3.1 Karakteristik Perseroan Apabila dilihat dari bentuk hukumnya, perusahaan diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu: Perusahaan perseorangan ( propietorship) Perusahaan persekutuan ( patnership) Perseroan terbatas ( corporation) Perseroan terbatas memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dengan bentuk hukum perusahaan lainnya. Karakteristik tersebut antara lain: Terikat hukum perusahaan , ketika perseroan terbatas akan didirikan harus menggunakan akta resmi notaris dan disahkan oleh mentri dan hask asasi manusia RI dengan memenuhi persyaratan tertentu. Menggunakan sistem saham, dengan asumsi tidak ada ketentuan yang membatasi , setiap saham memiliki hak-hak sebagai berikut: - Berbagi laba dan rugi secara proposional - Berbagi manajemen secara proposional, - Berbagi asset secara proposional ketika perusahaan mengalami likuiditas - Memiliki hak secara proposional ketika perusahaan menerbitkan saham baru. Terdapat vasiasi dalam bentuk kepemilikan/kepentingan saham , jenis kepemilikan saham berbeda-beda yaitu: - Saham biasa - Saham preferen
3.2 Komponen Ekuitas
Biaya dalam laporan posisi keuangan ekuitas diklasifikasikan sebagai berikut: Modal saham share capital) Agio saham(share premium) Laba ditahan ( retained earning) Akumulasi penghasilan komperhensif lain Saham treasuri (treasury shares) Kepentingan non pengendali
3.3 Penerbitan Saham
Isu akuntansi dalam penerbitan saham: Saham diterbitkan pada nilai par Nilai par saham merupakan nilai nominal saham yaitu nilai yang tercantm pada lembar saham. Akun yang digunakan untuk mencatat ekuitas: - Saham biasa , dicatat pada nilai par - Saham preferen, dicatat pada nilai par - Agio saham = selisih harga jual saham dengan nilai par Saham diterbitkan tanpa nilai par Daham tanpa nilai par diterbitkan untuk menghindari liabilitas kontijensi dan menhindari kekeliruan pencatatan saham antara nilai par dengan nilai wajar saham. Saham diterbitkan dengan sekuritas lain Terdapat dua metodode yang dapat digunakan jika saham diterbitkan dengan sekuritas lain secara lump sum, yaitu metose proposional dan metode inkremental Saham diterbitkan dalam transaksi non kas Jika perusahaan menerbitkan saham dalam transaksi non kas , peri\usahaan harus mencatat penerbitan pada: - Nilai wajar barang atau jas yang diterima - Nilai wajar saham yang diterbitkan jika nilai wajar barang atau jasa yang diterima tidak dapat ditentukan secara andal.
3.4 Perolehan Kembali Saham
Alasan perusahaan membeli kembali shammnya yang sudah beredar adalah: Memberikan distribusi efisiensi pajak atas kelebihan kas kepada pemegang saham Meningkatkan rasio laba per saham (EPS) dan tingkat pengembalian atas ekuitas(ROE) Memberikan saham kepada karyawan untuk kebutuhan manajer Menggagalkan upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang saham Menciptakan pasar bagi saham Setelah membeli kembali sahamnya perusahaan dapat menghaouskan kepemilikan publik dengan menarik saham atau menahannya dalam bentuk saham treasuri.
3.5 Saham Preferen
Saham preferen merupakan bentuk kepemilikan saham yang memiliki hak-hak khusus yang tidak dimiliki oleh saham biasa,seperti Prefensi untuk deviden Prefensi untuk asset jika terjadi likuiditas Dapat dikonversi menjadi saham biasa Dapat ditarik kembali bedasarkan opsi perusahaan Tidak memiliki hak suara Jenis-jenis saham preferen Saham preferen komulatif : pemilik saham ini tidak berhak memperoleh deviden tiap tahun Saham preferen partisipatif : pemilik saham ini berbagi secara rata dengan pemegang saham biasa atas setiap pembagian laba di luar yang telah ditentukan Saham preferen konversi: pemilik saham ini dapat menukarkan sahamnya menjadi saham biasa pada waktu yang telah ditentukan Saham preferen yang dapat ditarik kembali Saham preferen yang dapat ditukar 3.6 Kebijan Deviden Perusahaan biasanya tidak membagi saldo laba sebagai deviden karena alasan berikut: Mematuhi perjanjian hutang Memenuhi kebutuhan perusahaan Mendanai pertumbuhan atau ekspansi perusahaan Sebagai cadangan jika sewaktu-wakti perusahaan mengalami kerugian Perusahaan dapat membagi deviden dalam bentuk: Deviden tunai : diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Deviden properti: deviden yang dibagikan dalam bentuk aset selain kas. Aset yang dibagikan dalam bentuk deviden harus dinyatakan kembali pda nilai wajar dan mengakui keuntungan atau kerugian yang timbul. Deviden likuiditas: deviden yang dibagi bukan berasal dari saldo laba, melainkan mengurangi jumlah yang dibayarkan oleh pemegang saham. Deviden saham : bertujuan untuk mempertahankan proporsi kepemilikan yang sama dengan perusahaan. Deviden saham diterbitkan pada nilai par bukan nilai wajar. Pemecahan saham: bertujuan untuk mengurangi nilai pasar saham dan memperluas kepemilikan saham karena harga saham yang rendah meskinyadapat menjangkau investor potensial.
3.7 Deviden saham preferen
Berdasarkan jenisnya, saham preferen memiliki 4 macam variasi : Deviden non komulatif dan non partisipatif Deviden kumulatif dan non partisipatif Deviden non kumulatif dan partisipatif penuh Deviden kumulatif dan partisipatif
3.8 Teknik Analisa Ekuitas
Rasio yang dapat digunakan untuk menganalisa ekuitas : Rasio return on equity : memberi informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri danmenghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor laba bersi h−Deviden sa h am preferen Return on equity ratio = Rata−rata equitas pemegang sa h am rasio pembayaran deviden (devidend payout ratio) : memberikan infirmasi mengenai presentase laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham biasa dalam bentuk deviden untuk periode tertentu. devidentunai Devidend payout ratio = LAba bersi h−deviden da h am preferen Ratio nilai buku per lembar saham (price to book value) : memberikan informasi mengenai perbandingan nilai pasar saham dengan nilai bukunta. Rasio ini memberikan perkiraan nilai suatu perusahaan. Ekuitas saham biasa Price to book value = Jumlah saham beredar
3.9 Penyajian dan Pengungkapan Ekuitas Pada Laporan Posisi Keuangan
Ekuitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas, atau catatan ats laporan keuangan: Untuk setiap jenis saham - Jumlah saham modal dasar - Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh - Nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal - Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode - Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termsuk pembatasan atas deviden dan pembayaran kembali atas modal - Saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau entitas asosiasi - Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan opsi dan kotrak penjualan saham, termsuk jumlah san persyaratan.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya