OLEH :
B. UTANG WESEL
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.biasanya
wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tapi ada
juga yang jangka waktunya lebih panjang.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan
pembayaran, karena pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi dalam banyak
kasus, karena transaksi jarang terjadi, tidak ada transaksi modal yang dimasukkan dalam
sampel oleh auditor untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Oleh
karena itu, auditor biasanya menguji transaksi ini sebagai bagian dari siklus pembelian dan
pembayaran.
Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah :
- Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.
- Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo
(catatan : Tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan pada pengauditan akun
kewajiban).
1. Pengendalian Internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :
a) Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu.kewenangan pemberian
persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau manajemen
tingkat tinggi .
b) Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya.
c) Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan
catatan pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh
pejabat yang ditunjuk. Wesel yang telah dilunasi harus diberi tanda ‘’LUNAS’’
dan disimpan oleh pejabat yang berwenang.
d) Veritifikasi independen secara periodik.
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :
1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan ( kelengkapan)
2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat ( ketelitian)
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun
yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Apabila pengendalian
internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas prosedur untuk menguji
kemungkinan adanya utang wesel yang tidak di catat.
C. EKUITAS PEMILIK
Ekuitas pemilik adalah Nilai modal yang dimiliki oleh pemilik usaha. Modal tidak
akan masuk ke bursa efek dan sepenuhnya semua keuntungan dari usaha masuk ke kantong
pemilik usaha tersebut.
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan
publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang
sahamnya biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu
periode jarang sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa
perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden
(kalau ada) .
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi
perubahan individu yang memegang saham.
Pengujian akun-akun ekuitas pemilik dalam perseroan public, termasuk :
• Modal Saham Biasa
adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam
hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena
risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka
dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
• Agio Saham
adalah selisih lebih setoran pemegang saham di atas nilai nominalnya atau bisa
disebut sebagai kekayaan bersih perusahaan yang diperoleh dari penjualan saham
di atas nominalnya. Nilai agio ini diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli
suatu saham.
• Laba Ditahan Dan Dividen Yang Bersangkutan
merupakan istilah untuk laba yang tidak dibagi, maksudnya adalah sebagian atau
keseluruhan laba yang diperoleh perusahaan yang tidak dibagikan oleh
perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
a. Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.
1. Otorisasi Transaksi Secara Tepat
Contoh Transaksi yang biasanya memerlukan Otorisasi Khusus :
· Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang
diterbitkan (apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan
diterbitkan, nilai per saham, preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal
penerbitan.
· Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen, saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-
saham tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
· Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen
(apakah dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan
tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.
2. Pembukuan Dan Pemisahan Tugas Yang Tepat
Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang
beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
- Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
- Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
- Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada
suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan
sertifikat saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu Master File ini
juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.
https://ikarosalia.wordpress.com/2012/06/04/audit-siklus-akuisisi-modal-dan-
pembayaran-kembali-modal/
https://id.scribd.com/document/378805505/Pengauditan-Siklus-Perolehan-Modal-
Dan