Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKUNTANSI FORENSIK

DAN AUDIT INVESTIGASI

Oleh :
Ni Komang Triya Juliastari (1833121303)
Ni Wayan Ambaryati (1813121307)
Ni Kadek Selvi Dwi Oktapiyanti (1833121320)
Ni Kadek Rita Anggreni (1833121439)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
2021
A. Defenisi Akuntansi Forensik

Menurut Merriam Webster’s Collegiate Dictionary (edisi ke 10) dapat


diartikan”berkenaan dengan pengadialan” atau ”berkenaan dengan penerapan pengetahuan
ilmiah pada masalah hukum”. Oleh karena itu akuntasi forensik dapat diartikan penggunaaan
ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum.Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief dari
Journal of Forensic Accounting(JFA), mengatakan secara sederhana, akuntansi forensik
adalah akuntansi yang akurat(cocok) untuk tujuan hukum. Artinya, akuntansi yang dapat
bertahan dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan
judicial atau administratif”.

Menurut Bologna dan Liquist (1995) mendefinisikan akuntansi forensik sebagaiaplikasi


kecakapan finansial dan sebuah mentalitas penyelidikan terhadap isu-isu yang
takterpecahkan, yang dijalankan di dalam konteks rules of evidence. Sedangkan

Menurut Hopwood, Leiner, & Young (2008) mendefinisikan Akuntansi Forensikadalah


aplikasi keterampilan investigasi dan analitik yang bertujuan untuk memecahkanmasalah-
masalah keuangan melalui cara-cara yang sesuai dengan standar yang ditetapkanoleh
pengadilan atau hukum. Dengan demikian investigasi dan analisis yang dilakukan
harussesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan atau hukum yang memiliki
yurisdiksiyang kuat.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi forensik adalahilmu
akuntansi yang digunakan untuk kepentingan hukum.

3 Kegunaan Akuntansi Forensik

Adapun kegunaan dari akuntansi forensik dapat dilihat dalam contoh kasus sebagai
berikut :Sebagai contoh: Sengketa antara PT Telkom dan PT Aria West International
(AWI) melalui proses yang berat dan memakan waktu hampir dua tahun, akhirnya
diselesaikan melaluiakuisisi AWI oleh PT Telkom dalam tahun 2003. Dalam sengketa ini,
AWI menggunakan Pricewaterhouse Coopers (PwC) sebagai akuntan forensiknya, dan
penyelesaian dilakukan diluar pengadilan.

D. Larry Crumbley, editor in chief dari Journal of Forensic Accounting menulis :


(terjemahan) “Secara sederhana dapat dikatakan, akuntansi forensik adalah akuntansi
yang akurat untuk tujuan hukum. Artinya akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah
perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan judisial
atauadministratif “

Dalam definisi Crumbley itu, tak menggunakan istilah pengadilan, tapi suatu
prosessengketa hukum, yang penyelesaian nya dapat dilakukan di luar pengadilan.
Bermacam-macam hal dapat memicu terjadinya sengketa. Sengketa antara dua pihak bisa
diselesaikandengan cara berbeda, apabila menyangkut dua pihak. Pihak yang bersengketa
bisamenyelesaikan melalui arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa, sedang pihak
lainmelalui litigasi. Dalam hal ini, penyelesaian adalah dengan cara hukum, tetapi yang
pertamadiselesaikan di luar pengadilan, sedangkan yang satunya lagi melalui proses
beracara di pengadilan

2 Ruang Lingkup Akuntansi Forensik


Menurut buku karangan Hopwood dalam bukunya Forensic Accounting, bahwaakuntansi
forensik memiliki ruang lingkup yakni tentang akuntansi yang berkaitan denganilmu-ilmu
lainnya seperti ilmu hukum, ruang lingkup organisasi dan sistem informasi sertaauditing.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing ruang lingkup yaitu :

a. Hukum meliputi system dan yuridiksi serta sumber-sumber hukum , kalau


penerapannyadi Indonesia biasa dimulai dari hukum konstitusional (UUD) hingga
hukum administrativedisamping itu juga harus mengetahui tehnik investigatif dan
pengadilan.
b. Organisasi dan system informasi meliputi struktur organisasi yang berkaitan erat
dengansistem pengendalian intern terutama yang mencakup masalah transaksi
keuangan, tentuakan berkaitan pula dengan sistem informasi (akuntansi dan
manajemen).
c. Auditing meliputi fungsi auditor dalam akuntansi forensik selain itu juga
banyakdijelaskan mengenai materialitas dan resiko dalam audit, pernyataan audit
dankepentingannya serta detail2 mengenai prosedur2 dalam auditing mulai dari
pengumpulan bukti dan sampling hingga kompilasi pelaporan audit.

Teknik-teknik dan alat-alat yang bisa dipakai dalam Akuntansi Forensik


yaituforensik komputer, kriminalistik, daktilografi, identifikasi forensik, bukti
forensik serta palaeografi forensik. Selain itu ada pula mengenai Keamanan Informasi
yang erat kaitannya dengan ISO (International Standards Organisation). ISO 9000-
9004 erat kaitannya dengan penerapan standard yang berhubungan dengan
manajemen pengendalian kualitas yang adahubungannya dengan jasa dan manajemen
pengendalian kualitas. Sedangkan ISO 27000-27005 langsung berhubungan dengan
keamanan informasi (information security). Dalamseksi Audit Forensik dan
Investigasi mencakup penjelasan simptom atau tanda2 kecuranganfinansial dan
bagaimana mereka diinvestigasi, juga pengidentifikasian sumber-sumber buktiyang
dapat berguna bagi akuntan forensic

Tuanakotta (2010) dalam Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif


mengemukakan bahwa akuntansi forensik mempunyai ruang lingkup yang spesifik
untuk lembaga yangmenerapkannya atau untuk tujuan melakukan audit investigatif.1.

1. Praktik di Sektor SwastaBologna dan Lindquist perintis mengenai akuntansi forensik


dalam Tuanakotta (2010)menekankan beberapa istilah dalam perbendaraan akuntansi,
yaitu: fraud auditing, forensik accounting, investigative support, dan valuation
analysis. Litigation support merupakan istilah dalam akuntansi forensik bersifat
dukungan untuk kegiatan ligitasi.Akuntansi forensik dimulai sesudah ditemukan
indikasi awal adanya fraud. Audit investigasi merupakan bagian awal dari akuntasi
forensik. Adapun valuation analysis berhubungan dengan akuntansi atau unsur
perhitungan. Misalnya dalam menghitung kerugian negara karena tindakan korupsi.

2. Praktik di Sektor Pemerintahan Akuntansi forensik pada sektor publik di Indonesia


lebih menonjol daripada akuntansiforensik pada sektor swasta. Secara umum
akuntansi forensik pada kedua sektor tidak berbeda, hanya terdapat perbedaan pada
tahap-tahap dari seluruh rangkaian akuntansi forensik terbagi-bagi pada berbagai
lembaga seperti lembaga pemeriksaan keuangannegara, lembaga pengawasan internal
pemerintahan, lembaga pengadilan, dan berbagailembaga LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) yang berfungsi sebagai pressure group
Daftar Pustaka

Theodorus M. Tuanakotta.2007. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Seri


DepartemenAkuntansi FEUI. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univesitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai