Anda di halaman 1dari 9

Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

A. Sifat dan contoh ekuitas

Dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan.
Sedangkan dari segi pemilik perusahaan, modal adalah bagian hak pemilik atas kekayaan bersih
perusahaan (harta dikurangi kewajiban). Dalam suatu perusahaan perorangan modal terdiri atas
modal pemilik tunggal; laba yang diperoleh dalam suatu periode dan tambahan setoran modal akan
menambah saldo modal, kerugian yang diderita dalam suatu periode dan pengambilan prive akan
mengurangi saldo modal.

Dalam suatu firma (partnership) modal terdiri atas modal lebih dari satu partner. Modal
masing-masing partner akan bertambah dengan adanya pembagian laba atau tambahan setoran modal
dan akan berkurang dengan adanya pembagian kerugian atau pengambilan prive. Dalam badan
hukum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah simpanan pokok anggota yang tak dapat
dipindahtangankan dan dapat diambil kembali pada saat seorang anggota mengundurkan diri.
Kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok, simpanan lain, pinjaman-pinjaman, penyisihan
hasil usaha termasuk cadangan.

Menurut PSAK (ΙΑΙ, 2015: 9, 12)

Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Jumlah
ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan (neraca) bergantung pada pengukuran aset
dan liabilitas. Biasanya hanya karena faktor kebetulan jika jumlah ekuitas gabungan sama dengan
jumlah nilai pasar keseluruhan dan saharn entitas atau jumlah yang dapat diperoleh dengan
melepaskan seluruh aset bersih entitas baik satu per satu (liquidating value) atau secara keseluruhan
dalam kondisi kelangsungan usaha (going concern value).

Menurut SAK EΤΑΡ (ΙΑΙ, 2009: 103)

Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga
memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan
perundangan dan akta pendirian yang berlaku.

Perseroan Terbatas (PT)

Modal Perseroan Terbatas terdiri atas saham. Tanggung jawab persero terbatas pada jumlah
modal saham yang disetor jika Perseroan Terbatas telah disahkan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia. Jika pemegang instrumen keuangan tidak mempunyai hak keuangan masa depan pada
penerbit instrumen, namun berhak secara proporsional atas dividen atau distribusi berlandaskan
ekuitas, maka instrumen tersebut digolongkan sebagai ekuitas. Instrumen keuangan yang tidak
mengandung pemaksaan pelaksanaan kewajiban keuangan pada saat entitas dalam kondisi kurang
menggembirakan, digolongkan sebagai ekuitas.

Akuntansi Ekuitas untuk Badan Usaha Berbentuk PT


Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

Modal saham meliputi sahan preferen, saham biasa dan akun Tambahan Modal Disetor. Pos
modal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor.

Unsur Penambahan Modal Disetor PT

Akun Tambahan Modal Disetor terdiri atas berbagai macam unsur penambahan modal,
seperti agio sahan, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih rendah
dari jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan saham yang
diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan
modal dari perbedaan kurs modal disetor dan sebagainya. Akun Tambahan Modal Disetor tidak
boleh didebit atau dikreditkan dengan pos laba atau rugi.

Dalam badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas (PT), permodalannya terdiri atas
berikut:

1. Modal menurut akta pendirian yang telah disahkan Menteri Kehakiman:

b. Modal dasar (authorized capital)

c. Modal ditempatkan (issued capital)

d. Modal disetor (paid-up/paid-in capital).

Modal yang berasal dari sumbangan (donated capital) bisa dilaporkan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor.

2. Treasury stock (saham perusahaan yang sudah beredar lalu dibeli kembali oleh
perusahaan).

3. Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham baik saham biasa (common
stock) maupun sahan preferen (preferred stock).
Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

4. Selisih kurs atas modal disetor.

5. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap, untuk perusahaan yang melakukan revaluasi

Aset tetap berdasarkan peraturan pemerintah.

6. Retained earnings (saldo laba/sisa laba tahun lalu) atau deficit/accumulated losses (sisa
rugi tahun lalu).

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai pemeriksaan ekuitas adalah sebagai berikut.
1. Jika akta pendirian suatu PT belum mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan

HAM menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru (No. 1 Tahun 1995, yang
mulai berlaku tanggal 7 Maret 1996), transaksi hukum perusahaan (perjanjian- perjanjian yang
dibuat perusahaan) belum dianggap sah. 2. Modal disetor dan modal ditempatkan tidak dapat
melebihi modal dasar. Jika modal

Disetor melebihi modal dasar maka harus dilakukan perubahan akta pendirian yang harus
disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM. Akta pendirian yang telah disahkan Menteri Hukum dan
HAM akan diumumkan dalam Berita Negara (Lembaran Negara). Selama perubahan akta belum
disahkan Menteri Hukum dan HAM, kelebihan modal disetor atas modal dasar dilaporkan sebagai
utang pemegang saham.

3. Modal yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) adalah modal disetor

Contohnya:

Modal Dasar 100.000 lembar saham biasa RpL000.000.000 (nilai nominal Rpio.ooo per
lembar saham)

Modal ditempatkan 50.000 lembar saham biasa = Rp500.000.000


Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

Modal Disetor 50% dari modal ditempatkan Rp250.000.000 Jumlah yang tercantum di
laporan posisi keuangan (neraca) adalah sebesar Rp250.000.000

4. Tujuan pembelian kembali saham (treasury stock) adalah:

a. Untuk meningkatkan harga pasar saham perusahaan;

b. Untuk dibagikan sebagai saham bonus kepada para manajer dan


pegawai perusahaan.

Perlu diperhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen. Oleh karena
itu, jika suatu perusahaan yang memiliki treasury stock membagikan cash dividend, maka dividen
per saham akan menjadi lebih besar.

Misalkan suatu perusahaan yang modal disetornya terdiri atas 100.000 lembar saham dan
treasury stock-nya 20.000 lembar saham, membagikan cash dividend sebesar Rp20.000.000 karena
ada treasury stock, maka dividen per sahamnya adalah:

Rp20.000.000 100.000-20.000 Rp250

Jika treasury stock tidak ada, maka dividen per saham adalah:

Rp20.000.000 Rp190

100.000

Dengan lebih tingginya dividen per saham, diharapkan harga pasar saham bise meningkat.
Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

5. Jika akumulasi kerugian suatu perusahaan mencapai 50% dari modal disetor, perusahaan
harus melaporkan hal tersebut ke Pengadilan Negeri untuk diumumkan dalam Berita Negara.

Jika akumulasi kerugian perusahaan mencapai 75% dari modal disetor, maka

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) di Indonesia, secara hukum


perusahaan harus bubar dan kalau masih diteruskan beroperasi, maka para manajer harus
bertanggung jawab atas kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga jika suatu saat perusahaan
dibubarkan. Karena hal ini menyangkut kelangsungan hidup perusahaan (going concern) maka akan
memengaruhi opini yang diberikan KAP terliadap kewajaran laporan keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Kedua hal tersebut di atas (kerugian mencapai 50% atau 75% dari modal disetor) harus

Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 6. Menurut SAK aset tetap harus
dicatat/disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) berdasarkan harga perolehannya
(acquisition cost).

Namun demikian jika ada peraturan pemerintah yang memperbolehkannya.

Perusahaan dapat melakukan revaluasi aset tetap. Pengaruh dari dilakukannya

Revaluasi aset tetap adalah nilai aset tetap meningkat dan kenaikan nilai tersebut dicatat di
sisi kredit sebagai “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap yang nantinya, dengan persetujuan Kantor
Pelayanan Pajak dapat dikonversikan sebagai modal.

7. Adjustment ke retained earnings (deficit) hanya diperbolehkan jika menyangkut laba rugi
tahun lalu yang jumlahnya material (besar) atau menyangkut pembayaran pajak yang berasal dari
STP (Surat Tagihan Pajak) atau SKP (Surat Ketetapan Pajak) walaupun jumlahnya kecil.

8. Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), harus menggunakan nilai wajar aset.bukan
kas yang diserahkan (disetor), yaitu nilai apraisal yang disetujui Dewan Komisaris untuk PT yang
sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai yang disepakati oleh Dewan Komisaris dan penyetor
bentuk barang.
Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

9. Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan permodalan biasanya tidak banyak, kecuali
jika:

a. Perusahaan banyak membuat koreksi retained


earnings (deficit), sehingga auditor harus
memeriksa koreksi tersebut secara rinci
(detailed);

c. Perusahaan dalam proses go public.

B. Tujuan perencanaan dan pengendalian uang kas

Tujuan pemeriksaan ekuitas adalah sebagai berikut.

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas permodalan,
termasuk internal control atas transaksi jual beli saham, pembayaran dividen
dan sertifikat saham.

2. Untuk memeriksa apakah struktur permodalan yang tercantum di laporan


posisi keuangan (neraca) sudah sesuai dengan apa yang tercantum di akta
pendirian perusahaan.

3. Untuk memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan dari pemerintah yang


menyangkut ekuitas (misalkan dari KemHumKam, BKPM, BKPMD,
BAPEPAM-

LK, KPP dan SK Presiden RI) telah dimiliki oleh perusahaan.


Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

4. Untuk memeriksa apakah perubahan terhadap ekuitas telah mendapat otorisasi


baik dari pejabat perusahaan yang berwenang (direksi, dewan komisaris),
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun dari instansi pemerintah.

5. Untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada retained earnings atau


accumulated losses didukung oleh bukti-bukti yang sah.

6. Untuk memeriksa apakah penyajian permodalan di laporan posisi keuangan


(neraca) sesuai dengan SAK dan hal-hal yang penting sudah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.

Penjelasan atas Tujuan Pemeriksaan Ekuitas

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang


baik atas ekuitas. Beberapa ciri dari internal control
yang baik atas ekuitas adalah sebagai berikut.

a. Setiap perubahan modal (penambahan atau


pengurangan) harus diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang dan instansi
pemerintah.

Untuk perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), setiap perubah harus melalui perubahan akta
pendirian dan pengesahan dari Menteri Huku dan HAM.

Untuk perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal dalam negeri (PMDN) harus diotorisasi
oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Negeri, untuk PMA harus diotorisasi oleh BKPM dan
disetujui oleh Presiden Republik Indonesia melalui SK Presiden.

Untuk perusahaan yang (akan) go public harus mendapat persetujuan dari Kena Bapepam-LK.
Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

b. Pembagian dan pembayaran dividen harus diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang

Besarnya dividen yang akan dibagikan, diusulkan oleh Direksi Perusahaan dan disahkan dalam RUPS.

Untuk perusahaan go public yang selama tiga tahun berturut-turut tidak membagikan dividen, akan
dikenakan sangsi oleh Bapepan, yaitu harus delisting (dikeluarkan dari bursa saham).

Dividen yang dibagikan perusahaan, bisa dalam bentuk: cash dividend, stock dividend, property dividend,
dan liquidating dividend.

Contoh journal entry untuk pembagian dan pembayaran dividen (perusahaan yang menerima dividen
memiliki minority interest dan mencatat investasinya dengan cost method):

Tabel

Dalam hal pembagian dividen saham, jumlah stockholders’ equity tidak berubah, karena retained earnings
berkurang dan paid in capital bertambah dalam jumlah yang sama.

c. Digunakannya Biro Administrasi Efek (Stock Transfer Agent) untuk mengurus


pengadministrasian saham dan pembayaran dividen, terutama untuk perusahaan yang sudah
go public.
Dengan adanya biro tersebut, perusahaan tidak direpotkan dalam pencatatan mutasi saham
yang sudah dijual ke masyarakat.

d. Setiap perubahan (adjustment) retained earnings/deficit diotorisasi oleh pejabat perusahaan


yang berwenang dan didukung oleh bukti-bukti yang lengkap. 2. Untuk memeriksa apakah
struktur permodalan yang tercantum di laporan

Posisi keuangan (neraca) sudah sesuai dengan apa yang tercantum di akta pendirian
perusahaan. Maksudnya bahwa jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor,
baik dalam jumlah lembar saham maupun nilai nominal yang tercantum di akta pendirian
Nama: Makkiyah

Nim: 211105030039

Kelas: AKS1

Harus sesuai dengan yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca). Selain itu auditor
harus memeriksa dan yakin bahwa modal disetor betul-betul sudah disetor oleh para
pemegang saham.

3, 4, dan 5 sudah cukup jelas.

6. Untuk memeriksa apakah penyajian permodalan di laporan posisi keuangan (neraca) dan
catatan atas laporan keuangan sudah sesuai dengan ETAP, PSAK, IFRS.

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2012), Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan. Publik. Jakarta: Salemba
Empat.

Mulyadi. (2011), Auditing edisi 6, Jakarta : Salemba Empat.

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011), Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat.

Arens, Elder, & and Beasley. (2009), Auditing dan Jasa Assurance, (Edisi 12 Jilid I). Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai