Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RMK

MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN

EKUITAS

Disusun Oleh :

MAFIRA GITA APRILIANI

I2F017014

REGULER

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MATARAM

2017
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
BENTUK PERSEROAN
Karakter khusus dari bentuk perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah :
1. Pengaruh hukum perseroan Negara bagian
2. Penggunaan modal saham atau sistem saham
3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan

Hukum Perseroan Negara Bagian


Siapapun yang ingin mendirikan perusahaan harus menyerahkan anggaran dasar
perusahaan (articles of incorporation) pada Negara bagian tempat perusahaan itu didirikan.

Modal Saham atau Sistem Saham


Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar
unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaaan tertentu yang hanya
dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti
anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum Negara bagian untuk
meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keitimewaan standar. Jika tidak ada
ketentuan yang membatasi, maka setiap saham memiliki hk-hak berikut :
1. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional
2. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional
3. Untuk membagi aktiva perusahaan apabila terjadi likuidasi secara roporsional
4. Untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok yang sama disebut hak istimewa.

Hak Istimewa untuk melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan


kepentingan kepemilikan di luar kemauannya. Tanpa hak ini, pemegang saham yang memiliki
persentase kepentingan tertentu akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan
tanpa sepengetahuannya pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka. Namun
banyak perseroan yang menghapus hak istimewa ini. Mengapa ? karena hak istimewa ini
melekat pada saham yang akan membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak
saham tambahan, seperti yang sering dilakukan ketika mengakuisisi perusahaan lain.

Berbagai Kepentingan Kepemilikan


Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan dasar, yaitu
saham biasa dan saham preferen. Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang
menanggung risiko besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan.
Pegeang saham ini tidak dijamin akan menerima dividen tetapi mereka ikut dalam
manajemen perusahaan. Sedangkan shama preferen adalah sebagai pengganti atas setiap
preferensi khusus, pemegang saham preferen menjadi prioritas untuk mengklaim laba.
Mereka dijaminkan untuk memperoleh laba dan biasanya pada tingkat yang telah ditetapkan
dan didahuukan pembayarannya daripada pemegang saham biasa, namun mereka tidak
memilik hak suara dalam manajemen perusahaan.
MODAL PERSEROAN
Tiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :
1. Modal Saham
2. Tambahan Modal Disetor
3. Laba Ditahan

PENERBITAN SAHAM
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topic berikut :
1. Akuntansi untuk saham dengan nilai pari
2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari
3. Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya
(penjualan lump sum)
4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas
5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham

Saham dengan Nilai Pari


Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan nilai pari, akun harus
dipertahankan untuk masing-masing kelompok saham berikut :
1. Saham Preferen atau Saham Biasa. Kedua akun ini mencerminkan nilai pari saham
perseroan yang diterbitkan. Akun ini dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan.
Tidak ada ayat jurnal tambahan pada akun ini kecuali saham tambahan
yangditerbitkan atau saham yang ditarik
2. Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal (Additional Paid-in
Capital). Menunjukkan setiap nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai
pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka

Saham Tanpa Nilai Pari


Banyak Negara bagian mengizinkan penerbitan modal saham tanpa nilai pari. Jika
saham tidak memiliki nilai pari maka perlakuan yang dapat dipertanyakan dalam
menggunakan nilai pari sebagai dasar untuk nilai wajar tidak akan muncul. Situasi ini
memiliki keunggulan tertentu jika saham yang diterbitkan untuk pos-pos property seperti
aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud.
Kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa beberapa Negara bagian
mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini, dan totalnya akan dimasukkan sebagai
modal dasar yang akan mengurangi fleksibilitas dalam pembayaran dividen.

Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump Sum)


Masalah akuntansi dalam penjualan lump sum adalah mengalokasikan hasil di antara
beberapa kelompok sekuritas. Perusahaan menggunakan dua metode alokasi yang tersedia
yaitu : (1) metode proporsional, (2) metode inkremental
Metode Proporsional adalah jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk
menentukan nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum yang
diterima dialokasikan antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional.
Metode Inkremental adalah jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan, maka metode incremental dapat digunakam. Nilai pasar sekuritas itu digunakan
sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum
dialokasikan ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui.

Saham yang Diterbitkan dalam Transaksi Nonkas


Akuntansi untuk penerbitan saham atas priperti atau jasa kadang-kadang
menimbulkan maslaah dalam penilaian. Aturan umumnya adalah ; Saham yang diterbitkan
untuk jasa atau property selain kas harus dicatat, baik pada nilai pasar wajar saham yang
diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang dterima, tergantung
mana yang dapat ditentukan secara jelas. Jika keduanya telah dapat ditentukan, dan transaksi
itu merupaan hasil pertukaran jarak jauh, maka kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar
wajar sangatlah kecil. Dalam kasus seperti itu, tidak menjadi masalah mana yang akan
digunakan sebagai dasar untuk penilaian pertukaran.

Biaya Penerbitan Saham


Ketika sebuah perusahaan menerbitkan saham, ,maka seharusnya melaporkan biaya
yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya penjaminan,biaya akuntansi dan
hukum, biaya percetakan dan pajak sebagai pengurang jumlah yang disetor. Oleh karena itu,
biaya penerbitan didebet ke Tambahan Modal Disetor karena biaya tersebut tidak
berhubungan dengan operasi perusahaan. Gaji manajemen dan biaya tidak langsung lainnya
yang berhubungan dengan penerbitan saham harus dibebankan pada saat dikeluarkan karena
sulit untuk menetapkan hubungan antara biaya-biaya tersebut yang diterima dari hasil
penjualan.

REAKUISISI SAHAM
Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup bervariasi.
Beberapa alasan utamanya adalah :
1. Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada pemegang
saham. Tingkat keuntungan modal kas atas penjualan saham kepada perusahaan oleh
pemegang saham diperkirakan sekitar setengah tarif pajak biasa. Keuntungan ini agak
terkurangi karena baru-baru ini terjadi perubahan mengenai hukum pajak yang
berkenaan dengan dividen
2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pegembalian atas ekuitas (ROE). Dengan
mengurangi jumlah saham yang beredar dan mengurangi ekuitas pemegang saham,
rasio kinerja tertentu sering kali meningkat.
3. Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau memenuhi
kebutuhan merger yang potensial. Honeywell Inc. melaporkan bahwa sebagian dari
pembeliannya atas satu juta lembar saham biasa igunakan untuk kontrak opsi saham
karyawan
4. Untuk mengurangi upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang
saham. Dengan mengurangi jumlah saham yang dipegang public, pemilik sekarang
dan manajemen dapat menghindari pihak luar untuk mengendalikan perusahaan atau
pengaruh yang signifikan.
5. Membentuk pasar bagi saham. Dengan membeli saham di pasar modal, diciptakan
suatu permintaan yang dapat menstabilan harga saham atau dalam kenyataannya
meningkatkan harga saham itu.
Pembelian Saham Treasuri
Ada dua metode yang umum digunakan :
1. Metode Biaya. Menghasilkan pendebetan akun Saham Treasuri untuk biaya
reakusisi, serta dalam pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari total modal
dsetor dan laba ditahan di neraca
2. Motode Nilai Pari atau Nilai Ditetapkan. Mencatat semua transaksi saham treasuri
pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang atas
modal saham.

Penjualan Saham Treasuri


Ada dua metode yang digunakan, yaitu :
1. Penjualan Saham Traesuri di Atas Harga Pokoknya. Apabila harga jual saham treasuri
lebih besar dari harga pokonya, maka perbedaan ini dikredit ke Modal Disetor dari
Saham Treasuri
2. Penjualan Saham Treasuri di Bawah Harga Pokok. apabila saham treasuri dijual
dibawah harga pokok, maka kelebihan harga pokok atas harga jual didebet ke Modal
Disetr dari Saham Treasuri.

Penarikan Saham Treasuri


Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham terasuri. Penarikan saham treasuri
mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan.
Pengaruh akuntansinya adalah sama dengan penjualan saham treasuri kecuali bahwa debet
dilakukan ke akun modal disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan saham, bukan ke kas.

SAHAM PREFEREN
Saham dengan kelas khusus yang memiliki kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki
saham biasa. Karakteristik saham preferen :
1. Preferensi ats dividen
2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4. Dapat ditebus pada opsi perseron
5. Tidak mempunyai hak suara

Karakteristik Saham Preferen


1. Saham Preferen Kumulatif
Dinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar dividen dalam satu tahun, maka harus
dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dbagikan kepada pemegang saham
biasa
2. Saham Preferen Partisipasi
Pemegang saham ini membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian laba di
luar tingkat yang ditentukan.
3. Saham Preferen Konvertibel
Mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham
biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Saham Preferen yang Dapat Ditarik
Mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus, pada opsinya, saham
preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang telah
ditentukan.
5. Saham Preferen yang Dapat Ditebus
Terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat sekuritas itu bersifat
seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk membayar) dan bukan seperti instrument
ekuitas. Misalnya pada saham preferen yang dapat ditebus ini mempunyai periode penebusan
wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan penerbit saham.

Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen


Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham
biasa. Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan
modal disetor. Berkebalikan dengan obligasi konvertibel (dicatat sebagai kewajiban saat
tanggal penerbitan), perusahaan memasukkan saham preferen konvertibel sebagai ekuitas
pemegang saham. Di samping itu, ketika menerbitkan saham preferen konvertibel, tidak ada
justifikasi teoritis untuk mengakui keuntungan atau kerugian. Perusahaan tidak mengakui
keuntungan atau kerugian ketika berurusan dengan pemegang saham dalam kapasitas mereka
sebagai pemilik perusahaan. Namun perusahaan memakai metode nilai buku : mendebit
saham preferen dan tambahan modal disetor yang terkait dan mengkredit saham biasa dan
tambahan modal disetor (apabila ada kelebihan)

KEBIJAKAN DIVIDEN
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan
laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :
1. Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau
sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap
kemungkinan kerugian
2. Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen
dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen
3. Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi
4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan
akumulasi itu sebagai dasar untuk membayar dividen tahun-tahun yang buruk
5. Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen


Eksistensi kewajiban lancar sangat kuat menyatakan bahwa sebagian dari kas
diperlukan untuk membayar kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Selain itu kebutuhan akan
uang tunai sehari-hari untuk penggajian dan pengeluaran lainnya yang tidak dimasukkan
dalam kewajiban lancar juga memerlukan kas.
Jadi, sebelum dividen diumumkan, manajemen harus mempertimbangkan
ketersediaan dana untuk membayar dividen. Suatu dividen sebaiknya tidak dibayarkan
kecuali baik posisi keuangan sekarang ataupun yang akan datang tampak menjamin
pembagian dividen.

Jenis-Jenis Dividen
1. Dividen Tunai
Pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena pembayaran biasanya harus
harus dilakukan dengan segera dan biasanya disebut sebagai kewajiban lancar
2. Dividen Properti
Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas, dapat berupa barang dagang, real
estate, atau investasi yang dirancang oleh dewan direksi. Ketika dividen property
diumumkan, maka perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar property yang akan
dibagikan dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan nilai wajar
dengan nilai buku pada tanggal pengumuman.
3. Dividen Likuidasi
Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan, yang menyiratkan bahwa dividen ini
merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dengan kata
lain, setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor
prusahaan dan sejauh itu merupakan dividen likuidasi
4. Dividen Saham
Penerbitan oleh suatu perseroan atas saham miliknya sendiri kepada pemegang saham atas
dasar prorata.

Pemecahan Saham
Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan
dengan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena
itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas
kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa
dilakukan adalah dengan melakukan pemecahan saham.
Dari sudu pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham.
Namun suatu catatn memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai pari saham telah
berubah, dan jumlah saham telah bertambah.

Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham


Pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan
nilai pari atau nilai ditetapkan per saham. Sementara dividen saham, meskipun menghasilkan
kenaikan jumlah saham yang beredar, namun tidak mengurangi nilai pari, jadi dividen itu
menambah total nilai pari saham yang beredar.
Ketika tambahan saham diterbtikan dengan tujuan mengurangi harga pasar per unit,
maka pembagian itu lebih merupakan pemecahan saham daripada dividen saham. Pembagian
ini biasanya timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih besar dari 20%-25% jumlah
saham yang beredar sebelumnya.
Selain itu, karena nilai pari saham yang beredar juga tidak berubah, maka transfer dari
laba ditahan hanya dilakukan jumllah yang disyaratkan menurut akta. Biasanya hal ini
merupakan transfer laba ditahan ke modal saham sebesar nilai pari saham yang diterbitkan
yang berlawanan dengan transfer nilai pasar sham yang diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai