Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 10

Anggota :
1. Alda Aulia Nadhila (2010104023)
2. Slamet Trimah (2010104083)
3. Suparyono (2010104103)
4. Ayu Rofi Widayanti (2010104118)
5. Irvan Bari Alghani (2010104127)

RESUME PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN

A. Akuntansi untuk Sekuritas Investasi


Diatur dalam SFAS 115. Standar ini berbeda dengan prinsip lower-of-cost-of-market
dengan menyatakan bahwa investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya
perolehan atau nilai wajar. Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan
klasifikasinya.
Sekuritas Utang
1. Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo
Perusahaan melaporkan sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo jangka pendek
atau panjang di neraca pada biaya perolehan.
2. Sekuritas yang diperdagangkan
Utang yang dibeli dengan tujuan akan dikelola secara aktif dan dijual untuk mendapat
keuntungan pada jangka waktu dekat. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai pasar total
pada tiap tanggal neraca.
3. Sekuritas tersedia untuk dijual
Tidak tergolong sekuritas diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh tempo.
Perusahaan melaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca.
4. Perubahan kelompok investasi
Saat niat atau kemampuan manajemen untuk meneruskan tujuan memiliki sekuritas
investasi berubah secara signifkan, sekuritas tersebut harus direklasifikasi
(dipindahkan ke kelompok lain).
Sekuritas Ekuitas
1. Tidak memiliki pengaruh (kepemilikkan kurang dari 20%), sebagai sekuritas
diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan
manajemen.
2. Pengaruh signifikan (kepemilikkan antara 20%-50%), kepemilikkan kurang dari 50%
saham hak suara, dapat memberikan investor kemampuan untuk memengaruhi secara
signifikan aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi.
3. Pihak yang mengendalikan (kepemilikkan lebih dari 50%), kepemilikkan lebih dari
50% disebut sebagai pihak yang mengendalikan, dimana investor disebut sebagai
induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan.
Pilihan Nilai Wajar
Diaplikasikan secara selektif dan sukarela pada kelompok sekuritas manapun yang dipilih
perusahaan, tapi sekali nilai wajar telah dipilih untuk suatu kelompok tertentu, perusahaan
tidak dapat mengubah pilihan tersebut. Pilihan nilai wajar tidak tersedia untuk investasi
ekuitas yang perli dikonsolidasi. Selain itu, juga tidak diperbolehkan sekuritas tersebut
untuk mengaplikasikan akuntansi metode ekuitas.
Analisis Sekuritas Investasi
1. Memisahkan Kinerja dan Aset Operasi dari Kinerja dan Aset Investasi
2. Institusi keuangan terpusat pada aktivitas pendanaan
3. Beberapa institusi nonkeuangan mendapatkan Sebagian besar laba mereka dan
aktivitas pendanaan dari aktivitas investasi.
Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas
1. Peluang untuk mengakui penjualan keutungan
2. Kewajiban yang diakui sebesar biaya
3. Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten
4. Klasifikasi berdasarkan niat
B. Akuntansi Metode Ekuitas
1. Digunakan untuk investasi antarperusahaan dengan perusahaan investor mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan yang diinvestasi, tetapi tidak
mengendalikannya.
2. Umumnya digunakan untuk investasi “saham dan hak suara” (voting stock) sebesar
20% sampai 50% dari sekuritas ekuitas perusahaan.
Mekanisme Metode Ekuitas
1. Akun investasi mencerminkan proporsi kepemilikan ekuitas pemegang saham atas
perusahaan investasi
2. Laba investasi harus dipisahkan dari laba operasi utama dalam analisis laba
perusahaan investor walaupun investasi dianggap menjadi perencanaan yang alami.
3. Berbeda dengan pelaporan available for sale securities dan trading securities, investasi
yang dicatat dengan metode ekuitas dilaporkan pada harga perolehan yang
disesuaikan, bukan pada nilai pasar.
4. Investor harus menghentikan penggunaan metode akuntansi ekuitas bila investasi
menurun sampai nnol dan tidak mencatat tambahan kerugian.
5. Jika jumlah investasi awal melebihi proporsi kepemiliikan atas nilai buku perusahaan
