Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI PERPAJAKAN

SOAL LATIHAN

“EKUITAS”

Dosen Pengampu: Fajriani Azis, S.Pd., M.Si.

OLEH

Kelas C

KELOMPOK 1

DELIMA NUR 210901501033


RINA NOVIANA DAHLAN 210901501035
NUR FADILA 210901501037
ALIYAH NUR ARISSA 210901501042
DITHA RETNO UTAMI NINGSIH 210901501043

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
SOAL LATIHAN

BAB 12
1. Dalam SAK, ekuitas diatur dalam PSAK berapa? Apakah yang dimaksud dengan ekuitas?
Jawab :
PSAK No. 21 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002) menyatakan bahwa ekuitas sebagai
bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga
memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan
peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Akuntansi untuk ekuitas dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi untuk ckuitas badan
usaha bukan PT dan Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT. Akuntansi
untuk ekuitas badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar akuntansi keuangan
yang berlaku khusus untuk industri yang bersangkutan, misalnya koperasi.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ekuitas adalah hak
residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum,
ekuitas dapat didefinisikan sebagai besaran hak dari pemilik perusahaan pada harta
perusahaan.

2. Bagaimana penyajian ekuitas, yaitu modal saham dan saldo laba, dalam laporan
keuangan?
Jawab :
1) Penyajian modal saham
Penyajian modal saham dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan pada akta pendirian perusahaan dan peraturan yang berlaku serta
menggambarkan hubungan keangan yang ada.
Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai nominal
dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam neraca. Bila
terdapat lebih dari stau jenis sahum, hak preferen dari suatu golongan saham atas
dividend an pelunasanmodal pada saat likuidasi harus dicantumkan dalam Laporan
Keuangan.
Dalam hal terdapat tunggakan dividen atas saham preferen dengan hak dividen
komulatif, jumlah tunggakan tiap saham dan keseluruhan dividen peiode
sebelumnya harus diungkapkan dalam catatan atas Laporan Keuangan.
Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan harus diungkapkan
dalam catatan atas Laporan Keuangan. Modal disajikan dalam neraca setelah
kewajiban. Bentuk penyajiannya sesuai akta pendirian Badan Usaha tersebut,
misalnya saham adalah penyertaan modal dalam kepemilikan PT.
Pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek saham dapat ditempatkan dengan
dasar pesanan. Dengan dasar ini, saham hanya akan dikeluarkan jika pemesan telah
mebayar penuh harga saham yang bersangkutan. Pesanan saham dicatat dengan
mendebit akun piutang kepda pemesan saham dan mnegkredit akun modal saham
yang dipesan Akun modal saham yang dipesan disajikan dlaam kelompok modal
dibawah akun modal saham.
Akun piutang kepada pemesan saham sebesar sisa harga saham yang belum
dilunasi dalam transaksi semacam ini lazimnya disajikan dalam kelompok asset
lancar. Apabila piutang ini tidak dimasukkan untuk ditagih dalam waktu dekat, akun
ini dapat disajikan dalam kelompok mengurangi akun modal saham yang dipesan
Pada saat harga saham sudah dibayar penuh, akun modal saham yang dipesan akan
didebet dan akun modal saham dikredit.
2) Penyajian Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha perodik setelah
memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi Laba Rugi periode lalu. Akun ini
harus dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Seluruh saldo laba dianggap
bebas untuk dibagikan sebagai dividen, kecuali jika diberikan indikasi mengenai
pembatasan terhadap saldo laba, misalnya dicadangkan untuk perluasan pabrik atau
untuk memenuhi ketentuan undang-undang meupun ikatan tertentu.
Saldo laba tidak tersedia dibagikan dividen karena pembatasan- pembatasan
tersebut, dilaporkan akun tersendiri yang menggambarkan tujuan pencadangkan
termaksud; pembatasan-pembatasan yang ada harus diungkapkan dalam catatan atas
Laporan Keuangan. Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit dengan pos-pos
yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

3. Bagaimana perlakuan PPh 23/26 atas dividen untuk perusahaan go public dan non go
public?
Jawab :
1) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 23
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri atau Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang menerima
atau memperoleh penghasilan berupa dividen, maka atas penghasilan dividen tersebut
dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% dari penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam
Pasal 23 ayat (1) huruf a UU PPh. Dividen tersebut dikenakan PPh Pasal 23 sepanjang
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan dalam pasal 4 ayat 3 huruf fUU
PPh.
2) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang menerima atau memperoleh
penghasilan berupa dividen, maka atas penghasilan dividen tersebut dipotong PPh
Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final sebesar 10% dari penghasilan bruto sebagaimana
diatur dalam PP No. 19 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009.
3) Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 26
Wajib Pajak Luar Negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan yang
bersumber dari Indonesia berupa dividen, maka atas penghasilan dividen tersebut
dipotong PPh Pasal 26 sebesar 20% dari penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam
Pasal 26 ayat (1) huruf a UU PPh. Namun, apabila penerima dividen ini adalah
WPLN dimana Negara domisili yang bersangkutan mempunyai perjanjian perpajakan
dengan Indonesia dan terdapat Surat Keterangan Domisili (COD), maka tarif yang
dikenakan adalah tarif yang sesuai dengan Tax Treaty.

4. Bagaimana terjadinya agio dan disagio saham?


Jawab :
Akun agio dan disagio saham terdapat di laporan keuangan pada kelompok modal.
Terdapat beberapa bentuk perusahaan, salah satunya adalah perseroan. Pada bentuk
perseroan terbatas memiliki sejumlah keuntungan, misalnya adanya fasilitas untuk
menarik dan mengumpulkan sejumlah modal yaitu dengan cara melakukan penerbitan
saham. Ini merupakan hal yang tidak bisa dilakukan pada bentuk perusahaan yang
lainnya.
Bagi pemegang saham, keuntungan yang akan didapatnya dengan memiliki saham
adalah pemilik saham akan mendapatkan deviden. Pengertian dividen adalah bagian laba
yang dibagikan kepada pemegang saham yang besarnya akan sangat tergantung pada
berapa jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut atau %
(prosentase) atas kepemilikan sahamnya. Dengan adanya kemampuan dari perusahan
untuk membayar dividen, maka hal ini dapat menunjukkan nilai dari perusahaan (firm
value) tersebut dan sangat berkaitan dengan kemampuan dari perusahaan dalam
mendapatkan laba yang kemudian akan berpengaruh pada nilai sahamnya. Apabila laba
yang dicapai oleh perusahaan tinggi, maka dividen yang dibayar kepada pemilik juga
akan tinggi, ini berarti bahwa nilai perusahaan juga akan tinggi, dan tentunya harga
saham dari perusahaan tersebut juga akan melonjak tinggi.
Dari kondisi tersebut, bukan merupakan hal yang mengherankan apabila seorang
investor berani untuk membeli saham pada suatu perusahaan yang bisa memberikan
investor tersebut dividen yang tinggi dengan harga yang tinggi pula.

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis saham dalam perseroan terbatas yang anda ketahui!
Jawab :
1) Saham Biasa (Common Stock)
Jenis saham ini yang paling sering digunakan dan paling populer di pasar
modal karena pemilik saham jenis ini akan menerima dividen jika perusahaan
memperoleh keuntungan / laba dan tidak memperoleh dividen ketika perusahaan
dalam kondisi buruk serta memiliki hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
2) Saham Preferen (Preferred Stock)
Jenis saham preferen ini maksudnya ialah pemegang saham memperoleh hak
istimewa dan pasti dalam pembayaran dividen dibandingkan jenis saham biasa. Jika
suatu saat perusahaan dilikuidasi, para pemegang saham jenis ini ini akan
mendapatkan hak atas sisa aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa dan
haknya lebih tinggi dari pemegang saham biasa, maksudnya besarnya dividen yang
diterima biasanya sudah ditetapkan terlebih dulu.
3) Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
 Pada saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya lebih mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain.
 Siapa yang memegang saham tersebut secara hukum, maka dialah yang diakui
sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
4) Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, cara peralihannya
harus dilalui melalui prosedur yang telah ditentukan
6. Jelaskan tentang saham perbendaharaan yang anda ketahui!
Jawab :
Saham perbendaharaan menunjukkan saham yang telah diterbitkan, ditempatkan di
masa lampau, dan kemudian dibeli kembali oleh para pemegang saham. Alasan
pembelian saham mungkin untuk menyediakan bonus saham bagi karyawan,
menggunakan saham tersebut untuk rencana tabungan pegawai, atau untuk menaikkan
nilai pasar saham. Jika saham perbendaharaan diterbitkan kembali atau dibatalkan, dia
tidak lagi merupakan saham perbendaharaan. Metode akuntansi yang biasanya digunakan
untuk mencatat pembelian dan penjualan saham perbendaharaan adalah dasar biaya.

7. Apakah saham perbendaharaan dimasukkan dalam perhitungan pembagian dividen?


Jelaskan jawaban anda!
Jawab :
Dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar
saham yang dimiliki. Ada 3 cara atau mekanisme pembagian dividen kepada pemegang
saham yaitu:
• Uang tunai
• Aktiva (selain kas dan saham sendiri)
• Saham baru
Jadi, saham perbendaharaan tidak dimasukkan kedalam perhitungan pembagian
dividen. Saham perbendaharaan merupakan bagian dari saham beredar yang ditarik
kembali untuk sementara waktu. Saham-saham perbendaharaan ini nantinya dapat dijual
kembali bila dianggap perlu atau dihapuskan dari ekuitas perusahaan. Terdapat 2
pendekatan pencatatan saham perbendaharaan yaitu:
• Saham perbendaharaan dianggap sebagai penarikan saham beredar, sehingga sebesar
nilai nominal saham yang dibeli kembali beserta dengan premiun atau diskonnya
dikeluarkan dari ekuitas perusahaan.
• Saham perbendaharaan tidak dianggap sebagai penarikan saham beredar, sehingga
baik nilai nominal atau premiun atau diskonnya tidak perlu dikeluarkan dari ekuitas
perusahaan.

8. Apakah yang dimaksud dengan stock dividen. Bagaimanakah pengaruh stock dividen
terhadap ekuitas?
Jawab :
Stock dividend merupakan pembayaran dividen dalam bentuk saham kepada para
pemegang saham. Stock dividend dapat meningkatkan jumlah lembar saham dan
diimbangi dengan turunnya harga saham dengan proporsi yang sama yang dapat
mengakibatkan kekayaan para pemegang saham tidak meningkat.

9. Apakah yang dimaksud dengan stock split. Bagaimanakah pengaruh stock split terhadap
jumlah saham yang beredar?
Jawab :
Stock split dalam pengertian yang sederhana artinya adalah pemecahan nilai saham.
Tujuannya adalah meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per
lembar saham agar menjadi lebih murah sehingga transaksinya menjadi ramai kembali.

10. Diketahui :
Pada tahun 2002, yayasan Alvonzo membayar sejumlah uang sebesar Rp7.500.000.000
atas penyertaannya kepada PT Bee sebagai penyetoran modal saham sebanyak 5.000
lembar saham dengan nilai nominal @ Rp1.000.000.
Pada tahun 2004, PT Bee membagikan saham bonus yang berasal dari konversi agio
saham sebanyak 5.000 lembar saham dengan nilai nominal @ Rp1.000.000 Berapakah
penghasilan dari dividen yang harus diakui dalam tahun 2004?
Ditanyakan :
Berapakah penghasilan dari dividen yang harus diakui dalam tahun 2004?
Penyelesaian :
Untuk menghitung penghasilan dividen yang harus diakui pada tahun 2004, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu berapa jumlah saham yang dimiliki oleh yayasan Alvonzo
setelah adanya pemberian saham bonus.
Pada tahun 2002, yayasan Alvonzo membayar Rp7.500.000.000 untuk membeli 5.000
lembar saham PT Bee dengan nilai nominal @ Rp1.000.000. Dengan demikian, yayasan
Alvonzo memiliki 5.000 lembar saham dengan total nilai nominal sebesar 5.000 x
Rp1.000.000 = Rp5.000.000.000.
Pada tahun 2004, PT Bee membagikan saham bonus sebanyak 5.000 lembar saham
dengan nilai nominal @ Rp1.000.000. Dengan demikian, jumlah saham yang dimiliki
oleh yayasan Alvonzo bertambah menjadi 10.000 lembar saham dengan total nilai
nominal sebesar 10.000 x Rp1.000.000 = Rp10.000.000.000.
Untuk menghitung penghasilan dividen yang harus diakui pada tahun 2004, kita perlu
mengetahui berapa besar dividen yang dibagikan oleh PT Bee per lembar saham. Jika
diketahui jumlah total dividen yang dibagikan oleh PT Bee pada tahun 2004, maka kita
dapat membagi jumlah tersebut dengan jumlah seluruh saham yang beredar untuk
mendapatkan dividen per lembar saham.
Jika diasumsikan bahwa PT Bee membagikan dividen sebesar Rp500 per lembar saham
pada tahun 2004, maka total dividen yang harus diakui oleh yayasan Alvonzo adalah:
Rp500 x 10.000 lembar saham = Rp5.000.000.000
Oleh karena itu, penghasilan dividen yang harus diakui oleh yayasan Alvonzo dalam
tahun 2004 sebesar Rp5.000.000.000.

11. -
LAMPIRAN
Foto lembar kerja kegiatan kelompok
No. Waktu Kegiatan Ket
1. 17 April 2023 –
19 April 2023

Mengerjakan
Bab 12
No 1, dan 2

Ditha Retno Utami Ningsih

Mengerjakan
Bab 12
No. 3, dan 4

Aliyah Nur Arissa

Mengerjakan
Bab 12
No. 5, dan 6

Nur Fadila
Mengerjakan
Bab 12
No. 7, dan 8

Rina Noviana Dahlan

Mengerjakan
Bab 12
No. 9, dan 10

Delima Nur

Membahas soal dan


merampungkan file-
2. 20 April 2023 file yang telah
dikerjakan ke dalam 1
file

Anda mungkin juga menyukai