Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan

Jl. RTA Milono No. 10 (Km 2,5),Kota Palangkaraya

PT Mandiri Utama Finance merupakan anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang
bergerak di sektor pembiayaan multiguna untuk melayani masyarakat Indonesia dengan cara
pembayaran secara cicilan (angsuran) per bulan. MUF berdiri secara resmi pada tanggal 21
Januari 2015 dan telah terdaftar serta diawasi oleh Regulator Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/
POJK.05/2014.

Mandiri Utama Finance sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia
menawarkan kemudahan untuk mendapatkan pembiayaan mulai dari pembiayaan mobil baru &
bekas, motor baru & bekas, serta pembiayaan multiguna.

2. PERMASALAHAN

2.1

3. KAJIAN TEORI

3.1 Definisi Asersi

Asersi (assertion) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen


laporan keuangan. Asersi (assertion) adalah suatu deklarasi, atau suatu rangkaian deklarasi
secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas deklarasi tersebut. Jadi, asersi
adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk
digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan
pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia

3.2 Prosedur Audit

- Mempelajari dan mengevaluasi internal control atas permodalan dan transaksi jual beli
saham, pembagian dan pembayaran dividen dan sertifikat saham.
- Meminta salinan (copy) dari akta pendirian, SK Pengesahan Menteri Hukum dan HAM,
SK BKPM/BKPMD, SK Bapepam-LK, SK Presiden, untuk disimpan dalam permanent
file.
- Mencocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang tercantum
di laporan posisi keuangan (neraca) dan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan
- Perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang mempunyai tambahan setoran
modal dalam periode yang diperiksa, periksalah bukti setoran dan bukti pembukuan
lainnya serta otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang dan instansi pemerintah.
- Menjelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan: berupa berapa modal dasar, modal
ditempatkan, modal disetor serta premium dan discount dari penjualan saham; jenis
saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah common stock dan preferred stock,
dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya; • rincian pemegang saham.
- Memekrisa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan retained
earnings/deficit, untuk mengetahui apakah perubahan tersebut sudah diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang dan apakah adjustment ke retained earnings/deficit
memang reasonable dan jumlahnya cukup material.
- Seandainya ada pembagian dividen, periksa apakah: dividen dibagikan dalam bentuk
cash dividend, stock dividend atau property dividend;pencatatannya sudah benar (pada
waktu deklarasi dividen maupun pada saat pembayaran dividen); sudah diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang (melalui notulen rapat direksi dan rapat umum
pemegang saham);aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku.
- Memeriksa apakah akumulasi kerugian perusahaan (accumulated losses/deficit) sudah
mencapai 75% dari modal disetor, kalau ini terjadi harus ada penjelasan dalam catatan
atas laporan keuangan.
- Mempertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemegang saham atau
BiroAdministrasi Efek (Stock Transfer Agent).
- Apanila ditemukan adanya treasury stock: Periksa bukti pembelian dan otorisasinya.
Periksa bukti penjualannya dan otorisasinya (jika treasury stock dijual kembali)
Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury stock (apakah untuk
memperbaiki harga pasar saham perusahaan atau untuk dibagikan sebagai saham bonus) ;
memerhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen.
- Memeriksa apakah penyajian permodalan di laporan posisi keuangan (neraca) dan catatan
atas laporan keuangan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
ETAP/PSAK/IFRS
- Membuat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas.

3.3 Program Audit

Program audit merupakan alat yang menghubungkan survey pendahuluan dengan pekerjaan
lapangan. Standar Auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit,
auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus
mempersiapkan suatu program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit tersebut menyatakan
bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan
audit. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam
program audit :

- Prosedur Analitis : Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt diterima antara data
keuangan dan data non-keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan
keuangan.
- Prosedur awal : Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan
bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan
prosedur awal untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai
dengan akun pengendali dalam buku besar.
- Pengujian Estimasi Akuntansi: Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo.
- Pengujian pengendalian: Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh
strategi audit dari auditor.
- Pengujian transaksi: Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau
vouching transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.
- Pengujian Saldo: Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta
item-item yang membentuk saldo tersebut.
- Pengujian penyajian dan pengungkapan: Mengevaluasi penyajian secara wajar semua
pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP.

34. Teknik Audit

1. Kami mengklarifikasi dengan memperoleh mengenai kejelasan Kembali atas pernyataan


yang kurang dimengerti seperti istilah, definisi, ata persyaratan standar yang kami dapatkan dan
kemudian kaji secara lebih terinci dari buku, artikel- artkel maupun jurnal yang ada.

2. Setelah memperoleh data yang ada, kami melakukan observasi atau pengamatan lebih
mendalam mengenai pelaksanaan yang berkaitan dengan perubahan ekuitas yang terjadi dan ada
di dalam perusahaan PT Mandiri Utama Finance Cabang Palangka Raya

3. Kami melakukan pemeriksaan data terhadap perubahan ekuitas perusahaan PT Mandiri


Utama Finance Cabang Palangka Raya mengenai transaksi yang terjadi apakah modal yang ada
sesuai serta menelusurinya dokumen.

4. Kami melakukan analisis mengenai asersi atau pernyataan yang dibuat manajemen
mengenai pengungkapan modal yang ada dalam perubahaan.

3. HASIL AUDIT
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut:

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang saham pada tanggal 11 April 2017, yang dibuat
oleh Notaris Ashoya Ratam, SH., M.Kn., di Jakarta, No. 09, para pemegang saham menyepakati
peningkatan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp 500.000.000.000 (5.000.000.000 lembar
saham). Modal ditempatkan dan disetor penuh yang dibayar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
menjadi sebesar Rp 255.000.000.000 (2.550.000.000 lembar saham), PT Asco Investindo
menjadi sebesar Rp 185.000.000.000 (1.850.000.000 lembar saham) dan PT Tunas Ridean Tbk
menjadi sebesar Rp 60.000.000.000 (600.000.000 lembar saham).

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang saham pada tanggal 2 April 2019 yang dibuat
oleh Notaris Ashoya Ratam, SH., M.Kn., di Jakarta, No. 02, para pemegang saham menyepakati
pembentukan cadangan umum sebesar 5% dari laba tahun berjalan 2018 sejumlah Rp
437.985.511.
Imbalan kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode
akrual.

Imbalan pasca-kerja

Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya,
ditentukan sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.
13/2003 ("UU 13/2003").

Karena UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan
pensiun, pada dasamya, program pensiun berdasarkan UU 13/2003 adalah program imbalan
pasti.

Program imbalan pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti.
Pada umumnya, program imbalan. pasti ditentukan berdasarkan jumlah imbalan pensiun yang
akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih,
misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi.

Sehubungan dengan program imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan
sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan. Kewajiban imbalan
pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode
projected unit credit.

5. PEMBAHASAN

6. SARAN

Anda mungkin juga menyukai