AKUNTANSI FORENSIK
Disusun Oleh:
Herdita Melyana (01031482124042)
Dwi Indah Septiani (01031482124055)
Iman Nur Cahyo (01031482124061)
Ajeng Novizzatunnisa (01031482124060)
PENDAHULUAN
Pasca Krisis Moneter 1997 yang meluluh lantakkan perekonomian dan menghancurkan
ekonomi, politik, hukum dan tata negara, Sistem perekonomian yang dibangun orde baru dengan
kebobrokannya,dimana faktor kolusi, korupsi dan nepotisme menjadi sebab utama mengapa
negara ini tidakmampu bertahan dari krisis bahkan dampaknya masih terasa hingga sekarang.
Reformasi yang dilakukan pemerintah setelah orde baru memberikan harapan akan adanya
perubahandari sisi demokrasi kepempimpinan melalui pemilihan umum langsung dan pemilihan
31Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi, dan Undang-Undang No 17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara.Namun harapan tersebut seakan jauh panggang dari api, kasus korupsi di
Indonesia seakan semakin berkembang dengan metode baru yang lebih canggih.Pemberantasan
korupsi dilakukan selama ini kurang memberikan efek jera yang diharapkan timbul dari
Kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme seakan menjadi penyakit baru yang mewabah dari
tingkat Pemerintah Pusat sampai ke DPR yang menyebar luas ke tingkat daerah
dari pemimpin, penyelenggara pemerintahaan sampai DPRD yang seakan akan berjamaah
menikmati kue yang selama ini tidak sampai ke piring mereka. Namun apabila dilihat dari data-
data yang ada, sebenarnya tidak sepenuhnya benar.Usaha pemberantasan korupsi di Indonesia
sedikit demi sedikit telah memperbaiki citraIndonesia. Indeks persepsi korupsi (CPI) yang
signifikan selama kurun waktu 1998 – 2007dimana skor CPI Indonesia meningkat dari 2,0
menjadi 2,3 . Ini berarti Indonesia telahmenempuh setengah jalan untuk menjadi negara yang
kondusif untuk pemberantasan korupsi (skor CPI 5,0). Persepsi publik terhadap pemberantasan
korupsi di Indonesia juga telahmenunjukkan tren perbaikan, sedikit banyak hal tersebut karena
diminati di bandingkan dengan bagian cabang akuntansi yang lainnya seperti akuntansi
biaya,akuntansi keuangan, akuntansi auditing dan sebagainya dan perkembangannya pun lebih
sedikit terlambat di bandingkan dengan bagian ilmu akuntansi yang lainnya. Di Indonesia
perkembangan ilmu ini masih jauh dari harapan, dari sekian banyak Kantor Akuntan Publik ( KAP
) Hanya sebagian Kecil saja yang menawarkan Jasa ini, alasannya apa lagi kalau bukan ceruk pasar
yang masih minim, secara ilmu ekonomi “ belum ada pasarnya”. Apalagi standar operasional dan
ujian sertifikasi, konon belum begitu memadai, sangat jauh bila dibandingkan dengan negara
tetangga Australia yang sedang menyusun Standar Akuntansi Forensik. Kanada dan Amerika
Serikat sudah memiliki standar yang baku, namun belum serinci Standar Akuntansi Keuangan (
SAK ).
Belum adanya standar yang memadai, persoalan tambahan yang membuat ilmu ini kurang
begitu populer adalah penguasaan ilmu yang cukup luas. Selain akuntansi dan audit, akuntan
forensik juga harus menguasai bidang yang berkaitan dengan kejahatan keuangan (money
laundering), hukum, psikologi, sosiologi, antropologi, viktimologi, kriminologi, dan lain-lain.
meramalkan perkembangan profesi ini akan lebih pesat. Selain makin banyak kantor bisnis dari
negara asing yang masuk ke Indonesia., juga makin tingginya kesadaran perusahaan untuk
Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Di Amerika Serikat, pertama kali akuntansi forensik digunakan dalam kasus pengungkapan
pembunuhan dan pembagian warisan. Istilah akuntansi ini muncul karena penerapannya untuk
memecahkan permasalahan hukum. Mereka disebut juga auditor forensik (Certified Fraud
Examiners atau CFE) yang bergabung dalam Association of Certified Fraud Examiners (ACFE).
Akuntansi forensik merupakan kegiatan yang menggunakan keahlian dalam bidang akuntansi dan
audit serta kemampuan investigatif untuk memecahkan suatu perkara keuangan atau dugaan fraud
tempat perkara lainnya. Arbitrase merupakan penyelesaian masalah dengan melibatkan pihak
Contoh sederhanya dalam kasus korupsi yang merupakan penyalahgunaan uang negara dan
dilakukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Kasus korupsi ini harus diselidiki terlebih
dahulu oleh lembaga negara yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Keputusan akhir dari
kasus korupsi berada di hakim pengadilan. Dalam investigasi kasus korupsi, akuntan di BPKP
(Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), KPK dan
Selain korupsi, ada dua kategori kecurangan lain yaitu asser misappropriation dan
kecurangan laporan keuangan. Semua kecurangan ini menyebabkan kerugian bagi negara besera
fraud), membantu kepolisian dalam mengumpulkan bukti dan barang bukti untuk proses
pengadilan, cepat bereaksi dalam menerapkan cara investigasi. Perannya adalah memeriksa dari
dalam dan memakai pendekatan prosedural audit, jadi akan lebih mudah mendeteksi dibanding
Audit investigatif adalah awal dari akuntansi forensik, di mulai dari usaha proaktif untuk
melihat semua kelemahan sistem pengendalian internal khususnya perlindungan aset saat
mengaudit untuk mendeteksi fraud. Saat ada temuan audit, menerima keluhan dan tuduhan dari
Menurut Merriam Webster’s Collegiate Dictionary (edisi ke 10) dapat diartikan ”berkenaan
ilmiah pada masalah hukum”. Oleh karena itu akuntasi forensik dapat diartikan penggunaaan
mengatakan secara sederhana, akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat (cocok) untuk
kancah perseteruan selama proses pengadilan atau dalam proses peninjauan judicial atau
administratif”.
Berkenaan dengan fungsinya, para akuntan forensik tentu punya beberapa tugas. Secara umum, tugas
seorang akuntan forensik dibagi menjadi 2 bagian. Berikut masing-masing penjelasan selengkapnya
Jasa penyelidikan
Untuk jasa ini akuntan forensik memiliki tugas yang lebih mengarah pada pemeriksaan
penipuan. Istilah yang lebih mudah adalah sebagai auditor penipuan. Mereka yang bekerja sebagai
akuntan forensik bagian ini memiliki beberapa kemampuan. Termasuk diantaranya adalah
akuntansi untuk mendeteksi, mencegah, serta mengendalikan penipuan. Mereka juga punya
Jasa Litigasi
Akuntan forensik juga ada yang memiliki tugas menyelesaikan jasa litigasi. Tugas utamanya
adalah mengidentifikasi kesaksian dari pemeriksa penipuan. Selain itu mereka yang melayani jasa
Salah satu contohnya adalah pada kasus perceraian. Tim audit yang menawarkan jasa ini
harus lulus pelatihan tertentu. Salah satu pelatihannya yaitu membahas tentang pentingnya
prosedur akuntansi bidang forensik dalam praktek audit. Pada dasarnya akuntan forensik bertugas
untuk memberikan pendapat hukum dalam pengadilan maupun di luar pengadilan. Apa saja tugas
akuntan forensik untuk memberikan pendapat hukum di luar pengadilan? Salah satunya adalah
menyelesaikan perkara dalam sengketa maupun upaya menghitung dampak pelanggaran kontrak.
Sebagai akuntan forensik yang mendalami akuntansi forensik, akuntansi ini bertujuan untuk
memeriksa data dengan mengetahui segala bentuk pencurian uang dan solusinya. Jenis akuntansi
ini juga dapat menyajikan laporan temuan keuangan sebagai bukti selama persidangan, dengan
Sebagai akuntan forensik, Anda memiliki tujuan penting di firma akuntansi dan konsultan
publik, firma hukum, lembaga penegak hukum, dan perusahaan asuransi.Beberapa akuntan
forensik menangani kasus penipuan yang lebih luas, seperti yang bekerja di lembaga penegak
hukum atau firma hukum. Akuntan yang bekerja di bidang yang lebih spesifik, seperti akuntansi
publik atau asuransi, biasanya memiliki tujuan dengan berfokus pada jenis penipuan tertentu,
Akuntansi ini dapat digunakan dalam dua sektor yaitu sektor publik dan privat. Kedua sektor
ini menyebabkan kerugian. Pada sektor publik kerugiannya menyangkut keuangan negara,
sedangkan pada sektor privat terjadi karena ada ada pelanggaran perjanjian. Berikut ini perbedaan
antara sektor privat dan publik dari segi landasan penugasan, ada tidaknya imbalan, hukum, ukuran
Kerugian menjadi titik awal pada segitiga akuntansi forensik, titik kedua merupakan kegiatan
melawan hukum yang bisa menimbulkan tuntutan karena mengalami kerugian, selanjutnya di titik
ketiga adalah hubungan kausalitas atau yang berkaitan dengan kerugian dan kegiatan melawan
hukum.
yang sistematis dengan tujuan untuk menganalisa dan menginterpretasi masalah keuangan yang
sifatnya kompleks. Sedangkan audit fokus pada penentuan apakah laporan keuangan yang
disajikan itu wajar tanpa ada kesalahan. Akuntansi forensik bisa dilakukan apabila auditor curiga
Ada berbagai jenis dalam ruang lingkup akuntansi forensik dan biasanya
dikelompokkan berdasarkan jenis proses hukum. Berikut beberapa contoh pada umumnya:
Beberapa individu dan bisnis mengklaim informasi palsu tentang situasi keuangan mereka
menentukan sejauh mana penipuan pajak yang dilakukan. Akuntan forensik juga dapat
penipuan pajak.
