AKUNTANSI FORENSIK
Di Susun Oleh :
Kelompok 7
Meldawati C0220311
Adriani C0220332
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penyusun panjatkan kepada Allah S.W.T, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Akuntansi Forensik dengan judul “Analisis & Ruang Lingkup Akuntansi Forensik "
Makalah ini ini disusun atas dasar untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Forensik. Tidak lupa penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Kesimpulan .......................................................................................................12
B. Saran ................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Korupsi terjadi karena adanya kelemahan corporate governance baik pada
korporasi maupun pemerintahan. Secara teoritis dampak kelemahan corporate
governance pada korporasi akan mengakibatkan lebih rendahnya harga saham mereka
pada pasar modal. Penegakan good corporate governance tidaklah mudah dan banyak
menghadapi tantangan. Lingkungan usaha dan perubahan-perubahan dalam
pemerintahan melahirkan terlalu banyak insentif dan motivasi untuk korupsi.
Permasalahan dan solusi mengenai korupsi biasanya dipandang dari sudut ekonomi,
sosiologi, budaya, sistem pemerintahan maupun segi hukum. Namun pada segi
akuntansi, masih jarang terlihat kontribusi nyata dari akuntan dalam melawan fraud.
Dalam hal ini akuntan-akuntan dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dalam
bidang akuntansi yang didukung oleh pengetahuan luas di bidang ekonomi, keuangan,
perbankan, perpajakan, bisnis, teknologi informasi, dan tentunya pengetahuan dibidang
hukum.
Akuntan forensik memiliki peran yang efektif dalam menyelidiki tindak kejahatan.
Akuntansi forensik merupakan penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk
auditing pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar
pengadilan (Tuanakotta, 2010:4). Akuntansi forensik dahulu digunakan untuk pembagian
warisan atau mengungkap kasus pembunuhan. Hal ini yang menjadi dasar pemakaian
istilah akuntansi dan bukan audit. Secara tegas yang membedakan antara keduanya,
misalnya dalam tindak pidana korupsi menghitung besarnya kerugian keuangan negara
masuk ke wilayah akuntansi. Sedangkan mencari tahu siapa pelaku tindak pidana korupsi
masuk ke wilayah audit, khususnya audit investigasi. Audit investigatif merupakan audit
dengan menggunakan unsur-unsur layaknya penyidik yang harus memahami akuntansi
(untuk mereview laporan keuangan), audit (untuk membuktikan adanya penyimpangan)
dan hukum (teknik-teknik ligitasi) selain itu dibutuhkan kemampuan personal auditor
dalam mengumpulkan bukti-bukti (Kabid Investigasi BPKP DIY).
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kepolisian dalam mengumpulkan bukti dan barang bukti untuk proses pengadilan, cepat
bereaksi dalam menerapkan cara investigasi. Perannya adalah memeriksa dari dalam dan
memakai pendekatan prosedural audit, jadi akan lebih mudah mendeteksi dibanding
menyelidiki oleh kepolisian. Audit investigatif adalah awal dari akuntansi forensik, di
mulai dari usaha proaktif untuk melihat semua kelemahan sistem pengendalian internal
khususnya perlindungan aset saat mengaudit untuk mendeteksi fraud. Saat ada temuan
audit, menerima keluhan dan tuduhan dari pihak yang mengarah ke fraud, auditor akan
melakukan audit investigatif.
Dalam bidang akuntansi, bidang tersebut memang tidak terlalu dikenal. Akuntan
forensik lebih mengarah pada kegiatan audit. Berikut beberapa pengertian istilah
tersebut menurut beberapa ahli:
5
2. Tugas Akuntansi Forensik
Berkenaan dengan fungsinya, para akuntan forensik tentu punya beberapa tugas.
Secara umum, tugas seorang akuntan forensik dibagi menjadi 2 bagian. Berikut masing-
masing penjelasan sebagai berikut :
a. Jasa penyelidikan
Untuk jasa ini akuntan forensik memiliki tugas yang lebih mengarah pada
pemeriksaan penipuan. Istilah yang lebih mudah adalah sebagai auditor penipuan.
Mereka yang bekerja sebagai akuntan forensik bagian ini memiliki beberapa
kemampuan. Termasuk diantaranya adalah akuntansi untuk mendeteksi, mencegah,
serta mengendalikan penipuan. Mereka juga punya keunggulan di bidang
misinterpretasi.
Akuntan forensik juga ada yang memiliki tugas menyelesaikan jasa litigasi. Tugas
utamanya adalah mengidentifikasi kesaksian dari pemeriksa penipuan. Selain itu mereka
yang melayani jasa ini juga bekerja untuk memecahkan isu-isu evaluasi. Salah satu
contohnya adalah pada kasus perceraian. Tim audit yang menawarkan jasa ini harus lulus
pelatihan tertentu. Salah satu pelatihannya yaitu membahas tentang pentingnya
prosedur akuntansi bidang forensik dalam praktek audit.
6
solusinya. Jenis akuntansi ini juga dapat menyajikan laporan temuan keuangan sebagai
bukti selama persidangan, dengan akuntan yang bersaksi sebagai saksi ahli.
Sebagai akuntan forensik, Anda memiliki tujuan penting di firma akuntansi dan
konsultan publik, firma hukum, lembaga penegak hukum, dan perusahaan
asuransi.Beberapa akuntan forensik menangani kasus penipuan yang lebih luas, seperti
yang bekerja di lembaga penegak hukum atau firma hukum. Akuntan yang bekerja di
bidang yang lebih spesifik, seperti akuntansi publik atau asuransi, biasanya memiliki
tujuan dengan berfokus pada jenis penipuan tertentu, seperti penipuan asuransi.
a. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, seorang auditor forensik akan melakukan pemahaman awal. Dari
kasus apa yang sedang diungkapkan. Melakukan pemahaman awal ini bertujuan supaya
mempertajam analisa serta spesifikasi ruang lingkup. Dengan begitu, proses audit bisa
dilakukan tepat sasaran.
c. Pemeriksaan Pendahuluan
7
Tahap di mana auditor akan mulai mengumpulkan data awal serta melakukan
analisa. Hingga didapatkan hasil dalam matriks 4W+1H. Jika matriks ini sudah dikantongi,
maka akan diputuskan untuk melanjutkan investigasi atau tidak.
Dalam tahap ini, auditor akan melakukan penyusunan beberapa hal. Mulai dari
dokumentasi kasus yang dihadapi, prosedur pelaksanaan dan tujuan audit, serta apa saja
tugas individu dalam tim. Setelah rapi disusun akan menghasilkan sebuah temuan.
Temuan ini lah yang pada akhirnya akan dikomunikasikan oleh para tim audit dan klien.
e. Pemeriksaan Lanjutan
Merupakan tahapan dimana auditor mulai mengumpulkan bukti. Pada tahapan ini,
sebenarnya proses audit sudah mulai berjalan. Para auditor sudah mulai melakukan
beragam tekniknya untuk mencari kebenaran adanya fraud serta pelakunya.
f. Penyusunan Laporan
Terakhir adalah proses penyusunan laporan. Tahap ini auditor akan mengeluarkan
semacam laporan yaitu laporan audit forensik. Ada beberapa poin yang harus dituliskan
di dalam laporan ini yaitu :
Akuntansi ini dapat digunakan dalam dua sektor yaitu sektor publik dan privat.
Kedua sektor ini menyebabkan kerugian. Pada sektor publik kerugiannya menyangkut
keuangan negara, sedangkan pada sektor privat terjadi karena ada ada pelanggaran
perjanjian.
8
Berikut ini perbedaan antara sektor privat dan publik dari segi landasan penugasan,
ada tidaknya imbalan, hukum, ukuran keberhasilan, pembuktian, teknik audit investigatif
dan akuntansi.
Ada berbagai jenis dalam ruang lingkup akuntansi forensik dan biasanya dikelompokkan
berdasarkan jenis proses hukum. Berikut beberapa contoh pada umumnya:
Beberapa individu dan bisnis mengklaim informasi palsu tentang situasi keuangan
mereka untuk menghindari pembayaran pajak. Akuntan forensik melacak pendapatan
untuk menentukan sejauh mana penipuan pajak yang dilakukan. Akuntan forensik juga
dapat menggunakan data untuk membuktikan bahwa perusahaan tertuduh tidak
melakukan penipuan pajak.
2. Penipuan Sekuritas
Ketika pialang saham atau organisasi membuat klaim palsu tentang informasi yang
digunakan investor untuk membuat keputusan, mereka melakukan penipuan sekuritas.
Akuntan forensik bekerja untuk membantu investor menghindari penipuan ini dan
mengungkap perusahaan yang terlibat dalam penipuan sekuritas.
9
3. Pencucian Uang
Ketika sebuah bisnis mengalami kerugian ekonomi yang parah atau menghadapi
kebangkrutan, akuntan forensik dapat memainkan peran berharga dalam proses
pemulihan. Terkadang akuntan forensik menemukan bukti penipuan yang dapat
membantu bisnis mendapatkan kembali pijakannya.
7. Klaim Asuransi
Klaim asuransi palsu adalah cara umum bagi individu untuk mendapatkan
keuntungan dari kebohongan yang melibatkan perlindungan atas aset mereka.
10
Contohnya termasuk klaim palsu seperti pencurian atau kebakaran rumah. Akuntan
forensik dengan hati-hati melihat fakta seputar klaim ini untuk menentukan validitasnya.
BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini, dari penulis berharap agar para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami analisis akuntansi forensik dan
ruang lingkup akuntansi forensik.
DAFTAR PUSTAKA
12
https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-forensik/
https://www.mas-software.com/blog/akuntansi-forensik
13