Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

LAPORAN AUDIT EKUITAS

PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Audit 2.

Disusun Oleh:

Henrika Angga Murtikaningtyas

222114130

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2023
1. Definisi Ekuitas
a. Definisi ekuitas menurut IFRS adalah “Equity is the residual interest in the assets
of the entitiy after deducting all its liabilities.” (IFRS in your pocket; Deloitte;
2021)
b. Definisi ekuitas menurut SAK 4.04(c), 4.20: Ekuitas adalah hak residual atas aset
entitas setelah dikurangi seluruh liabilitas. Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam
laporan posisi keuangan. Klasifikasi semacam itu dapat menjadi relevan untuk
kebutuhan pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan ketika terdapat
indikasi pembatasan hukum atau pembatasan lainnya terhadap kemampuan entitas
untuk mendistribusikan atau menggunakan ekuitasnya. (Exposure Draft: Kerangka
Konseptual Pelaporan Keuangan; IAI; Agustus 2016)
c. Definisi ekuitas menurut PSAK (IAI, 2015: 9, 3) adalah hak residual atas aset
perusahaan setelah dikurangi semua hak liabilitas. Jumlah ekuitas yang ditampilkan
dalam laporan posisi keuangan (neraca) bergantung pada pengukuran aset dan
liabilitas. Biasanya karena faktor kebetulan juka jumlah ekuitas gabungan sama
dengan jumlah nilai pasar keseluruhan dan saham entitas atau jumlah yang dapat
diperoleh dengan meleoaskan seluruh aset bersih entitas, baik satu per satu
(liquidating value) atau secara keseluruhan dalam kondisi kelangsungan usaha
(going concern value)
d. Definisi ekuitas menurut SAK ETAP 2.19 adalah hak residual atas aset etntitas
setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas mungkin disubklasifikasikan dalam
neraca. Misalnya, entitas yang berbentuk Perseroan Terbatas, subklasifikasi dapat
meliputi dana yang dikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba, dan
keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas. (Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik; IAI; Mei 2009)
2. Sifat dan Contoh Akun Ekuitas
a. Sifat Akun Ekuitas
- Permanen, dimaksud merupakan akun yang dapat diklaim pemilik terhadap
aset perusahaan dan bersifat permanen selama perusahaan masih beroperasi.
Akun ini ridak memiliki jatuh tempo dan tidak harus dibayar kembali seperti
kewajiban.
- Variabel, yang berarti akun ekitas dapat berfluktuasi seiring waktu karena
perubahan dalam laba bersih (untuk laba ditahan) atau perubahan dalam modal
saham (untuk modal saham). Kenaikan laba atau investasi pemilik baru akan
meningkatkan ekuitas, sedangkan pembagian deviden atau kerugian akan
menguranginya.
b. Contoh Akun Ekuitas
- Modal Saham (Common Stock) adalah akun yang mencerminkan investasi
pemilik perusahaan atau investasi modal awal yang disetorkan. Saham biasa
mewakili kepemilikan ekuitas dalam perushaaan.
- Modal Saham Preferen (Preferred Stock) jika perusahaan memiliki saham
preferen, pemilik saham tidak memiliki kewajiban dan tidak memiliki hak untuk
memilih. Namun biasanya memiliki hak klaim atas aset dan pendapatan
perushaan yang lebih dari hak pemegang saham biasa
- Laba Ditahan (Retained Earnings) merupakan akun yang mencerminkan
akumulasi laba bersih perusahaan yang tidak dibagi kepada pemegang saham
sebagai dividen. Ini adalah salah satu sumber utama ekuitas.
- Laba (Rugi) Komprehensif Lain (other Comprehensive Income (OCI)), ini
mencakup pos-pos laba (rugi) selain dari laba bersih, seperti perubahan nilai
wajar investasi tersedia untuk dijual.
- Modal Tambahan Dibayar (Additional Paid-In Capital), mencerminkan
selisih antara nilai nominal saham dan harga jual saham kepada pemegang
saham.
- Dividen Dibayar (Dividen Paid) merupakan pembayaran dividen kepada
pemegang saham. Dividen yang dibayarkan mengurangi ekuitas.
- Penyesuaian Perubahan Metode Akuntansi (Adjustment for Changes in
Accounting Method) adalah akun yang digunakan untuk mencatat efek
perubahan dalam metode akuntansi yang dapat mempengaruhi ekuitas
perusahaan.
- Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi (Unrealized Gains ir Losses) adalah
akun yang mencatat perubahan nilai wajar aset atau kewajiban yang belum
direalisasikan sepenuhnya.
3. Bukti Transaksi Ekuitas yang Harus Disiapkan Klien dalam Mengaudit Akun
Ekuitas
a. Modal saham, dokumen yang perlu dipersiapkan adalah: perjanjian pendirian
perusahaan (Akte Pendirian), surat penyertaan modal, bukti transfer dana, bukti
kepemilikan saham, pendaftaran perusahaan, laporan keuangan, dokumen
identifikasi pemegang saham.
b. Treasury stock, dokumen yang diperlukan adalah: jurnal pembelian treasury stock,
bukti pembayaran, surat kuasa, rekapitulasi tresury stock, laporan keuangan,
dokumen persetujuan pemegang saham, bukti penyimpanan treasury stock.
c. Premium (agio) atau diskon (disagio) membutuhkan dokumen sebagai berikut:
perjanjian penjualan saham, laporan keuangan, bukti pembayaran, dokumen
persetujuan dari dewan direksi dan pemegang saham.
d. Selisih kurs dari modal disetor membutuhkan dokumen: bukti transasksi, laporan
keuangan, buku besar akun modal disetor, konfirmasi utang dan piutang dalam mata
uang asing, penghitungan selisih kurs, dokumen historis kurs valuta asing.
e. Selisih penilaian kembali aset tetap membutuhkan dokumen sebagai berikut:
dokumen penilaian kembali aset, dokumen keputusan manajemen, laporan
keuangan.
f. Retained earnings atau saldo laba/sisa laba tahun lalu membutuhkan dokumen
sebagai berikut: laporan keuangan, buku besar akun ekuitas, dokumen akuisisi dan
ekuitas.
4. Tujuan Pemeriksaan Ekuitas
Tujuan untuk memeriksa akun ekuitas adalah:
a. Melihat adanya internal control dalam perusahaan dilaksanakan dengan benar
termasuk internal control dalam transaksi jual beli saham, pembayaran dividen,
serta sertifikat saham. Hal ini untuk melihat apakah otoritas dalam perusahaan
dilaksanakan oleh para petinggi perusahaan dalam mengakui akun ekuitas ini.
b. Memeriksa struktur modal yang tercantum dalam laporan posisi keuangan (neraca)
sesuai dengan yang tercantum pada akta pendirian perusahaan. Dengan melihat
jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor baik dalam jumlah
lembar saham maupun nominal yang tercantum pada akta pendirian sesuai dengan
laporan posisi keuangan dan modal telah benar-benar disetorkan oleh para
pemegang saham.
c. Memeriksa izin-izin yang diperlukan dari Pemerintah yang bersangkutan dengan
ekuitas (red: dokumen dari KemHumKam, BKPM, BKPMD, BAPEPAMLK, KPP,
dan SK Presiden RI) telah dimiliki perusahaan.
d. Memeriksa adanya perubahan terhadapa ekuitas yang telah mendapatkan otorisasi
baik darir pejabat perusahaan yang berwenang (seperti direksi, dewan komisaris),
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun dari instansi pemerintah.
e. Memeriksa adanya perubahan pada retained earnings atau accumulated losses yang
didukung bukti-bukti yang sah.
f. Memriksa penyajian permodalan pada laporan posisi keuangan (neraca) dan catatan
atas laporan keuangan sesuai dengan ETAP, PSAK, dan IFRS
5. Prosedur Audit Ekuitas yang Disarankan
a. Mempelajari dan mengevaluasi internal control atas permodalan dan transaksi jual
beli saham, pembagian dan pembayaran dividen, dan sertifikat saham.
b. Meminta salinan (copy) dari akta pendirian; SK Pengesahan Menteri Hukum dan
HAM; SK BKPM/BKPMD; SK Bapepam-LK, SK Presiden untuk disimpan
sebagai file permanen.
c. Mencocokan data yang ada dalam akta pendirian dengan modal yang ada di laporan
posisi keuangan dan memberikan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan.
d. Untuk perusahaan yang baru saja didirikan dan perusahaan yang mempunyai
tambahan setoran dalam periode yang diperiksa, maka akan mencari dan memeriksa
bukti setoran dan bukti pembukuan lainnya juga otorisasi dari pejabat perusahaan
berwenang dan dari instansi pemerintah.
e. Menjelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan tentang:
- Jumlah atau nominal modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta
premium dan diskon dari penjualan saham;
- Jenis saham yang dimiliki perusahaan, seperti jumlah lembar saham biasa
(common stock) dan saham preferen (preferred stock) beserta jumlah
nominalnya;
- Rincian pemegang saham.
f. Memeriksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan laba(rugi)
ditahan (retained earnings/deficit), untuk melihat jika perubahan tersebut sudah
terotorisasi oleh pejabata perusahaan yang berwenang dan apakah penyesuaian
(adjustment) ke laba(rugi) ditahan sudah sesuai atau reasonable dan jumlahnya
cukup material.
g. Seandainya ada pembagian dividen, maka:
- Memeriksa dividen dibagikan dalam bentuk kas, saham, atau properti.
- Pencatatan yang dilakukan sudah benar baik pada waktu deklarasi dividen
maupun pada saat pembayaran dividen.
- Pembagian dividen tersebut sudah duotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang. Dilihat melalui notulen rapat direksi dan rapat umum pemegang
saham.
- Aspek perpajakan sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
h. Memeriksa akumulasi kerugian perusahaan (accumulated losses/deficit) telah
mencapai 75% yang atau lebih dari modal disetor. Jika ini terjadi, maka harus ada
catatan kelangsungan hidup perusahaan (going concern) atas laporan keuangan
perusahaan.
i. Mempertimbangkan konfirmasi ke pemegang saham atau Biro Administrasi Saham
(Stock Transfer Agent). Untuk perusahaan yang belum go public, perlu
mengkonfirmasi pertimbangan tersebut pada klien jika ada pemegang saham yang
keberatan bila dikirim surat konfirmasi. Sedangkan untuk perusahaan go public bisa
langsung mengajukan konfirmasi ke Biro Administrasi Saham yang digunakan oleh
klien untuk mengelola saham mereka.
j. Memerikas treasury stock melalui:
- Bukti pembelian dan otorisasinya.
- Bukti penjualan dan otorisasinya, jika treasury stock dijual kembali.
- Menanyakan kepada manajemen tentang tujuan pembelian treasury stock,
misalnya untuk perbaikan harga pasar perusahaan atau untuk dibagikan sebgai
saham bonus.
- Perhatikan jika treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen.
k. Memeriksa penyajian permodalan pada laporan posisi keuangan dan catatan atas
laporan keuangan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
l. Membuat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas.
6. Contoh Surat Kerja dan Surat yang Diperlukan: Penyajian Akun Ekuitas dalam
Laporan Keuangan beserta catatannya
CATATAN 31 Maret 2023 31 Desember
2022
EKUITAS
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham – nilai
nominal Rp250 (nilai
penuh) per lembar
saham pada tanggal 31
Maret 2023 dan 31
Desember 2022
Modal dasar – 1 lembar
saham Seri A
Dwiwarna dan
63.999.999.999
lembar saham biasa
seri B pada tanggal
31 Maret dan 31
Desember 2022
Modal ditempatkan dan
disetor – 1 lembar
Saham Seri A
Dwiwarna dan
46.666.666.665
lembar Saham
Biasa Seri B pada
tanggal 31 Maret
2023 dan 31
Desember 2022 40a 11.666.667 11.666.667
Tambahan modal
disetor/agio saham 40b 17.643.264 17.643.264
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan dalam mata
uang asing 2e (103.589) (60.427)
Kerugian neto yang belum
direalisasi dari
penurunan nilai wajar
aset keuangan dalam
kelompok nilai wajar
melalui penghasilan
komprehensif lain
setelah dikurangi pajak
tangguhan 2j,2k (2.510.619) (2.768.553)
Bagian efektif lindung nilai
arus kas 2n, 11 (394) (3.156)
Selisih bersih revaluasi aset
tetap 2r.i, 18 34.726.693 34.716.693
Keuntungan neto aktuarial
program imbalan pasti
setelah dikurangi pajak
tangguhan 2ai,34,52 1.506.346 1.510.016
Penghasilan komprehensif
lainnya 85.052 85.052
Selisih transaksi dengan
pihak nonpengendali 1g (106.001) (106.001)
Saldo laba (saldo rugi
sebesar Rp 162.874.901
telah dieliminasi dengan
tambahan modal
disetor/agio saham pada
saat kuasi – reorganisasi
pada tanggal 20 April
2003)
Sudah ditentukan
penggunaannya 5.380.268 5.380.268
Belum ditentukan
penggunaannya 149.481.567 161.614.963
Total saldo laba 154.861.835 166.995.231
217.759.254 229.678.786
Kepentingan nonpengendali
atas aset bersih Entitas
Anak yang dikonsolidasi 2d,39 23.886.198 22.566.669
JUMLAH EKUITAS 241759254 229.678.786

Anda mungkin juga menyukai