Oleh :
Kelompok 2
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelesaikan makalah Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif dengan
pokok bahasan “Audit Laporan Keuangan Vs Fraud Examination” dengan
tepat waktu dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Forensik
dan Audit Investigasi yang diampu oleh Dr. Ratnasari, SE., M.Si., Ak., CA.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 9
C. Tujuan 9
BAB II PEMBAHASAN
B. Fraud Examination 16
Examination 16
D. Kasus 18
KESIMPULAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasca reformasi, setelah skandal Bank Century, inilah fraud di sektor jasa
keuangan paling mencengangkan. Skandal Century "diobati" dengan bailout
Rp 6,7 triliun, sementara Jiwasraya, "disembuhkan" dengan bail in Rp 22 triliun
dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Tentu saja berbagai
skandal dalam institusi keuangan tersebut berimbas pada rakyat. Lagi-lagi, APBN
yang ketiban beban untuk skema penyelamatan bailout/bail-in terhadap kerugian
yang ditimbulkan dari kasus-kasus fraud.
Anggaran yang semestinya dipakai untuk menyejahterakan rakyat, malah
digunakan untuk menyelamatkan lembaga keuangan yang tertimpa fraud. Industri
Keuangan Sektor jasa keuangan adalah jalur peredaran uang ke dalam ekonomi.
Selain sebagai variabel moneter, dalam jangka pendek, peredaran uang menjadi
salah satu pendukung penting pertumbuhan ekonomi. Peredaran uang
merefleksikan terjadinya transaksi dan aktivitas output serta pertumbuhan
ekonomi sebagai resultannya. Bila inklusi di sektor keuangan semakin dalam,
menandakan pendanaan kegiatan ekonomi berjalan baik.
Karena itu, industri jasa keuangan dan tata kelolanya perlu dijaga agar
tetap sehat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal yang dikapitalisasi
dalam industri keuangan adalah public trust. Inilah modal utama industri
keuangan. Hal yang dijual ke publik adalah citra dan kepercayaan. Dengan modal
inilah dana publik dihimpun dan disalurkan ke dalam ekonomi (intermediary
functions of distribution). Karena itu penting untuk menjaga stabilitas sistem
keuangan dari gangguan fraud di tengah kondisi ketidakpastian global. Saat ini,
kondisi ketidakpastian global belum berakhir. Inflasi global masih tinggi, seturut
suku bunga global yang masih berada dalam tren kenaikan. Hal tersebut tercermin
dari data inflasi di beberapa negara ekonomi utama.
Dana murah yang terbatas dalam rezim suku bunga tinggi, membuat
likuiditas dalam sektor jasa keuangan mengalami kekeringan. Kebangkrutan tiga
bank di AS, yaitu Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank (SB), Silvergate
Bank, dan kolapsnya Credit Suisse Bank yang berbasis di Swiss adalah fakta
rapuhnya sektor keuangan saat ini di masa paceklik likuiditas. Badai
ketidakpastian global belum berakhir. Dalam kondisi makro global yang penuh
risiko itulah, industri keuangan perlu dijaga. Peristiwa bank run yang terjadi di
AS, meskipun eskalasinya sudah melandai, perlu dimaknai sebagai suatu
fenomena rapuhnya kepercayaan publik pada resiliensi institusi keuangan di
tengah kondisi ketidakpastian global. Dalam konteks Indonesia, kondisi jangan
diperparah lagi dengan berbagai fraud yang merusak kepercayaan publik pada
lembaga keuangan sebagai darahnya ekonomi. Perbaikan tata kelola melalui good
corporate governance (GCG) adalah kultur korporasi (corporate culture) yang
diharapkan tumbuh dari dalam industri keuangan. Rekomendasi ACFE tentang
anti-fraud controls seperti external audit of internal controls over financial
reporting, formal fraud risk assessments serta management review melalui fraud
training for employees adalah rangkaian dari kultur korporasi berbasis GCG
dalam rangka menekan praktek fraud dalam industri keuangan.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
B. Fraud Examination
Fraud Examination mencakup pengumpulan dokumen dan barang bukti
dari tindak pidana Fraud, interview para saksi dan orang-orang yang diduga
sebagai pelaku tindak pidana Fraud, investigasi dan penulisan laporan hasil
investigasi, mengkonfirmasi dan menjadi saksi kebenaran dan keabsahan dari
penemuan barang bukti.
Fraud melalui tindak korupsi juga terjadi di dua perusahaan pelat merah
nasional, yakni PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. https://mekari.com/blog/audit-laporan-keuangan/
#Pengertian_dari_Audit_Laporan_Keuangan
2. https://www.pajakku.com/read/62ce7304a9ea8709cb18af3d/Serba-Serbi-
Audit-Laporan-Keuangan
3. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-audit-laporan-keuangan-dari-
pengertian-tujuan-dan-tahapan-nya/
4. https://id.scribd.com/presentation/452211785/Audit-Vs-Fraud-Examination-
ppt-pptx
5. https://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/
cegah_deteksi.pdf
6. https://www.coursehero.com/file/92241451/AUDIT-LAPORAN-
KEUANGAN-VS-FRAUD-EXAMINATIONpdf/
7. https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/download/395/308
8. https://id.scribd.com/document/367240769/Auditing-vs-Fraud-Examination
9. https://pdfcoffee.com/beda-fraud-examination-forensic-acc-audit-
investigasidoc-pdf-free.html
10. http://jejakinvestigator.blogspot.com/2015/08/perbedaan-audit-umum-dan-
pemeriksaan.html?m=1
11. https://repository.widyatama.ac.id/server/api/core/bitstreams/2ddad7b4-940b-
4ad8-9697-eee35933aab0/content
12. https://wikifraud.wordpress.com/2011/01/11/fefaaud/
13. http://www.ocw.upj.ac.id/files/RPS-ACT501-ACT501-RPS-Fraud-Audit.pdf
14. https://www.jurnal.id/id/blog/kenali-fraud-laporan-keuangan-dan-praktik-
yang-merugikan-perusahaan/