Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2 PERPAJAKAN “KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN”

BHAYU UTAMA PUTRA ( 1905112204)

KELAS AKT 3

TANGGAL PEMBUATAN : 3 Oktober 2020

1. Tanggal berapa paling lambat untuk pembayaran/ penyetoran pph pasal 25/ 29
orang pribadi atau badan ?
2. Wajib pajak salah setor pembayaran pajak
3. Kode jenis setoran pajak atas proyek yang dananya berasal dari hibah dan pinjaman
luar negeri
4. Kewajiban pajak bagi wajib pajak orang baru pribadi
5. Kewajiban pajak bagi wajib pajak orang pribadi yang sudah meninggal dunia
6. Sejak kapan orang pribdi wajib mendaftarkan diri sebagai wajib pajak dan
mempunyai NPWP
7. Kapan batas waktu pembayaran pph pasal 29 sebagai lampiran SPT tahunan pph
badan oleh wajib pajak badan
8. Kapan batas waktu atau paling lambat pelaporan atau penyampaian SPT tahunan
pph badan oleh wajib pajak badan
9. Jangka waktu penyelesaian proses permohonan pengukuhan pengusaha kena pajak
10. Cara menangani surat himbauan pengukuhan PKP dan penyampaian SPT tahunan
yang dikirim oleh kantor pajak ?
JAWAB
1. Pph pasal 25 :
WP OP : paling lama tiga bulan setelah akhir tahun pajak
WP Badan : paling lama empat bulan setelah akhir tahun pajak
Pph pasal 29 : pph pasal 29 yang harus dibayar oleh wajib pajak badan dan WP OP
pembayaran paling lambat sebelum SPT tahunan pph badan atau spt tahunan pph
orang pribadi dilaporkan
2. Wajib pajak salah setor pembayaran pajak adalah wajib pajak yang melaksanakan
kewajiban perpajakannya yang salah satunya yaitu perhitungan dan pembayaran
pajak melakukan sesuatu kekeliruan. Hal ini dapat diselesaikan dengan cara
pemindahbukuan pembayaran pajak.
3. Pemerintah telah memberikan fasilitas perpajakan bagi proyek-proyek yang
didanani dengan pinjaman luar negeri. Fasilitas yang diberikan adalah pembebasan
pph dan ppn tidak dipungut. Artinya uang yang berasal dari pinjaman luar negri
diharapkan akan dioptimalkan untuk pembayaran. Dasar hukum fasilitas pajak
untuk pinjaman luar negri adalah peraturan pemerintah no. 42 tahun 1995,
kemudian peraturan pemerintah no.25 tahun 2001 mengatur pph yang terhutang atas
kontraktor, konsultan dan pemasok utama pekerjaan yang dilakukan proyek
pemerintah yang dibiayai dengan dana hibah atau pinjaman luar negri ditanggung
oleh pemerintah. Pajak penghasilan yang ditanggung oleg pemerintah tersebut
diatas pembayaran dari bendaharawan atau badan lain yang ditunjuk dibuatkan SPP
pph atau bukti pemungutan pph yang dibubuhi cap pajak penghasilan ditanggung
pemerintah. Kode jenis setoran pajak penghasilan yang ditanggung oleh pemerintah
tersebut diatas adalah : sesuai dengan kode jenis setoran pajak berdasarkan PER-
38/PJ/2009 dan terakhir diubah dengan PER-22/PJ/2017, yaitu berdasarkan jenis
pajaknya, misalnya kode jenis setoran pajak untuk pph pasal 22 yang dipungut oleh
bendaharawan dana APBN adalah : 411122-910. Jadi tidak ada kode khusus untuk
pajak penghasilan yang ditanggung oleh pemerintah
4. Kewajiban wajib pajak orang baru pribadi :
 Melakukan pendaftaran NPWP
 Hitung besar pajak yang terhutang
 Membayar pajak
 Laporkan SPT pajak tahunan
5. Kewajiban wajib pajak bagi orang pribadi yang sudah meninggal dunia :
 Penghapusan NPWP dengan catatan pajak tersebut tidak meninggalkan
warisan atau warisannya sudah terbagi
6. Sejak wajib pajak sudah memenuhi syarat subjecktif dan objectif seperti
mempunyai penghasilan, dengan penghasilan yang besarnya melebihi PTKP dalam
satuan tahun pajak
7. Wajib pajak badan harus menyetorkan atau membayar pph pasal 29 atau pph yang
kurang bayar paling lambat sebelum surat pemberitahuan tahunan pph badan
disampaikan atau dilaporkan. Jadi apabila tahun buku sama dengan tahun kalender,
kekurangan pajak tersebut wajib dilunasi paling lambat 31 maret bagi WPOP atau
30 april bagi wajib pajak badan setelah tahun pajak berakhir
8. SPT tahunan pph wajib pajak badan adalah paling lama 4 bulan setelah akhir tahun
pajak
9. Keputusan permohonan pengajuan PKP diterbitkan paling lambat 5 hingga 10 hari
kerja setelah bukti penerimaan surat diterbitkan
10. Dengan cara wajib pajak dapat mengajukan keberatan, banding dan peninjauan
kembali kepada direktur jenderal pajak, yang disampaikan Wajib Pajak ke kantor
pelayanan pajak setempat, baik secara langsung maupun menggunakan jasa pihak
ketiga (pos/kurir).

Anda mungkin juga menyukai