Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AUDITING II

PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN


PENGEMBALIANNYA

OLEH :

NI KOMANG TRIA JULIASTARI (1833121303)

NI WAYAN AMBARYATI (1833121307)

NI KADEK SELVI DWI OKTAPYANTI (1833121320)

NI KADEK RITA ANGGRENI (1833121439)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA TAHUN
2020/2021
A. AKUN-AKUN DALAM SIKLUS

Akun-akun dalam siklus adalah perolehan modal dan pengembliannya tergantung


pada tipe operasi bisnis perusahaan dan bagaiman operasi tersebut dijalani, semua
perseroan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi hanya sedikit yang memiliki
modal saham dan laba ditahan, dan juga hanya sedikit yang memiliki saham preferen, agio
saham, dan saham dibeli kembali (treasury stock). Karakteristik yang unik dari siklus
perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa
akun-akun dalam siklus ini .
Metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo untuk akun-akun dalam siklus
perolehan modal dan pengembaliannya sama dengan metodologi yang diikuti untuk akun-
akun lainya.
Perbedaannya hanya pada nama akun yang diaudit. Sebagai contoh, dalam
menentukan pengujian rinci saldo utang wesel, auditor mempertimbangkan risiko bisnis,
materialitas pelaksanaan, risiko interen, hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi, dan hasil dari prosedur analitis.
Untuk memahami dengan baik sejumlah akun terpilih yang merupakan bagian
signifikan dari siklus ini pada umumnya. Dibawah ini akan dibahas
(1). Pengauditan utang wesel dan beban bunga yang bersangkutan untuk memberi
gambaran pinjaman berbunga, dan
(2). Pengauditan modal saham biasa,agio saham biasa, dividen, dan laba ditahan untuk
menggambarkan akun-akun ekuitas.

B. UTANG WESEL

Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.biasanya
wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tapi ada
juga yang jangka waktunya lebih panjang.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan
pembayaran, karena pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi dalam banyak
kasus, karena transaksi jarang terjadi, tidak ada transaksi modal yang dimasukkan dalam
sampel oleh auditor untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Oleh
karena itu, auditor biasanya menguji transaksi ini sebagai bagian dari siklus pembelian dan
pembayaran.
Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah :
- Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.
- Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo
(catatan : Tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan pada pengauditan akun
kewajiban).
1. Pengendalian Internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :
a) Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu.kewenangan pemberian
persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau manajemen
tingkat tinggi .
b) Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya.
c) Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan
catatan pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh
pejabat yang ditunjuk. Wesel yang telah dilunasi harus diberi tanda ‘’LUNAS’’
dan disimpan oleh pejabat yang berwenang.
d) Veritifikasi independen secara periodik.

a. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi


Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran
kembali pokok pinjaman dan bunganya.
b. Prosedur analitis
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci
beban bunga dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan.
c. Pengujian rinci saldo
Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang
wesel dan utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien.

Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :
1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan ( kelengkapan)
2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat ( ketelitian)
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun
yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Apabila pengendalian
internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas prosedur untuk menguji
kemungkinan adanya utang wesel yang tidak di catat.

C. EKUITAS PEMILIK

Ekuitas pemilik adalah Nilai modal yang dimiliki oleh pemilik usaha. Modal tidak
akan masuk ke bursa efek dan sepenuhnya semua keuntungan dari usaha masuk ke kantong
pemilik usaha tersebut.
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan
publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang
sahamnya biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu
periode jarang sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa
perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden
(kalau ada) .
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi
perubahan individu yang memegang saham.
Pengujian akun-akun ekuitas pemilik dalam perseroan public, termasuk :
• Modal Saham Biasa
adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam
hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena
risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka
dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
• Agio Saham
adalah selisih lebih setoran pemegang saham di atas nilai nominalnya atau bisa
disebut sebagai kekayaan bersih perusahaan yang diperoleh dari penjualan saham
di atas nominalnya. Nilai agio ini diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli
suatu saham.
• Laba Ditahan Dan Dividen Yang Bersangkutan
merupakan istilah untuk laba yang tidak dibagi, maksudnya adalah sebagian atau
keseluruhan laba yang diperoleh perusahaan yang tidak dibagikan oleh
perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

a. Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.
1. Otorisasi Transaksi Secara Tepat
Contoh Transaksi yang biasanya memerlukan Otorisasi Khusus :
· Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang
diterbitkan (apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan
diterbitkan, nilai per saham, preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal
penerbitan.
· Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen, saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-
saham tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
· Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen
(apakah dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan
tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.
2. Pembukuan Dan Pemisahan Tugas Yang Tepat
Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang
beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
- Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
- Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
- Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada
suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan
sertifikat saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu Master File ini
juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.

3. Registrar Independen Dan Agen Transfer Saham


Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah memastikan bahwa saham
diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran
dasar perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris apabila terjadi
perubahan dalam pemilikan saham. Registrar bertanggung jawab untuk
menandatangani semua sertifikat saham baru yang diterbitkan dan memastikan
bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan tidak berlaku.
Sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.

D. PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM


Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan
agio saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat
dengan tepat (tuujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian )
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan).
Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan pengujian substantive golongan
transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detil saldo dan
pengungkapan yang bersangkutan.
a. Transaksi Yang Terjadi Telah Di Bukukan
Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien menggunakan
registrar independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan konfirmasi
kepada mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan
transaksi yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi itu telah
terjadi
b. Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi Dan Dicatat
Dengan Tepat
Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut
penerbitan modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara tunai, merger
dengan perusahaan lain lewat pertukaran saham, saham donasi, dan pembelian
kembali saham.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara
tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah
transaksi yang tercatat dipembukuan ke penerimaan kas.

E. PENGAUDITAN LABA DITAHAN.


Pada kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi yang menyangkut laba ditahan
hanyalah pecatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan pengumuman
dividen. Perubahan lain dalam laba ditahan bias berupa koreksi laba tahun yang lalu,
penyesuaian tahun yang lalu yang didebetkan atau dikreditkan langsung ke laba ditahan,
dan penetapan atau penghentian penyisihan (appropriation) laba ditahan. Untuk memulai
pengauditan atas laba ditahan, auditor pertama-tama menganalisis laba yang ditahan
selama periode yang diaudit.
DAFTAR PUSTAKA

https://ikarosalia.wordpress.com/2012/06/04/audit-siklus-akuisisi-modal-dan-
pembayaran-kembali-modal/
https://id.scribd.com/document/378805505/Pengauditan-Siklus-Perolehan-Modal-
Dan

Anda mungkin juga menyukai