Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI KULIAH

MODAL SAHAM

EKA 328/B4

Dosen Pengampu :

Ni Gusti Wirawati, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Made Widananda Vira Suksma Paramachintya 2107531256 / 29


2. I Gusti Ayu Dianita Martha Kamalini 2107531257 / 30
3. Ni Ketut Trisna Ardani 2107531258 / 31

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2021/2022
A. Pengertian Modal Saham Atau Sistem Saham
Modal saham adalah modal yang berasal dari penjualan saham oleh perusahaan.
Keunggulan utama dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan kepentingan
dalam perusahaan dari seseorang ke pihak lainnya. Ekuitas pemegang saham dalam satu
perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau lembar saham. Dalam satu
kelompok saham, setiap lembar saham sama dengan lembar saham lainnya. Setiap kepentingan
pemilik perusahaan diwakili oleh jumlah lembar saham yang dimiliki. Jika sebuah perusahaan
hanya memiliki satu kelompok saham yang dibagi dalam 1000 saham, maka seseorang yang
memiliki 500 saham menguasai setengah kepemilikan perusahaan sementara seseorang yang
memiliki 10 saham mempunyai seperseratus bagian kepemilikan.

Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu yang hanya
dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti
anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara bagian yang
meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan standar. Jika tidak ada
ketentuan yang membatasi maka setiap saham memiliki hak-hak berikut:
1. untuk membagi laba dan rugi secara Proposional
2. untuk ikut serta dalam manajemen ( Hak untuk memilih direktur) secara
proporsional
3. untuk membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proposional
4. untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok yang sama disebut hak istimewa

Tiga hak yang pertama diharapkan ada dalam kepemilikan atas semua perusahaan.
Sementara yang keempat dapat digunakan pada perseroan untuk melindungi setiap
kepentingan profesional pemegang saham atas perusahaan. Hak istimewa wa melindungi
seorang pemegang saham dari kehilangan kepentingan kepemilikan diluar kemauannya.
Tanpa hak ini, pemegang saham yang memiliki persentase kepentingan tertentu akan
merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan tanpa sepengetahuannya dan pada
tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka. Namun, banyak perseroan yang
menghapus hak istimewa karena hak istimewa yang melekat pada saham yang ada akan
membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak saham tambahan, seperti yang
sering dilakukan ketika mereka mengakuisisi perusahaan lain.

B. Akuntansi Untuk Penerbitan Saham Biasa


Dalam penerbitan saham, prosedur berikut harus dilakukan pertama, saham harus
diotorisasi oleh negara bagian umumnya dalam suatu sertifikat atau akta perusahaan.
Kemudian, saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham itu lalu,
dana dari saham dikumpulkan dan saham diterbitkan perusahaan biasanya tidak membuat
ayat jurnal dalam akun buku besar ketika menerima otorisasi sahamnya dari negara bagian
dalam proses sertifikasi. Ketika suatu perusahaan seperti Walgreen menerbitkan saham,
maka seharusnya melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya
penjaminan, biaya akuntansi dan hukum biaya percetakan, dan pajak sebagai pengurang
jumlah yang disetor. oleh karena itu, biaya penerbitan di debet ke tambahan modal disetor
karena biaya tersebut tidak berhubungan dengan operasi perusahaan. sebenarnya, biaya
penerbitan adalah biaya pembiayaan dan harus mengurangi hasil yang diterima dari
penjualan saham.

C. Pengertian Saham Preferen


Saham preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa
preferensi atau kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa berikut adalah yang
paling sering berkaitan dengan penerbitan saham preferen :
1. Preferensi atas dividen
2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4. Dapat ditebus pada opsi perseroan
5. Tidak mempunyai hak suara

Karakteristik yang membedakan saham preferen dengan saham biasa mungkin


terletak pada sifatnya lebih tertutup dan negatif disamping preferensinya. misalnya saham
preferen tidak memiliki hak suara, tidak kumulatif, dan nonpartisipasi. Sebuah perusahaan
seringkali menerbitkan saham preferen karena menghindari tingginya rasio utang terhadap
ekuitas dalam kasus lain perusahaan menerbitkan saham preferen melalui private placement
dengan perusahaan lain pada tingkat deviden di bawah rata-rata pasar Karena perusahaan
itu akan menerima dividen yang hampir bebas pajak ( karena peraturan IRS yang
menyebutkan bahwa 70% atau 30% dividen mendapatkan pengurangan pajak).

