Anda di halaman 1dari 9

Tugas Resume Pertemuan 1 Matakuliah AKM II Tentang “Ekuitas Pemegang

Saham”
22 Februari 2021
Nama : Bhayu Utama Putra
Nim : 1905112204

Bentuk Perseroan

Karakter khusus dari bentuk perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah :

 Pengaruh hukum perseroan negara bagian, siapapun yang ingin mendirikan


perusahaan harus menyerahkan anggaran dasar perusahaan pada negara bagian
tempat perusahaan itu didirikan
 Penggunaan modal saham atau sistem saham, Seseorang harus meneliti anggaran
dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara bagian untuk
meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan standar. Jika
tidak ada ketentuan yang membatasi, maka setiap saham memiliki hak untuk
membagi laba dan rugi secara proporsional, ikut serta dalam manajemen secara
proporsional, membagi aktiva perusahaan apabila terjadi likuidasi secara
roporsional, ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok yang sama (Hak istimewa).
 Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan, didalam perusahaan ada yang
namanya saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah hak residu perseroan
yang menanggung resiko besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila
terjadi keuntungan (tidak dijamin menerima dividen, tetapi ikut dalam manajemen
perusahaan). Sedangkan saham preferen adalah sebagai pengganti atas setiap
preferensi khusus (menjadi prioritas untuk mengklaim laba pada tingkat yang telah
ditetapkan dan didahulukan pembayarannya. Namun tidak ikut dalam manajemen
perusahaan)

Modal Perseroan

Tiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :

 Modal Saham
 Tambahan Modal Disetor
 Laba Ditahan

Penerbitan Saham

Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham :

 Akuntansi untuk saham dengan nilai pari, informasi akun harus dipertahankan untuk
masing-masing kelompok saham berikut :
a. Saham preferen/ saham biasa. Kedua akun ini dikredit ketika saham pertama
kali diterbitkan. Tidak ada ayat jurnal tambahan pada akun ini kecuali saham
tambahan yang diterbitkan atau saham yang ditarik
b. Modal disetor yang melebihi nilai pari/ tambahan modal, setiap nilai pari
yang disetor oleh pemegang saham sebagai pengganti saham yang
diterbitkan untuk mereka
 Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari, perlakuan yang dapat dipertanyakan dalam
menggunakan nilai pari sebagai dasar untuk nilai wajar tidak akan muncul.
Sehingga memiliki keunggulan jika saham yang diterbitkan untuk pos-pos properti
seperti aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud. Kelemahan dari saham ini yaitu
pajak yang tinggi atas penerbitan dan totalnya dimasukkan sebagai modal dasar
yang mengurangi fleksibilitas dalam pembayaran dividen.
 Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya
(penjualan lump sum), masalah akuntansi penjualan lump yaitu mengalokasikan
hasil di antara beberapa kelompok sekuritas. Metode alokasi yang tersedia yaitu
metode proporsional (Jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya baik menentukan
nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum yang diterima
dialokasikan antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional) dan
incremental (Digunakan jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan, Nilai pasar sekuritas sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang
telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasikan ke kelompok di mana nilai
pasar tidak diketahui)
 Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas, Saham yang
diterbitkan untuk jasa atau properti selain kas harus dicatat, baik nilai pasar wajar
saham yang diterbitkan maupun nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang
diterima. Jika keduanya telah ditentukan, dan transaksi itu hasil pertukaran jarak
jauh, kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar wajar sangatlah kecil. Dalam
kasus ini tidak masalah mana yang digunakan sebagai dasar untuk penilaian
pertukaran.
 Akuntansi untuk biaya penerbitan saham, Ketika perusahaan menerbitkan saham
harus melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya
penjaminan, biaya akuntansi dan hukum, biaya percetakan dan pajak sebagai
pengurang jumlah yang disetor. Biaya penerbitan didebet ke tambahan modal
disetor karena biaya tidak berhubungan dengan operasi perusahaan. Gaji
manajemen dan biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan
saham harus dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan
hubungan antara biaya tersebut yang diterima dari hasil penjualan.

Reakuisisi Saham
            Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup bervariasi.
Beberapa alasan utamanya adalah :

 Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada pemegang
saham. Tingkat keuntungan modal kas atas penjualan saham kepada perusahaan
oleh pemegang saham diperkirakan sekitar setengah tarif pajak biasa. Keuntungan
terkurangi karena terjadi perubahan hukum pajak yang berkenaan dengan dividen.
 Untuk meningkatkan laba per saham dan pegembalian atas ekuitas. Dengan
mengurangi jumlah saham yang beredar dan mengurangi ekuitas pemegang saham,
rasio kinerja tertentu sering kali meningkat.
 Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau
memenuhi kebutuhan merger yang potensial. Sebagian dari pembelian saham atas
satu juta lembar saham biasa digunakan untuk kontrak opsi saham karyawan
 Untuk mengurangi upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang
saham. Dengan mengurangi jumlah saham yang dipegang public, dapat
menghindari pihak luar untuk mengendalikan perusahaan/ pengaruh signifikan.
 Membentuk pasar bagi saham. Membeli saham di pasar modal, diciptakan suatu
permintaan yang dapat menstabilan harga saham / meningkatkan harga saham itu.

Pembelian Saham Treasuri

Ada dua metode yang umum digunakan :

 Metode biaya, menghasilkan pendebetan akun saham treasuri untuk biaya reakusisi.
Dalam pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari total modal disetor dan
laba ditahan di neraca
 Motode nilai pari atau nilai ditetapkan, mencatat semua transaksi saham treasuri
pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri sebagai pengurang atas modal
saham.
Penjualan Saham Treasuri

Ada dua metode yang digunakan, yaitu :

 Penjualan saham traesuri di atas harga pokoknya, perbedaan ini dikredit ke modal
disetor dari saham treasuri
 Penjualan saham treasuri di bawah harga pokok, kelebihan harga pokok atas harga
jual didebet ke modal disetor dari saham treasuri.

Penarikan Saham Treasuri

            Penarikan saham treasuri mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi dan
saham yang belum diterbitkan. Pengaruh akuntansinya sama dengan penjualan saham
treasuri kecuali debet dilakukan ke akun modal disetor yang dapat diaplikasikan ke
penarikan saham, bukan ke kas.

Saham Preferen

            Saham dengan kelas khusus yang memiliki kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki
saham biasa. Karakteristik saham preferen :

 Preferensi atas dividen


 Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
 Dapat dikonversi menjadi saham biasa
 Dapat ditebus pada opsi perseron
 Tidak mempunyai hak suara

Jenis Saham Preferen


 Saham preferen kumulatif, dinyatakan jika perseroan gagal membayar dividen
dalam 1 tahun, maka harus dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba
dibagikan kepada pemegang saham biasa
 Saham preferen partisipasi, pemegang saham membagi rata dengan pemegang
saham biasa setiap pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan.
 Saham preferen konvertibel, mengizinkan pemegang saham menukar saham
preferen menjadi saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.
 Saham preferen yang dapat ditarik, mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk
menarik atau menebus saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa
depan dan pada harga yang telah ditentukan.
 Saham preferen yang dapat ditebus, terbitan saham preferen yang membuat
sekuritas itu bersifat seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk
membayar) dan bukan seperti instrument ekuitas. Misalnya pada saham preferen
yang dapat ditebus ini mempunyai periode penebusan wajib tidak dapat dikontrol
oleh perusahaan penerbit saham.

Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen

Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan


tambahan modal disetor. Perusahaan memasukkan saham preferen konvertibel sebagai
ekuitas pemegang saham. Ketika menerbitkan saham preferen konvertibel, tidak ada
pengakuan keuntungan atau kerugian. Perusahaan memakai metode nilai buku : mendebit
saham preferen dan tambahan modal disetor yang terkait dan mengkredit saham biasa dan
tambahan modal disetor (apabila ada kelebihan)

Kebijakan Dividen

            Sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba
ditahan yang tersedia secara legal. Alasannya :
 Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau
sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap
kemungkinan kerugian
 Beberapa hukum perseroan negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen
dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen
 Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi
 Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan
akumulasi sebagai dasar membayar dividen tahun-tahun yang buruk
 Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen

Eksistensi kewajiban lancar menyatakan sebagian dari kas diperlukan untuk


membayar kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Selain itu kebutuhan uang tunai sehari-hari
untuk pengeluaran lainnya yang tidak dimasukkan dalam kewajiban lancar memerlukan
kas.

Sebelum dividen diumumkan, manajemen mempertimbangkan ketersediaan dana


untuk membayar dividen. Dividen sebaiknya tidak dibayarkan kecuali posisi keuangan
sekarang/ yang akan datang tampak menjamin pembagian dividen.

Jenis-Jenis Dividen

 Dividen tunai, pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena


pembayaran biasanya harus dilakukan dengan segera (kewajiban lancar)
 Dividen properti, hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas, berupa
barang dagang, real estate, atau investasi yang dirancang oleh dewan direksi. Ketika
dividen property diumumkan, perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar
property yang akan dibagikan dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian
sebagai perbedaan nilai wajar dengan nilai buku pada tanggal pengumuman.
 Dividen likuidasi, dividen ini merupakan pengembalian dari investasi pemegang
saham dan bukan dari laba. Setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba
merupakan pengurangan modal disetor prusahaan dan merupakan dividen likuidasi
 Dividen saham, penerbitan oleh suatu perseroan atas saham miliknya sendiri kepada
pemegang saham atas dasar prorata.

Pemecahan Saham

           Untuk mengurangi nilai pasar saham, caranya dengan melakukan pemecahan saham.
Dari sudut pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham.
Namun catatan memorandum dibuat untuk menunjukkan nilai pari saham telah berubah,
dan jumlah saham telah bertambah.

Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham

            Pemecahan saham menaikkan jumlah saham yang beredar dan penurunan nilai pari
atau nilai ditetapkan persaham. Sementara dividen saham, menambah total nilai pari saham
yang beredar. Ketika tambahan saham diterbitikan dengan tujuan mengurangi harga pasar
per unit, maka pembagian merupakan pemecahan saham daripada dividen saham.
Pembagian, timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih besar dari 20%-25% jumlah
saham yang beredar sebelumnya. Selain itu, karena nilai pari saham yang beredar juga tidak
berubah, maka transfer dari laba ditahan hanya jumlah yang disyaratkan menurut akta.
Biasanya merupakan transfer laba ditahan ke modal saham sebesar nilai pari saham yang
diterbitkan yang berlawanan dengan transfer nilai pasar saham yang diterbitkan.
Analisis

Tiga rasio yang digunakan yaitu :

 Tingkat Pengembalian atas ekuitas saham biasa


 Rasio pembayaran
 Nilai buku per saham

Tingkat Pengembalian Atas Ekuitas Saham Biasa

Tingkat Pengembalian atas saham biasa = (laba bersih – dividen saham preferen) / rata-rata
ekuitas pemegang saham

Rasio pembayaran = dividen tunai/ (laba bersih – dividen preferen)

Nilai buku persaham = Ekuitas pemegang saham biasa/ saham yang beredar

Anda mungkin juga menyukai