investasi, kelebihan tsb dialokasikan pada asset berwujud dan asset tidak berwujud
yang disusutkan/diamortisasi selama masa manfaatnya.
Implikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan
1. Pengakuan Laba Perusahaan Investasi
2. Investasi Modal tang Tidak Diakui
3. Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan
C. Penggabungan Usaha
Mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis yang terjadi bila sebuah perusahaan
mengakuisisi sebagian besar sekuritas ekuitas satu perusahaan lain atau lebih. (Diskusi
pada bagian ini dibatasi pada akuisisi saham perusahaan yang diinvestasi. Pembelian aset
diperlakukan sama dengan perlakuan pembelian aset lainnya aset dicatat pada harga
pembelian). Penggabungan usaha mensyaratkan bahwa laporan keuangan setelahnya
melaporkan aktivitas gabungan entitas baru tersebut. Akuntansi penggabungan usaha
memerlukan keputusan tentang bagaimana menilai aset dan kewajiban entitas yang baru. 
Akuntansi Penggabungan Usaha
SFAS 141 "Business Combination" dan SFAS 142 "Goodwill and Other Intangible
Assets" terkait dengan akuntansi dan pelaporan penggabunganusaha (berlaku efektif untuk
periode fiskal yang dimulai tanggal 15 Desember 2001dan sesudahnya). Standar ini
mengharuskan penggunaan metode pembelian dalam akuntansi akuisisi dan tidak
diamortisasinya goodwill. Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus
mengakui nilai pasar wajar aset berwujud dan aset tak berwujud yang diperoleh dalam
neracanya yang diakui bersamaan dengan nilai pasar wajar dari kewajiban yang
diasumsikan. Selanjutnya, aset berwujud disusutkan dan aset tak berwujud yang dapat
diidentifikasi diamortisasi selama estimasi masa manfaatnya.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak
perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Lapan keuangan perusahaan induk
membuktikan kepemilikan saham anak perusahaan melalui akun investasi. Dari sudut
pandang legal, perusahaan induk memiliki saham anak perusahaannya.
Mekanisme Konsolidasi (Agregasi dan Eliminasi)
Pertama, laporan keuangan yang telah dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban,
pendapatan, dan beban anak perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan
keuangan perusahaan induk. Kedua, mengeliminasi transaksi antarperusahaan (atau pos
resiprokal) untuk menghindari penghitungan ganda (double counting) atau laba yang
diakui prematur. Sebagai contoh, baik pos utang perusahaan induk kepada anak
perusahaan maupun piutang anak perusahaan kepada perusahaan induk dieliminasi ketika
mempersiapkan neraca konsolidasi. Sama halnya dengan penjualan dan harga pokok
penjualan dieliminasi untuk penjualan persediaan antarperusahaan.
Penurunan Nilai Goodwill
Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak terbatas, dan
karenanya tidak diamortisasi. Namun, goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunan
nilai (impairment). Penelaahan ini merupakan proses yang terdiri atas dua langkah.
Masalah-masalah dalam Penggabungan Usaha Pertimbangan Kontijen
1. Alokasi Total Biaya
2. Penelitian dan Pengembangan dalam Proses
3. Utang dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
4. Keuntungan dari Penawaran Perdana Selama Anak Perusahaan
5. Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi
6. Push-Down Accounting
7. Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
8. Konsekuensi Nilai Goodwill
Akuntansi Penyatuan untuk Penggabungan Usaha
- Aset diperoleh dan dibawa pada nilai buku, bukan pada nilai pasar yang tersedia.
- Penyajian asset yang lebih rendah menghasilkan ekuitas gabungan yang lebih rendah,
menghasilkan beban yang lebih rendah, dan kemungkinan menghasilkan keuntungan
penghentian asset yang lebih tinggi.
- Penyajian ekuitas yang lebih rendah atau penyajian laba yang yang lebih tinggi
menghasilkan rasio return on investment-ROI yang lebih tinggi.
- Laporan laba rugi dan neraca gabungan disajikan Kembali untuk sluruh periode yang
dilaporkan.
D. Sekuritas Derivatif
Pengungkapan Instrument Derivatif
1. Pengungkapan kualitatif
2. Pengungkapan kuantitatif
3. Risiko tingkat bunga yang dihadapi
