Disusun oleh:
Ega Darmawati 1402208377
Helmi Ilyasa Wahyudin 1402208374
Yollanda Marhani 1402208352
Abdillah Hafidz Firmansa 1402170306
Analisis :
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anak dimana Perusahaan memiliki kendali. Pengendalian timbul ketika Grup terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Secara spesifik, Grup mengendalikan investee jika dan hanya jika Grup memiliki kekuasaan
atas investee, eksposur atau hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee, dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi imbal hasil. Umumnya, ada dugaan bahwa mayoritas hak suara menghasilkan
kontrol. Untuk mendukung anggapan ini bila Grup memiliki mayoritas atau kurang dari
mayoritas hak suara atau hak serupa dari investee, Grup mempertimbangkan semua fakta dan
keadaan yang relevan dalam menilai apakah ia memiliki kuasa atas investee, termasuk:
i. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee,
ii. Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan
iii. Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Grup.
Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal ketika Grup memperoleh pengendalian secara efektif
dan tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian. Aset, liabilitas,
pendapatan, dan beban entitas anak yang diperoleh atau dilepaskan selama periode berjalan
dimasukkan ke dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal ketika Grup memperoleh
pengendalian hingga tanggal sejak Grup kehilangan pengendalian. Laba atau rugi dan setiap
komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik Perusahaan dan pada
kepentingan nonpengendali, meskipun hal ini akan mengakibatkan timbulnya saldo defisit
pada kepentingan nonpengendali. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban
dan arus kas atas transaksi antar Grup dieliminasi sepenuhnya pada saat konsolidasi.
Transaksi dengan pihak berelasi
Grup mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang
digunakan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam
surat keputusan No.KEP-347/BL/2012. Pihak-pihak yang dipertimbangkan sebagai pihak
berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya. Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tersebut, entitas berelasi
dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau
dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri
Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. Personil
manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau
tidak langsung, termasuk direktur (baik eksekutif maupun bukan eksekutif) dari Grup. Status
pihak berelasi diperluas sampai dengan manajemen kunci dari entitas anak sampai dengan
tingkatan mereka mengarahkan operasi entitas anak dengan tingkat keterlibatan minimal dari
manajemen Perusahaan.
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan diukur
sebesar nilai wajarnya, yang merupakan agregat dari nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas
yang diambil alih dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas
pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, kepentingan
nonpengendali diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan nonpengendali atas
aset neto teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dibuat
berdasarkan basis tiap transaksi. Biaya terkait akuisisi dicatat sebagai beban pada saat
timbulnya. Aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi diakui pada nilai
wajar pada tanggal akuisisi.
Goodwill awalnya diukur pada harga perolehan, yang merupakan selisih lebih dari
nilai agregat imbalan yang dialihkan dan nilai yang diakui oleh kepentingan nonpengendali
dan nilai kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya, atas jumlah neto dari aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai wajar dari jumlah
neto aset yang diakuisisi melebihi nilai agregat imbalan yang dialihkan, Grup menilai
kembali apakah semua aset yang diakuisisi dan liabilitas yang diambil alih sudah
diidentifikasi dengan benar dan memeriksa prosedur yang digunakan untuk mengukur nilai
yang harus diakui pada tanggal akuisisi. Jika hasil penilaian kembali tersebut masih
menghasilkan selisih lebih atas nilai wajar dari aset neto diakuisisi atas nilai agregat imbalan
yang dialihkan, maka keuntungan diakui pada laba atau rugi. Saat penentuan imbalan dari
kombinasi bisnis termasuk imbalan kontinjensi, imbalan kontinjensi ini diukur pada nilai
wajar saat tanggal akuisisi. Imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas atau liabilitas
keuangan. Jumlah yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan selanjutnya diukur
kembali pada nilai wajar dimana perubahan pada nilai wajar tersebut diakui dalam laba rugi
atau ketika penyesuaian dicatat diluar periode pengukuran. Perubahan pada nilai wajar
imbalan kontinjensi yang memenuhi persyaratan sebagai penyesuaian periode pengukuran,
disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian
periode pengukuran adalah penyesuaian yang timbul dari informasi tambahan yang didapat
selama periode pengukuran, yang tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akusisi,
tentang fakta dan kondisi yang ada pada saat tanggal akuisisi.
Saat Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode
pelaporan saat kombinasi bisnis terjadi, maka Grup akan melaporkan jumlah sementara untuk
pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasian.
Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang
diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang
fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada
pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera
setelah Perusahaan menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada
tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi tambahan tidak dapat diperoleh. Namun
demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi. Dalam
suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur
kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi pada nilai wajar
tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam
laba rugi.
Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”,
pengalihan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali
tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Perusahaan atau entitas individual yang
berada dalam Grup yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas
sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau
instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan harus
dicatat berdasarkan nilai buku yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of
interests). Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan
keuangan selama restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah
terjadi sejak awal periode penyajian paling awal. Selisih imbalan yang dibayar atau diterima
dengan nilai buku historis terkait dengan nilai tercatat dari kepentingan yang diperoleh,
setelah memperhitungkan dampak pajak penghasilan, diakui secara langsung di ekuitas dan
disajikan sebagai “Tambahan Modal Disetor” pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan
konsolidasian. Pada saat penerapan awal PSAK 38 (Revisi 2012), seluruh saldo Selisih Nilai
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali direklasifikasikan ke akun “Tambahan Modal
Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Analisis Investasi
2021
Tabel Perhitungan Laba Operasi Bersih
Pendapatan dan Beban Tahun
dari Aktivitas Operasi 2019 2018
Pendapatan Bersih 135.567 130.784
Beban Operasi
Pembayaran kas untuk beban 56.787 54.099
Pembayaran kas kepada 11.370 12.657
karyawan
Pembayaran pajak 10.348 10.375
penghasilan badan dan final
Pembayaran beban bunga 4.358 3.735
Pembayaran pajak 861 3.434
pertambahan nilai - bersih
Pembayaran kas lainnya – - 1.498
bersih
Total Beban Operasi 83.724 85.798
Laba Operasi 51.843 44.986
Melihat data diatas, PT Telekomunikasi Indonesia masih memimpin dari segi RNOA
dibandingkan pesaing- pesaing lainnya. PT Telekomunikasi Indonesia memimpin dengan
RNOA 54,64% pada tahun 2019 sedangkan di tahun 2018 39,95%. Pada tahun 2019 terjadi
kenaikan yang signifikan pada RNOA. Untuk menganalisis penyebab terjadinya penurunan
RNOA pada PT Telekomunikasi Indonesia. Kita dapat memecahkan komponen-komponen
pengembalian atas operasi bersih tersebut menjadi komponen-komponen yang bermakna
relative terhadap penjualan. Dimana RNOA dapat kita peroleh dari margin laba opersi bersih
dikalikan dengan besarnya perputaran asset operasi bersih. Sehingga kita dapat menganalisis
hubungan antara komponen-komponen RNOA yang berkaitan dengan penjualan. Perusahaan
tentu saja meninginkan tingkat perputaran asset operasi asset bersih yang lebih tinggi karena
mencerminkan investasi dalam asset operasi yang lebih kecil untuk setiap pendapatan. Jika
dilihat siklus peningkatan ini membuat RNOA PT Telekomunikasi Indonesia meningkat
drastis dari pada tahun sebelumnya dan peningkat bisa dilihat di asset opersi bersih. Hal ini
menyimpulkan perputaran asset operasi bersih yang tinggi (meningkat) dapat meningkatlan
presentase RNOA.
Kesimpulan
Sekuritas Investasi Perusahaan menginvestasikan aset dalam sekuritas investasi (disebut juga
dengan marketable securities). Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat
berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Beberapa investasi merupakan
penyimpanan sementara kelebihan kas dalam bentuk sekuritas yang diperdagangkan
(marketable securities). Sekuritas ekuitas (equtiy securities) mencerminkan bagian
kepemilikan pada entitas lain. Contohnya meliputi saham biasa dan saham preferen serta hak
untuk memperoleh atau menjual bagian kepemilikan, seperti waran, stock right, serta opsi
beli (call option) dan opsi jual (put option). Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri
Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. Personil
manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau
tidak langsung, termasuk direktur (baik eksekutif maupun bukan eksekutif) dari Grup.