasar modal.
3. Tanggal Pencatatan merupakan suatu tanggal dimana menejemen menunjukkan
memo pencatatan yang harusnya diterima oleh pemegang saham. Sehingga para
pemegang saham tahu beberapa jatah yang akan diterima pada tanggal
pembayarannya.
4. Tanggal Pembayaran merupakan suatu tanggal dimana dividen dapat dibayarkan
secara tunai kepada pemilik saham yang berhak mendapat dividen tersebut. Hal ini
berarti akun yang tertulis sebagai utang dividen dapat dikosongkan dan akun kas
perusahaan harus berkurang. Dalam jurnal dapat diposting seperti hal ini :
Utang dividen = Kas + Dividen Surat Berharga
Dalam suatu kasus perusahaan dapat membayarkan dividen dengan surat berharga yang
dimiliki sebuah perusahaan tersebut. Jadi intinya suatu perusahaan menginvestasikan
sebagian dana di perusahaan lain dan mendapatkan surat berharga.
Dan pada waktu pembagian dividen surat berharga yang dimiliki sebuah perusahaan tersebut
di berikan kepada para pemegang saham dengan nilai setara dengan dividen yang akan
dibagikan.
Untuk pembagian dividen dengan mekanisme ini memiliki 2 tanggal penting yaitu sebagai
berikut :
Dividen promes ini adalah janji pihak manajemen untuk membayarkan dividen di kemudian
harinya. Nantinya akun dividen promes ini dapat digolongkan sebagai akun kewajiban,
karena merupakan kewajiban yang akan jatuh tempo pada masa mendatang.
Intinya suatu perusahaan menyatakan memiliki utang kepada para pemilik modal untuk
membayarkan dividen nya. Biasanya suatu perusahaan akan menjanjikan bunga tertentu
karna adanya keterlambatan pembayaran.
Pembagian dividen saham ini sangat lumrah dilakukan pada sebuah perusahaan yang tidak
mempunyai kas dan kekurangan likuiditas perusahaan dalam pasar modal.
Jadi dividen sebuah perusahaan dibagikan dengan jumlah lembar saham yang setara dengan
nilai dividen tersebut. Bersamaan dengan pembagian dividen perusahaan ini juga dapat
melakukan aksi korporasi. Nantinya saham yang dibagikan ini dapat diperjual belikan di
pasar modal juga.
Sebetulnya mekanisme ini hanya akan menambahkan jumlah lembar saham yang beredar di
masyarakat saja bagi suatu perusahaan yang sudah berstatus go public.
PT Manajemen ABC melaporkan hasil-hasil berikut ini untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2020. Sebagai berikut:
Laba ditahan, 1 April 2017 = Rp 3.000.000.000
Laba bersih = Rp 250.000.000
Dividen tunai yang diumumkan = Rp 50.000.000
Dividen saham yang diumumkan = Rp 100.000.000
Jawaban:
Dari data-data tersebut maka dapat dibuat Laporan Laba Ditahan sebagai berikut:
Laporan Laba Ditahan PT. ABC
Priode berakhir 31 Maret 2020
Laba ditahan 1 April 2019 3.000.000.000
Laba bersih 250.000.000
Dikurangi dividen yang diumumkan 150.000.000
Kenaikan laba ditahan 100.000.000
Laba ditahan 31 Maret 2020 3.100.000.000
Ekuitas modal pemegang saham dalam neraca suatu perusahaan pada 1 januari 2005
menunjukan modal saham Rp1.000.000 dan agio saham Rp200.000. Dalam tahun 2005
perusahaan memperoleh kembali 25% sahamnya sebagai saham treasuri dengan harga
Rp400.000 dan kemudian saham tersebut diterbitkan kembali dengan harga Rp340.000.
Bagaimana perlakuan terhadap selisih "rugi" Rp60.000? Apakan sebagai likuidasi setoran
atau pembagian dividen (dibebankan ke laba ditahan)?
Rp50.000 / Rp300.000 x
Rp60.000=Rp10.000
Kesimpulan
Ekuitas pemegang saham menggambarkan hubungan yuridis antara perseroan dengan para
pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua komponen yaitu modal setoran
dan laba ditahan. Modal setoran dipecahkan menjadi modal yuridis dan modal setoran lain.