Anda di halaman 1dari 10

Chp 15

Karakteristik perseroan terbatas:


- Diatur oleh undang undang
- Menggunakan sistem saham
- Memiliki beberapa jenis kepemilikan
Corporate Law
 Setiap pihak yang bermaksud mendirikan perseroan terbatas terlebih dahulu harus mengajukan
articles of incorporation ke pemerintah di negara mana PT hendak didirikan.
 Setelah memenuhi semua persyaratan, negara akan menerbitkan corporation charter, berarti
mengakui perseroan terbatas sebagai entitas legal yang terikat UU negara.
 Akuntansi untuk ekuitas mengikuti ketentuan dalam UU yang berlaku.
Share System
Setiap lembar saham memiliki hak-hak sebagai berikut:
1. Pembagian laba dan rugi secara proporsional.
2. Keikutsertaan dalam manajemen secara proporsional (hak untuk memilih direktur).
3. Pembagian aset secara proporsional saat likuidasi.
4. Berhak atas saham baru yang diterbitkan dari jenis yang sama secara proporsional (preemptive
right)
Variety of Ownership Interests
Ordinary shares (Saham biasa) merupakan jenis kepemilikan paling dasar karena:
• Memiliki resiko menanggung kerugian paling besar.
• Menerima manfaat-manfaat dari keuntungan.
• Tidak ada jaminan deviden ataupun aset sehubungan dengan pembubaran perusahaan.
Dapat mengendalikan manajemen perusahaan.
Preference share diterbitkan karena adanya kontak atau kesepkatan dari pemegang saham untuk
melepaskan sejumlah hak sebagai ganti atas hak/keistimewaan tertentu, biasanya preferensi
digunakan dalam pembagian dividen
Components of equity
• Ekuitas : Shareholders’ Equity, Stockholders’ Equity, Corporate Capital.
• Merupakan selisih antara harta dan kewajiban perusahaan.
• Disebut juga sebagai Residual Interest.
• Ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan diklasifikasikan menjadi: Share Capital,Share
Premium, Retained Earnings, Accumulated Other Comprehensive Income, Treasury Shares,
Non- Controlling Interest (minority interest).
• Ekuitas menunjukkan kontribusi bersih dari pemegang saham ditambah retained earnings dan
accumulated other comprehensive income.
• Contributed Capital à jumlah yang dibayarkan atas modal saham, jumlah yang disediakan
pemegang saham bagi perusahaan untuk digunakan dalam bisnis.
• Earned Capital à modal yang dikembangkan/dihasilkan dari kegiatan usaha yang
menguntungkan, terdiri atas semua penghasilan yang belum didistribusikan dan tetap
diinvestasikan dalam perusahaan à Retained Earnings
• Ekuitas bukan klaim atas aset tertentu, tetapi klaim
atas sebagian dari total aset.
• Jumlahnya akan meningkat jika perusahaan mendapat keuntungan dan menurun bahkan habis
jika perusahaan menderita kerugian.
Issuance of Shares
• Akuntansi untuk penerbitan saham:
1. Akuntansi untuk saham dengan nilai nominal/par.
2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai nominal/par.
3. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan bersamadengan sekuritas lain (lump-sum sales).
4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas.
5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham.
Par Value Shares
• Nilai nominal tidak berhubungan dengan nilai pasar.
• Saham dengan nilai nominal yang rendah membantu perusahaan menghindari adanya
contingent liability yang timbul akibat menjual saham di bawah nominal.
• Perusahaan menggunakan akun:
 Preference Shares/Ordinary Shares : sebesar par value.
 Share Premium : selisih antara nilai pasar dengan nilai nominal.
No-Par Shares
• Alasan penerbitan saham tanpa nilai nominal untuk menghindari contingent liability, dan untuk
menghindari kebingungan antara mencatat par value atau fair value.
• Kelemahan utama dari saham tanpa nilai nominal : beberapa negara mengenakan pajak yang
tinggi atas penerbitannya.
• Saham tanpa nilai nominal dicatat sebesar harga penerbitannya tanpa share premium.
• Beberapa negara mewajibkan saham tanpa nilai nominal memiliki stated value/nilai tercatat.
