Anda di halaman 1dari 8

Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 85 – 92

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
ISSN: 1907-9958 (Print) 2385-9246 (Online)
Pengaruh Audit Forensik Terhadap Fraud yang Terjadi Pada
Laporan Keuangan Perusahaan
Endang Syafitria*,, Syifa Aghniab, Pupung Purnamasaric
a, b, c,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung, Indonesia
*endang.syafitri.19@gmail.com

Diterima: April 2021. Disetujui: April 2021. Dipublikasi: Mei 2021

ABSTRACT
This study aims to determine what constitutes the occurrence of fraud and what sanctions are
received by SNP Finance. This research was tried by using descriptive qualitative research
procedures, using information gathering equipment such as observation, interviews, documentation,
and triangulation of information. The procedure for library (documentary) research or documentary
analysis is an analysis that is intended to collect and analyze formal documents, documents whose
validity and validity are guaranteed, both legal and policy documents, or research results. The results
show that the SNP Finance and Deloitte cases should be a lesson for business people and auditors.
Business actors must not deceive or manipulate financial statements, and company accountants must
strictly adhere to its ethical principles and standards. Auditors and KAP must also be careful in
providing audit opinions, so as not to mislead users of financial statements with the opinions
expressed, which can cause significant losses.

Keywords: Internet Financial Reporting; Profitability; Auditor Reputation;

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk hal apa saja yang mendsari terjadinya kecurangan dan sanksi apa
yang diterima oleh pada SNP Finance. Riset ini dicoba dengan tata cara riset kualitatif deskriptif,
dengan memakai perlengkapan pengumpulan informasi merupakan obeservasi, wawancara,
dokumentasi, serta triangulasi informasi. Tata cara library (documentary) research ataupun
documentary analysis ialah analisis yang diperuntukan buat menghimpun serta menganalisis
dokumen- dokumen formal, dokumen yang validitas serta keabsahannya terjamin baik itu dokumen
perundangan serta kebijakan, ataupun hasil- hasil riset. Hasil menunjukan bahwa kasus SNP Finance
dan Deloitte seharusnya menjadi pelajaran bagi para pelaku bisnis dan auditor. Pelaku usaha tidak
boleh menipu atau memanipulasi laporan keuangan, dan akuntan perusahaan harus secara tegas
mematuhi prinsip dan standar etikanya. Auditor dan KAP juga harus berhati-hati dalam memberikan
opini audit, agar tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan dengan opini yang diungkapkan, yang
dapat menimbulkan kerugian yang signifikan.

Kata Kunci: Internet Financial Reporting; Profitabilitas; Reputasi Auditor;

dan juga penyajian informasi dalam bentuk


PENDAHULUAN dan format yang dapat diterima oleh negara
Menurut Amrizal (2013) audit forensik hukum di pengadilan dalam melawan para
merupakan ilmu mengenai pengumpulan pelaku kejahatan ekonomi. Menurut
86
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92

Standar Practices for investigative and sebuah jaminan institusi akan bebas dari
forensic accounting (IFA) Kanada, maupun kecurangan. Hal itu diperkuat oleh fakta
dari praktik–praktik yang dilakukan oleh bahwa sampai dengan Desember 2018
Forensic Accounting (Akuntansi Forensik) masih terdapat sepuluh Pemerintah Daerah
di Indonesia dalam Soepardi (2009) secara yang mendapatkan opini Wajar Tanpa
garis besar terdapat tiga manfaat atas Pengecualian, akan tetapi masih banyak
kegiatan seorang auditor forensik, yaitu : kepala daerahnya melakukan korupsi.
1. Dukungan kepada manajemen Selain di lingkup pemerintahan, pada
2. Dukungan dalam proses hukum perusahaan swasta dan BUMN juga masih
3. Keterangan ahli banyak yang mendapatkan opini Wajar
Tanpa Pengecualian namun setelah itu
Terdapat beberapa indikator yang ada terungkap adanya kasus fraud yang
dalam audit forensik : melibatkan petinggi perusahaan plat merah
1. Audit forensik dalam mencegah tersebut. Salah satu contoh kasusnya adalah
kecurangan pemberian opini audit Wajar Tanpa
2. Tingkat materialitas audit forensik Pengecualian kepada salah satu perusahaan
3. Tugas auditor forensik di indonesia yaitu PT Sunprima Nusantara
4. Tanggung jawab auditor forensik Pembiayaan (SNP Finance).
5. Spesifikasi keahlian yang Laporan keuangan yaitu suatu laporan
diperlukan auditor forensik yang menggambarkan hasil dari proses
6. Independensi dan objektifitas akuntansi yang digunakan sebagai alat
7. Bukti audit forensic komunikasi untuk pihak-pihak yang
Menurut standar pengauditan, faktor berkepentingan dengan data keuangan atau
yang dapat membedakan kekeliruan dan aktivitas perusahaan. (Munawir, 1991, p.2).
juga kecurangan adalah apakah tindakan Laporan keuangan disusun berdasarkan
yang mendasarinya, yang berakibat Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
terjadinya pada salah saji dalam laporan ada di Indonesia. Dalam pemeriksaan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja laporan keuangan Standard Audit 450
atau tidak disengaja (IAI, 2001). menyebutkan bahwa auditor harus bisa
Terjadinya suatu kecurangan adalah mengkomunikasikan secara tepat waktu
tindakan yang disengaja, dimana apabila semua kesalahan penyajian yang
kecurangan itu tidak dapat terdeteksi oleh dikumpulkan selama audit dengan tingkat
suatu pengauditan dapat memberikan efek manajemen yang tepat, auditor juga harus
yang merugikan dan cacat bagi proses meminta manajemen untuk mengoreksi
pelaporan keuangan. Dan memberikan atau memeriksa kesalahan dalam penyajian
kerugian yang cukup besar bagi perusahaan tersebut. Apabila manajemen menolak
itu sendiri. Kecurangan juga bisa terjadi untuk mengoreksi beberapa atau bahkan
pada laporan keuangan, Kecurangan semua kesalahan dalam penyajian laporan
Laporan Keuangan dapat didefinisikan keuangan yang dikomunikasikan oleh
sebagai kecurangan yang dilakukan oleh auditor, maka auditor harus memperoleh
manajemen dalam bentuk salah saji pemahaman tentang alasan manajemen
material Laporan Keuangan yang untuk tidak membuat koreksi, auditor juga
merugikan investor dan kreditor. harus bisa memperhitungkan
Kecurangan laporan keuangan ini bisa pemahamannya tersebut pada waktu
bersifat financial atau kecurangan non mengevaluasi apakah laporan keuangan
financial. tersebut secara keseluruhan bebas dari
Maraknya fenomena audit forensik kesalahan penyajian material.
yaitu pemberian opini audit Wajar Tanpa Dari latar belakang kasus yang telah
Pengecualian (WTP) ternyata tidak menjadi dijelaskan sebelumnya dapat dirumuskan
87
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92

masalah sebagai berikut : hal apa saja yang SNP finance membuka keran
mendasari terjadinya kecurangan pada SNP pendanaan baru lewat penjualan pesan
Finance dan sanksi apa yang bisa diterima utang jangka menengah, diucap dengan
oleh SNP Fnance. MTN (Medium Term Notes). MTN ini
sifatnya nyaris mirip dengan obligasi, cuma
METODE PENELITIAN saja jangka waktunya merupakan
Riset ini dicoba dengan tata cara riset menengah, sebaliknya obligasi jangka
kualitatif deskriptif, dengan memakai waktunya panjang. MTN ini diperingkat
perlengkapan pengumpulan informasi oleh Pefindo (Pemeringkat Dampak
merupakan obeservasi, wawancara, Indonesia) serta kembali lagi kalau Pefindo
dokumentasi, serta triangulasi informasi. pula membagikan peringkat salah satunya
Tata cara library( documentary) research merupakan bersumber pada laporan
ataupun documentary analysis ialah analisis keuangan SNP Finance yang diaudit oleh
yang diperuntukan buat menghimpun serta Deloitte. Awal mulanya peringkat dampak
menganalisis dokumen- dokumen formal, SNP Finance semenjak Desember 2015–
dokumen yang validitas serta keabsahannya 2017 merupakan A-, apalagi setelah itu naik
terjamin baik itu dokumen perundangan jadi A di Maret 2018. Tetapi tidak lama
serta kebijakan, ataupun hasil- hasil riset. setelah itu, di bulan Mei 2018 kala
Dalam permasalahan kecurangan permasalahan ini mulai terkuak, perikat
laporan keuangan yang kami ambil, pada dampak SNP Finance turun jadi CCC
dasarnya perjanjian utang piutang antara apalagi di bulan yang sama tersebut turun
SNP Finance dengan para kreditornya( lagi jadi SD( Selective Default).
bank) tersebut merupakan kerjasama yang Default dalam bahasa sederhananya
sifatnya mutualistik. SNP Finance merupakan kandas bayar. Selanjutnya SNP
memerlukan dana, bank pula perlu Finance mengajukan Penundaan Kewajiban
menyalurkan kredit. Tetapi dalam ekspedisi Pembayaran Utang (PKPU), sebesar kurang
waktu, nyatanya bisnis retail Columbia lebih Rp 4,07 Trilyun yang terdiri dari
yang ialah induk dari SNP Finance hadapi kredit perbankan 2, 22 Trilyun serta MTN
kemunduran. Bisa dilihat kalau sikap 1,85 Trilyun. Debitur serta pemegang MTN
pembelian customer sudah berganti, yakin serta menyalurkan kredit kepada SNP
konsumen dikala ini tidak lagi belanja Finance sebab awal mulanya pembayaran
produk furniture serta elektronik dengan dari SNP Finance mudah, serta para
tiba ke toko, melainkan mereka lebih suka kreditur tersebut pula menganalisis
membeli secara online lewat fitur kesehatan keuangan SNP Finance lewat
gadgetnya. Mulai dari survey harga, survey laporan keuangannya, yang diaudit oleh
spesifikasi produk, hingga dengan kantor akuntan publik ternama, ialah
pembelian, seluruh dicoba secara online. Deloitte.
Apalagi para online shop tersebut pula Tetapi nyatanya terjalin pemalsuan
membagikan sarana kredit tanpa bunga( informasi serta manipulasi laporan
bunga 0%) buat tenor yang apalagi hingga keuangan yang dicoba oleh manajemen
12 bulan. Keadaan pergantian sikap SNP Finance. Antara lain merupakan
pembelian customer inilah yang memukul membuat piutang fiktif lewat penjualan
pangsa pasar dari Columbia, serta pastinya fiktif. Piutang seperti itu yang dijaminkan
pula berakibat pada SNP Finance. kepada para krediturnya, selaku alibi kalau
Buntutnya merupakan kredit SNP Finance nanti kala piutang tersebut ditagih uangnya
kepada para bank– bank/ krediturnya hendak digunakan buat membayar utang
tersebut jadi bermasalah, dalam sebutan kepada kreditor. Buat menunjang aksinya
keuangan diucap Non Performing Loan( tersebut, SNP Finance membagikan
NPL). dokumen fiktif yang berisi informasi
88
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92

customer Columbia. Sangat disayangkan KUHP 362 tentang pemalsuan pesan,


kalau Deloitte selaku auditornya kandas KUHP 362 tentang penggelapan serta
mengetahui terdapatnya skema kecurangan KUHP 378 tentang penipuan. Otoritas Jasa
pada laporan keuangan SNP Finance Keuangan (OJK) membekukan aktivitas
tersebut. Deloitte malah membagikan opini usaha SNP sebab perseroangagal
normal tanpa pengecualian pada laporan membayar bunga MTN senilai Rp6, 75
keuangan SNP Finance. miliyar pada 14 Mei 2018 lewat Pesan
SNP Finance selaku pihak yang Deputi Komisioner Pengawas IKNB II
berkolaborasi dengan Columbia selaku Nomor. S- 247/ NB. 2/ 2018.
penyedia kreditdan cicilan untuk pelanggan Lewat siaran pers tertanggal 1 Oktober
Columbia sudah hadapi kemunduran dalam 2018, OJK membagikan sanksi kepada
menghimpun danasebagai akibat pergantian Akuntan Publik( AP) Marlina serta AP
pola pembelian produk oleh konsumen Merliyana Syamsul, keduanya dari KAP
Columbia. SNP Financeyang tadinya Satrio Bing Eni serta rekan( pemegang
menghimpun dana dari bank- bank lain afiliasi Deloitte di Indonesia), serta pula
semacam Bank Mandiri mengalamikeadaan KAP Satrio Bing Eny serta rekan sendiri,
kandas bayar sebab kondisi bisnis yang lagi akibat pelanggaran terhadap POJK No 13/
merosot, dalam upaya menghimpundana POJK. 03/ 2017 Tentang Pemakaian Jasa
buat melunasi hutang tadinya, mereka Akuntan Publik serta Kantor Akuntan
meminjam kepada pihak lain, ialah Publik. Sanksi yang diberikan merupakan
denganmelakukan penjualan pesan utang pembatalan hasil audit terhadap kliennya
jangka menengah, diucap dengan MTN( ialah SNP Finance serta pelarangan buat
Medium Term Notes). Namun, dalam mengaudit zona perbankan, pasar modal
menghimpun dana baru tersebut, mereka serta Industri Keuangan Non Bank( IKNB).
melaksanakan pelanggarandengan Pihak auditor dinilai melaksanakan
membuat laporan keuangan fiktif, pelanggaran sebab:
tercantum informasi customer. Sayangnya 1. Membagikan opini yang tidak
laporan keuangan fiktif ini tidak ditemukan mencerminkan keadaan keuangan
oleh Delloite selaku auditornya, Deloitte yang sesungguhnya.
malahmemberikan opini normal tanpa 2. Besarnya kerugian terhadap industri
pengecualian pada laporan keuangan SNP jasa keuangan serta warga yang
Finance. ditimbulkan atas opini kedua AP
Deloitte sendiri selaku auditor pula tersebut atas Laporan Keuangan
nampak kurang mempraktikkan prinsip Tahunan Audit( LKTA) SNP
kehati– hatian( professional skepticism) Finance.
yang menyebabkan pihak kreditor serta 3. Menyusutnya keyakinan warga
pengguna laporan lainnyatidak memperoleh terhadap zona jasa keuangan akibat
peringatan ataupun mengenali kondisi dari mutu penyajian oleh akuntan
kurang baik yang hendak terjalin. publik.
Sementara itu, dengan terdapatnya keadaan
kesusahan keuangan yang dirasakan oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
SNP Finance, sepatutnya Deloitte pula Menurut A.N.Chatterji pengertian
mengenali kalau perihal ini jadi aspek pengauditan forensik yaitu “Forensic
tekanan untuk industri buat melaksanakan auditing could be defined as the application
kecurangan, ialah dengan memanipulasi of auditing skills to situations that have
laporan keuangan supaya nampak baik. legal consequences “ yang berarti
Akibat melaksanakan pemalsuan pengauditan forensik dapat diartikan
laporan keuangan serta data- data lain, SNP sebagai pelaksanaan kemampuan
Financemelanggar pasal berlapis, ialah pengauditan terhadap situasi yang memiliki
89
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92

konsekuensi hukum. Pengauditan forensik 1. Adanya tekanan dan dorongan


juga dapat diartikan sebagai aplikasi dari (pressure dan motivation).
prinsip-prinsip akuntansi, teori-teori, dan 2. Rasionalisasi dan pembenaran
disiplin untuk membuktikan dan membuat menyangkut etika dan akhlak dari
hipotesis dari sebuah isu yang masih dalam yang bersangkutan.
konteks legal menurut Carmichael. 3. Adanya suatu peluang/kesempatan
Crumbley (2012) yang merupakan (opportunity) dan ilmu/pengetahuan
Editor in chief dari Journal of Forensic (knowledge) untuk melakukan
Accounting mengutarakan “secara kejahatan.
sederhana dapat dikatakan, bahwa
akuntansi forensik adalah akuntansi yang Hasil penelitian yang dikemukakan oleh
akurat untuk tujuan hukum, yang artinya Cressey ini kemudian lebih dikenal sebagai
akuntansi yang dapat bertahan dalam ajang konsep segitiga fraud (Fraud Triangle).
perseteruan selama proses pengadilan atau Salah satu kecurangan yang paling
proses peninjauan judisial atau sering terjadi dalam perusahaan cenderung
administratif”. Fungsi dari audit forensik terdeteksi dalam laporan keuangan
juga untuk memberikan bukti dimuka perusahaan. Contoh modus
hukum, sehingga fungsi utama dari audit fraud/kecurangan dalam laporan keuangan
forensik itu sendiri adalah untuk melakukan meliputi :
audit investigasi terhadap tindak kriminal. 1. Mengakui pendapatan terlalu
Menurut G. Jack Bologna, Robert J. besar/kecil dengan sengaja
Lindquist dan Joseph T. Wells, Kecurangan 2. Tidak melakukan tutup buku pada
yaitu merupakan penipuan kriminal yang akhir periode untuk melakukan
bermaksud untuk memberikan manfaat perubahan tanpa penyesuaian
keuangan kepada si penipu. Sedangkan dengan sengaja
Menurut Tommie W. Singleton dan Aaron 3. Meningkatkan nilai penjualan
J, kecurangan merupakan perbuatan yang menjelang tutup buku dan
mencakup akal muslihat, kelicikan, dan disesuaikan setelah periode berlalu
ketidakjujuar dan cara-cara yang tidak 4. Memundurkan tanggal kontrak
layak/wajar untuk menipu orang lain untuk penjualan
keuntungan diri sendiri, sehingga dapat 5. Mencatat penjualan dan pengiriman
menimbulkan kerugian bagi pihak lainnya. barang fiktif
Dengan demikian dapat disimpulkan 6. Memasukkan nilai penjualan lebih
bahwa kecurangan adalah berbagai macam besar dari kenyataannya
cara manusia yang direncanakan dan 7. Tidak menghilangkan jejak bukti
dilakukan baik secara individual maupun transaksi penjualan agar laba
berkelompok untuk memperoleh manfaat nampak kecil untuk menghindari
atau keuntungan pribadi dari pihak lain pajak
dengan cara yang tidak sesuai sehingga 8. Memanipulasi angka diskon/rabat
dapat menimbulkan kerugian bagi pihak 9. Membuat estimasi perkiraan barang
lain. Dengan kata lain, kecurangan adalah kembali, serta melakukan
penipuan yang dilakukan secara sengaja, perubahan harga
yang dimaksudkan untuk mengambil hak 10. Tidak mencatat retur
milik orang lain. Pengungkapan fraud dapat dibantu
Menurut Donald Cressey (1953) dalam oleh auditor yang hendak melakukan suatu
Indriyani (2016) mengungkapkan bahwa penyelidikan terkait suatu itu tertentu. Oleh
suatu kecurangan terjadi dipengaruhi oleh sebab itu, diperlukan sosok yang memiliki
tiga hal dibawah ini : kemampuan yang mumpuni agar dapat
mengungkapkan fraud yang terjadi. Audit
90
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92

ini melakukan suatu investigasi apabila disepakati sebelumnya, misalkan


memiliki dasar yang layak sehingga auditor rendahnya kualitas mutu produk dan jasa.
dapat merancang mengenai apa, Agar dapat membongkar terjadinya
bagaimana, siapa, dan pertanyaan lain yang fraud (kecurangan) maka seorang akuntan
diduga cukup relevan dengan forensik perlu mempunyai pengetahuan
pengungkapan kasus kecurangan. dasar dalam akuntansi dan audit yang kuat,
Widiastuti (2009) mengutarakan bahwa pengenalan perilaku manusia dan
kompetensi auditor berpengaruh secara organisasi (human dan organization
signifikan dalam mendeteksi kecurangan behaviour), sebuah pengetahuan tentang
laporan keuangan. aspek yang dapat memicu atau memotivasi
Kecurangan laporan meliputi terjadinya sebuah kecurangan (incentive,
kesalahan pelaporan yang disengaja pressure, attitudes, rationalization,
sehingga terlihat kondisi keuangan opportunities) pengetahuan dalam hal
perusahaan lebih baik dari pada hukum dan peraturan (standar bukti
kenyataannya dan akhirnya menipu para keuangan dan bukti hukum), pengetahuan
pemangku kepentingan yaitu pemegang mengenai kriminologi juga viktimologi
saham, investor, dan kreditur. Kecurangan (profiling) pemahaman dan juga ilmu
laporan yang paling sering terjadi adalah pengetahuan terhadap sebuah pengendalian
pendapatan dan persediaan yang internal, dan kemampuan berpikir
“ditinaikan” atau biasa disebut pola Income seseorang seperti yang seorang pencuri
Maximization, perataan laba (Income pikirkan (think as a theft).
Smoothing), serta pengaturan laba Mengingat betapa sulitnya untuk
(Earnings Management). mengungkapkan suatu kecurangan yang
Kecurangan perusahaan umumnya terjadi, maka perilaku whistleblowing
berasal dari dua arah yaitu kecurangan yang dianggap merupakan metode yang paling
berasal dari internal dan kecurangan yang efektif untuk melaporkan kecurangan yang
berasal dari eksternal. Kecurangan internal terjadi. Kepedulian masyarakat dalam
yaitu kecurangan yang berasal dari pihak melakukan whistleblowing juga efektif
dalam perusahaan itu sendiri. Contoh untuk mengungkapkan korupsi dan
kecurangan yang berasal dari internal kecurangan. Sistem whistleblowing cukup
seperti korupsi, penyajian palsu, rekayasa efektif untuk mendeteksi kecurangan dan
laporan keuangan, laporan keuangan ganda, hampir sebagian besar instansi pemerintah
menutupi atau menyamarkan penggelapan menggunakannya.
uang, ketidakcakapan dalam penghitungan, Bisa dikatakan, whistleblowing
pencurian atau penggunaan aktiva merupakan pengungkapan sebuah
organisasi yang tidak tepat oleh para informasi oleh anggota sebuah
pegawai dan manajemen untuk kepentingan organisasi (atau mantan anggota
pribadi atau kelompok serta penggunaan organisasi) yang dipandang sebagai
dana yang tidak sesuai dengan yang praktik yang ilegal, perilaku yang tidak
seharusnya. Sedangkan kecurangan bermoral, atau tidak sah dibawah kendala
eksternal yaitu kecurangan yang berasal karyawan kepada orang-orang atau
dari pihak luar perusahaan. Contoh organisasi yang mungkin bisa
kecurangan melalui pihak luar seperti mempengaruhi tindakan (Miceli et al.,
melalui penyuapan, dinaikannya nilai faktur 2008). Pentingnya akan keberadaan
(overbilling), terdapatnya faktur yang whistleblowing dalam mengungkapkan
ganda (double billing) serta penipuan kecurangan atau skandal keuangan telah
kualitas seperti transaksi barang yang tidak banyak terbukti di awal dekade abad
sesuai dengan perjanjian yang telah kedua puluh satu (Dyck et al., 2010).
Efektifitas whistleblowing dalam
91
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92

mengungkapkan kecurangan laporan i_kasus_snp_finance.


keuangan tidak hanya diakui oleh akuntan Akuntansi.id, 2021. "Kasus-Kasus Melilit
dan juga regulator di Amerika Serikat, KAP besar di Indonesia".
namun juga di negara-negara lain (Patel, https://akuntansi.or.id/baca-
2003; Miceli et al., 2008). Adanya tulisan/44_kasus-kasus-melilit-kap-
globalisasi perdagangan perusahaan besar-di-indonesia.html.
sekuritas di bursa nasional juga telah
memotivasi legislatif di berbagai negara Amin Widjaja. Forensic & Investigative
untuk mengadopsi undang-undang yang Accounting: Pendekatan Kasus, h.3.
dirancang untuk meningkatkan dan juga Amrizal, Sutan Kayo. (2012).”Audit
melindungi keberadaan whistleblowing Forensik: Penggunaan dan
(Lewis, 2008; Miceli et al., 2008; Kompetensi Auditor dalam
Schmidt, 2009). Mengingat pentingnya Pemberantasan Tindak Pidana
peran whistleblowing ini dalam Korupsi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
mengungkapkan kecurangan keuangan,
maka pemahaman atas faktor-faktor Crumbley, D.L. 2012. Forensic Accounting:
yang mendasari niat untuk melaporkan Some Strategies for Detecting &
kecurangan atau penyalahgunaan aset Preventing Fraud. © D.L. Crumbley
merupakan topik yang sangat penting Dedhy Sulistiawan, Yeni Januarsi dan Liza
(KPMG Forensik, 2008; Bame-Aldred et Alvia, Creative Accounting:
al.2007). Mengungkap Manajemen Laba dan
Skandal Akuntansi, hlm. 42.
SIMPULAN G. Jack Bologna, Robert J. Lindquist dan
Kasus SNP Finance dan Deloitte Joseph T. Wells., Fraud Auditing and
seharusnya menjadi pelajaran bagi para Forensic Accounting: New Tools and
pelaku bisnis dan auditor. Pelaku usaha Techniques, (John Wiley & Sons,
tidak boleh menipu atau memanipulasi Inc., 1995), hlm. 4.
laporan keuangan, dan akuntan perusahaan Jurnal.id, 2021, "Kenali fraud laporan
harus secara tegas mematuhi prinsip dan keuangan dan praktik yang
standar etikanya. Jika sebuah perusahaan merugikan perusahaan.”
telah mengalami situasi keuangan yang https://www.jurnal.id/id/blog/kenali-
buruk sejak awal, yang terbaik adalah fraud-laporan-keuangan-dan-praktik-
mengungkapkannya, karena dengan yang-merugikan-perusahaan/.
memanipulasi kerugian, dapat Kristiana Durnila, Cahyo Budi Santoso.
meningkatkan dan merugikan lebih banyak 2018. “pengaruh audit forensik dan
orang. Auditor dan KAP juga harus berhati- kompetensi auditor terhadap
hati dalam memberikan opini audit, agar pencegahan fraud dengan
tidak menyesatkan pemakai laporan kecerdasan emosional sebagai
keuangan dengan opini yang diungkapkan, variabel moderating pada bpk ri
yang dapat menimbulkan kerugian yang perwakilan provinsi kepulauan riau”
signifikan.
Padri Achyarsyah, Mirantika Rani,
“Pengaruh Akuntansi Forensik Dan
REFERENSI Audit Investigatif Terhadap
Adinda, Hildegard, 2020, “etika praktik Pengungkapan Kecurangan
akuntan: studi kasus snp finance”. Pelaporan Keuangan”
Website:https://www.academia.edu/4 Panjaitan, Imanuel Armando, 2018,
3366150/etika_praktik_akuntan_stud “Whistleblowing: Meningkatkan
92
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92

Hasil Audit Forensik dalam


Pengungkapan Tindakan Korupsi
oleh Auditor Pemerintah”
Rahmah, Nidaur, 2021, “Fraud Triangle:
Pengertian, Tahapan Fraud dan
Upaya Pencegahan Fraud
Triangle”.https://www.pengadaanbar
ang.co.id/2019/08/fraud-
triangle.html
Roza Mulyadi, Muhammad Nawawi. 2020.
“Pengaruh Audit Forensik, Audit
Investigasi, Profesionalisme
terhadap Pencegahan Kecurangan”
Sayyid, Annisa, 2014, “Pemeriksaan Fraud
Dalam Akuntansi Forensik Dan Audit
Investigatif”.
Sutrisno, Catur Ragil, 2013, “Audit Forensik
: Membongkar Dan Mencegah
Kejahatan Keuangan”.
Tommie W. Singleton dan Aaron J, Fraud
Auditing and Forensic Accounting,
(John Wiley & Sons, Inc., 2010), hlm.
5
Umar, Haryono, 2012, “Pengawasan Untuk
Pemberantasan Korupsi”
Yudono, Theodorus Panji Teguh. 2008.
“Pengauditan Forensik Dalam
Pemberantasan Korupsi Pada Dunia
Usaha”, Yogykarta.

Anda mungkin juga menyukai