Anda di halaman 1dari 5

1. Dalam SAK, ekuitas diatur dalam PSAK berapa? Apakah yang dimaksud dengan ekuitas?

Jawab :
PSAK No. 21 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002) menyatakan bahwa ekuitas sebagai bagian hak
pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi
mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta
pendirian yang berlaku.
Akuntansi untuk ekuitas dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi untuk ckuitas badan usaha
bukan PT dan Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT. Akuntansi untuk ekuitas badan
usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk badan
usaha tersebut dan standar akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk industri yang
bersangkutan, misalnya koperasi.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ekuitas adalah hak residual atas
aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum, ekuitas dapat didefinisikan
sebagai besaran hak dari pemilik perusahaan pada harta perusahaan.
2. Bagaimana penyajian ekuitas, yaitu modal saham dan saldo laba, dalam laporan keuangan?
Jawab :
1) Penyajian modal saham
Penyajian modal saham dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada akta
pendirian perusahaan dan peraturan yang berlaku serta menggambarkan hubungan keangan
yang ada.
Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya
saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam neraca. Bila terdapat lebih dari stau
jenis sahum, hak preferen dari suatu golongan saham atas dividend an pelunasanmodal pada
saat likuidasi harus dicantumkan dalam Laporan Keuangan.
Dalam hal terdapat tunggakan dividen atas saham preferen dengan hak dividen komulatif,
jumlah tunggakan tiap saham dan keseluruhan dividen peiode sebelumnya harus diungkapkan
dalam catatan atas Laporan Keuangan.
Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan harus diungkapkan dalam catatan atas
Laporan Keuangan.
Modal disajikan dalam neraca setelah kewajiban. Bentuk penyajiannya sesuai akta pendirian
Badan Usaha tersebut, misalnya saham adalah penyertaan modal dalam kepemilikan PT.
Pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek saham dapat ditempatkan dengan dasar
pesanan. Dengan dasar ini, saham hanya akan dikeluarkan jika pemesan telah mebayar penuh
harga saham yang bersangkutan. Pesanan saham dicatat dengan mendebit akun piutang kepda
pemesan saham dan mnegkredit akun modal saham yang dipesan Akun modal saham yang
dipesan disajikan dlaam kelompok modal dibawah akun modal saham.
Akun piutang kepada pemesan saham sebesar sisa harga saham yang belum dilunasi dalam
transaksi semacam ini lazimnya disajikan dalam kelompok asset lancar. Apabila piutang ini
tidak dimasukkan untuk ditagih dalam waktu dekat, akun ini dapat disajikan dalam kelompok
mengurangi akun modal saham yang dipesan Pada saat harga saham sudah dibayar penuh, akun
modal saham yang dipesan akan didebet dan akun modal saham dikredit.
2) Penyajian Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha perodik setelah memperhitungkan pembagian
dividen dan koreksi Laba Rugi periode lalu. Akun ini harus dinyatakan terpisah dari akun
modal saham. Seluruh saldo laba dianggap bebas untuk dibagikan sebagai dividen, kecuali jika
diberikan indikasi mengenai pembatasan terhadap saldo laba, misalnya dicadangkan untuk
perluasan pabrik atau untuk memenuhi ketentuan undang-undang meupun ikatan tertentu.
Saldo laba tidak tersedia dibagikan dividen karena pembatasan- pembatasan tersebut,
dilaporkan akun tersendiri yang menggambarkan tujuan pencadangkan termaksud; pembatasan-
pembatasan yang ada harus diungkapkan dalam catatan atas Laporan Keuangan. Saldo laba
tidak boleh dibebani atau dikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan
laba rugi tahun berjalan.
3. Bagaimana perlakuan PPh 23/26 atas dividen untuk perusahaan go public dan non go public?
Jawab :
1) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 23
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri atau Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang menerima atau
memperoleh penghasilan berupa dividen, maka atas penghasilan dividen tersebut dipotong PPh
Pasal 23 sebesar 15% dari penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (1) huruf
a UU PPh. Dividen tersebut dikenakan PPh Pasal 23 sepanjang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana disebutkan dalam pasal 4 ayat 3 huruf fUU PPh.
2) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan berupa
dividen, maka atas penghasilan dividen tersebut dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat
final sebesar 10% dari penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam PP No. 19 Tahun 2009
tanggal 9 Februari 2009.
3) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 26
Wajib Pajak Luar Negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan yang bersumber dari
Indonesia berupa dividen, maka atas penghasilan dividen tersebut dipotong PPh Pasal 26
sebesar 20% dari penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a UU
PPh. Namun, apabila penerima dividen ini adalah WPLN dimana Negara domisili yang
bersangkutan mempunyai perjanjian perpajakan dengan Indonesia dan terdapat Surat
Keterangan Domisili (COD), maka tarif yang dikenakan adalah tarif yang sesuai dengan Tax
Treaty.
4. Bagaimana terjadinya agio dan disagio saham?
Jawab :
Akun agio dan disagio saham terdapat di laporan keuangan pada kelompok modal. Terdapat
beberapa bentuk perusahaan, salah satunya adalah perseroan. Pada bentuk perseroan terbatas
memiliki sejumlah keuntungan, misalnya adanya fasilitas untuk menarik dan mengumpulkan
sejumlah modal yaitu dengan cara melakukan penerbitan saham. Ini merupakan hal yang tidak bisa
dilakukan pada bentuk perusahaan yang lainnya.
Bagi pemegang saham, keuntungan yang akan didapatnya dengan memiliki saham adalah
pemilik saham akan mendapatkan deviden. Pengertian dividen adalah bagian laba yang dibagikan
kepada pemegang saham yang besarnya akan sangat tergantung pada berapa jumlah lembar saham
yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut atau % (prosentase) atas kepemilikan sahamnya.
Dengan adanya kemampuan dari perusahan untuk membayar dividen, maka hal ini dapat
menunjukkan nilai dari perusahaan (firm value) tersebut dan sangat berkaitan dengan kemampuan
dari perusahaan dalam mendapatkan laba yang kemudian akan berpengaruh pada nilai sahamnya.
Apabila laba yang dicapai oleh perusahaan tinggi, maka dividen yang dibayar kepada pemilik juga
akan tinggi, ini berarti bahwa nilai perusahaan juga akan tinggi, dan tentunya harga saham dari
perusahaan tersebut juga akan melonjak tinggi.
Dari kondisi tersebut, bukan merupakan hal yang mengherankan apabila seorang investor berani
untuk membeli saham pada suatu perusahaan yang bisa memberikan investor tersebut dividen yang
tinggi dengan harga yang tinggi pula.
5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis saham dalam perseroan terbatas yang Anda ketahui.
Jawab :
1) Saham Biasa (Common Stock)
Jenis saham ini yang paling sering digunakan dan paling populer di pasar modal karena pemilik
saham jenis ini akan menerima dividen jika perusahaan memperoleh keuntungan / laba dan
tidak memperoleh dividen ketika perusahaan dalam kondisi buruk serta memiliki hak suara
pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2) Saham Preferen (Preferred Stock)
Jenis saham preferen ini maksudnya ialah pemegang saham memperoleh hak istimewa dan pasti
dalam pembayaran dividen dibandingkan jenis saham biasa. Jika suatu saat perusahaan
dilikuidasi, para pemegang saham jenis ini ini akan mendapatkan hak atas sisa aset perusahaan
sebelum pemegang saham biasa dan haknya lebih tinggi dari pemegang saham biasa,
maksudnya besarnya dividen yang diterima biasanya sudah ditetapkan terlebih dulu.
3) Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
 Pada saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya lebih mudah dipindahtangankan dari
satu investor ke investor lain.
 Siapa yang memegang saham tersebut secara hukum, maka dialah yang diakui sebagai
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
4) Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, cara peralihannya harus dilalui
melalui prosedur yang telah ditentukan.
6. Jelaskan tentang saham perbendaharaan yang Anda ketahui.
Jawab :
Saham perbendaharaan menunjukkan saham yang telah diterbitkan, ditempatkan di masa lampau,
dan kemudian dibeli kembali oleh para pemegang saham. Alasan pembelian saham mungkin untuk
menyediakan bonus saham bagi karyawan, menggunakan saham tersebut untuk rencana tabungan
pegawai, atau untuk menaikkan nilai pasar saham. Jika saham perbendaharaan diterbitkan kembali
atau dibatalkan, dia tidak lagi merupakan saham perbendaharaan. Metode akuntansi yang biasanya
digunakan untuk mencatat pembelian dan penjualan saham perbendaharaan adalah dasar biaya.
7. Apakah saham perbendaharaan dimasukkan dalam perhitungan pembagian dividen?
Jelaskan jawaban Anda.
Jawab :
Dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham
yang dimiliki. Ada 3 cara atau mekanisme pembagian dividen kepada pemegang saham yaitu:
 Uang tunai
 Aktiva (selain kas dan saham sendiri)
 Saham baru
Jadi, saham perbendaharaan tidak dimasukkan kedalam perhitungan pembagian dividen. Saham
perbendaharaan merupakan bagian dari saham beredar yang ditarik kembali untuk sementara
waktu. Saham-saham perbendaharaan ini nantinya dapat dijual kembali bila dianggap perlu atau
dihapuskan dari ekuitas perusahaan. Terdapat 2 pendekatan pencatatan saham perbendaharaan
yaitu:
 Saham perbendaharaan dianggap sebagai penarikan saham beredar, sehingga sebesar nilai
nominal saham yang dibeli kembali beserta dengan premiun atau diskonnya dikeluarkan dari
ekuitas perusahaan.
 Saham perbendaharaan tidak dianggap sebagai penarikan saham beredar, sehingga baik nilai
nominal atau premiun atau diskonnya tidak perlu dikeluarkan dari ekuitas perusahaan.
8. Apakah yang dimaksud dengan stock split. Bagaimana pengaruh stock split terhadap jumlah
saham yang beredar?
Jawab :
Stock dividend merupakan pembayaran dividen dalam bentuk saham kepada para pemegang saham.
Stock dividend dapat meningkatkan jumlah lembar saham dan diimbangi dengan turunnya harga
saham dengan proporsi yang sama yang dapat mengakibatkan kekayaan para pemegang saham
tidak meningkat.
9. Apakah yang dimaksud dengan stock dividen. Bagaimana pengaruh stock dividen terhadap
ekuitas?
Jawab :
Stock split dalam pengertian yang sederhana artinya adalah pemecahan nilai saham. Tujuannya
adalah meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per lembar saham agar
menjadi lebih murah sehingga transaksinya menjadi ramai kembali.

Anda mungkin juga menyukai