• Stated Value : nilai minimum dimana perusahaan tidak dapat menerbitkan saham dibawah nilai
minimum tersebut.
• Jika terdapat stated value, pencatatannya sama dengan saham yang memiliki nilai nominal.
Shares Issued with Other Securities
• Dalam situasi tertentu, perusahaan dapat menerbitkan 2 atau lebih jenis sekuritas dengan satu
pembayaran tunggal (lump- sum).
• 2 metode untuk mengalokasikan hasil penerbitan:
1. Proportional Method Hasil penerbitan dialokasikan ke masing-masing jenis sekuritas
secara proporsional berdasarkan nilai wajarnya.
1. Incremental Method Hasil penerbitan dialokasikan terlebih dahulu ke jenis sekuritas
yang nilai wajarnya diketahui, dan sisanya untuk jenis sekuritas yang nilai wajarnya
tidak diketahui.
• Jika nilai wajar semua jenis sekuritas tidak diketahui, perusahaan dapat menggunakan
pendekatan lain à expert’s appraisal atau best estimate basis with the intent to adjust later
Shares Issued in Noncash Transactions
The general rule:
- saham yang diterbitkan untuk jasa atau properti non kas dicatat pada nilai wajar jasa atau
properti non kas yang diterima, kecuali nilai wajar tersebut tidak dapat diukur dengan andal.
- jika nilai wajar jasa atau properti non kas tidak dapat diukur dengan andal, maka menggunakan
nilai wajar saham yang diterbitkan.
• Jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar saham yang diterbitkan serta jasa atau
properti non kas yang diterima -> gunakan teknik penilaian yang tepat (market transactions
atau discounted expected future cash flows).
• Penilaian lebih atas ekuitas (overvaluation) yang dihasilkan dari pengelembungan kas
menciptakan watered cost (saham dinilai lebih tinggi)
• Jika hasilnya undervalue menciptakan secret reserves (dinilai teralu rendah).
Costs of Issuing Stock
• Direct Costs
o Termasuk di dalamnya: underwriting costs, accounting and legal fees, printing costs,
taxes.
o Merupakan cost of financing
o Diperlakukan sebagai pengurang hasil yang diterima.
• Indirect Costs
o Termasuk di dalamnya: management salaries, registrar and transfer agents’ fees.
o Diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
• Ciri-ciri yang ada pada saham preferen:
1. Preferensi dalam pembagian dividen.
2. Preferensi dalam pembagian aset apabila perusahaan dilikuidasi.
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
4. Dapat dihentikan peredarannya atas keinginan perusahaan penerbit.
5. tidak memiliki hak suara.
6. Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen lebih memiliki keterbatasan dan
sifat negatif, dan bukan memiliki preferensi : non-voting, non-cumulative, non-
participating
FEATURES OF PREFERENCE SHARES
 Cummulative Preference Shares :
- deviden yang tidak diumumkan dan dibagikan dalam satu tahun/lebih akan diakumulasikan
dan harus dibayarkan di kemudian hari sebelum deviden dibayarkan kepada para pemegang
saham biasa.
- Jika perusahaan tidak mengumumkan deviden dikatakan bahwa deviden tersebut telah berlalu
à deviden yang ditangguhkan/ tertunggak (Dividend in arrears).
- Deviden yang tertunggak tidak dicatat sebagai kewajiban tetapi harus diungkapkan dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statements).
 Participating preference share :
- Pemegang saham preferen mendapatkan tambahan deviden yang akan dibayarkan kepada
pemegang saham preferen setelah deviden dengan jumlah spesifik dibayarkan kepada
pemegang saham biasa.
 Convertible preference share :
- Saham preferen dapat dikonversi menjadi baham biasa atas keinginan pemegang saham.
- Memungkinkan pemegang saham preferen tidak hanya untuk mendapatkan preferensi dalam
pembagian deviden tetapi juga memiliki kesempatan untuk menukarkan saham mereka dengan
saham biasa yang hak atas labanya tidak dibatasi.
 Callable preference share
- Perusahaan penerbit atas kehendaknya dapat menebus atau menghentikan saham preferen dari
peredaran pada tanggal dan harga tertentu.
- Mengijinkan penerbit menggunakan modal yang didapatkan dari saham preferen sampai
kebutuhan perusahaan terpenuhi atau tidak lagi memberikan keuntungan.
 Reedemable preference share
- Saham yang dianggap lebih seperti suatu kewajiban daripada instrumen ekuitas
- Memiliki periode atau karakteristik penebusan yang bersifat wajib yang tidak dapat
dikendalikan oleh penerbit.
- IFRS -> diklasifikasikan sebagai kewajiban dan diukur dan dicatat
seperti layaknya suatu kewajiban.

Reacquisition of Shares
• Treasury shares : saham beredar yang dibeli kembali dan dimiliki perusahaan untuk sementara
waktu.
• Treasury shares adalah saham yang sebelumnya sudah pernah diterbitkan dan dibayar penuh.
• Alasan perusahaan membeli kembali saham yang beredar:
1. Efisiensi pajak.
2. Meningkatkan Earning per Share dan Return on Equity.
3. Menyediakan saham untuk employee stock compensation atau memenuhi keperluan
merger.
4. Mencegah pengambilalihan atau untuk mengurangi jumlah pemegang saham.
5. Menciptakan pasar untuk saham.
• Pada dasarnya treasury shares sama dengan saham biasa yang belum diterbitkan (unissued)
karena tidak memiliki hak suara, preemptive right, hak mendapatkan deviden, ataupun hak
mendapatkan aset saat likuidasi.
• Saham Treasuri bukan merupakan aset tetapi sebagai pengurang aset bersih (net assets) ->
Contra Account dari Equity.
• Peminjaman uang untuk mendanai pembelian kembali semua saham yang beredar dalam
rangka go private perusahaan disebut leveraged buyout (LBO).
Purchase of Treasury Shares
Akuntansi untuk pembelian treasury shares:
1. Cost Method -> treasury shares dicatat sebesar harga perolehan kembali dan dilaporkan
sebagai pengurang ekuitas. (Lebih sering digunakan)
2. Par/Stated Value Method à treasury shares dicatat sebesar nilai nominal saham dan dilaporkan
sebagai pengurang share capital.
Sale of Treasury Shares
 Above Cost: laba yang terjadi dicatat sebagai Share Premium-Treasury.
 Below Cost: rugi yang terjadi ditutup terlebih dahulu dengan Share Premium-Treasury, dan
sisa rugi yang masih ada akan mengurangi Retained Earnings.
Keduanya akan menambah total assets dan equity.
• Laba penjualan treasury shares tidak boleh dicatat Gain on Sale of Treasury Shares, karena:
1. Gain on Sale hanya timbul dari penjualan aset, dan treasury shares bukan aset
perusahaan.
2. Laba atau rugi dari transaksi saham dengan pemegang
Retiring Treasury Shares
• Jika treasury shares tidak akan diterbitkan kembali, perusahaan dapat melakukan penghentian
dari peredaran (retirement).
• Akibatnya : pembatalan treasury share dan pengurangan jumlah lembar saham yang diterbitkan
(issued)
• Treasury share yang dihentikan dari peredaran memiliki status authorized dan unissued share.
• Semua akun yang terkait dengan Treasury shares yang dihentikan dari peredaran harus
dihapuskan (Share Capital-Ordinary, Share Premium-Ordinary, Treasury Shares)
DIVIDEND POLICY
• Sangat sedikit perusahaan yang membagikan dividen dengan jumlah yang sama dengan
retained earnings yang tersedia, dengan alasan :
1. Perjanjian hutang denan beberapa kreditur mengharuskan perusahaan menahan sebagian
atau seluruh dari laba, dalam bentuk asset, sebagai perlindungan atas kemumgkinan rugi
2. UU mensyaratkan pembatasan laba sebesar harga beli treasury shares sebelum
pengumuman dividen
3. Menahan sejumlah asset, dan bukan dibagikan sebagai dividen, untuk membiayai
pertumbuhan perusahaan atau ekspansi. Sering disebut sebagai pembiayaan internal,
menginvestasikan laba, “membajak (plowing)” laba kembali kedalam usaha.
