Anda di halaman 1dari 22

Return and Risk

Anggota Kelompok :
1. Nunky Vinalia (2010104076)
2. Ayu Rofi W (2010104118)
3. Tegar Rizki A (2010104128)
4. Arum Nur Aulia (2010104132)
Risk atau Risiko
Risiko dapat diartikan sebagai
suatu peluang terjadinya kerugian
atau kehancuran dan atau sebagai
kemungkinan terjadinya hasil
yang tidak diinginkan.
Sedangkan manajemen risiko
adalah suatu system pengawasan
dan perlindungan harta benda,
hak milik dan keuntungan badan
usaha atau perorangan atas
kemungkinan timbulnya
kerugian.
3
Risiko Investasi

Risiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan


antara actual return dan expected return, sehingga setiap investor dalam
mengambil keputusan investasi harus selalu berusaha meminimalisasi berbagai
risiko yang timbul, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Risiko aset dapat dianalisis dengan 2 cara :


1. Secara berdiri sendiri (stand-alone), asset tersebut dianggap terpisah.
2. Berdasarkan jumlah portofolio, asset tersebut dianggap sebagai salah satu
dari sejumlah asset dalam portofolio

4
Risiko dalam kehidupan usaha

Risiko Finansial Risiko Manajerial

Risiko yang berkaitan dengan Risiko yang berkaitan dengan


kegagalan usaha dalam kegagalan pimpinan perusahaan
merealisasikan rencana finansial dalam mengelola perusahaannya
terutama dalam finansial

5
Risiko yang ada di dalam perusahaan

Risiko Individual Risiko Perusahaan Risiko Pasar


Risiko yang berasal dari Risiko yang dapat diukur Risiko investasi yang
tanpa ditinjau dari investor
proyek investasi secara
mempertimbangkan yang menanamkan
individu tanpa keanekaragaman yang modalnya pada investasi
dipengaruhi oleh proyek dihadapi yang dilakukan yang dilakukan oleh
oleh investor perusahaan dan
lainnya
perusahaan lain

6
Perhitungan Risiko Aliran Kas

Perhitungan risiko dengan pendekatan aliran kas untuk mempertimbangkan


adanya ketidakpastian yang muncul atas aliran kas suatu investasi. Semakin
tinggi ketidakpastian aliran kas, maka semakin besar tingkat risiko investasi,
dan sebaliknya. Ketidakpastian aliran kas tersebut menyangkut jumlah aliran
kas tiap periode, oleh karena itu akan menyimpang dari nilai aliran kas yang
diharapkan sehingga disebut sebagai risiko investasi. Nilai yang diharapkan
dapat diformulasikan dengan :

Nilai Ev kemungkinan akan berbeda dengan hasil aliran kas yang sebenarnya
terjadi, perbedaan ini disebut sebagai risiko. Untuk menghitung besarnya
risiko atau deviasi standar dengan rumus sebagai berikut :

7
Contoh Perhitungan Deviasi Standar

Proyek investasi A dan B diatas menunjukkan bahwa aliran kas kedua proyek sama besar. Namun
probabilitas tiap-tiap aliran kas berbeda. Proyek investasi A memiliki penyebaran probabilitas yang
lebih kecil daripada proyek B. Oleh karena itu, risiko proyek A lebih kecil, sehingga proyek investasi
A lebih baik. Untuk mengambil keputusan yang baik, maka perlu menghitung deviasi standar dengan
Langkah sebagai berikut

1. Menghitung nilai aliran kas yang diharapkan dengan formula :


Proyek A = (Rp6.000 x 0,2)+(Rp8.000 x 0,3)+(Rp10.000 x 0,3)+(Rp12.000 x 0,2)
= Rp1.200 + Rp2.400 + Rp3.000 + Rp 2.400
= Rp9.000
Proyek B = (Rp6.000 x 0,15)+(Rp8.000 x 0,35)+(Rp10.000 x 0,35)+(Rp12.000 x 0,15)
= Rp900 + Rp2.800 + Rp3.500 + Rp1.800
= Rp9.000

8
Lanjutan

2. Menghitung deviasi standar aliran kas


Nilai aliran kas yang diharapkan dari proyek investasi A dan B sama besar yaitu Rp9.000. Namun
hal tersebut tidak menunjukkan bahwa kedua proyek memiliki tingkat risiko yang sama. Maka dapat
menghitung besarnya deviasi standar sebagai pengukur risiko masing-masing proyek investasi.

Deviasi standar proyek A sebesar Rp2.050 sedangkan proyek B sebesar Rp1.840. dapat disimpulkan
bahwa investasi proyek A lebih berisiko daripada investasi proyek B, sehingga proyek B lebih baik.

9
Perhitungan Risiko Proyek

Suatu usulan proyek investasi yang memiliki standar deviasi yang lebih besar
dibandingkan dengan usulan proyek investasi lain belum tentu memiliki
koefisien variasi yang lebih besar. Hal ini terganturig pada besarnya
perbandingan arıtara besarnya deviasi standar dengan besarnya nilai aliran kas
yarıg diharapkan dari proyek investasi yang bersangkutan. Oleh karena itu
apabila deviasi standar sebagai pengukur risiko aliran kas proyek, maka
deviasi standar tersebut juga akan berlaku dan dihitung untuk wáktu yang
cukup lama (selama umur ekonomis proyek).

10
Lanjutan

Ada 2(dua) masalah yang muncul dalam menghitung risiko proyek yaitu
mengenai sifat dari pola aliran kas dan penentuan tingkat bunga (discount
rate) untuk menghitung nilai sekarang (present value ) aliran kas. Ada 2
sifat atau pola aliran kas selama umur ekonomis suatu proyek investasi.
Pertama, tidak saling tergantung atau tidak saling berkorelasi
(independen ) antara aliran kas yang satu dengan lainnya. Kedua, aliran
kas yang saling berkorelasi atau saling tergantung satu sama lain (tidak
independen), Aliran kas yang saling tergantung (dependen atau tidnk
independen) artinya bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke n)
mempengaruhi aliran kas tahun berikutnya (tahun n+1). Sedangkan
sebaliknya, aliran kas yang tidak saling tergantung (independen) artinya
bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke n) tidak mempengaruhi aliran
kas tahun berikutnya (tahun ke n+1).

11
Lanjutan

1. Perhitungan Risiko Proyek untuk Aliran Kas yang IndependenAliran kas yang indeperiden satu
sama lain artinya aliran kas tahun tertentu (tahun ke n) tidak mempengaruhi aliran kas tahun
berikutnya (tahun ke n+1).Misalnya, suatu proyek investasi memiliki umur ekonomis 5 tahun.
Apabila aliran kas tahun ke-2 menurun sebesar 20% dari aliran kas yang diperkirakan, maka
penurunan tersebut tidak mempengaruhi aliran kas tahun ketiga, keempat atau kelima. Untuk
menghitung risiko proyek yang mempunyai aliran kas yang independen perlu dihitung:
a. Besarnya Net Present Value (NPV) yang diharapkan dari aliran kas proyek.
b. Besarnya deviasi standar dari NPV tersebut.
Besarnya NPV yang diharapkan dari aliran kas proyek investasi dihitung dengan formula
sebagai berikut:

12
2. Perhitungan Risiko Proyek Aliran Kas yang tidak IndependenAliran kas masuk yang diharapkan
oleh perusahaan seringkali saling terkait atausaling mempengaruhi antara periode satu dengan periode
berikutnya. Artinya, aliran kasperiode sekarang dipengaruhi oleh aliran kas periode sebelumnya.
Dengan aliran kas yangsaling berkorelasi satu sama lain, maka perhitungan risiko aliran kasnya tidak
bebas (tidakindependen). Apabila aliran kas yang terjadi di perusahaan saling berkorelasi
(tidakindependen), maka ketika kita akan menghitung besarnya risiko perlu memperhatikankoefisien
korelasi antar waktu dari aliran kas proyek yang bersangkutan. Dengan koefisienkorelasi antar waktu
tersebut, dapat menghitung besarnya probabilitas gabungan (joint probability) antara aliran kas yang
satu dengan yang lainnya untuk kemudian digunakan untuk menghitung deviasi standar suatu proyek.

