Anda di halaman 1dari 14

SEKOLAH TINGGI PERPAJAKAN INDONESIA

BAB XV
EKUITAS
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5

Maria Englen Wea / 19302125


Putri Maharani Brahmana / 19302015
Theopilus Natanail Brahmana / 19302090
Stevany Soraya Uli Simatupang / 19302181
Meiland Mastiur Rosa Delima Aruan / 19302078

Dosen : Christina Panjaitan, SST.Pa, MBA


TA 2020/2021
DAFTAR ISI

A. BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN

1. Hukum Perusahaan

2. Sistem Saham

3. Berbagai Kepentingan Kepemilikan

B. EKUITAS

1. Penerbitan Saham

2. Perolehan Kembali Saham

C. SAHAM PREFEREN

1. Fitur Saham Preferen

2. Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen

D. KEBIJAKAN DIVIDEN

1. Kondisi Keuangan dan Distribusi Dividen

2. Jenis Dividen

3. Pemecahan Saham

4. Pengungkapan Pembatasan pada Saldo Laba

E. PENYAJIAN DAN ANALISIS EKUITAS

1. Penyajian Ekuitas

2. Analisis

F. DIVIDEN SAHAM PREFEREN DAN NILAI BUKU PER SAHAM

G. DIVIDEN SAHAM PREFEREN

H. NILAI BUKU PER SAHAM


TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendiskusikan karakteristik dari bentuk organisasi
perusahaan.
2. Mengedintifikasi komponen kunci dari ekuitas.
3. Menjelaskan prosedur akuntansi untuk menterbitkan
saham.
4. Menjelaskan akuntansi untuk saham tresuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijakan yang digunakan dalam
membagikan dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk distribusi deviden.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan
besar, dan memecahkan saham.
9. Menunjukan bagaimana menyajikan dan menganalis
isekuitas.
Pengertian Ekuitas
Ekuitas merupakan sebuah perkiraan yang mencerminkan besarnya hak atau kepentingan
pemilik suatu perusahaan pada harta perusahaan.Kalau sesuai dengan persamaan dasar
akuntansi, kolom sisi kiri (debet) berisi kelompok harta dan pada sisi kanan (kredit) berisi
kelompok hutang dan ekuitas.Pada sisi kiri adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
pada sisi kanan menunjukkan besarnya kepemilikan harta perusahaan dan kepentingan
kreditor (utang).

Rumus :

Modal = Aktiva (Harta) – Passiva (Utang)

Atau :

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Tujuan adanya laporan ekuitas pemegang saham ialah sebagai :

 Efisiensi dan kepengurusan manajemen suatu perusahaan.


 Riwayat dan prospek investasi pada suatu perusahaan yang dimiliki.
 Sebuah tanggung jawab manajemen kepada pemiliknya.

Untuk menyusun laporan ekuitas pemilik tersebut harus ada beberapa hal diantaranya sebagai
berikut :

 Sumber riwayat ekuitas sebagai pemegang saham secara historis.


 Pembatasan pembagian antara dividen dan likuidasi saham.
 Batas perlindungan dan urutan penyerapan bila sewaktu-waktu mengalami kerugian.

Jenis – Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahan

 Akun Penambah Ekuitas

Akun penambah ekuitas ini terbagi menjadi 2 macam yakni modal disetor dan laba yang
ditahan. Nantinya kedua akun ini bila disajikan dalam suatu laporan perubahan ekuitas
merupakan unsur penambah ekuitas tersebut.

 Modal Disetor

Modal/capital merupakan modal awal suatu perusahaan yang disetorkan murni dari pemilik.
Bila anda tidak mempunyai data modal awal dapat menghitung dengan jumlah ekuitas
keseluruhan ditambah laba dan dikurangi kerugian bersih dan pengambilan pribadi.

Maka dari itu saham ialah unsur terpenting dalam saham. Modal disetor dapat kelompokkan
menjadi dua, antara lain :

1. Modal Saham yakni jumlah nominal saham yang beredar.


2. Agio/ Disagio Saham adalah selisih antara setoran pemegang saham dengan jumlah
nominal saham tersebut. Agio juga merupakan selisih di atas nominal,
sedangkan Disagio merupakan selisih di bawah nominal nya.