D. Jenis-Jenis Saham Preferen


1. Saham Preferen Kumulatif
Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock) dinyatakan bahwa jika
perseroan gagal membayar divden dalam suatu tahun, maka harus dibayarkan dalam tahun
berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa.
2. Saham Preferen Partisipasi
Pemegang saham preferen partisipasi (participating preferred stock) membagi rata
dengan pemegang saham biasa setiap pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan. Jadi,
saham preferen partisipasi tidak selalu berpartisipasi penuh terapi berpartisipasi sebagian
(parsial).
3. Saham Preferen Konvertibel
Saham preferen konvertibel (convertible preferred stock) mengizinkan pemegang
saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham biasa pada rasio yang
telah ditentukan sebelumnya. Pemegang saham preferen konvertibel tidak hanya
menikmati klaim preferen atas dividen tetapi juga memiliki opsi konversi ke pemegang
saham biasa dengan partisipasi tak terbatas atas laba.
4. Saham Preferen yang Dapat Ditarik
Saham preferen yang dapat ditarik (callable preferred stock) mengizinkan
perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus, pada opsinya, saham preferen
yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada garga yang ditentukan. Banyak
penerbitan saham preferen bersifat dapat ditarik. Harga penarikan atau penebusan biasanya
ditetapkan sedikit di atas harga penerbitan awal dan biasanya ditentukan pada satuan yang
berkaitan dengan nilai pari.
5. Saham Preferen yang Dapat Ditebus
Saham preferen yang dapat ditebus (redeemable preferred stock) mempunyai
periode penebusan wajib atau atau karakter penebusan yang tidak dapat dikontrol oleh
perusahaan penerbit saham.
E. Akuntansi Dan Pelaporan Saham Preferen
Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham
biasa. Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan
modal disetor. Sebagai gambaran, misalkan Bishop Co. menerbitkan 10.000 saham
preferen dengan nilai pari sebesar $10 seharga $12 per saham. Bishop mencatat penerbitan
ini sebagai berikut.

Kas 120.000
Saham Preferen 100.000
Modal Disetor sebagai Kelebihan dari Nilai Pari 20.000

Oleh karena itu, Bishop membuat akun terpisah antara dua jenis saham yang berbeda ini.

Berkebalikan dengan obligasi konvertivel (dicatat sebagai kewajiban pada tanggal


penerbitan), perusahaan memasukkan saham preferen konvirtebel sebagai bagian dari
ekuitas pemegang saham. Di samping itu, ketika menerbitkan saham preferen konvertibel,
tidak ada justifikasi teoretis untuk mengakui keuntunga atau kerugian. Perusahaan tidak
mengakui keuntungan atau kerugian ketika berurusan dengan pemegang saham dalam
kapasistas mereka sebagai pemilik perusahaan. Namun, perusahaan memakai metode nilai
buku (book value method) : mendebit saham preferen dan tambahan modal disetor yang
terkait ; mengkredit saham biasa dan tambahan modal disetor (jika terdapat kelebihan).

Saham preferen umumnya tidak mempunyai tanggal jatuh tempo. Sehingga, tidak
ada kewajiban hukum untuk membayar pemegang saham preferen. Akibatnya, perusahaan
mengklasifikasikan saham preferen sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham. Saham
preferen biasanya dilaporkan pada nilai pari sebagai pos pertama dalam kelompok ekuitas
pemegang saham dari neraca perusahaan. Setiap kelebihan atas nilai pari dilaporkan
sebagai bagian dari tambahan modal disetor. Dividen saham preferen diperlakukan sebagai
distribusi laba dan bukan sebagai beban perseroan. Perusahaan harus mengungkapkan hak-
hak yang berhubungan dengan saham preferen yang beredar.
DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield (alih bahasa Emil Salim, S.E.
2008). Akuntansi Intermediate Jilid 2 Edisi 12 .Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai