Anda di halaman 1dari 16

Metode Penyusutan

(Depresiasi dan Deplesi) untuk


Aset Tetap
Kelompok 12
Inge Hasna Puspita (1810104096)
Tika Dian Afifa (2010104017)
Ayu Rofi Widyanti (2010104118)
Irvan Bari Alghani (2010104127)
Kamala Aprelia Sari (2010104130)
PENYUSUTAN
Penyusutan (depreciation) adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya
perolehan aset berwujud ke beban secara sistematis dan rasional selama periode di
mana perusahaan mengharapkan manfaat dari penggunaan aset.

Menghapus biaya perolehan aset berumur Panjang = penyusutan


Pengurangan biaya perolehan sumber daya mineral = Deplesi
Kadaluarsa Aset tak berwujud = amortisasi
Faktor – Faktor yang Terlibat dalam Proses
Penyusutan
METODE
NILAI RESIDUAL UMUR MANFAAT
PENYUSUTAN

Nilai residual (residual value) atau Menurut PSAK adalah periode suatu aset
disebut juga sebagai nilai sisa (salvage yang diharapkan dapat digunakan oleh Metode ini dibagi menjadi 3 yaitu :
entitas atau jumlah produksi atau unit a. Metode aktivitas
value) adalah perkiraan jumlah yang
serupa yang diharapkan akan diperoleh
akan diterima perusahaan ketika b. Metode garis lurus
dari suatu aset oleh entitas. Sering kali
menjual aset atau berhenti c. Metode pembebanan menurun
umur manfaat berbeda dari umur
memakainya. Nilai tersebut adalah fisiknya. Oleh karena itu perusahaan 1. Jumlah angka tahun
nilai yang menjadi nilai residual terkadang tidak menggunakan suatu aset 2. Metode saldo menurun
setelah perusahaan menurunkan nilai hingga umur manfaatnya habis dengan
atau menyusutkan aset selama umur alasan faktor fisik (seperti kerusakan atau
manfaatnya. berakhirnya umur fisik) dan faktor
ekonomi (usang).
A. METODE
AKTIVITAS
Metode aktivitas disebut juga sebagai pendekatan pembebanan variabel atau pendekatan unit produksi
diasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan fungsi dari
berlalunya waktu. Perusahaan menganggap umur aset dalam hal output yang dihasilkan (jumlah unit yang
dihasilkan) atau ukuran input seperti jumlah jam kerja mesin.

Beban Penyusutan = Biaya Perolehan - nilai residu × jumlah jam


total estimasi jam

Contoh : Perusahaan X memiliki mesin dengan harga perolehan


Rp 1.100.000.000 dan nilai residu Rp 100.000.000 dengan estimasi penggunaan
mesin 1.000.000 jam, perusahaan menyusutkan mesin dengan metode aktivitas
berdasarkan jam kerja mesin. Hitunglah beban penyusutan mesin selama bulan
Oktober jika dalam bulan itu mesin bekerja selama 10.000 Jam.

Jawab : Rp 1.100.000.000 - 100.000.000 x 10.000 = Rp 10.000.000


1.000.000
B. METODE GARIS LURUS
Metode garis lurus menganggap penyusutan sebagai fungsi waktu dan bukan fungsi
penggunaan. Perusahaan menggunakan metode ini secara luas karena sederhana.
Prosedur garis lurus sering kali juga merupakan prosedur yang secara konseptual
paling tepat. Metode garis lurus cenderung memiliki jumlah penyusutan yang sama
dalam setiap tahun penyusutannya. Rumus untuk mencari tarif penyusutan sebagai
berikut :

Beban Penyusutan = (Biaya Perolehan – Nilai Residu)


Umur Manfat
Metode Garis Lurus
Misalnya
  perusahaan X memiliki kendaraan dengan Harga Perolehan $ 500.000 dan nilai
residu sebesar $ 50.000. Jika kendaraan diperkirakan memiliki umur ekonomis 5 tahun.
Hitunglah beban penyusutannya!
Perhitungan penyusutannya sebagai berikut :

Dengan Tabel alokasi penyusutan sebagai berikut.

Tahun Beban Penyusutan Nilai Buku


0 $ 500.000
1 $ 90.000 $ 410.000
2 $ 90.000 $ 320.000
3 $ 90.000 $ 230.000
4 $ 90.000 $ 140.000
5 $ 90.000 $ 50.000
C. METODE PEMBEBANAN MENURUN
Metode pembebanan menurun menghasilkan beban penyusutan yang lebih tinggi
pada tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya.
Metode ini sering disebut metode penyusutan dipercepat. Perusahaan harus
membebankan lebih banyak penyusutan pada tahun-tahun awal karena aset yang
paling produktif pada tahun-tahun awal penggunaan. Umumnya, perusahaan
menggunakan salah satu dari dua metode pembebanan menurun, yaitu Metode
Jumlah Angka Tahun dan Metode Saldo Menurun.
Dua metode pembebanan menurun

METODE SALDO MENURUN


JUMLAH ANGKA TAHUNAN

Metode saldo menurun disebut juga sebagai metode


Metode jumlah angka tahun menghasilkan saldo berkurang menggunakan tingkat penyusutan
pembebanan penyusutan yang menurun (dinyatakan sebagai proporsi) yang berupa beberapa kali
berdasarkan pada menurunnya produksi tingkat penyusutan pada metode garis lurus. Perusahaan
biaya perolehan yang dapat disusutkan. menerapkan tingkat penyusutan yang konstan atas nilai
Penyebut yang digunakan dalam jumlah buku yang menurun setiap tahun. Metode saldo
angka tahun (5+4+3+2+1=15). Dalam menurun tidak mengurangi nilai residual dalam
menghitung dasar penyusutan sehingga dihitung dengan
metode ini Angka pembilang akan menurun
cara tingkat saldo menurun dikalikan dengan nilai buku
dari tahun ke tahun sedangkan penyebutnya
aset pada awal setiap periode. Perusahaan menggunakan
tetap konstan. Pada akhir umur manfaat aset
berbagai kelipatan tarif penyusutan dalam
sisa saldo harus sama dengan nilai residual.
operasionalnya.
PENGAKUAN
PENURUNAN PENURUNAN NILAI
NILAI
Penghapusan nilai ini disebut juga sebagai penurunan nilai.
Aset berwujud yang berumur panjang diturunakan nilainya
Standar akuntansi umum dari nilai ketika perusahaan tidak dapat memulihkan jumlah tercatat
terendah yang dihasilkan dari biaya aset. Untuk menentukan suatu aset mengalami penurunan
perolehan atau nilai realisasi neto untuk nilai, perusahaan meninjau indicator penurunan nilai secara
persediaan tidak berlaku pada aset tetap. tahunan.
Ketika aset tetap telah mengalami
keusangan parsial, akuntan enggan untuk
mengurangi jumlah tercatat aset.
Mengapa? Hal ini dikarenakan tidak
seperti persediaan, sulit untuk
menghitung nilai wajar aset tetap yang
tidak subjektif.
Contoh pengakuan nilai
Asumsikan bahwa Cruz company melakukan uji penurunan nilai. Jumlah tercatat
peralatan cruz adalah $ 200.000, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah $
180.000, dan nilai pakai sebesr $ 175.000. Dengan demikian, cruz company
menggunakan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan mencatat rugi penurunan
nilai sebesar ($ 200.000 - $ 180.000) = $ 20.000

Jurnalnya :

kerugian atas penurunan nilai sebesar $ 20.000


akumulasi penyusutan peralatan sebesar $ 20.000
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

Aturan umum yang berkaitan dengan pembalikan dari penurunan nilai


adalah sebagai berikut : Jumlah pemulihan kerugian dibatasi pada jumlah
tercatat yang akan dihasilkan jika penurunan nilai tersebut tidak pernah
terjadi

Misalnya : jumlah tercatat Tan pada akhir 2011 akan menjadi $ 100.000,
dengan asumsi tidak ada penurunan nilai. Oleh karena itu pemulihan
sebesar $ 6.000 diperoleh karena jumlah tercatat peralatan Tan sekarang
hanya $ 96.000. Namun pemulihan di atas $ 10.000 tidak diizinkan
alasannya adalah bahwa setiap pembelian diatas $ 10.000 akan
menghasilkan jumlah tercatat aset sebesar dari biaya historisnya 
Penurunan Nilai Aset
yang akan Dilepas
Aset yang dimiliki untuk dilepas seperti persediaan
perusahaan harus melaporkan aset pada nilai
terendah dari biaya perolehan atau nilai realisasi
neto.
Perusahaan dapat menaikkan (write-up) atau
menurunkan (write-down) nilai aset yang dimiliki
untuk dilepas pada periode mendatang, asalkan
jumlah tercatat setelah kenaikan nilai tidak pernah
melebihi jumlah tercatat Dari aset sebelum
penurunan nilai.
DEPLESI
Deplesi adalah penyusutan yang terjadi pada benda yang bersifat alami dan tidak dapat diperbaharui.
Profesi akuntansi menggunakan istilah deplesi (deplwtion) untuk proses pengalokasian biaya perolehan
sumber daya mineral.
Sumber daya mineral (mineral resources), yang memeiliki dua fitur utama.
1. Pengembalian (konsumsi) penuh asset
2. Penggantian asset hanya dengan Tindakan alam.

Perhitungan dasar deplesi melibatkan perlakuan akuntansi yang benar atas tiga jenis pengeluaran yaitu :

a. Biaya pra-eksplorasi (Pre exploratory expebditure)


b. Biaya eksplorasi dan evaluasi (Exploratory and evaluation cost- E&E)
c. Biaya pengembangan (Development cost)
PENGHAPUSAN NILAI atas BIAYA PEROLEHAN
SUMBER DAYA MINERAL
Perusahaan menghitung deplesi  sering disebut depresi biaya (cost depiction)
berdasarkan metode produksi (pendekatan aktivitas). Dengan demikian,
Deplesi adalah fungsi dari jumlah unit yang diekstraksi selama periode
berjalan.

Total biaya perolehan – Nilai residual = Beban deplesi per unit


Total estimasi unit yang tersedia

Maka untuk mencatat deplex :


deplesi untuk tahun berjalan x beban deplesi per unit.
Jurbalnya :
Persediaan XXXXX
Akumulasi Deplesi XXXXX
DEVIDEN CONTOH

LIKUIDASI
perusahaan mendistribusikan
Pada akhir tahun callahan mining memiliki saldo laba
sebesar £ 1.650.000 akumulasi deplesi pada properti
mineral sebesar £ 2.100.000 dan premi saham
investasi modal kepada pemegang sebesar £ 5.435.493. Dewan redaksi callahan
saham dengan membayar dividen mengumumkan pembagian deviden sebesar £ 3 per
likuidasi yang merupakan dividen saham atas 1.000.000 lembar saham yang beredar.
yang nilainya lebih besar dari jumlah Perusahaan mencatat deviden tunai sebesar £
akumulasi laba neto 3.000.000 sebagai berikut

callahan harus menginformasikan kepada


Saldo Laba 1.650.000 pemegang saham bahwa deviden sebesar £ 3 per
Agio Saham-Biasa 1.350.000 saham mencerminkan imbal hasil dari investasi
Kas 3.000.000 sebesar £ 1,65 per saham (1.650.000 : 1.000.000
saham) dan mencerminkan deviden likuidasi
sebesar £ 1,35 per saham (£ 1.350.000 : 1.000.000
saham)
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai