BERWUJUD
REFERENSI:
Sukrisno Agus, 2012. Auditing buku 2: Petunjuk
Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan
Publik, Ed.4. Jakarta: Salemba Empat
Disampaikan oleh:
I Putu Nuratama, S.E., M.Si., Ak
PENGERTIAN DAN SIFAT ASETTIDAK
BERWUJUD MENURUT
Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang
dapat dildentifikasi dan tidak mempunyai wujud
fisik. Suatu aset dapat diidentifikasikan jika:
1. Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk
menjadi terpisah atau terbagi dari perusahaan dan
dijual, dialihkan, dillsensikan, disewakan atau
ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau
liabilitas secara individual atau secara bersama;
atau
2. Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum
lainnya, terlepas apakah hak tersebut dapat
dialihkan atau dapat dipisahkan dari perusahaan
atau dari hak dan kewajiban lainnya.
PENGERTIAN DAN SIFAT ASETTIDAK
BERWUJUD MENURUT-2
Aset tidak berwujud tidak termasuk:
1. Efek (surat berharga), atau
Goodwill
Hak Paten
Hak Cipta (copy right)
Franchise
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES)ASET TAKBERWUJUD
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang
cukup baik atas aset takberwujud.
2. Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan
penghapusan aset takberwujud, didukung oleh bukti-bukti
yang sah dan lengkap serta diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
3. Untuk memeriksa apakah aset takberwujud yang dimiiiki
perusahaan masih mempunyai kegunaan di masa yang akan
datang (manfaatnya lebih dari satu tahun).
4. Untuk memeriksa apakah amortisasi aset takberwujud
dilakukan sesuai dengan standarakuntansi keuangan
ETAP/PSAK/IFRS.
5. Untuk memeriksa apakah hasil/pendapatan yang diperoleh
dari aset takberwujud sudah dicatat dan diterima oleh
perusahaan.
6. Untuk memeriksa apakah penyajian aset takberwujud
dalam laporan keuangan sudah dilakukan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
AUDIT PROSEDUR ATAS ASET
TAKBERWUJUD
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset
takberwujud.
2. Minta perincian aset takberwujud per tanggal
laporan posisi keuangan (neraca) yang antara lain
menunjukkan:
a) Saldo awal, penambahan, amortisasi dan penghapusan
serta saldo akhir.
3. Cocokkan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar,
lalu check footing dan cross footing.
4. Periksa penambahan aset takherwujud:
a) Apakah diotorisasi pejabat entitas yang berwenang.
b) Periksa notulen rapat direksi/pemegang saham, untuk
mengetahui apakah otorisasi tersebut diberikan melalui
rapat tersebut.
c) Periksa keabsahan dan kelengkapan bukti-bukti
pendukungnya.
AUDIT PROSEDUR ATAS ASET
TAKBERWUJUD-2
5. Periksa amortisasi dan penghapusan (jika ada) aset
takberwujud.
Periksa apakah amortisasi dilakukan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia ETAP/PSAK/IFRS dan
perhitungannya akurat.
Jika ada aset takberwujud yang dihapuskan, misalnya
goodwill, karena tidak lagi mempunyai kegunaan, maka
harus diperiksa otorisasi dari pejabat entitas yang berwenang.
6. Periksa perjanjian-perjanjian yang dibuat entitas dengan
pihak ketiga yang ingin menggunakan hak paten, hak
cipta, dan franchise yang dimiliki perusahaan. Periksa
apakah pendapatan dari perjanjian tersebut (dalam
bentuk royalty fee) sudah dicatat danditerima oleh
perusahan
7. Periksa apakah penyajian aset takberwujud dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia ETAP/PSAK/IFRS.
PEMERIKSAAN HUTANG JANGKA
PENDEK
REFERENSI:
Sukrisno Agus, 2012. Auditing buku 1 dan 2:
Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh
Akuntan Publik, Ed.4. Jakarta: Salemba Empat
Disampaikan oleh:
I Putu Nuratama, S.E., M.Si., Ak
SIFAT DAN CONTOH LIABILITAS JANGKA
PENDEK
REFERENSI:
Sukrisno Agus, 2012. Auditing buku 2: Petunjuk
Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan
Publik, Ed.4. Jakarta: Salemba Empat
Disampaikan oleh:
I Putu Nuratama, S.E., M.Si., Ak
SIFAT DAN CONTOH LIABILITAS
JANGKA PANJANG
Menurut PSAK (IAI, 2009:1.8)
Kewajiban berbunga jangka panjang tetap
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang,
walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo
dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal
laporan posisi keuangan, apabila:
a) Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk
jangka Waktu lebih dari dua belas bulan;
b) Perusahaan bermaksud membiayai kembali
kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang;
dan
c) c) Maksud tersebut pada huruf (b) didukung dengan
perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan
kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum
laporan keuangan disetujui.
SIFAT DAN CONTOH LIABILITAS
JANGKA PANJANG-2
Menurut Sukrisno Agoes
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban
perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh tempo
atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu
tahun.
1. Kredit Investasi (Long Term Loan)
2. Utang Obligasi (Bond Payable)
3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes)
4. Utang kepada Pemegang Saham atau Perusahaan
Induk
5. Utang Subordinasi (Subordinated Loan)*
6. Bridging Loan*
7. Utang Leasing
TUJUAN PEMERIKSAAN
REFERENSI:
Sukrisno Agus, 2012. Auditing buku 2: Petunjuk
Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan
Publik, Ed.4. Jakarta: Salemba Empat
Disampaikan oleh:
I Putu Nuratama, S.E., M.Si., Ak
SIFAT DAN CONTOH EKUITAS