OLEH
1733121224
D5 Akuntansi
Universitas Warmadewa
EKUITAS ATAU MODAL
Modal Perseroan
Tiga kategori berikut ini biasanya munvul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :
1. Modal saham
2. Tambahan modal disetor
3. Laba ditahan
Modal saham dan tambahan modal disetor merupakan modal (disetor) kontribusi. Laba
ditahan merupakan modal yang diperoleh perusahaan. Modal kontribusi adalah total jumlah
yang disetorkan ke modal saham. Modal yang dihasilkan adalah modal yang dikembangkan
jika bisnis berjalan dengan menguntungkan. Modal ini terdiri dari semua laba yang tidak
dibagi yang tetap diinvestasikan dalam perusahaan. Ekuistas pemegang saham adalah
perbedaan atara aktiva dan kewajiban perusahaan. Ekuitas pemilik atau pemegang saham
merupakan kontribus kumulatif bersih oleh pemegang saham ditambah laba yang telah
ditahan.
Penerbitan Saham
Dalam penerbitan saham, prosedur berikut harus dilakukan. Pertama, saham harus diotorisasi
oleh Negara bagian. Kemudian saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk
penjual saham itu, lalu dana dari saham dikumpulkan dan saham diterbitkan. Masalah
akuntansi yang ada pada penerbitan saham yaitu :
Reakuisisi Saham
Adalah umum bagi perusahaan untuk membeli kembali saham-sahamnya. Alasan utama
perusahaan membeli kembali sahamnya adalah :
1. Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada pemegang
saham.
2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas.
3. Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau memenuhi
kebutuhan merger yang potensial.
4. Untuk menghindari upaya pengambilalihan atau mengurangi atau mengurangi jumlah
pemegang saham.
5. Membentuk pasar bagi saham.
Setelah saham dibeli kembali, saham tersebut dapat dihapuskan atau disimpan
dibendahara untuk diterbitkan kembali. Jika tidak dihapuskan, maka saham-saham itu
disebut sebagai saham treasuri. Secara teknis saham treasuri adalah saham milik
perusahaan yang telah dibeli kembali setelah diterbitkan dan dibayar penuh. Saham
treasuri bukan merupakan aktiva. Ketika saham treasuri dibeli, maka terjadi pengurangan
baik pada aktiva maupun ekuitas pemegang saham.
- Metode Biaya, menghasilkan pendebetan akun saham treasuri untuk biaya reakuisisi,
serta dalam pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari total modal disetor
dan laba ditahan dineraca.
- Metode Nilai Pari atau nilai ditetapkan, mencatat semua transaksi saham treasuri pada
nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurangan atas modal
saham.
Saham Preferen
Saham preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa preferensi
atau kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Karakteristik berikut
adalah yang paling sering berkaitan dengan penerbitan saham preferen :
1. Preferensi atas dividen
2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4. Dapat ditebus pada opsi perseroan
5. Tidak mempunyai hak suara
Karakteristik yang membedakan saham preferen dengan saham biasa terletak pada sifat
yang lebih tertutup dan negative disamping preferensinya. Perusahaan seringkali
menerbitkan saham preferen karena menghindari tingginya rasio hutang terhadap ekuitas.
Kebijakan Dividen
Penetuan jumlah dividen yang tepat yang harus dibayarkan merupakan keputusan
manajemen keuangan yang sulit. Sebagai konsekuensinya perusahaan yang telah
membayar dividen tunai akan melakukan setiap upaya untuk melanjutkan pembayaran
tersebut di masa depan. Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah
yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara illegal. Alasannya karena :
1. Persetujuan dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau sebagian laba, dalam
bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian
2. Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratjan bahwa laba yang ekuivalen
dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen.
3. Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi.
4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan
akumilasi laba itu sebagai dasar untuk membayar dividen dalam tahun-tahun yang
buruk.
5. Keinginan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.
Jenis-jenis Dividen
1. Dividen tunai
Sebelum dividen dibayarkan, daftar pemegang saham terakhir harus disiapkan. Karena
itu, biasanya terdapat tenggang waktu antara saat pengumuman dan pembayaran.
Pengumuman dividen tunaii merupakan kewajiban dan, Karena pembayaran biasanya
dilakukan dengan segera, maka diasanya disebut sebagai kewajiban lancar.
2. Dividen property
Dividen property dapat berupa barang dagang, real estate atau investasi atau bentuk
lainnya. Karena sulitnya melakukan pembagian atas unit dan pengiriman kepada
pemegang saham, maka dividen property biasanya dibayar dalam bentuk saham
perusahaan lain yang ditahan perusahaan pembayar dividen debagai investasi.
3. Dividen likuidasi
Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan kadang-kadang disebut dividen
likuidasi, yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian darii investasi
pemegang saham dan bukan dari laba. Dengan kata lain, setiap dividen yang tidak
didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor perusahaan dan sejauh itu
merupakan dividen likuidasi
4. Dividen saham
Tidak ada aktiva yang dibagikan, dan setiap pemegang saham memiliki bagian
kepemilikan yang sama atas perusahaan dan total nilai buku yang sama setelah dividen
saham diterbitkan. Dividen saham merupakan penerbitan oleh suatu perseroan atas saham
miliknya sendiri kepada pemegang saham atas dasar prorata.
Pemecahan Saham
Jika perusahaan tidak membagikan laba selama beberapa tahun dan saldo laba ditahn
yang cukup besar telah diakumulasikan, maka nilai pasar sahamnya yang beredar
cenderung naik. Dari sudut pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal yang dicatat untuk
pemecahan saham. Namun suatu catatan memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa
nilai pari saham telah berubah, dan jumlah saham telah bertambah.
Analisis menggunakan rasio ekuitas pemegang saham untuk mengevaluasi profitabilitas dan
solvensi jangka panjang perusahaan. Tiga rasio tersebut adalah :