PUBLIK)
KELOMPOK RAJAWALI :
Dwi Astuti
Diyah Astuti
Rezin Andayani
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penerapan standar professional pada akuntan publik?
2. Apa saja standar profesional akuntan publik?
3. Mengapa kode etik penting bagi akuntan publik?
\
BAB II
PEMBAHASAN
Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana berkaitan dengan
tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar berkaitan dengan suatu kriteria ukuran
mutu kinerja tindakan tersebut. Berikut akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah
ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
1. Standar Umum
a) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor.
b) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor.
c) Dalam melaksanaan aufit dan penyusunan laporannya, auditor wajib mengggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.
b) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
c) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan
a) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada ketidakkonsistenan penerapan
prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan peride berjalan dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c) Pengungkapan infomatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam lapran auditor.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Prinsip Etika
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku
bagi seluruh anggota
2. Aturan Etika
Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota
Himpunan yang bersangkutan
3. Interpretasi Aturan Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk
oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan
untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka,
tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu,
kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh
opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik
oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.
Menurut Mulyadi (2001: 53), Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika,
yaitu :
Sehubungan dengan perkembangan yang terjadi dalam tatanan global dan tuntutan
transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar atas penyajian Laporan Keuangan, IAPI
merasa adanya suatu kebutuhan untuk melakukan percepatan atas proses pengembangan dan
pemutakhiran standar profesi yang ada melalui penyerapan Standar Profesi International.
Sebagai langkah awal IAPI telah menetapkan dan menerbitkan Kode Etik Profesi Akuntan
Publik, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2010. Untuk Standar Profesional Akuntan
Publik, Dewan Standar Profesi sedang dalam proses “adoption” terhadap International
Standar on Auditing yang direncanakan akan selesai di tahun 2010, berlaku efektif 2011.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang baru saja diterbitkan oleh IAPI menyebutkan
5 prinsip-prinsip dasar etika profesi, yaitu:
1) Prinsip Integritas
Prinsip integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur, dan adil dalam hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya.
Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, komunikais atau informasi lainnya yang
diyakininya terdapat :
a) Kesalahan material atau pernyataan yang menyesatkan;
b) Pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati-hati; atau
c) Penghilangan atau penyembunyian yang dapat menyesatkan atas informasi yang seharusnya
diungkapkan.
2) Prinsip Objektivitas
Prinsip objektivitas mengharuskan praktisi untuk tidak membiarkan subjektivitas, benturan
kepentingan atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak lain
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa standar
professional dan kode etik sangat penting bagi akuntan publik. Akuntan public sebagai
profesi yang mengembangkan kepercanyaan masyarakat public harus bekerja dalam
peraturan perudangan , kode etik dan standar professional.
Demikianlah bahwa salah satu hal yang membedakan profesi akuntan public dengan
profesi lainnya adalah tanggung jawab public untuk melindungi kepentingan public.Oleh
karena itu, tanggung jawab profesi akuntan public tidak hanya terbatas pada kepentingan
klien dan pemberi kerja. Ketika bertindak untuk kepentingan public, setiap akuntan public
harus mematuhi dan menerapkan kode etik .Kode etik yang dijalankan dengan benar
menjadikan sebuah profesi menjadi terarah dan jauh dari skandal