Anggota Kelompok :
1. Nunky Vinalia (2010104076)
2. Ayu Rofi W (2010104118)
3. Tegar Rizki A (2010104128)
4. Arum Nur Aulia (2010104132)
Risk atau Risiko
Risiko dapat diartikan sebagai
suatu peluang terjadinya kerugian
atau kehancuran dan atau sebagai
kemungkinan terjadinya hasil
yang tidak diinginkan.
Sedangkan manajemen risiko
adalah suatu system pengawasan
dan perlindungan harta benda,
hak milik dan keuntungan badan
usaha atau perorangan atas
kemungkinan timbulnya
kerugian.
3
Risiko Investasi
4
Risiko dalam kehidupan usaha
5
Risiko yang ada di dalam perusahaan
6
Perhitungan Risiko Aliran Kas
Nilai Ev kemungkinan akan berbeda dengan hasil aliran kas yang sebenarnya
terjadi, perbedaan ini disebut sebagai risiko. Untuk menghitung besarnya
risiko atau deviasi standar dengan rumus sebagai berikut :
7
Contoh Perhitungan Deviasi Standar
Proyek investasi A dan B diatas menunjukkan bahwa aliran kas kedua proyek sama besar. Namun
probabilitas tiap-tiap aliran kas berbeda. Proyek investasi A memiliki penyebaran probabilitas yang
lebih kecil daripada proyek B. Oleh karena itu, risiko proyek A lebih kecil, sehingga proyek investasi
A lebih baik. Untuk mengambil keputusan yang baik, maka perlu menghitung deviasi standar dengan
Langkah sebagai berikut
8
Lanjutan
Deviasi standar proyek A sebesar Rp2.050 sedangkan proyek B sebesar Rp1.840. dapat disimpulkan
bahwa investasi proyek A lebih berisiko daripada investasi proyek B, sehingga proyek B lebih baik.
9
Perhitungan Risiko Proyek
Suatu usulan proyek investasi yang memiliki standar deviasi yang lebih besar
dibandingkan dengan usulan proyek investasi lain belum tentu memiliki
koefisien variasi yang lebih besar. Hal ini terganturig pada besarnya
perbandingan arıtara besarnya deviasi standar dengan besarnya nilai aliran kas
yarıg diharapkan dari proyek investasi yang bersangkutan. Oleh karena itu
apabila deviasi standar sebagai pengukur risiko aliran kas proyek, maka
deviasi standar tersebut juga akan berlaku dan dihitung untuk wáktu yang
cukup lama (selama umur ekonomis proyek).
10
Lanjutan
Ada 2(dua) masalah yang muncul dalam menghitung risiko proyek yaitu
mengenai sifat dari pola aliran kas dan penentuan tingkat bunga (discount
rate) untuk menghitung nilai sekarang (present value ) aliran kas. Ada 2
sifat atau pola aliran kas selama umur ekonomis suatu proyek investasi.
Pertama, tidak saling tergantung atau tidak saling berkorelasi
(independen ) antara aliran kas yang satu dengan lainnya. Kedua, aliran
kas yang saling berkorelasi atau saling tergantung satu sama lain (tidak
independen), Aliran kas yang saling tergantung (dependen atau tidnk
independen) artinya bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke n)
mempengaruhi aliran kas tahun berikutnya (tahun n+1). Sedangkan
sebaliknya, aliran kas yang tidak saling tergantung (independen) artinya
bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke n) tidak mempengaruhi aliran
kas tahun berikutnya (tahun ke n+1).
11
Lanjutan
1. Perhitungan Risiko Proyek untuk Aliran Kas yang IndependenAliran kas yang indeperiden satu
sama lain artinya aliran kas tahun tertentu (tahun ke n) tidak mempengaruhi aliran kas tahun
berikutnya (tahun ke n+1).Misalnya, suatu proyek investasi memiliki umur ekonomis 5 tahun.
Apabila aliran kas tahun ke-2 menurun sebesar 20% dari aliran kas yang diperkirakan, maka
penurunan tersebut tidak mempengaruhi aliran kas tahun ketiga, keempat atau kelima. Untuk
menghitung risiko proyek yang mempunyai aliran kas yang independen perlu dihitung:
a. Besarnya Net Present Value (NPV) yang diharapkan dari aliran kas proyek.
b. Besarnya deviasi standar dari NPV tersebut.
Besarnya NPV yang diharapkan dari aliran kas proyek investasi dihitung dengan formula
sebagai berikut:
12
2. Perhitungan Risiko Proyek Aliran Kas yang tidak IndependenAliran kas masuk yang diharapkan
oleh perusahaan seringkali saling terkait atausaling mempengaruhi antara periode satu dengan periode
berikutnya. Artinya, aliran kasperiode sekarang dipengaruhi oleh aliran kas periode sebelumnya.
Dengan aliran kas yangsaling berkorelasi satu sama lain, maka perhitungan risiko aliran kasnya tidak
bebas (tidakindependen). Apabila aliran kas yang terjadi di perusahaan saling berkorelasi
(tidakindependen), maka ketika kita akan menghitung besarnya risiko perlu memperhatikankoefisien
korelasi antar waktu dari aliran kas proyek yang bersangkutan. Dengan koefisienkorelasi antar waktu
tersebut, dapat menghitung besarnya probabilitas gabungan (joint probability) antara aliran kas yang
satu dengan yang lainnya untuk kemudian digunakan untuk menghitung deviasi standar suatu proyek.
13
Sumber-Sumber Risiko
Menurut Eduardus
Tnadelilin
Risiko suku
Risiko Pasar
bunga
Risiko Risiko
Risiko Inflasi Risiko Bisnis
Finansial Likuiditas
14
Risiko Sistematis, tidak sistematis dan Total
15
Return
16
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian
17
Hubungan Karakteristik Risk dan Return
18
Risiko Return
20
Average return and Risk Free Return