AKUNTANSI PERPAJAKAN
1. Dalam SAK ekuitas diatur dalam PSAK berapa ? Apa yang dimaksud dengan ekuitas?
Akuntansi untuk ekuitas dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi untuk ekuitas
badan usaha bukan PT dan Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT.
Akuntansi untuk ekuitas badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar
akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk industri yang bersangkutan, misalnya
koperasi.
2. Bagaimana penyajian ekuitas, yaitu modal saham dan saldo laba, dalam pelaporan
keuangan?
Jawaban :
3. Bagaimana Perlakuan PPh 23/26 atas dividen untuk perusahaan Go Public dan Non
Go Public?
Jawaban :
1) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 23
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri atau Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang
menerima atau memperoleh penghasilan berupa dividen, maka atas
penghasilan dividen tersebut dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% dari
penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a UU
PPh. Dividen tersebut dikenakan PPh Pasal 23 sepanjang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana disebutkan dalam pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh.
2) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang menerima atau memperoleh
penghasilan berupa dividen, maka atas penghasilan dividen tersebut dipotong
PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final sebesar 10% dari penghasilan bruto
sebagaimana diatur dalam PP No. 19 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009.
3) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 26
Wajib Pajak Luar Negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan yang
bersumber dari Indonesia berupa dividen, maka atas penghasilan dividen
tersebut dipotong PPh Pasal 26 sebesar 20% dari penghasilan bruto
sebagaimana diatur dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a UU PPh. Namun, apabila
penerima dividen ini adalah WPLN dimana Negara domisili yang
bersangkutan mempunyai perjanjian perpajakan dengan Indonesia dan
terdapat Surat Keterangan Domisili (COD), maka tarif yang dikenakan adalah
tarif yang sesuai dengan Tax Treaty
4. Bagaimana terjadinya agio dan disagio saham? Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
saham dalam perseroan terbatas yang anda ketahui.
Jawaban :
Terjadinya Agio dan Disagio
Akun agio dan disagio saham terdapat di laporan keuangan pada
kelompok modal. Terdapat beberapa bentuk perusahaan, salah satunya adalah
perseroan. Pada bentuk perseroan terbatas memiliki sejumlah keuntungan,
misalnya adanya fasilitas untuk menarik dan mengumpulkan sejumlah modal
yaitu dengan cara melakukan penerbitan saham. Ini merupakan hal yang tidak
bisa dilakukan pada bentuk perusahaan yang lainnya.
Bagi pemegang saham, keuntungan yang akan didapatnya dengan
memiliki saham adalah pemiik saham akan mendapatkan deviden. Pengertian
dividen adalah bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham yang
besarnya akan sangat tergantung pada berapa jumlah lembar saham yang
dimiliki oleh pemegang saham tersebut atau % (prosentase) atas kepemilikan
sahamnya. Dengan adanya kemampuan dari perusahan untuk membayar
dividen, maka hal ini dapat menunjukkan nilai dari perusahaan (firm value)
tersebut dan sangat berkaitan dengan kemampuan dari perusahaan dalam
mendapatkan laba yang kemudian akan berpengaruh pada nilai sahamnya.
Apabila laba yang dicapai oleh perusahaan tinggi, maka dividen yang dibayar
kepada pemilik juga akan tinggi, ini berarti bahwa nilai perusahaan juga akan
tinggi, dan tentunya harga saham dari perusahaan tersebut juga akan melonjak
tinggi.
Dari kondisi tersebut, bukan merupakan hal yang mengherankan
apabila seorang investor berani untuk membeli saham pada suatu perusahaan
yang bisa memberikan investor tersebut dividen yang tinggi dengan harga
yang tinggi pula.
Jenis-jenis saham dalam perseroan terbatas
1) Saham Biasa (Common Stock)
Jenis saham ini yang paling sering digunakan dan paling populer di pasar
modal karena pemilik saham jenis ini akan menerima dividen jika
perusahaan memperoleh keuntungan / laba dan tidak memperoleh dividen
ketika perusahaan dalam kondisi buruk serta memiliki hak suara pada Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya lebih mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain.
Siapa yang memegang saham tersebut secara hukum, maka dialah yang
diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
Saham jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, cara
peralihannya harus dilalui melalui prosedur yang telah ditentukan.
Ini merupakan bagian dari saham beredar yang ditarik kembali untuk
sementara waktu. Saham – saham perbendaharaan ini nantinya dapat dijual kembali
bila dianggap perlu atau dihapuskan dari ekuitas perusahaan. Terdapat 2 pendekatan
pencatatan saham perbendaharaan, yaitu :