MODAL SAHAM
EKA 328/B4
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Universitas Udayana
2021/2022
A. Pengertian Modal Saham Atau Sistem Saham
Modal saham adalah modal yang berasal dari penjualan saham oleh perusahaan.
Keunggulan utama dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan kepentingan
dalam perusahaan dari seseorang ke pihak lainnya. Ekuitas pemegang saham dalam satu
perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau lembar saham. Dalam satu
kelompok saham, setiap lembar saham sama dengan lembar saham lainnya. Setiap kepentingan
pemilik perusahaan diwakili oleh jumlah lembar saham yang dimiliki. Jika sebuah perusahaan
hanya memiliki satu kelompok saham yang dibagi dalam 1000 saham, maka seseorang yang
memiliki 500 saham menguasai setengah kepemilikan perusahaan sementara seseorang yang
memiliki 10 saham mempunyai seperseratus bagian kepemilikan.
Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu yang hanya
dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti
anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara bagian yang
meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan standar. Jika tidak ada
ketentuan yang membatasi maka setiap saham memiliki hak-hak berikut:
1. untuk membagi laba dan rugi secara Proposional
2. untuk ikut serta dalam manajemen ( Hak untuk memilih direktur) secara
proporsional
3. untuk membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proposional
4. untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok yang sama disebut hak istimewa
Tiga hak yang pertama diharapkan ada dalam kepemilikan atas semua perusahaan.
Sementara yang keempat dapat digunakan pada perseroan untuk melindungi setiap
kepentingan profesional pemegang saham atas perusahaan. Hak istimewa wa melindungi
seorang pemegang saham dari kehilangan kepentingan kepemilikan diluar kemauannya.
Tanpa hak ini, pemegang saham yang memiliki persentase kepentingan tertentu akan
merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan tanpa sepengetahuannya dan pada
tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka. Namun, banyak perseroan yang
menghapus hak istimewa karena hak istimewa yang melekat pada saham yang ada akan
membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak saham tambahan, seperti yang
sering dilakukan ketika mereka mengakuisisi perusahaan lain.
Kas 120.000
Saham Preferen 100.000
Modal Disetor sebagai Kelebihan dari Nilai Pari 20.000
Oleh karena itu, Bishop membuat akun terpisah antara dua jenis saham yang berbeda ini.
Saham preferen umumnya tidak mempunyai tanggal jatuh tempo. Sehingga, tidak
ada kewajiban hukum untuk membayar pemegang saham preferen. Akibatnya, perusahaan
mengklasifikasikan saham preferen sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham. Saham
preferen biasanya dilaporkan pada nilai pari sebagai pos pertama dalam kelompok ekuitas
pemegang saham dari neraca perusahaan. Setiap kelebihan atas nilai pari dilaporkan
sebagai bagian dari tambahan modal disetor. Dividen saham preferen diperlakukan sebagai
distribusi laba dan bukan sebagai beban perseroan. Perusahaan harus mengungkapkan hak-
hak yang berhubungan dengan saham preferen yang beredar.
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield (alih bahasa Emil Salim, S.E.
2008). Akuntansi Intermediate Jilid 2 Edisi 12 .Jakarta:Erlangga