 Pendapatan

Pendapatan atau bisa disebut dengan laba merupakan penambahan nilai suatu perusahaan
dalam periode pencatatan. Laba yang dimaksudkan disini ialah laba yang ditahan untuk
meluas ekspansi perusahaan yang tidak diberikan kepada pemilik.

 Akun Pengurang Ekuitas

Di dalam akun pengurang ekuitas juga terdapat 2 akun yang mempunyai kebalikan dari 2
akun penambah ekuitas. Dua akun tersebut yakni pengambilan pribadi dan biaya.

  Pengambilan Pribadi

Pengambilan pribadi atau private ini adalah pengambilan modal yang dimiliki pemilik.
Dalam pengambilan ini jika perusahaan telah berbentuk PT harus memperoleh persetujuan
dari dewan komisaris.

  Beban atau Pengeluaran

Beban yakni biaya operasi yang harus di keluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan
barang atau jasa. Sebetulnya dalam suatu laporan ekuitas tidak tercantumkan secara langsung
beban dan pendapatan.

Contoh Ekuitas dalam Akuntansi


Sebagai contohnya, kita bisa melihat beberapa ekuitas yang terdapat pada suatu entitas
berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Adapun beberapa contoh ekuitas ialah sebagai berikut :

1. Modal Perseroan Terbatas yang terdiri dari saham.


2. Saham yang terdiri atas : Saham Preferen, Saham Biasa, serta Akun Tambahan Modal
Disetor.
3. Modal yang bersumber dari sumbangan (donated capital) yang dapat dilaporkan
sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
4. Premium (agio) atau discount (disagio) dari hasil penjualan saham, baik saham biasa
maupun saham preferen.
5. Selisih penilaian kembali aktiva tetap, untuk suatu perusahaan yang melakukan
revaluasi aktiva tetap berdasarkan peraturan pemerintah.
6. Retained Earnings (laba ditahan atau sisa laba tahun sebelumnya) ataupun Deficit
atau Accumulated Losses (sisa rugi tahun sebelumnya).
Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Saham
Dalam akuntansi saham adalah salah satu akun penambahan modal. Namun dalam beberapa
pemilik modal memperlakukan saham adalah sebagai barang dagang. Yang hanya bisa
mengambil keuntungan dari selisih nilai pada waktu pembelian dan penjualan saja.

Saat penerbitan saham otomatis saham tersebut akan menjadi modal suatu perusahaan.
Mekanisme penerbitannya sama seperti halnya surat berharga lainnya. Jadi calon investor
dapat membeli lembar saham yang diinginkan pada saat penjualan saham. Untuk jurnal nya
ialah seperti berikut.

Kas = Saham

Dalam keadaan tertentu dapat pula harga nominal saham lebih mahal dari harga saham nya.
Hal ini disebut juga agio saham.

Hal ini dikarenakan ekspektasi para calon pembeli saham yang menyatakan suatu perusahaan
akan berkembang pesat otomatis peminat saham tersebut akan meningkat dan harganya juga
bisa meningkat.

Jika harga meningkat kas yang masuk ke sebuah perusahaan akan meningkat pula. Jika hal
ini terjadi maka jurnalnya ialah sebagai berikut.

Kas = Saham + Agio Saham

Selain adanya agio saham juga ada situasi dimana harga nominal saham lebih murah dari
harga yang sesungguhnya. Hal ini juga dikarenakan para calon pembeli mempunyai
ekspektasi yang buruk terhadap masa depan suatu perusahaan.

Jika harga turun seperti itu selisih penurunan saham yang disebut juga disagio di jurnal dalam
akun debit. Sehingga jurnalnya seperti ini.

Kas = Disagio Saham + Saham

Untuk pelaporannya agio dan disagio saham ini dapat disajikan dalam neraca pada bagian
ekuitas

CONTOH SAHAM TREASURY DAN JURNAL

SAHAM TREASURY

4.000.000 lembar saham dengan nilai pari Rp2.000 per saham, awalnya diterbitkan
perusahaan pada harga Rp2.400 per lembar saham.

Setelah itu, perusahaan membeli kembali saham beredarnya sebanyak 20.000 lembar saham
pada harga Rp2.500 per lembar saham. Perusahaan memutuskan untuk menjual kembali
sahamnya dengan rincian sebagai berikut:

- 4.000 lembar saham dijual pada harga Rp 2.900 per lembar


- 4.000 lembar saham dijual pada harga Rp 2.200 per lembar
- 4.000 lembar saham dijual pada harga Rp 2.100 per lembar
-

Maka ayat jurnal saham treasury adalah sebagai berikut:

JURNAL PADA SAAT PEMBELIAN KEMBALI SAHAM

Saham treasury . 50.000.000

Kas 50.000.000

(20.000 lembar saham x Rp2.500 per lembar saham) 50.000.000

Saat pembelian kembali saham, maka akan menambah saham treasury sehingga akun saham
treasury dimasukkan debet, dan mengurangi kas sehingga kas dimasukkan di akun kredit.

Jurnal penjualan kembali diatas biayaperolehan (penjualan Pertama)

Kas……………………………………………………11.600.000

Saham treasury…………….………………………....10.000.000

Modal disetor saham yang dibeli kembali…………………….1.600.000

(4.000 x 2.900)

(4.000 x 2.500)

Modal disetor saham = 11.200.000 - 10.000.000

Pada saat perusahaan menjual kembali saham diatas harga perolehan, maka perusahaan akan
memperoleh kas dari penjual saham treasury, sehingga kas masuk debet. Saham treasury
berkurang karena sudah dijual, maka saham treasury masuk debet.

Karena perusahaan menjual diatas harga perolehan, maka akan meningkatkan modal disetor
saham treasury (dari selisih kas yang diterima saham treasury yang sudah dijual), sehingga
masuk di kredit.
Jurnal penjualan kembali dibawah biaya perolehan (penjualan kedua)

Kas…………………………………………….....8.800.000

Modal disetor saham yang dibeli kembali……….1.200.000

Saham treasury…………………………………………….10.000.000

(4.000 x 2.200) kas

(4.000 x 2.500)  saham treasury

Pada saat perusahaan menjual dibawah biaya perolehan, maka akun modal disetor saham
treasury akan masuk di debet, bukan di kredit, karena perusahan menjual saham treasury
dibawah harga perolehan, maka hal ini akan mengurangi modal disetor atau istilahnya
mengurangi agio saham treasury.

Jurnal penjualan kembali dibawah biayaperolehan (penjualan ketiga)

Kas……………………………………………………..8.400.000

Modal disetor saham yang dibeli kembali ...........................800.000

Laba ditahan……………………………………………...400.000

Saham treasury……………………………………….………..……...10.000.000

(4.000 x 2.100)

(4.000 x 2.500)

Pada penjualan ketiga, kasusnya sama yaitu perusahaan menjual dibawah biaya perolehan.
Namun karena modal disetor saham treasury pada penjualan pertama sebesar 1.600.000 telah
dialokasikan sebesar 1.200.000 (penjualan kedua), maka selisihnya / sisanya sebesar 800.000
harus didebit ke akun modal disetor saham treasury, sehingga akun tersebut bernilai nol.

Sedangkan sisanya karena masih terdapat kekurangan sebesar Rp400.000, maka akan diambil
dari laba ditahan.
Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Laba Ditahan dan Dividen
1. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah salah satu akun penambah ekuitas. Dalam bahasa lain laba ditahan
merupakan laba suatu perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemilik modal.

Ada dua tujuan penahanan laba tersebut yang pertama untuk memperbesar perusahaan dan
yang kedua untuk menutupi beberapa kewajiban yang dimiliki perusahaan. Dalam laporan
keuangan laba di tahan ini biasanya di cantumkan dalam neraca yang bersumber dari suatu
laporan laba rugi.

Dapat disimpulkan akun laba di tahan ini akan bertambah ketika perusahaan memperoleh
laba pada periode pencatatan. Sedangkan akun laba ditahan akan berkurang jika suatu
perusahaan memperoleh rugi pada periode pencatatan.

Contoh pembuatan laba ditahan sebagai berikut :

Pada tahun 2016 PT. ABC memperoleh pendapatan sebesar Rp. 260.000.000 dengan total
beban produksi sebesar Rp. 200.000.000 sehingga:

Laba/Rugi= 260.000.000 – 200.000.000 = 60.000.000

Maka pada saat penutupan buku PT. ABC memperoleh laba sebesar 60.000.000 dan posting
dalam ayat jurnal ialah seperti berikut :

Pendapatan = Beban produksi + Laba

Jurnal yang seperti diatas ini merupakan jurnal penutup yang sudah diposting setelah
penghitungan laba rugi perusahaan. Setelah jurnal penutup diposting maka otomatis pada
akun suatu pendapatan dan biaya menjadi nol kembali yang tersisa di buku besar adalah laba
sebesar 60.000.000.

Bila laba tersebut dimasukkan menjadi laba di tahan maka akun laba harus di nolkan dan
dipindahkan ke akun laba ditahan. Untuk jurnalnya sendiri seperti ialah berikut :

Laba = Laba ditahan

2. Dividen
Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham
yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
sebuah perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang ialah tujuan
utama suatu bisnis.

Dividen dalam bentuk uang cash yaitu untuk pembagian dividen dalam bentuk uang yang
memiliki 4 tanggal penting yang harus di perhatikan oleh pemegang saham yang memiliki
hak dividen yaitu sebagai berikut :
1. Tanggal Pengumuman merupakan suatu tanggal pada saat manajemen mengumumkan
akan dibagikannya dividen dalam bentuk kas. Pada saat ini perusahaan harus dapat
melakukan posting seperti ini, “Laba Ditahan = Utang Dividen”
2. Tanggal Ex-Dividen merupakan tanggal penghentian penjualan saham di bursa untuk
sementara waktu. Penghentian ini dapat dilakukan untuk melakukan update data
pemegang saham yang bersangkutan. Untuk tahap ini tidak ada yang harus diposting.
Karena hanya membatasi transaksi pada pasar modal.
3. Tanggal Pencatatan merupakan suatu tanggal dimana menejemen menunjukkan
memo pencatatan yang harusnya diterima oleh pemegang saham. Sehingga para
pemegang saham tahu beberapa jatah yang akan diterima pada tanggal
pembayarannya.
4. Tanggal Pembayaran merupakan suatu tanggal dimana dividen dapat dibayarkan
secara tunai kepada pemilik saham yang berhak mendapat dividen tersebut. Hal ini
berarti akun yang tertulis sebagai utang dividen dapat dikosongkan dan akun kas
perusahaan harus berkurang. Dalam jurnal dapat diposting seperti hal ini :
Utang dividen = Kas + Dividen Surat Berharga

Dalam suatu kasus perusahaan dapat membayarkan dividen dengan surat berharga yang
dimiliki sebuah perusahaan tersebut. Jadi intinya suatu perusahaan menginvestasikan
sebagian dana di perusahaan lain dan mendapatkan surat berharga.

Dan pada waktu pembagian dividen surat berharga yang dimiliki sebuah perusahaan tersebut
di berikan kepada para pemegang saham dengan nilai setara dengan dividen yang akan
dibagikan.

Untuk pembagian dividen dengan mekanisme ini memiliki 2 tanggal penting yaitu sebagai
berikut :

1. Tanggal Pengumuman yakni suatu tanggal dimana perusahaan mengumumkan besar


dividen yang dibagikan dan akan dibagikan dengan cara pembagian surat berharga. Di
tanggal ini suatu perusahaan memasukkan jurnal seperti mekanisme pembagian
dividen biasa. Laba ditahan = Utang dividen
2. Tanggal Pembagian Dividen secara definisi ialah sama dengan pembagian dengan
mekanisme sebelumnya. Perbedaannya pada saat pembagian dividen ini. Karna pada
pembagian dividen berupa kas pada sisi kredit yakni akun kas. Namun dalam
pembagian dividen dengan surat berharga ini yang berkurang ialah akun investasi
perusahaannya. Menjadi seperti berikut ini :  Utang dividen = Investasi di PT. ADL
+ Dividen Promes

Dividen promes ini adalah janji pihak manajemen untuk membayarkan dividen di kemudian
harinya. Nantinya akun dividen promes ini dapat digolongkan sebagai akun kewajiban,
karena merupakan kewajiban yang akan jatuh tempo pada masa mendatang.

Intinya suatu perusahaan menyatakan memiliki utang kepada para pemilik modal untuk
membayarkan dividen nya. Biasanya suatu perusahaan akan menjanjikan bunga tertentu
karna adanya keterlambatan pembayaran.

Pencatatannya ialah sebagai berikut :


1. Tanggal Pengumuman merupakan tanggal pengumuman yang menyatakan bahwa
suatu perusahaan mengeluarkan dividen dengan nominal tertentu. Namun akan
dibayar dengan janji atau dividen promes nya. Laba Ditahan = Utang Promes
2. Tanggal Pembayaran atau Jatuh Tempo pada tanggal pembayaran ini ialah sama
seperti halnya pembayaran dividen lainnya namun akunnya pada sisi debet utang
promes dan bila dibebankan bunga atas keterlambatan tersebut harus bisa diposting
juga dalam ayat jurnal. Jadi seperti berikut ini : Utang Promes = Biaya Bunga + Kas
+ Dividen Saham

Pembagian dividen saham ini sangat lumrah dilakukan pada sebuah perusahaan yang tidak
mempunyai kas dan kekurangan likuiditas perusahaan dalam pasar modal.

Jadi dividen sebuah perusahaan dibagikan dengan jumlah lembar saham yang setara dengan
nilai dividen tersebut. Bersamaan dengan pembagian dividen perusahaan ini juga dapat
melakukan aksi korporasi. Nantinya saham yang dibagikan ini dapat diperjual belikan di
pasar modal juga.

Sebetulnya mekanisme ini hanya akan menambahkan jumlah lembar saham yang beredar di
masyarakat saja bagi suatu perusahaan yang sudah berstatus go public.

Untuk jurnalnya yaitu sebagai berikut :

1. Pengumuman Pembagian Saham (Laba Ditahan = Dividen saham biasa +


Tambahan modal disetor)
2. Penerbitan Saham untuk dividen (Dividen saham biasa = Saham biasa)

Contoh soal laporan laba ditahan.

PT Manajemen ABC melaporkan hasil-hasil berikut ini untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2020. Sebagai berikut:
 Laba ditahan, 1 April 2017 = Rp 3.000.000.000
 Laba bersih = Rp 250.000.000
 Dividen tunai yang diumumkan = Rp 50.000.000
 Dividen saham yang diumumkan = Rp 100.000.000
Jawaban:
Dari data-data tersebut maka dapat dibuat Laporan Laba Ditahan sebagai berikut:
Laporan Laba Ditahan PT. ABC
Priode berakhir 31 Maret 2020
Laba ditahan 1 April 2019 3.000.000.000
Laba bersih 250.000.000
Dikurangi dividen yang diumumkan 150.000.000
Kenaikan laba ditahan 100.000.000
Laba ditahan 31 Maret 2020 3.100.000.000

Contoh Soal Dividen Saham

Ekuitas modal pemegang saham dalam neraca suatu perusahaan pada 1 januari 2005
menunjukan modal saham Rp1.000.000 dan agio saham Rp200.000. Dalam tahun 2005
perusahaan memperoleh kembali 25% sahamnya sebagai saham treasuri dengan harga
Rp400.000 dan kemudian saham tersebut diterbitkan kembali dengan harga Rp340.000.
Bagaimana perlakuan terhadap selisih "rugi" Rp60.000? Apakan sebagai likuidasi setoran
atau pembagian dividen (dibebankan ke laba ditahan)?

Alternatif pertama adalah memperlakukan seluruh selisih (Rp60.000) sebagai


pengembalian modal setoran dan karenanya harus didebit ke premium atau diskon saham
yang sekelas. Hanya dalam premium atau diskon saham yang sekelas sudah habis maka
selisih tersebut dapat dibebankan ke laba ditahan. Dasar pikiran yang mendukung perlakuan
ini adalah bahwa substansi lebih penting dari pada bentuk (konsep dasar substance over
form). Substansi transaksi saham treasuri adalah transfer antara pemegang saham yang satu
ke yang lain dengan perusahaan sebagai agen dan cacah saham yang satu ke yang lain dan
beredar tidak berubah. Secara teoritis, distribusi modal setoran ke pemegang saham yang
tidak mengubah cacah saham yang beredar tidak selayaknya mempengaruhi laba ditahan.
Alternatif kedua dilandasi oleh tujuan mempertahankan modal saham atau modal
yuridis. Jumlah rupiah selisih dipecah secara proporsional atas dasar modal saham dan agio
saham sebelum penarikan saham treasuri. Kemudian, jumlah yang berkaitan dengan agio
saham dibebankan dengan agio saham tetapi yang berkaitan dengan modal saham dibebankan
ke laba ditahan. Dengan demikian, modal saham (modal yuridis tetap tuh. Landasan utama
perlakuan ini adalah peraturan hukum yang mengharuskan modal saham dipertahankan
keutuhannya dengan contoh angka diatas, pemecah selisih dilakukan sebagai berikut:

Komponen Jumlah Pemecah selisih (untuk 25%) Perlakuan:


modal setoran rupiah Dibebankan ke

Modal saham Rp1.000.000 Rp250.000/ Rp 300.000 x Laba ditahan


Agio saham Rp200.000 Rp60.000=Rp50.000

Rp50.000 / Rp300.000 x
Rp60.000=Rp10.000

Alternative ketiga membebankan seluruh selisih ke bala ditahan. Alasan perlakuan ini


semata-mata kepraktisan dan konservatisma. Alas an teoritisnya adalah jika pembelian dan
penjualan dianggap sebagai satu transaksi maka esensi selisih tersebut adalah distribusi asset
(semacam dividen) kepada beberapa pemegang saham secara selektif. Setiap distribusi asset
kepada pemegang saham tanpa mengurangi cacah saham yang beredar harus diperlakukan
sebagai sebagai distribusi laba ditahan(kalau laba ditahan masih tersedia). Modal setoran
harus tetap dipertahankan keutuhannya. Alas an lain adalah laba ditahan harus  dipandang
sebagai penyangga umum bila tujuan tertentu harus dicapai.
      Konsep ini disebut dengan pendekatan nilai nominal karena harga penarikan atau
penjualan kembali ditandingkan dengan nilai nominal. Selisihnya, baik dalam penarikan atau
penjualan, dikompensasi ke modal setoran lain seluruhnya atau sebatas porsi modal setoran
lain mula-mula dan selisihnya dikompensasi kelaba ditahan. Dengan contoh angka
sebelumnya penarikan dan penjumlahan akan dicatat sebagai berikut:
Pada saat penarikan:
                        Modal saham                                                               250.000
                        Agio saham                                                                 150.000
                                    Kas                                                                              400.000
Pada saat penjualan:
                        Kas                                                                              340.000
                                    Modal saham                                                               250.000
                                    Agio saham                                                                   90.000
      Hasil akhir cara diatas akan sama dengan alternative pertama dalam pendekata satu
transksi. Dapat juga transaksi diatas dicatat sebaai berikut:
Pada saat penarikan:
                        Modal saham                                                                250.000
                        Agio saham (Rp50.000 mula-mula + Rp10.000)           60.000
                        Laba ditahan                                                                  90.000
                                    Kas                                                                              400.000
Pada saat penjualan:
                        Kas                                                                              340.000
                                    Modal saham                                                               250.000
                                    Agio saham (jumlah semula)                                        50.000
                                    Laba ditahan                                                                40.000          
      Hasil akhir cara ini juga sama dengan alternative kedua dalam pendekatan satu transaksi.
Dapat juga dicatat sebagai berikut:
Pada saat penarikan:
                        Modal saham                                                               250.000
                        Agio saham                                                                  50.000
                        Laba ditahan                                                               100.000
                                    Kas                                                                              400.000
Pada saat penjualan:
                        Kas                                                                              340.000
                                    Modal saham                                                               250.000
                                    Agio saham                                                                  50.000
                                    Laba ditahan                                                                 40.000
   
   Cara diatas bertujuan mempertahankan keutuhan ekuitas pemegang saham.laba ditahan kan
berkurang sebesar Rp60.000 dan jumlah ini sama dengan selisih antara kos pemerolehan
(Rp400.000) dan harga jual saham (Rp340.000) . dengan demikian hasil akhir akan sama
dengan alternative ketiga dalam konsep satu transaksi.

Kesimpulan

Ekuitas pemegang saham menggambarkan hubungan yuridis antara perseroan dengan para
pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua komponen yaitu modal setoran
dan laba ditahan. Modal setoran dipecahkan menjadi modal yuridis dan modal setoran lain.

Anda mungkin juga menyukai