13
Sumber-Sumber Risiko

Menurut Eduardus
Tnadelilin

Risiko suku
Risiko Pasar
bunga

Risiko Risiko
Risiko Inflasi Risiko Bisnis
Finansial Likuiditas

14
Risiko Sistematis, tidak sistematis dan Total

1. Systematic Risk (Resiko sistematis)


Resiko sistematis disebut juga dengan market risk atau resiko umum.
Resiko sistematis adalah resiko yang bisa didiversifikasikan atau resiko
yang sifatnya mempengaruhi secara menyeluruh.
2. Unsystematic Risk (Risiko tidak sistematis)
Unsystematic Risk disebut juga dengan resiko spesifik atau resiko yang
dapat didiversifikasikan. Resiko yang tidak sistematis yaitu hanya
membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja. Jika suatu
perusahaan mengalami Unsystematic Risk maka kemampuan untuk
mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan bisa
menerapkan berbagai strategi untuk mengatasinya.
3. Total Risk
Total Risk adalah gabungan atau penjumlahan antara Systematic Risk
dan Unsystematic Risk.

15
Return

Return atau pengembalian adalah


keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu, dan institusi dari hasil
kebijakan investasi yang dilakukan.
Menurut R.J Shook, return merupakan
laba investasi, baik melalui bunga atau
dividen.

Return dapat dirumuskan sebagai berikut

16
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian

✘ Bersifat linear atau searah


✘ Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi risiko
✘ Semakin besar aset yang ditempatkan dalam keputusan investasi
maka semakin besar risiko yang timbul dari investasi tersebut.
✘ Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat
normal.

17
Hubungan Karakteristik Risk dan Return

Semakin besar probabilitas maka pengembalian actual akan jauh dibawah


pengembalian yang diharapkan dan semakin besar stand-alone risk yang
terkait dengan asset. Aset yang berisiko lebih tinggi memiliki return yang
dibutuhkan daripada asset yang kurang risiko.

Aset yang berisiko terdiri dari :


 Diversiable risk, risiko dapat dihilangkan melalui diversifikasi.
 Marker risk, risioko tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi

18
Risiko Return

Pure Risk Speculative Risk Static Risk


(Risiko Murni) (Risiko Spekulatif) (Risiko Statis)
suatu ketidakpastian suatu ketidakpastian mungkin sifatnya murni
terjadi, maka kejadian akan terjadinya untung atau spekulatif asalnya dari
tersebut pasti atau rugi. masyarakat yang tidak
menimbulkan kerugian. berubah yang berada dalam
Dynamic Risk Subjective Risk keseimbangan stabil.
(Risiko Dinamis) (Risiko Subyektif) : Objective Risk
mungkin sifatnya berkaitan dengan (Risiko Obyektif)
murni atau spekulatif kondisi mental probabilitas
timbul dari perubahan seseorang yang penyimpangan aktual
yang terjadi dalam mengalami keragu- dari yang diharapkan
masyarakat. raguan dan kecemasan sesuai dengan
akan terjadinya pengalaman.
kejadian tertentu.
19
Holding Period Retunrs

✘ Holding period atau periode kepemilikan adalah pengembalian total yang


diterima dari memegang portofolio aset atau aset tunggal selama suatu
periode. Ini biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai persentase.
✘ Pengembalian periode holding dihitung. Pengembalian periode kepemilikan
dihitung dengan menggunakan pengembalian total dari aset atau portofolio.
✘ Rumus holding period adalah sebagai berikut :

20
Average return and Risk Free Return

Risk free return Average return


adalah return atau imbal hasil atau Rata-rata matematika dari
tingkat bunga yang ditawarkan oleh serangkaian pengembalian yang
instrumen investasi yang tidak dihasilkan selama periode waktu
memiliki risiko. Risk free rate adalah tertentu adalah average return juga
return minimum yang diharapkan dikenal sebagai tingkat
oleh investor untuk setiap instrumen pengembalian rata-rata (ARR).
investasi ketika melakukan investasi. Average return atau pengembalian
Risk free rate menjadi acuan bahwa rata-rata diukur dengan cara yang
investor tidak akan menerima risiko sama seperti penghitungan rata-rata
tambahan jika instrumen investasi sederhana. Angka-angka tersebut
tidak memberikan return yang lebih dijumlahkan menjadi satu jumlah,
tinggi dari aset risk free rate. dan jumlahnya kemudian dibagi
dengan hitungan angka yang telah
dijumlahkan.
21
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai