Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AKUNTANSI FORENSIK

( ANALISIS & RUANG LINGKUP AKUNTANSI FORENSIK )

Di Susun Oleh :

Kelompok 7

Meldawati C0220311

Sapitri Ramadani C0220324

Adriani C0220332

Alwi Zhihab C0220374

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun panjatkan kepada Allah S.W.T, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Akuntansi Forensik dengan judul “Analisis & Ruang Lingkup Akuntansi Forensik "

Makalah ini ini disusun atas dasar untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Forensik. Tidak lupa penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam


penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca.

Majene, 17 Februari 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................3

C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

A. Analisis Akuntansi Forensik..............................................................................4

B. Ruang Lingkup Akuntansi Forensik ..................................................................8

BAB III PENUTUP .........................................................................................................12

A. Kesimpulan .......................................................................................................12

B. Saran ................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks, berkembang pula


praktik kejahatan dalam bentuk kecurangan (fraud) ekonomi. Jenis fraudyang terjadi
pada berbagai negara bisa berbeda, karena dalam hal ini praktik fraud antara lain
dipengaruhi kondisi hukum di negara yang bersangkutan. Pada negaranegara maju
dengan kehidupan ekonomi yang stabil, praktik fraud cenderung memiliki modus yang
sedikit dilakukan. Adapun pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, praktik
fraud cenderung memiliki modus banyak untuk dilakukan. Fraud dapat terjadi pada
sektor swasta maupun sektor publik. Pada sektor swasta, banyak terdapat
penyimpangan dan kesalahan yang dilakukan seseorang dalam menafsirkan catatan
keuangan. Hal itu menyebabkan banyaknya kerugian yang besar bukan hanya bagi
orang-orang yang bekerja pada perusahaan, akan tetapi pada investor-investor yang
menanamkan dananya pada perusahaan tersebut. .
Sementara itu pada sektor publik, di Indonesia korupsi telah menjadi isu fenomenal
dan menarik untuk dibahas dengan kasus-kasus yang kini tengah berkembang dalam
masyarakat. Semenjak runtuhnya jaman orde baru, masyarakat menjadi semakin kritis
dalam mencermati kebijakan-kebijakan pemerintah yang sarat dengan praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme atau yang sering dikenal dengan istilah KKN. Fraud jenis ini sering
kali tidak dapat dideteksi karena para pihak bekerja sama untuk menikmati keuntungan
(simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan
wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan
yang tidak sah/illegal (illegal gratuities) dan pemerasan secara ekonomi (economic
extortion). Pada tahun 2008-2009, korupsi sudah bukan merupakan rahasia publik.
Banyak televisi-televisi secara terang-terangan meliput dan menyiarkan adanya
penangkapan para koruptor oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). .

1
Korupsi terjadi karena adanya kelemahan corporate governance baik pada
korporasi maupun pemerintahan. Secara teoritis dampak kelemahan corporate
governance pada korporasi akan mengakibatkan lebih rendahnya harga saham mereka
pada pasar modal. Penegakan good corporate governance tidaklah mudah dan banyak
menghadapi tantangan. Lingkungan usaha dan perubahan-perubahan dalam
pemerintahan melahirkan terlalu banyak insentif dan motivasi untuk korupsi.
Permasalahan dan solusi mengenai korupsi biasanya dipandang dari sudut ekonomi,
sosiologi, budaya, sistem pemerintahan maupun segi hukum. Namun pada segi
akuntansi, masih jarang terlihat kontribusi nyata dari akuntan dalam melawan fraud.
Dalam hal ini akuntan-akuntan dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dalam
bidang akuntansi yang didukung oleh pengetahuan luas di bidang ekonomi, keuangan,
perbankan, perpajakan, bisnis, teknologi informasi, dan tentunya pengetahuan dibidang
hukum.

Akuntan forensik memiliki peran yang efektif dalam menyelidiki tindak kejahatan.
Akuntansi forensik merupakan penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk
auditing pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar
pengadilan (Tuanakotta, 2010:4). Akuntansi forensik dahulu digunakan untuk pembagian
warisan atau mengungkap kasus pembunuhan. Hal ini yang menjadi dasar pemakaian
istilah akuntansi dan bukan audit. Secara tegas yang membedakan antara keduanya,
misalnya dalam tindak pidana korupsi menghitung besarnya kerugian keuangan negara
masuk ke wilayah akuntansi. Sedangkan mencari tahu siapa pelaku tindak pidana korupsi
masuk ke wilayah audit, khususnya audit investigasi. Audit investigatif merupakan audit
dengan menggunakan unsur-unsur layaknya penyidik yang harus memahami akuntansi
(untuk mereview laporan keuangan), audit (untuk membuktikan adanya penyimpangan)
dan hukum (teknik-teknik ligitasi) selain itu dibutuhkan kemampuan personal auditor
dalam mengumpulkan bukti-bukti (Kabid Investigasi BPKP DIY).

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Analisis Akuntansi Forensik ?

2. Bagaimana Ruang Lingkup Akuntansi Forensik ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Analisis Akuntansi Forensik

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Akuntansi Forensik

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Akuntansi Forensik

1. Pengertian Akuntansi Forensik

Di Amerika Serikat, pertama kali akuntansi forensik digunakan dalam kasus


pengungkapan pembunuhan dan pembagian warisan. Istilah akuntansi ini muncul karena
penerapannya untuk memecahkan permasalahan hukum. Mereka disebut juga auditor
forensik (Certified Fraud Examiners atau CFE) yang bergabung dalam Association of
Certified Fraud Examiners (ACFE).

Akuntansi forensik merupakan kegiatan yang menggunakan keahlian dalam bidang


akuntansi dan audit serta kemampuan investigatif untuk memecahkan suatu perkara
keuangan atau dugaan fraud (kecurangan). Nantinya keputusan penyelesaian masalah
berada di pengadilan, arbitrase atau tempat perkara lainnya. Arbitrase merupakan
penyelesaian masalah dengan melibatkan pihak ketiga yang sifatnya netral. Contoh
sederhanya dalam kasus korupsi yang merupakan penyalahgunaan uang negara dan
dilakukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Kasus korupsi ini harus diselidiki
terlebih dahulu oleh lembaga negara yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Keputusan akhir dari kasus korupsi berada di hakim pengadilan.

Dalam investigasi kasus korupsi, akuntan di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), KPK dan instansi hukum lain
merupakan representatif tugas akuntan forensik. Selain korupsi, ada dua kategori
kecurangan lain yaitu asser misappropriation dan kecurangan laporan keuangan. Semua
kecurangan ini menyebabkan kerugian bagi negara besera keuangannya. Akuntansi
forensik membantu menemukan petunjuk awal kecurangan (indicia of fraud), membantu

4
kepolisian dalam mengumpulkan bukti dan barang bukti untuk proses pengadilan, cepat
bereaksi dalam menerapkan cara investigasi. Perannya adalah memeriksa dari dalam dan
memakai pendekatan prosedural audit, jadi akan lebih mudah mendeteksi dibanding
menyelidiki oleh kepolisian. Audit investigatif adalah awal dari akuntansi forensik, di
mulai dari usaha proaktif untuk melihat semua kelemahan sistem pengendalian internal
khususnya perlindungan aset saat mengaudit untuk mendeteksi fraud. Saat ada temuan
audit, menerima keluhan dan tuduhan dari pihak yang mengarah ke fraud, auditor akan
melakukan audit investigatif.

Dalam bidang akuntansi, bidang tersebut memang tidak terlalu dikenal. Akuntan
forensik lebih mengarah pada kegiatan audit. Berikut beberapa pengertian istilah
tersebut menurut beberapa ahli:

Menurut D. Larry Crumbley. Beliau adalah seorang editor-in-chief Journal Of


Forensic Accounting mengungkapkan akuntansi bidang forensik adalah ilmu akuntansi
yang cocok dengan hukum. Oleh karena itu akuntansi bidang forensik dianggap dapat
bertahan dalam kancah perseteruan pengadilan. Termasuk dalam proses peninjauan
judisial maupun administratif.

Menurut Merriam Webster’s Collegiate Dictionary. Akuntansi bidang forensik dapat


berarti berkenaan dengan pengadilan. Bisa juga ditafsirkan menjadi berkenaan dengan
penerapan pengetahuan ilmiah pada masalah hukum. Jadi akuntansi bidang forensik ini
merupakan perwujudan penggunaan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum.

Menurut Wikipedia, menjelaskan bahwa forensik adalah sesuatu yang cocok


digunakan untuk pengadilan hukum. Seorang akuntan forensik juga disebut sebagai
auditor forensik atau seorang auditor investigasi.

5
2. Tugas Akuntansi Forensik

Berkenaan dengan fungsinya, para akuntan forensik tentu punya beberapa tugas.
Secara umum, tugas seorang akuntan forensik dibagi menjadi 2 bagian. Berikut masing-
masing penjelasan sebagai berikut :

a. Jasa penyelidikan

Untuk jasa ini akuntan forensik memiliki tugas yang lebih mengarah pada
pemeriksaan penipuan. Istilah yang lebih mudah adalah sebagai auditor penipuan.
Mereka yang bekerja sebagai akuntan forensik bagian ini memiliki beberapa
kemampuan. Termasuk diantaranya adalah akuntansi untuk mendeteksi, mencegah,
serta mengendalikan penipuan. Mereka juga punya keunggulan di bidang
misinterpretasi.

b.. Jasa Litigasi

Akuntan forensik juga ada yang memiliki tugas menyelesaikan jasa litigasi. Tugas
utamanya adalah mengidentifikasi kesaksian dari pemeriksa penipuan. Selain itu mereka
yang melayani jasa ini juga bekerja untuk memecahkan isu-isu evaluasi. Salah satu
contohnya adalah pada kasus perceraian. Tim audit yang menawarkan jasa ini harus lulus
pelatihan tertentu. Salah satu pelatihannya yaitu membahas tentang pentingnya
prosedur akuntansi bidang forensik dalam praktek audit.

Pada dasarnya akuntan forensik bertugas untuk memberikan pendapat hukum


dalam pengadilan maupun di luar pengadilan. Apa saja tugas akuntan forensik untuk
memberikan pendapat hukum di luar pengadilan? Salah satunya adalah menyelesaikan
perkara dalam sengketa maupun upaya menghitung dampak pelanggaran kontrak.

3. Tujuan Akuntansi Forensik

Sebagai akuntan forensik yang mendalami akuntansi forensik, akuntansi ini


bertujuan untuk memeriksa data dengan mengetahui segala bentuk pencurian uang dan

6
solusinya. Jenis akuntansi ini juga dapat menyajikan laporan temuan keuangan sebagai
bukti selama persidangan, dengan akuntan yang bersaksi sebagai saksi ahli.

Sebagai akuntan forensik, Anda memiliki tujuan penting di firma akuntansi dan
konsultan publik, firma hukum, lembaga penegak hukum, dan perusahaan
asuransi.Beberapa akuntan forensik menangani kasus penipuan yang lebih luas, seperti
yang bekerja di lembaga penegak hukum atau firma hukum. Akuntan yang bekerja di
bidang yang lebih spesifik, seperti akuntansi publik atau asuransi, biasanya memiliki
tujuan dengan berfokus pada jenis penipuan tertentu, seperti penipuan asuransi.

4. Gambaran Tahapan Dalam Proses Akuntansi Forensik

Dalam prosesnya, akuntan forensik tentu memiliki beberapa tahapan tertentu.


Secara umum terdapat 6 tahapan. Berikut uraian masing-masing

a. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, seorang auditor forensik akan melakukan pemahaman awal. Dari
kasus apa yang sedang diungkapkan. Melakukan pemahaman awal ini bertujuan supaya
mempertajam analisa serta spesifikasi ruang lingkup. Dengan begitu, proses audit bisa
dilakukan tepat sasaran.

b.Pembicaraan Dengan Klien

Pembicaraan atau wawancara dengan klien ini merupakan tahapan terpenting


dalam proses akuntansi forensik. Dalam tahap ini akuntan akan melakukan wawancara
dengan klien. Terkait kriteria, lingkup, limitasi, jangka waktu, serta metodologi audit.
Langkah ini dilakukan supaya tercipta kesepahaman antara auditor dengan klien.
Mengapa tahap ini penting? Karena dengan keduanya punya titik kesepahaman yang
sama, proses penyelesaian kasus akan berjalan lebih cepat, serta tepat sasaran.

c. Pemeriksaan Pendahuluan

7
Tahap di mana auditor akan mulai mengumpulkan data awal serta melakukan
analisa. Hingga didapatkan hasil dalam matriks 4W+1H. Jika matriks ini sudah dikantongi,
maka akan diputuskan untuk melanjutkan investigasi atau tidak.

d. Pengembangan Rencana Pemeriksaan

Dalam tahap ini, auditor akan melakukan penyusunan beberapa hal. Mulai dari
dokumentasi kasus yang dihadapi, prosedur pelaksanaan dan tujuan audit, serta apa saja
tugas individu dalam tim. Setelah rapi disusun akan menghasilkan sebuah temuan.
Temuan ini lah yang pada akhirnya akan dikomunikasikan oleh para tim audit dan klien.

e. Pemeriksaan Lanjutan

Merupakan tahapan dimana auditor mulai mengumpulkan bukti. Pada tahapan ini,
sebenarnya proses audit sudah mulai berjalan. Para auditor sudah mulai melakukan
beragam tekniknya untuk mencari kebenaran adanya fraud serta pelakunya.

f. Penyusunan Laporan

Terakhir adalah proses penyusunan laporan. Tahap ini auditor akan mengeluarkan
semacam laporan yaitu laporan audit forensik. Ada beberapa poin yang harus dituliskan
di dalam laporan ini yaitu :

 Kondisi, yaitu apa saja hal-hal yang benar-benar terjadi di lapangan.


 Kriteria, yang merupakan apa saja standar yang digunakan saat melaksanakan
kegiatan.
 Simpulan, menjelaskan tentang keseluruhan inti dari proses audit.

B. Ruang Lingkup Akuntansi Forensik

Akuntansi ini dapat digunakan dalam dua sektor yaitu sektor publik dan privat.
Kedua sektor ini menyebabkan kerugian. Pada sektor publik kerugiannya menyangkut
keuangan negara, sedangkan pada sektor privat terjadi karena ada ada pelanggaran
perjanjian.
8
Berikut ini perbedaan antara sektor privat dan publik dari segi landasan penugasan,
ada tidaknya imbalan, hukum, ukuran keberhasilan, pembuktian, teknik audit investigatif
dan akuntansi.

Ada berbagai jenis dalam ruang lingkup akuntansi forensik dan biasanya dikelompokkan
berdasarkan jenis proses hukum. Berikut beberapa contoh pada umumnya:

1. Penghindaran atau Penipuan Pajak

Beberapa individu dan bisnis mengklaim informasi palsu tentang situasi keuangan
mereka untuk menghindari pembayaran pajak. Akuntan forensik melacak pendapatan
untuk menentukan sejauh mana penipuan pajak yang dilakukan. Akuntan forensik juga
dapat menggunakan data untuk membuktikan bahwa perusahaan tertuduh tidak
melakukan penipuan pajak.

2. Penipuan Sekuritas

Ketika pialang saham atau organisasi membuat klaim palsu tentang informasi yang
digunakan investor untuk membuat keputusan, mereka melakukan penipuan sekuritas.
Akuntan forensik bekerja untuk membantu investor menghindari penipuan ini dan
mengungkap perusahaan yang terlibat dalam penipuan sekuritas.
9
3. Pencucian Uang

Pencucian uang mempersulit akuntan forensik untuk melacak uang ilegaL.


Keterampilan analitis dan akuntansi yang kuat diperlukan bagi akuntan forensik untuk
menyelesaikan kejahatan ini dan menemukan sumber asli dana.

4. Perselisihan Keluarga dan Perkawinan

Penipuan juga bisa terjadi dalam keluarga dan pernikahan. Apakah


menyembunyikan uang atau menggunakan hubungan untuk mencuri dana, akuntan
forensik membantu menyelesaikan situasi ini. Meskipun kejahatan ini biasanya terjadi
dalam skala yang lebih kecil daripada skandal dengan perusahaan yang lebih besar,
perselisihan keluarga dan perkawinan masih bisa sangat merusak.

5. Kerugian Ekonomi Bisnis dan Kebangkrutan

Ketika sebuah bisnis mengalami kerugian ekonomi yang parah atau menghadapi
kebangkrutan, akuntan forensik dapat memainkan peran berharga dalam proses
pemulihan. Terkadang akuntan forensik menemukan bukti penipuan yang dapat
membantu bisnis mendapatkan kembali pijakannya.

6. Aset Tersembunyi atau Disalahgunakan

Aset yang disalahgunakan mungkin tampak sebagai penggelapan, penipuan, atau


pencurian. Individu atau bisnis juga dapat menyembunyikan aset mereka, dengan
sengaja meninggalkannya dari neraca agar tidak dimiliki oleh individu atau entitas lain.
Akuntan keuangan bekerja untuk mengungkap ketidaksesuaian ini dan membuat orang
dan perusahaan bertanggung jawab atas keuangan mereka.

7. Klaim Asuransi

Klaim asuransi palsu adalah cara umum bagi individu untuk mendapatkan
keuntungan dari kebohongan yang melibatkan perlindungan atas aset mereka.

10
Contohnya termasuk klaim palsu seperti pencurian atau kebakaran rumah. Akuntan
forensik dengan hati-hati melihat fakta seputar klaim ini untuk menentukan validitasnya.

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan

Akuntansi forensik menyatukan antara ilmu akuntansi, hukum dan audit.


Akuntansi ini digunakan dalam investigasi untuk memecahkan kasus kecurangan atau
perkara keuangan. Ada dua bagian akuntansi forensik, yaitu penyelidikan dan litigasi.
Seorang akuntan forensik harus terdaftar, menyelesaikan pendidikan akuntansi forensik
dan memiliki sertifikat dari lembaga resmi dan terpercaya. Segitiga akuntansi forensik
memiliki tiga titik, pertama ada kerugian, selanjutnya ada kegiatan melawan hukum dan
yang terakhir adalah hubungan kausalitas.

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini, dari penulis berharap agar para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami analisis akuntansi forensik dan
ruang lingkup akuntansi forensik.

DAFTAR PUSTAKA

12
https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-forensik/

https://www.mas-software.com/blog/akuntansi-forensik

13

Anda mungkin juga menyukai