4. Risiko nilai tukar valuta asing
E. Pilihan Nilai Wajar
FASB - Financial Accounting Standards Board (Badan Standar Akuntansi Keuangan)
157 memberikan kerangka yang terintegrasi bagi akuntansi nilai wajar yang memberikan
beberapa pilihan pada perusahaan untuk secara selektif melaporkan aset dan kewajiban
keuangan pada nilai wajar.
Ketentuan Pelaporan Nilai Wajar
- Aset dan Kewajiban yang Sesuai untuk Pilihan Nilai Wajar
SFAS 159 memperbolehkan perusahaan untuk melaporkan rangkaian luas aset
(kewajiban) keuangan pada nilai wajarnya. Hal ini termasuk investasi pada sekuritas
utang dan ekuitas, instrumen keuangan derivative, dan bermacam jenis kewajiban
keuangan.
- Hal yang tidak diperkenankan dalam SFAS 159 untuk dilaporkan dalam nilai wajarnya
yaitu:
1. investasi pada anak perusahaan yang perlu dikonsolidasi
2. aset (kewajiban) imbalan pasca pensiun
3. aset (kewajiban) sewa guna usaha
4. kontrak asuransi jenis tertentu
5. komitmen pinjaman
6. investasi metode ekuitas dengan kondisi tertentu
Aplikasi Tertentu
Perusahaan diberikan fleksibilitas yang cukup luas dalam mengaplikasikan secara selektif
pilihan nilai wajar atas asset (kewajiban) individualnya.
Ketentuan Pelaporan
Jika perusahaan memilih pilihan nilai wajar untuk aset (kewajiban), ketentuan berikut ini
akan mengikutinya:
1. Nilai yang tercatat dari aset (kewajiban) dalam neraca akan selalu pada nilai wajarnya
pada saat tanggal neraca
2. Semua perubahan dalam nilai wajar aset (kewajiban), termasuk keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasikan akan dimasukkan dalam laba bersih
3. Mengenai cara keuntungan dan kerugian yang belum diakui akan dimasukkan
belum dijelaskan.
Implikasi Analisis
1. Keandalan dan Pengukuran Nilai Wajar, mengevaluasi keandalan pengukuran nilai
wajar dan akibatnya terhadap laporan keuangan.
2. Adopsi Oportunistis dari SFAS 159, memperbolehkan suatu perusahaan melakukan
pembatasan signifikan mengenai aset atau kewajiban khusus apa yang dapat diberikan
pilihan nilai wajar. Seorang analis perlu melakukan verifikasi Apakah pemilihan nilai
wajar merupakan tindakan opportunistis dengan tujuan mempercantik
laporan keuangan
F. Kegiatan Internasional Konsolidasi Anak Perusahaan Luar Negeri
Standar akuntansi kini memberikan pendekatan: (1)metode kurs kini (current rate method)
dan (2) metode sementara (temporal method). Jika anak perusahaan relatif independen,
metode kurs ini digunakan. Jika anak perusahaan terintegrasi secara dekat dengan induk
perusahaan,yang digunakan adalah metode sementara.
Implikasi penting atas pilihan metode penerjemah (translasi) jika metode kurs digunakan
disajikan dalam “pendapatan komprehensif lainnya” dan tidak mempengaruhi laba tahun
berjalan. Jika metode sementara yang digunakan, disajikan sebagai keuntungan
pengukuran kembali dan kerugian dalam laporan laba rugi.
Translasi laporan keuangan melibatkan empat nilai tukar (exchange rate ):
1. Historis (historical) – nilai tukar saat terjadinya transaksi.
2. KINI (current) – nilai tukar pada akhir periode akuntansi.
3. Spesific (spesific) – nilai tukar untuk transaksi tertentu.
4. Rata-rata tertimbang (wighted average) – nilai tukar rata-rata tertimbang selama
periode akuntansi.
Akuntansi Translansi Mata Uang Asing
Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan
pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata
uang asing induk perusahaan.
Analisis Keuntungan atau Kerugian Translasi
Perubahan nilai tukar tidak mempengaruhi akun yang ditranslasikan pada nilai tukar
historis karena akun tersebut dinyatakan pada nilai dolar saat perolehan. Keuntungan atau
kerugian timbul dari translasi aset dan kewajiban yang ditranslasi pada nilai tukar kini.
Oleh karena ekuitas ditranslasi pada nilai tukar historis, aset bersih yang ditranslasi pada
nilai tukar sekarang yang dihadapkan pada resiko perubahan nilai tukar.
Akuntansi Investasi Asing Oleh Induk Perusahaan
Jika induk perusahaan mencatat investasi dalam anak perusahaan asing dengan
menggunakan metode ekuitas, induk perusahaan mencatat penyesuain translasi sesuai
proporsi kepemilikannya.

Anda mungkin juga menyukai