Anda di halaman 1dari 3

Laporan Bacaan Kelompok 7

1. Miftahul Ramadhani Emriska


2. Nadia Wiguna Shafira
3. Regina Ananda Putri

Posisi Ekuitas Dalam Pajak

1. Pengertian Ekuitas
Ekuitas (PSAK no.21 tahun 2007) diartikan sebagai hak pemilik dalam
perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada Dengan demikian tidak
merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Tentu ekuitas berasal dari investasi
pemilik dan hasil usaha perusahaan yang dapat berubah karena adanya penarikan kembali
penyertaan, pembagian laba atau rugi.
Dengan demikian kriteria ekuitas terdiri atas:
1) Modal atau simpanan pokok anggota untuk koperasi,
2) Saldo laba,
3) Unsur lain misalnya tambahan setoran modal
Di dalam bidang ekonomi serta keuangan, ekuitas merupakan istilah yang sering
dibahas dan dibicarakan terutama pada kalangan pebisnis serta pemegang saham.
Singkatnya, ekuitas adalah hak yang dimiliki oleh seorang pemilik aset di sebuah
perusahaan. Pada ekonomi kapitalis, sebagian besar pebisnis mendirikan perusahaan
untuk meningkatkan kekayaan serta mendapatkan keuntungan yang lebih. Oleh karena
itu, dalam menjalankan bisnis dalam perusahaan, seorang pebisnis harus mengetahui apa
itu ekuitas. Ekuitas merupakan salah satu faktor yang mencerminkan apakah suatu
perusahaan dalam keadaan sehat atau tidak. Jadi, banyak orang, termasuk investor dan
pesaing yang akan menentukan kualitas perusahaan dari ekuitas.
Ekuitas merupakan selisih antara keseluruhan aset perusahaan dengan
keseluruhan kewajiban perusahaan. Rekening ekuitas dikelompokkan secara berbeda-
beda antara perusahaan perorangan, perusahaan persekutuan atau kongsi, maupun
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Pada perusahaan perorangan hanya akan
terdapat satu rekening ekuitas yang diberi nama ekuitas pemilik perusahaan. Berbeda
halnya dengan perusahaan yang berbentuk persekutuan atau kongsi dimana akan terdapat
beberapa rekening ekuitas sesuai dengan nama masing-masing anggota kongsi. Pada
perusahaan yang berbentuk perseroan ekuitas ditunjukkan dengan rekening ekuitas yang
terdiri dari beberapa elemen yaitu: modal disetor, laba ditahan, modal penilaian kembali,
dan modal sumbangan (Wisama, dkk. 2009). Ekuitas menggambarkan kekayaan bersih
perusahaan dalam satu tahun. Data ekuitas wajib pajak badan pada penelitian ini dapat
dilihat pada laporan posisi keuangan perusahaan yang merupakan lampiran dari SPT
Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan wajib pajak. Nilai ekuitas dihitung dengan
mengurangkan total aset dengan total kewajiban perusahaan. Dalam hal Wajib Pajak
mempunyai saldo ekuitas nol atau kurang dari nol, maka seluruh biaya pinjaman Wajib
Pajak bersangkutan tidak dapat diperhitungkan dalam penghitungan penghasilan kena
pajak.

2. Posisi Ekuitas Dalam Pajak


Dalam Perpajakan , penjualan saham kepada pihak ketiga yang dilakukan di
bursa efek akan dikenakan dikenakan PPh yang bersifat bersifat final. Berdasarkan
Berdasarkan PP 14 Tahun 1997 jo. KMK-282/KMK 04/1997 jo. SE-09/PJ.24/1997
maka untuk saham pendiri, pendiri, pemilik pemilik saham pendiri pendiri dikenakan
tambahan dikenakan tambahan PPh sebesar sebesar 0,5 % dari nilai saham perusahaan
pada saat penutupan bursa di akhir tahun 1996. Jadi, total PPh yang dikenakan adalah
0,6 % dari nilai saham perusahaan. Dalam hal saham perusahaan perusahaan
diperdagangkan diperdagangkan di bursa efek setelah setelah 1 Januari Januari 1997,
maka nilai saham ditetapkan sebesar harga saham pada saat penawaran umum perdana.
Saat terutangnya/pemotongan PPh 23/26 ataupun PPh Final atas pembayaran dividen
atau bagian keuntungan dari PT dalam negeri dengan ini disampaikan penegasan
sebagai berikut :
1) Bagi PT yang tertutup , saat terutangnya PPh 23/26 ataupun PPh Final ialah
pada saat disediakan untuk dibayarkan, yaitu pada saat pembagian dividen
diumumkan / ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
2) Bagi PT yang terbuka, kewajiban perusahaan untuk memotong PPh 23/26
ataupun PPh final baru timbul pada tanggal penentuan kepemilikan pemegang saham
yang berhak atas deviden pemegang saham yang berhak atas deviden (recording
date).

a. MODAL SAHAM

Modal Saham merupakan bagian dari ekuitas suatu PT yang dikontribusikan


pemilik. Jenis saham dapat meliputi saham biasa dan saham preferen. Saham preferen
memberikan hak lebih pada pemegang sahamnya berup pemegang sahamnya berupa
pembagian pembagian aset terlebih terlebih dahulu pada saat likuiditas, likuiditas,
pembagian pembagian deviden, deviden, convertible, dan dapat ditebus kembali.
Penjualan saham umumnya berdasarkan harga pasar. Selisih antara nilai nominal dan
harga pasar merupakan agio ataupun disagio atas saham.

dan harga pasar


Cara pembayaran saham: tunai, angsuran, penukaran dengan saham perusahaan lain

b. TAMBAHAN MODAL SAHAM

Menurut SAK-ETAP yang diatur oleh IAI (2009; 105- 108), akun tambahan
modal saham terdiri dari berbagai macam unsur penambah modal seperti agio saham,
tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih rendah dari
jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan saham yang
diperoleh ke penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga diatas jumlah yang
dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan modal dari perbedaan kurs modal saham
dan lain sebagainya

Sumber Bacaan :

Akuntansi Pajak (ed.1). (n.d.). (n.p.): Penerbit Salemba.

https://prezi.com/jm9gyfbu7x70/akuntansi-perpajakan-atas-liabilitas-dan-ekuitas/

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/4592/3519

https://klikpajak.id/blog/ekuitas/

https://www.scribd.com/doc/312880914/Akuntansi-Pajak-Terhadap-Modal-SendiriDan-
Ekuitas#

Anda mungkin juga menyukai