(EBA 987)
MODUL SESI I
PENGANTAR AKUNTANSI FORENSIK
DISUSUN OLEH
SRI HANDAYANI, SE, MM, MAk, CPMA
I. Akuntansi Forensik
Istilah akuntansi forensik merupakan terjemahan dari forensic accounting
dalam bahasa Inggris.Di Amerika Serikat pada awalnya akuntansi forensik
digunakan untuk menentukan pembagian warisan atau mengungkap motif
pembunuhan.Kasus Al Capone pada tahun 1931 merupakancontoh dari
penerapan akuntansi forensik di Amerika Serikat.Al Capone adalah seorang
mafia terkenal di Amerika Serikat yang selalu lolos dari jeratan hukum dalam
kasus pembunuhan.Namun, berkat seorang akuntan forensik bernama Frank
J. Wilson yang mampu mengungkap kasus penggelapan pajak sehingga Al
Capone akhirnya dipenjara.Bermula dari penerapan akuntansi untuk
memecahkan persoalan hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi
(bukan audit) forensik.Crumbley dan Apostolou menulis dalam majalah The
Value Examiner pada September 2007, menjelaskan bahwa meskipun pada
saat itu istilah akuntansi forensik belum digunakan, namun sejatinya Frank J.
Wilson telah melakukan tugas sebagai seorang akuntan forensik.
Akuntansi forensik pada awalnya adalah perpaduan sederhana dari
akuntansi dan hukum.Contohnya adalah peran akuntansi forensik dalam
pembagian harta gono-gini pada kasus perceraian. Dalam hal ini akuntansi
berperan membantu akuntan untuk terlebih dahulu menghitung besarnya
jumlah harta yang akan diterima pihak suami dan istri yang melakukan
perceraian. Dari segi hukum yaitu dapat dijadikan sebagai pertimbangan
dalam penyelesaian kasus baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Seiring dengan berjalannya waktu, muncul kasus-kasus yang lebih sulit
sehingga perkembangan akuntansi forensik menjadi lebih kompleks dan
melibatkan satu bidang tambahan yaitu auditing. Dengan demikian, akuntansi
forensik adalah perpaduan dari akuntansi, hukum, dan auditing.Berikut ini
adalah model akuntansi forensik jika dipresentasikan dalam tiga bidang
menurut Tuanakotta (2010 : 19).
AKUNTANSI
HUKUM AUDITING
Gambar 1.1
Diagram Akuntansi Forensik
(sumber : Tuanakotta, 2010:19)
Selain itu, ada cara lain untuk melihat akuntansi forensik yaitu dengan
menggunakan Segitiga Akuntansi Forensik yang diistilahkan oleh Tuanakotta
(2010 : 22).
Kerugian Hubungan
Kausalitas
Gambar 1.2
Segitiga Akuntansi Forensik
(sumber : Tuanakotta, 2010:22)
Soal
Bagaimana keberhasilan pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, anda dapat menggunakan database publik
mengenai korupsi seperti web http://cegahkorupsi.wg.ugm.ac.id untuk
mendapatkan gambaran tren korupsi.
Jawab
Lutfy Mairizal. 2017. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Naik Satu Poin.
Online).
http://nasional.kompas.com/read/2017/01/25/17242741/indeks.persepsi.korupsi.in
donesia.naik.satu.poin. Diakses pada tanggal 14 September 2017.
Tioriana, Lia. 2017. Corruption Perceptions Index 2016: Terus Perkuat Integritas
Sektor Publik, Dorong Integritas Bisnis Sektor Swasta. (Online).
http://www.ti.or.id/index.php/publication/2017/01/25/corruption-
perceptions-index-2016. Diakses pada tanggal 14 September 2017.