Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
menjalankan kegiatannya dalam rangka merealisasikan pencapaian penghasilan yang
diharapkan. Dalam laporan keuangan perusahaan, modal tercatat sebagai bagian dari ekuitas
yang merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan. Modal umumnya berasal dari
investasi pemilik.
Untuk memperoleh penghasilan lebih di masa yang akan dapat, perusahaan biasanya
melakukan penempatan modal perusahaan pada perusahaan lain. Beberapa aspek yang harus
diperhatikan ketika melakukan penempatan modal ialah prospek yang akan dihasilkan dan
kebijakan perpajakan yang berkaitan dengan jenis usaha dan bentuk usaha perusahaan yang
rencananya akan ditempati modal tersebut.
Berkaitan dengan perpajakan, penempatan harta sebagai modal pada berbagai bentuk
usaha atau pada suatu kegiatan usaha dapat dilakukan dengan mempertimbangkan ketentuan
perpajakan berikut:
Pengenaan PPh pada saat penempatan modal
Pengenaan PPh pada saat pembagian hasil dari modal
Pengenaan PPn pada saat penempatan modal
Pertimbangan Pengenaan PPh Pada Saat Penempatan Modal
Harta, termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan usaha yang merupakan subjek
pajak sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal bukanlan
merupakan objek PPh.
Pertimbangan Pengenaan PPh atas Penempatan Modal Bukan Melalui Bursa Efek
Penempatan modal pada perusahaan yang bukan melalui bursa efek dapat terjadi pada
saat pendirian perusahaan, atau pada saat pemekaran, atau pada saat penggabungan
usaha. Penempatan modal ini bukanlah merupakan objek pajak yang perlu
diperhitungkan PPh-nya karena diserahkan dalam bentuk uang. Namun, jika penempatan
modal tersebut dalam bentuk aktiva tetap maka akan timbul berbagai permasalahan
sehubungan dengan objek PPh.
Apabila pengakuan nilai penempatan modal dalam bentuk aktiva tetap menggunakan
nilai sisa buku maka tidak akan terdapat objek PPh yang muncul. Namun, apabila
pengakuan nilai mempergunakan harga pasar makan harus direvaluasi terlebih dahulu,
1
karena saat pengakuan harga pasar dari harga sisa buku akan muncul objek PPh.
Besarnya PPh yang terutang atas aktiva tetap yang direvaluasi adalah sebesar 5% dari
selisih antara nilai setelah revaluasi dengan nilai buku.
Pertimbangan Pengenaan PPh atas Penempatan Modal Sebagai Saham pada Bursa
Efek
Penggalangan modal perusahaan melalui penjualan saham pada bursa efek mempunya
banyak keuntungan, diantaranya:
1. Lebih mudah merealisasikan modal yang direncakanan untuk ditempatkan pada
perusahaan
2. Pendiri perusahaan dimungkinkan untuk mendapatkan agio dari penjualan saham
3. Pemegang saham lebih mudah menjual atau membeli saham tanpa harus
mengganggu kegiatan usaha perusahaan
Penjualan saham lewat bursa efek dikenakan PPh dengan tarif 0,1% dari jumlah bruto
nilai transaksi penjualan saham dan tambahan tarif sebesar 0,5% dari nilai seluruh saham
yang dimiliki pendiri.
Saham Pendiri
Saham pendiri adalah saham yang dimiliki oleh mereka yang termasuk kategori
pendiri. Pendiri ialah orang pribadi atau badan yang namanya tercantum dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan Terbatas, termasuk orang pribadi atau badan yang menerima
pengalihan saham dari saham pendiri karena warisan, hibah, atau cara lain yang tidak
dikenakan PPh pada saat pengalihan.
Saham yang temasuk dalam pengertian saham pribadi ialah:
-
Saham yang diperoleh pendiri yang berasal dari kapitalisasi agio yang dikeluarkan
Agio
Agio saham adalah perbedaan lebih antara nilai riil modal yang disetor oleh
pemegang saham dengan harga kurs yang berlaku di pasar bebas dengan nilai nominal.
Agio bukanlah penghasilan, tetapi dikapitalisasikan pada saham pendiri yang dapat
diubah menjadi saham bonus.
Mekaniksme penanaman kepemilikan modal pada perusahaan yang menjual
sahamnya di bursa efek lebih transparan dan lebih mudah. Pemeriksaan wajib pajak yang
mendaftarkan sahamnya di bursa efek dilakukan dengan pemeriksaan kantor.
Pertimbangan Pengenaan PPh Atas Penghasilan Penempatan Modal
2
Penghasilan dari penempatan modal dapat berupa gaji maupun dividen. Gaji maupun
dividen tersebut objek pajak. Pembayaran gaji dan sejenisnya diberikan kepada wajib pajak
yang menempati posisi sebagai pemilik modal sekaligus sebagai direktur atau komisaris
perusahaan yang ditempati modal. Pembagian keuntungan atau dividen diberikan kepada
pemilik modal lainnya selain melalui gaji.
Pertimbangan dari PPh yang dikenakan atas penghasilan penempatan modal:
-
Pertimbangan pengenaan PPh atas penghasilan pemilik modal pada perseroan terbatas
Pertimbangan pengenaan PPh atas penghasilan pemilik modal pada reksadana
Pertimbangan pengenaan PPh atas penghasilan pemilik modal pada modal ventura
Pertimbangan pengenaan PPh atas penghasilan pemilik modal pada koperasi
Pertimbangan pengenaan PPh atas penghasilan pemilik modal pada pada persekutuan
penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia dengan syarat:
-
Contoh Soal:
PT. Angga Jaya tahun 2010 yang sudah mempunyai penghasilan neto sebesar Rp
200.000.000 menempatkan
modalnya
PT.
Krangkungan atau sebesar 30% total sahamnya. Pada tahun tersebut PT. Krangkungan
membayar dividen kepada PT. Angga Jaya sebesar Rp 50.000.000 yang tidak dipotong
PPh Pasal 23.
Bagaimanakah perbandingan penghasilan yang diakui kalau modal PT. Angga Jaya
pada PT. Krangkungan tersebut kurang dari 25%?
Apabila modal PT. Angga Jaya kurang 25% dari saham keseluruhan PT. Krangkungan
maka dividennya dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% yang merupakan kredit pajak.
N
Uraian
o
1
Penghasilan Neto
Dividen
>25%
<25%
Selisih
200.000.000
200.000.000
50.000.000
50.000.000
Koreksi Fiskal
(50.000.000)
(50.000.000)
200.000.000
250.000.000
50.000.000
PPh Terutang
25.000.000
31.250.000
6.250.000
6
7
Kredit Pajak
PPh Harus Dibayar
0
25.000.000
7.500.000
23.750.000
7.500.000
1.250.000
Kesimpulan yang dapat diambil adalah untuk dapat mengurangi PPh terutang atas hasil
penanaman modal pada perseroan terbatas berupa bagian dividen, perusahaan harus berusaha
menguasa perusahaan lain, atau paling sedikit modalnya sebesar 25% dari keseluruhan saham
yang dimiliki PT di mana modalnya ditempatkan.
dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio
efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana
yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer
investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Keuntungan yang diperoleh wajib pajak yang menempatkan modalnya pada
perusahaan reksadana adalah:
-
Dana yang dihimpun pada reksadana dapat ditarik setiap saat oleh pemodal melalui
Indonesia.
Seluruh peenghasilan bersih yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana
tersebut dibagikan sebagai dividen kepada para pemodal.
Contoh Soal:
PT. Asmara Jaya menempatkan modalnya pada reksadana Buana Karya. Pada awal
tahun 2010 bagian dividen dari PT. Asmara Jaya adalah 5% dari seluruh dividen
yang dibagikan perusahaan reksada itu. Penghasilan bersih reksadana tahun 2008
adalah sebesar Rp 1 miliar, yang seluruhnya dibagikan sebagai dividen.
Bagaimanakah perbandingan bagian dividen yang diterima PT. Asmara Jaya
tersebut dibandingkan kalau modalnya ditempatkan pada suatu PT?
No
Uraian
PPh Terutang
Laba
setelah
pajak
Selisih
0
250.000.000
250.000.000
750.000.000
750.000.000
37.500.000
37.500.000
5.625.000
5.625.000
yang
31.875.000
31.875.000
Dapat disimpulkan dari perhitungan tersebut bahwa penghasilan bersih dividen (dividen
setelah PPh) sama antara penempatan modal pada reksa dana atau PT. Begitu pula dengan
besar jumlah PPh Pasal 23 yang dapat dikreditkan atas potongan dividen tersebut juga sama
sebesar Rp 5.635.000.
yang diterima PT. Surya Duta dari pasangannya adalah sebesar Rp. 1 Milyar, yang
seluruhnya dibagikan sebagai deviden.
Bagaimanakan bagian deviden yang diterima PT. Sutya Duta tersebut kalu
dibandingkan modalnya ditempatkan pada suatu PT ?
Tabel Perbandingan.
No
Uraian
2
3
Ventura
PPh Terutang
Laba Setelah pajak yang dibagi
4
5
sebagai deviden
Deviden diterima PT. SD
PPh 23 atas deviden PT. Aj
Deviden setelah PPh
Selisih
0
0
1.000.000.000
250.000.000
750.000.000
(250.000.000)
250.000.000
50.000.000
7.500.000
42.500.000
37.500.000
5.625.000
31.875.000
12.500.000
1.875.000
10.625.000
Dari perhitungan, tampak bahwa penghasilan bersih atas deviden akan lebih besar
Rp.10.625.000,00 dibandingkan kalau modalnya ditempatkan pada modal ventura. Selain itu
PPh Pasal 23 yang dapat dikreditkan atas potongan deviden tersebut juga lebih besar
Rp.1.875.000,00. Kalau modalnya ditempatkanpada modal ventura.
Kesimpulannya, penempatan modal pada perusahaan modal ventura relative lebih
menguntungkan.
Tabel Perbandingan Penghasilan dan PPh pada Persekutuan yang modalnya terbagi atau tidak
terbagi atas saham.
Penghasilan
No
Pengakuan
Koreksi
kena Pajak
Fiskal
dibading Laba
Komersial
PPh Terutang
Perusahaan
PPh Terutang
dibanding
Pemegang
Secara
Saham
Komersial
Ada
Bertambah
Bertambah
Tidak Ada
Tidak Ada
Sama
Sama
Tidak Ada
Sama
Tidak Ada
Bertambah
Ada
diakui
Modal terbagi saham
Gaji diakui pada laba
komersial , deviden tidak
diakui
Gaji tidak diakui pada
laba komersial , deviden
diakui
Contoh:
Anggita adalah pemilik sekaligus direktur CV. Abimanyu yang modalnya tidak terbagi
atas saham yang juga menjabat sebagai direktur CV tersebut, dengan gaji perbulan
sebesar Rp.10.000.000,00. Bagaimana perbedaannya jika modal PT Abimanyu tersebut
terbagi atas saham? Penghasilan komersial wajib pajak menurut Laporan Laba Rugi
tahun 2010 adalah sebesar Rp.200.000.000,00. PPh pasal 21 atas direktur pada CV yang
tidak terbagi atas saham bukan objek pajak, sedangkan apabila modal CV terbagi atas
saham maka akan menjadi objek pajak.
Status Anggita K/3, biaya jabatan maksimum Rp.108.000,00, dan iuran pensuin sebesar
Rp.142.000,00/bulan. Maka besarnya PPh 21 atas Anggita per bulan adalah sebesar
Rp.781.833,00.
Dari data tersebut, perbandingan PPh yang dibayar dan gaji serta deviden yang diterima
Anggita dapat dibandingkan sbb:
No. Uraian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Laba Neto
Koreksi Fiskal (gaji)
Penghasilan Kena Pajak
PPh Terutang
Deviden yang dibagi
PPh atas deviden
PPh atas Direktur
Total PPh
Gaji dan Deviden
Moda Tidak
Modal Terbagi
Terbagi atas
atas Saham
Saham
200.000.000
120.000.000
320.000.000
40.000.000
121.500.000
0
0
40.000.000
241.500.000
200.000.000
0
200.000.000
25.000.000
157.500.000
23.625.000
9.382.000
33.007.000
227.500.000
Selisih
0
(120.000.000)
120.000.000
(15.000.000)
36.000.000
23.625.000
9.382.000
6.993.000
36.000.000
Dari data tersebut tampak bahwa PPh terendah adalah milik persekutuan, firma, atau CV
yang modalnya tidak terbagi atas saham tetapi gaji dan deviden yang diterima direktur
sebagai pemilik lebih tinggi apabila persekutuan, firma, atau CV yang modalnya tidak
terbagi atas saham.
Pertimbangan Pengenaan PPn Pada Penempatan Modal
Penempatan harta sebagai modal dalam bentuk uang dan sejenisnya, dalam sudut
pandang pengenaan PPn tidak ada masalah, karena pada prinsipnya tidak terdapat objek
PPn. Tetapi penyebaran aktiva lain sebagai modal dapat menimbulkan objek PPn. Adanya
objek PPn pada penyertaan harta sebagai modal ini perlu dipertimbangkan oleh wajib pajak.
Atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan atau peleburan usaha tidak
terutang PPn, demikian juga tidak harus melunasi PPn yang ditunda pengenaannya
bedasarkan Fasilitas Master List (pembebasan bea masuk yang diberikan Direktur Jendral
Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan atas impor barang tertentu yang diimporkan
oleh wajib pajak).
Penyerahan persediaan dalam rangka penggabungan yang diakui sebagai modal akan
terutang PPn. Penyerahan aset barang modal/mesin yang saat perolehannya mendapat
9
fasilitas pembebasan PPn, dan dalam jangka waktu kurang dari lima tahun dipindahtangankan, maka PPn atas asset tersebut harus dibayar lebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Djoko Muljono. 2009. Tax Planning. ANDI, Yogyakarta.
10