Santi Yunianti
1518104012
PPAK – KELAS B
Resume “Pengertian Dasar Manajemen Pajak”
Motivasi dilakukannya manajemen pajak menurut Gunandi mengutip James dan Chistopher Nobes
yaitu:
1. Tingginya tarif pajak (high tax rates)
2. Kekurang gamblangan (imprecise)ketentuan, baik rumusan eksplisit ketentuan maupun semangat,
maksud dan tujuan implisitnya
3. Terlalu kecilnya sanksi (insufficient penalties)
4. Kekurangwajaran/kekurangmeraaan (inequity)
5. Distrorsi dalam perpajakan
Motivasi lain yang dilakukannya manajemen pajak menurut Simon James dan Chistopher Nobes yaitu:
1. Kekurangwajaran
2. Ketidakmerataan
Faktor ini biasanya dikaitkan dengan prinsip manfaat/benefit (benefit received principle)dari
pembayaran pajak dalam kaitannya dengan azas keadilan dan kemerataan.
Konsekuesi
Apabila mereka merasa bahwa kualitas pelayanan dan public goodsyang disediakan pemerintah kurang
memadai atau tidak setimpal dengan pajak yang mereka bayarkan, wajib pajak kemudian cenderung
untuk melakukan tindak manajemen pajak.
Syarat manajemen pajak yang baik:
1. Tidak melanggar/bertentangan dengan ketentuan/peraturan yang berlaku
2. Secara bisnis masuk akal (Reasonable) karena tax management merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari corporate global strategy
3. Didukung oleh bukti-bukti yang memadai, baik dari segi pencatatan akuntansi-keuangannya,
maupun segi hukum perjanjian/perikatan (seperti: bukti tagihan/invoices, kontrak/perjanjian, dan
dokumentasi pendukung lainnya).
Penghematan pajak dapat diperoleh dari perencanaan pajak dengan melibatkan beberapa konsep
seperti:
1. Pemanfaatan pengecualian pajak
2. Pengurangan tarif pajak menyeluruh
3. Maksimalisasi pengurangan penghasilan
4. Percepatan pengeluaran
5. Penundaan objek pajak
6. Stukturisasi transaksi kena pajak menjadi tidak kena pajak, dan sebagainya.
4.2 PENGERTIAN TAX AVOIDANCE (PENGHINDARAN PAJAK) DAN TAX EVASION (PENYELUNDUPAN
PAJAK)
Tax avoidace (penghindaran pajak) dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar ketentuan yang
berlaku yakni dengan cara memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam ketentuan yang
berlaku.
Tax evasion (penyelundupan pajak) dilakukan dengan cara-cara yang bersifat ilegal (melanggar
ketentuan yang berlaku).
Usaha yang dilakukan wajib pajak dalam tax evasion (penyelundupan pajak) yaitu:
1. Mengurangi
2. Menghapus
3. Manipulasi ilegal terhadap utang pajak/meloloskan diri untuk membayar pajak sebagaimana yang
telah terutang menurut aturan perundang-undangan.
Tax avoidace (penghindaran pajak) dan tax evasion (penyelundupan pajak) sama-sama bertujuan untuk
mengurangi atau meminimalisir utang pajak.
Rambu-rambu yang dapat dipakai untuk menentukan apakah tax management itu legal (tax avoidance)
atau tidak (tax evasion), adalah ketentuan pidana:
1. Pasal 38
2. Pasal 39
3. Pasal 41 A
4. Pasal 41 B
5. Pasal 43
Undang- undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana dirubah terakhir oleh Undang-undang Nomor 28
Tahun 2007 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP).
Tujuan dibuatkan ketentuan pencegahan penghindaran pajak yang bersifat umum (General Anti
Avoidance Rule/GAAR) untuk mengatisipasi praktik penghindaran pajak yang belum diatur dalam
ketentuan yang bersifat khusus atau untuk melawan tindakan tax avoidance yang pada saat dibuatnya
peraturan belum dikenal.