4. Melancarkan pembayaran dividen setiap tahunnya dengan mengakumulasikan laba pada
tahun tahun yang menguntungkan dan menggunakan akumulasi laba tersebut sebagai dasar
untuk membagikan dividen pada tahun yang tidak menguntungkan
5. Untuk membangun penahan (cushion/buffer) terhadap kemungkinan rugi atau kesalahan
dalam perhitungan laba.
Financial Condition and Dividend Distributions
 Dalam membagikan dividen, perusahaan harus mempertimbangkan bukan hanya aspek legal
tetapi juga kondisi ekonomi dan likuiditas perusahaan.
 Dana yang tersedia dalam aktiva lancar terkadang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melunasi
kewajiban lancarnya.
 Sebelum pengumuman dividen dilakukan, manajemen harus mempertimbangkan ketersediaan
dana untuk membayar dividen

Types of deviden
1. Cash dividends
2. Property dividends
3. Liquidating dividends
4. Share dividens
Semua dividen, kecuali share dividends, mengurangi total ekuitas perusahaan.
- Tiga tanggal terkait dividen:
1. Tanggal pengumuman (date of declaration): perusahaan mengakui dan mencatat adanya
kewajiban.
2. Tanggal pencatatan (date of record): tidak ada jurnal, perusahaan hanya mendata ulang daftar
nama pemegang saham.
3. Tanggal pembayaran (date of payment): perusahaan menghapus kewajiban dan membayarkan
dividen yang diumumkan
Cash Dividends
 Dividen yang paling lazim dibagikan
 Dewan direktur yang akan mengumumkan cash dividends.
 Dividen tunai yang diumumkan merupakan suatu kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu
dekat à termasuk kewajiban lancar.
 Tidak ada pengumuman ataupun pembagian dividen tunai untuk treasury shares.
Property Dividends
 Dividen yang dibagikan adalah aset non kas, bisa dalam bentuk persediaan, real estate, atau
investasi.
 Saat diumumkan, properti yang akan diberikan harus dinilai kembali pada nilai wajarnya, dan
perusahaan mengakui laba atau rugi dari selisih antara nilai wajar dan nilai terbawa properti
tersebut saat diumumkan.
Liquidating Dividends
 Pembagian dividen yang tidak berasal dari retained earnings tetapi merupakan pengembalian
sebagian modal setoran kepada pemegang saham.
 Cash Dividends à pengembalian atas investasi (Return
 on Investment) yang akan mengurangi retained earnings.
 Liquidating Dividends à pemulangan investasi (Return of Investment) yang akan mengurangi
jumlah yang dibayarkan oleh pemegang saham.
Share Dividends and share splits
Share dividends
 Penerbitan saham oleh perusahaan kepada pemegang saham secara merata.
 Par value, bukan fair value, yang digunakan untuk mencatatdividen saham.
 Dividen saham tidak akan mempengaruhi aset atau utang.
 Jurnal yang dibuat merupakan reklasifikasi ekuitas.
 Ordinary share dividend distributable dilaporkan di bagian ekuitas sebagai penambahan
terhadap share capital— ordinary.
Share Splits
 Untuk menurunkan harga pasar saham.
 Tidak ada jurnal yang dibuat untuk mencatat share split.
 Par value akan berkurang dan jumlah saham akan bertambah.

Share Split and Share Dividend Differentiated


A share split differs from a share dividend. How?
 Share split akan menambah jumlah lembar saham yang beredar dan menurunkan nilai par atau
stated value per lembar.
 A share dividend,
- Menambah jumlah lembar saham yang beredar.
- Nilai par tidak berkurang.
- Total share capital akan bertambah.
Disclosure of Restrictions on Retained Earnings
Pembatasan atas retained earnings atau dividen tidak membutuhkan jurnal apapun à hanya perlu
membuat pengungkapan.
 Pembatasan oleh perjanjian utang jangka panjang umumnya akan memerlukan penjelasan yang
diperluas (extended explanation).
 The note disclosure should reveal
- sumber pembatasan,
- provisi yang bersangkutan, dan
- jumlah saldo retained earnings yang dibatasi atauearnings yang tidak dibatasi
Chp 16

Dilutive securities
Instrument keuangan yang termasuk sekuritas delutif : Share options, convertible securities, dan
preference share -> sekuritas yang dapat menurunkan laba perusahaan.
Convertible bonds
Obligasi yang dapat dikonversi menjadi sekuritas lain dalam periode waktu tertentu setelah penerbitan
disebut convertible bonds.
Dua alasan perusahaan menerbitkan sekuritas convertible :
1. Meningkatkan modal ekuitas tanpa memberikan suatu pengendalian kepemilikan lebih dari
yang dibutuhkan.
2. mendapatkan pembiayaan hutang dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Accounting for Convertible Debt
Convertible debt merupakan compound instrument à IFRS: instrumen ini harus dipisah menjadi
komponen liability dan equity untuk tujuan akuntansi à metode with-and-without.
Penerapan with-and-without approach:
1. First, tentukan total fair value of convertible debt with both the liability and equity component
(sebesar kas yang diterima saat penerbitan).
2. Second, tentukan liability component dengan menghitung net present value dari arus kas di
masa datang yang didiskontokan dengan tingkat bunga pasar.
3. Finally, selisihkan komponen utang yang diestimasi (di langkah kedua) dengan nilai wajar
convertible debt (di langkah pertama) untuk memperoleh equity component.
Induced Conversion
 Perusahaan penerbit dapat menawarkan “pemanis/ sweetener” (dapat berupa uang atau saham
biasa) untuk mendorong investor melakukan konversi (induce conversion).
 Tujuannya: mengurangi biaya bunga atau meningkatkan debt to equity ratio
 Dicatat sebagai beban pada periode terjadinya sebesar nilai wajarnya.
Convertible preference shares
memberikan opsi kepada investor untuk merubah saham preferen menjadi saham biasa.
 Convertible preference shares dilaporkan sebagai bagian dari equity.
 Perbedaan dengan Convertible Bond:
Convertible bond -> compound instrument
Convertible preference shares ->equity component
 Tidak ada pengakuan laba atau rugi pada saat saham preferen dikonversi atau dibeli kembali à
merupakan transaksi dengan pemegang saham.
Share warrants
Warrants surat keterangan yang memungkinkan pemegangnya untuk mendapatkan lembar saham pada
harga tertentu dalam periode yang telah ditetapkan.
Perbedaan dengan sekuritas konvertibel:
Warrants
Investor harus membayar sejumlah uang pada saat menggunakan
warrant untuk mendapatkan saham.
Convertible Securities
Investor tidak perlu mengeluarkan tambahan dana saat melakukan
konversi untuk mendapatkan saham.
Penerbitan warrants dilakukan karena salah satu situasi berikut:
1. Jika perusahaan ingin menerbitkan sekuritas dengan jenis yang berbeda, warrant dapat
diberikan untuk membuat sekuritas yang diterbitkan, seperti obligasi atau saham preferen,
menjadi menarik.
2. Jika perusahaan menerbitkan tambahan saham biasa, warrant dapat diberikan kepada
pemegang saham yang ada sebagai bukti adanya preemptive right.
3. Perusahaan dapat memberikan warrant (share options) sebagai kompensasi untuk eksekutif
dan karyawan perusahaan.
Jenis jenis warrant :
1. Warrant -> investor
2. Share right -> shareholder (old)
3. Share option -> karyawan/perusahaan (sebagai bonus atau kompensasi)
Share Warrants Issued with Other Securities
Pada dasarnya share warrants merupakan opsi jangka panjang untuk
membeli saham biasa pada harga yang telah ditetapkan.
 Umumnya, umur warrant sekitar 5 - 10 tahun.
 Share warrants yang diterbitkan bersama sekuritas lain:
1. Dapat berdiri sendiri (detachable) -> warrant dapat dipisahkan dari sekuritas yang diterbitkan
bersamanya dan dijual sebagai sekuritas yang terpisah.
2. Tidak dapat berdiri sendiri (non-detachable) -> warrant tidak dapat dipisahkan dari sekuritas
yang diterbitkan bersamanya
 Penerbitan hutang bersama share warrant -> compound instrument -> alokasikan ke masing-
masing komponen dengan metode with or without.
Rights to Subscribe to Additional Shares
Share Rights - hak (preemptive privilege) yang dimiliki pemegang saham yang ada untuk membeli
tambahan saham yang diterbitkan perusahaan sesuai dengan porsi kepemilikan mereka.
 Pemegang saham dapat membeli tambahan saham tersebut dengan harga dibawah current
market value.
 Perusahaan membuat memorandum entry pada saat menerbitkan share right.
 Jika share right digunakan oleh pemegang saham à membuat jurnal penerbitan saham biasa
Share Option - memberikan kepada karyawan kunci sebuah opsi untuk membeli saham biasa
perusahaan pada harga yang telah ditetapkan selama periode waktu tertentu sebagai salah satu bentuk
kompensasi dari perusahaan.
Program kompensasi yang efektif haruslah dapat:
1. Mendasarkan kompensasi pada kinerja perusahaan dan karyawan.
2. Memotivasi karyawan untuk menghasilkan prestasi kerja yang lebih baik.
3. Membantu mempertahankan karyawan yang prestasinya baik tetapi juga memungkinkan untuk
menerima karyawan baru yang memiliki potensi.
4. Memaksimalkan keuntungan setelah pajak yang diterima karyawan dan meminimalkan biaya
setelah pajak perusahaan.
5. Menggunakan kriteria prestasi kerja yang sangat tergantung pada karyawan yang
bersangkutan.
Share option plans
- Determining expense
Besarnya beban kompensasi dihitung berdasarkan nilai wajar opsi yang “dapat memberikan hak”
(to vest/ to earn the rights to) pada saat opsi tersebut diberikan kepada karyawan
- Allocating Compensation Expense
Beban kompensasi diakui pada periode dimana karyawan memberikan jasanya (the service
period).

Share compensation
Adjustment. Setelah total kompensasi telah diukur pada saat opsi diberikan, dapatkah diubah?
tergantung pada apakah penyesuaian disebabkan oleh service condition atau market condition.
 service condition:
1. Mengharuskan karyawan untuk memenuhi ketentuan periode waktu pemberian jasa
sebelum menerima share option.
2. Beban kompensasi boleh disesuaikan (As a change in estimate) dengan mendebit share
premium-share option dan mengkredit compensation expense
 market condition:
1. Penggunaan share option bergantung pada kondisi kinerja, seperti
kenaikan harga pasar saham biasa perusahaan.
2. Tidak dilakukan penyesuaian, karena kondisi pasar sudah tercermin dalam penentuan nilai
wajar pada saat opsi diberikan.
Restricted Shares
Restricted-share plans: Pemberian saham kepada karyawan, dimana saham tersebut tidak boleh
dijual, dialihkan, atau digadaikan sampai vesting muncul.
Major Advantages:
1. Tidak pernah menjadi tidak berharga.
2. Menghasilkan dilusi yang lebih rendah kepada pemegang saham saat ini.
3. Sejalan antara insentif karyawan dan insentif perusahaan.
Employee Share-Purchase Plans
 Mengijinkan semua karyawan untuk membeli saham perusahaan pada harga diskon untuk
jangka waktu yang tidak terlalu lama.
 Tujuan: menjaga modal ekuitas atau untuk memperluas kepemilikan saham biasa perusahaan
diantara karyawan
 Merupakan kompensasi dan dicatat sebagai beban selama service period.
Disclosure of Compensation Plans
Company with one or more share-based payment arrangements must disclose:
1. Sifat dan luas perjanjian pembayaran berbasis saham.
2. Penentuan nilai wajar barang dan jasa yang diterima, atau nilai wajar equity instrument yang
diberikan.
3. Pengaruh transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba (rugi) bersih dan posisi
keuangan perusahaan.
Basic EPS
Earnings per share - penghasilan yang diperoleh setiap lembar
saham : hanya untuk saham biasa.
 Umumnya dilaporkan di laporan laba rugi : di bawah laba bersih.
 Jika pada laporan laba rugi terdapat discontinued operations, laporkan EPS dari continuing
operations dan dari laba bersih
1. Simple Structure : Hanya saham biasa, tidak ada potentially dilutive securities à basic
EPS.
2. Complex Structure : Terdapat potentially dilutive securities yang memiliki pengaruh
dilutive terhadap EPS.
3. “Dilutive” berarti kemampuan untuk menurunkan nilai EPS.
Preference Share Dividends
Dividen saham preferen tahun ini dikurangkan dari laba bersih (dan income from continuing
operations) untuk mendapatkan
Jika perusahaan mengumumkan deviden saham preferen dan terjadi rugi à tambahkan deviden tersebut
ke rugi untuk menghitung loss per share.
Jika kumulatif dan perusahaan mengumumkan tidak ada deviden untuk tahun ini à
kurangkan/tambahkan jumlah deviden yang seharusnya untuk tahun ini saja dari laba (rugi) bersih.
Weighted-Average Ordinary Shares Outstanding
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang beredar dipengaruhi oleh: 1) penerbitan atau pembelian
kembali saham biasa, dan 2) share dividends dan share splits.
Penerbitan dan perolehan kembali saham biasa
• Aset bersih (net assets) perusahaan mengalami perubahan, dan perubahan ini akan
mempengaruhi pendapatan perusahaan.
• Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang beredar (weighted average number of shares
outstanding) dihitung berdasarkan fraction dari periode-periode dimana jumlah lembar saham
biasa beredar mengalami perubahan.
Share dividends dan share splits
• Jika perusahaan melakukan share dividends atau share splits saham beredar sebelum terjadinya
share dividends atau share splits harus dilaporkan/dinyatakan ulang untuk menghitung jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.
• Share dividends dan share splits tidak menambah ataupun mengurangi aset bersih (net assets)
perusahaan (tidak mengubah total investasi pemegang saham) tetapi ada tambahan saham
yang diterbitkan, karenanya jumlah rata- rata tertimbang harus dilaporkan/dinyatakan ulang
(restated).
• Jika terjadi share dividends atau share splits setelah akhir tahun tetapi sebelum laporan
keuangan diterbitkan à restate jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.
Diluted Earnings per Share
• Struktur modal dikatakan kompleks jika ada sekuritas konvertibel, opsi, waran, atau right
lainnya -> jika dikonversi atau digunakan akan menurunkan EPS -> terdapat sekuritas dilutif
(yaitu sekuritas yang jika dikonversi atau digunakan, menurunkan EPS).
• Laporan basic EPS dan diluted EPS -> bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai
laporan keuangan mengenai situasi yang akan terjadi (basic EPS) dan juga mengestimasi
“kemungkinan terburuk” yang bias terjadi terhadapa laba per saham (diluted EPS)
• Perusahaan tidak melaporkan Diluted EPS jika semua sekuritas dalam struktur modalnya
antidilutive -> sekuritas antidilutif (yaitu sekuritas yang jika dikonversi atau
digunakan, menaikkan EPS atau mengurangi loss per share).
Diluted EPS akan memasukkan pengaruh dari semua potential dilutive ordinary shares yang masih
beredar di tahun berjalan. Perusahaan tidak akan melaporkan diluted EPS jika semua sekuritas di
dalam struktur modalnya adalah antidilutive
Pengaruh dilutif dari konversi potensial terhadap EPS diukur dengan if-converted method.
Metode tersebut untuk convertible bond mengasumsikan:
1. konversi terjadi pada awal tahun berjalan atau pada saat penerbitan sekuritas konvertibel, dan
2. Menghapus bunga yang terkait, net of tax.
Convertible Bond:
 Laba bersih akan disesuaikan dengan menambahkan kembali beban bunga (setelah pajak) yang
terkait.
 Jumlah lembar saham biasa yang beredar ditambah dengan Jumlah lembar saham yang telah
diterbitkan pada saat konversi.
Convertible Preference Share:
 Tidak ada pengurangan yang perlu dilakukan dari laba bersih untuk dividen preferen (tidak ada
pengaruh pajak untuk dividen saham preferen).
 Jumlah lembar saham biasa yang beredar ditambah dengan jumlah lembar saham yang telah
diterbitkan pada saat konversi.
Jika rate konversi atas sekuritas dilutif berubah dalam satu periode dimana sekuritas tersebut beredar
à gunakan rate yang paling dilutif untuk menghitung Diluted EPS.
Other Factors
Jika rate konversi atas sekuritas dilutif berubah dalam satu periode dimana sekuritas tersebut beredar
à gunakan rate yang paling dilutif untuk menghitung Diluted EPS.
Untuk Convertible Preference Shares, perusahaan tidak mengurangi dividen preferen dari net income
saat menghitung pembilangnya (numerator). Hal ini dikarenakan, untuk menghitung EPS, diasumsikan
convertible preference shares telah dikonversi menjadi saham biasa yang beredar (outstanding).
Diluted EPS – Options and Warrants
Menggunakan treasury-share method, dengan asumsi:
1. opsi dan waran digunakan pada awal tahun (atau pada tanggal penerbitannya), dan
2. Hasil penggunaannya digunakan untuk membeli kembali saham biasa yang beredar (treasury
share).
Contingently Issuable Shares
 Didefinisikan sebagai saham biasa yang dapat diterbitkan dengan mendapatkan sedikit atau
tidak mendapatkan kas jika kondisi tertentu dalam contingent share agreement terpenuhi.
 Jumlah contingent shares yang dimasukkan dalam perhitungan diluted EPS didasarkan pada
jumlah saham yang akan diterbitkan seakan-akan akhir periode merupakan akhir periode
kontinjensi.
Antidilution Revisited
 Sekuritas antidilutive harus dikeluarkan dari perhitungan diluted EPS, dan sekuritas anti
dilutive tidak dapat digunakan untuk meng offset sekuritas dilutive
 Perusahaan sebaiknya menentukan terlebih dahulu sekuritas yang bersifat dilutif dan antidilutif
sebelum menghitung diluted EPS.
EPS presentation and disclosure
Perusahaan harus menyajikan basic EPS dan diluted EPS untuk income from continuing operations,
discontinued operations, dan net income.
Yang perlu diungkapkan: jumlah income (numerator) dan rekonsiliasinya; jumlah shares
(denominator) dan rekonsiliasinya; instrumen yang berpotensi dilutif di masa depan yang tidak
dimasukkan dalam perhitungan diluted EPS karena bersifat antidilutif pada periode ini; penjelasan
mengenai transaksi saham biasa (potensial) yang terjadi setelah periode pelaporan yang dapat
mengubah jumlah saham biasa (potensial) yang beredar secara signifikan pada akhir periode jika
transaksi tersebut terjadi sebelum akhir periode pelaporan.
Share-Appreciation Rights (SARs):
 Perusahaan memberikan kepada eksekutif suatu hak untuk menerima kompensasi yang
sebanding dengan share appreciation.
 Share appreciation à harga pasar saham pada tanggal exercise dikurangi harga yang telah
ditentukan sebelumnya.
 Share appreciation dapat dibayarkan dalam bentuk kas, saham, atau kombinasi keduanya.
 Akuntansi untuk share-appreciation rights tergantung pada pengklasifikasiannya, apakah
sebagai ekuitas atau liabilitas.
 Diklasifikasikan sebagai equity awards jika pada tanggal exercise, eksekutif menerima saham
à pada grant date, tentukan nilai wajar dari SAR lalu alokasikan ke compensation expense
selama service period eksekutif
Diklasifikasikan sebagai liability awards jika pada tanggal exercise, eksekutif menerima kas. Perlakuan
akuntansinya:
1. Ukur nilai wajar SAR pada grant date lalu di-accrue selama service period.
2. Ukur kembali nilai wajar SAR pada setiap periode pelaporan dan lakukan penyesuaian terhadap
biaya kompensasi setiap periode atas perubahan nilai wajar secara prorata.
3. Pada saat service period telah lewat, tentukan compensation expense setiap periode yang berikutnya
dengan melaporkan perubahan harga pasar sebagai penyesuaian atas compensation expense.

Anda mungkin juga menyukai