Penipuan Sekuritas
Ketika pialang saham atau organisasi membuat klaim palsu tentang informasi yang
Akuntan forensik bekerja untuk membantu investor menghindari penipuan ini dan
Pencucian Uang
Pencucian uang mempersulit akuntan forensik untuk melacak uang ilegaL. Keterampilan
analitis dan akuntansi yang kuat diperlukan bagi akuntan forensik untuk menyelesaikan
Penipuan juga bisa terjadi dalam keluarga dan pernikahan. Apakah menyembunyikan uang
menyelesaikan situasi ini. Meskipun kejahatan ini biasanya terjadi dalam skala yang lebih
kecil daripada skandal dengan perusahaan yang lebih besar, perselisihan keluarga dan
Ketika sebuah bisnis mengalami kerugian ekonomi yang parah atau menghadapi
kebangkrutan, akuntan forensik dapat memainkan peran berharga dalam proses pemulihan.
Terkadang akuntan forensik menemukan bukti penipuan yang dapat membantu bisnis
pencurian. Individu atau bisnis juga dapat menyembunyikan aset mereka, dengan sengaja
meninggalkannya dari neraca agar tidak dimiliki oleh individu atau entitas lain. Akuntan
keuangan bekerja untuk mengungkap ketidaksesuaian ini dan membuat orang dan
Klaim Asuransi
Klaim asuransi palsu adalah cara umum bagi individu untuk mendapatkan keuntungan dari
kebohongan yang melibatkan perlindungan atas aset mereka. Contohnya termasuk klaim
palsu seperti pencurian atau kebakaran rumah. Akuntan forensik dengan hati-hati melihat
Dalam prosesnya, akuntan forensik tentu memiliki beberapa tahapan tertentu. Secara umum
1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini, seorang auditor forensik akan melakukan pemahaman
awal. Dari kasus apa yang sedang diungkapkan. Melakukan pemahaman awal ini bertujuan
supaya mempertajam analisa serta spesifikasi ruang lingkup. Dengan begitu, proses audit bisa
2. Pembicaraan Dengan Klien Pembicaraan atau wawancara dengan klien ini merupakan tahapan
terpenting dalam proses akuntansi forensik. Dalam tahap ini akuntan akan melakukan
wawancara dengan klien. Terkait kriteria, lingkup, limitasi, jangka waktu, serta metodologi
audit. Langkah ini dilakukan supaya tercipta kesepahaman antara auditor dengan klien.
Mengapa tahap ini penting? Karena dengan keduanya punya titik kesepahaman yang sama,
proses penyelesaian kasus akan berjalan lebih cepat, serta tepat sasaran.
3. Pemeriksaan Pendahuluan Tahap di mana auditor akan mulai mengumpulkan data awal serta
melakukan analisa. Hingga didapatkan hasil dalam matriks 4W+1H. Jika matriks ini sudah
4. Pengembangan Rencana Pemeriksaan Dalam tahap ini, auditor akan melakukan penyusunan
beberapa hal. Mulai dari dokumentasi kasus yang dihadapi, prosedur pelaksanaan dan tujuan
audit, serta apa saja tugas individu dalam tim. Setelah rapi disusun akan menghasilkan sebuah
temuan. Temuan ini lah yang pada akhirnya akan dikomunikasikan oleh para tim audit dan
klien.
5. Pemeriksaan Lanjutan Merupakan tahapan dimana auditor mulai mengumpulkan bukti. Pada
tahapan ini, sebenarnya proses au Dalam prosesnya, akuntan forensik tentu memiliki beberapa
6. Penyusunan Laporan Terakhir adalah proses penyusunan laporan. Tahap ini auditor akan
mengeluarkan semacam laporan yaitu laporan audit forensik. Ada beberapa poin yang harus
Kriteria, yang merupakan apa saja standar yang digunakan saat melaksanakan kegiatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi forensik menyatukan antara ilmu akuntansi, hukum dan audit. Akuntansi ini
digunakan dalam investigasi untuk memecahkan kasus kecurangan atau perkara keuangan.
Kasus korupsi merupakan contoh akuntansi forensik dalam sektor publik. Selain sektor
publik, akuntansi keuangan juga terdapat pada sektor privat misalnya kasus kecurangan
Ada dua bagian akuntansi forensik, yaitu penyelidikan dan litigasi. Seorang akuntan
sertifikat dari lembaga resmi dan terpercaya. Segitiga akuntansi forensik memiliki tiga titik,
pertama ada kerugian, selanjutnya ada kegiatan melawan hukum dan yang terakhir adalah
hubungan kausalitas.
3.2 Saran
universitas, karena akuntansi forensik dirasa penting di Indonesia, sementara adanya akuntan-