http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
ISSN: 1907-9958 (Print) 2385-9246 (Online)
Pengaruh Audit Forensik Terhadap Fraud yang Terjadi Pada
Laporan Keuangan Perusahaan
Endang Syafitria*,, Syifa Aghniab, Pupung Purnamasaric
a, b, c,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung, Indonesia
*endang.syafitri.19@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to determine what constitutes the occurrence of fraud and what sanctions are
received by SNP Finance. This research was tried by using descriptive qualitative research
procedures, using information gathering equipment such as observation, interviews, documentation,
and triangulation of information. The procedure for library (documentary) research or documentary
analysis is an analysis that is intended to collect and analyze formal documents, documents whose
validity and validity are guaranteed, both legal and policy documents, or research results. The results
show that the SNP Finance and Deloitte cases should be a lesson for business people and auditors.
Business actors must not deceive or manipulate financial statements, and company accountants must
strictly adhere to its ethical principles and standards. Auditors and KAP must also be careful in
providing audit opinions, so as not to mislead users of financial statements with the opinions
expressed, which can cause significant losses.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk hal apa saja yang mendsari terjadinya kecurangan dan sanksi apa
yang diterima oleh pada SNP Finance. Riset ini dicoba dengan tata cara riset kualitatif deskriptif,
dengan memakai perlengkapan pengumpulan informasi merupakan obeservasi, wawancara,
dokumentasi, serta triangulasi informasi. Tata cara library (documentary) research ataupun
documentary analysis ialah analisis yang diperuntukan buat menghimpun serta menganalisis
dokumen- dokumen formal, dokumen yang validitas serta keabsahannya terjamin baik itu dokumen
perundangan serta kebijakan, ataupun hasil- hasil riset. Hasil menunjukan bahwa kasus SNP Finance
dan Deloitte seharusnya menjadi pelajaran bagi para pelaku bisnis dan auditor. Pelaku usaha tidak
boleh menipu atau memanipulasi laporan keuangan, dan akuntan perusahaan harus secara tegas
mematuhi prinsip dan standar etikanya. Auditor dan KAP juga harus berhati-hati dalam memberikan
opini audit, agar tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan dengan opini yang diungkapkan, yang
dapat menimbulkan kerugian yang signifikan.
Standar Practices for investigative and sebuah jaminan institusi akan bebas dari
forensic accounting (IFA) Kanada, maupun kecurangan. Hal itu diperkuat oleh fakta
dari praktik–praktik yang dilakukan oleh bahwa sampai dengan Desember 2018
Forensic Accounting (Akuntansi Forensik) masih terdapat sepuluh Pemerintah Daerah
di Indonesia dalam Soepardi (2009) secara yang mendapatkan opini Wajar Tanpa
garis besar terdapat tiga manfaat atas Pengecualian, akan tetapi masih banyak
kegiatan seorang auditor forensik, yaitu : kepala daerahnya melakukan korupsi.
1. Dukungan kepada manajemen Selain di lingkup pemerintahan, pada
2. Dukungan dalam proses hukum perusahaan swasta dan BUMN juga masih
3. Keterangan ahli banyak yang mendapatkan opini Wajar
Tanpa Pengecualian namun setelah itu
Terdapat beberapa indikator yang ada terungkap adanya kasus fraud yang
dalam audit forensik : melibatkan petinggi perusahaan plat merah
1. Audit forensik dalam mencegah tersebut. Salah satu contoh kasusnya adalah
kecurangan pemberian opini audit Wajar Tanpa
2. Tingkat materialitas audit forensik Pengecualian kepada salah satu perusahaan
3. Tugas auditor forensik di indonesia yaitu PT Sunprima Nusantara
4. Tanggung jawab auditor forensik Pembiayaan (SNP Finance).
5. Spesifikasi keahlian yang Laporan keuangan yaitu suatu laporan
diperlukan auditor forensik yang menggambarkan hasil dari proses
6. Independensi dan objektifitas akuntansi yang digunakan sebagai alat
7. Bukti audit forensic komunikasi untuk pihak-pihak yang
Menurut standar pengauditan, faktor berkepentingan dengan data keuangan atau
yang dapat membedakan kekeliruan dan aktivitas perusahaan. (Munawir, 1991, p.2).
juga kecurangan adalah apakah tindakan Laporan keuangan disusun berdasarkan
yang mendasarinya, yang berakibat Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
terjadinya pada salah saji dalam laporan ada di Indonesia. Dalam pemeriksaan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja laporan keuangan Standard Audit 450
atau tidak disengaja (IAI, 2001). menyebutkan bahwa auditor harus bisa
Terjadinya suatu kecurangan adalah mengkomunikasikan secara tepat waktu
tindakan yang disengaja, dimana apabila semua kesalahan penyajian yang
kecurangan itu tidak dapat terdeteksi oleh dikumpulkan selama audit dengan tingkat
suatu pengauditan dapat memberikan efek manajemen yang tepat, auditor juga harus
yang merugikan dan cacat bagi proses meminta manajemen untuk mengoreksi
pelaporan keuangan. Dan memberikan atau memeriksa kesalahan dalam penyajian
kerugian yang cukup besar bagi perusahaan tersebut. Apabila manajemen menolak
itu sendiri. Kecurangan juga bisa terjadi untuk mengoreksi beberapa atau bahkan
pada laporan keuangan, Kecurangan semua kesalahan dalam penyajian laporan
Laporan Keuangan dapat didefinisikan keuangan yang dikomunikasikan oleh
sebagai kecurangan yang dilakukan oleh auditor, maka auditor harus memperoleh
manajemen dalam bentuk salah saji pemahaman tentang alasan manajemen
material Laporan Keuangan yang untuk tidak membuat koreksi, auditor juga
merugikan investor dan kreditor. harus bisa memperhitungkan
Kecurangan laporan keuangan ini bisa pemahamannya tersebut pada waktu
bersifat financial atau kecurangan non mengevaluasi apakah laporan keuangan
financial. tersebut secara keseluruhan bebas dari
Maraknya fenomena audit forensik kesalahan penyajian material.
yaitu pemberian opini audit Wajar Tanpa Dari latar belakang kasus yang telah
Pengecualian (WTP) ternyata tidak menjadi dijelaskan sebelumnya dapat dirumuskan
87
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92
masalah sebagai berikut : hal apa saja yang SNP finance membuka keran
mendasari terjadinya kecurangan pada SNP pendanaan baru lewat penjualan pesan
Finance dan sanksi apa yang bisa diterima utang jangka menengah, diucap dengan
oleh SNP Fnance. MTN (Medium Term Notes). MTN ini
sifatnya nyaris mirip dengan obligasi, cuma
METODE PENELITIAN saja jangka waktunya merupakan
Riset ini dicoba dengan tata cara riset menengah, sebaliknya obligasi jangka
kualitatif deskriptif, dengan memakai waktunya panjang. MTN ini diperingkat
perlengkapan pengumpulan informasi oleh Pefindo (Pemeringkat Dampak
merupakan obeservasi, wawancara, Indonesia) serta kembali lagi kalau Pefindo
dokumentasi, serta triangulasi informasi. pula membagikan peringkat salah satunya
Tata cara library( documentary) research merupakan bersumber pada laporan
ataupun documentary analysis ialah analisis keuangan SNP Finance yang diaudit oleh
yang diperuntukan buat menghimpun serta Deloitte. Awal mulanya peringkat dampak
menganalisis dokumen- dokumen formal, SNP Finance semenjak Desember 2015–
dokumen yang validitas serta keabsahannya 2017 merupakan A-, apalagi setelah itu naik
terjamin baik itu dokumen perundangan jadi A di Maret 2018. Tetapi tidak lama
serta kebijakan, ataupun hasil- hasil riset. setelah itu, di bulan Mei 2018 kala
Dalam permasalahan kecurangan permasalahan ini mulai terkuak, perikat
laporan keuangan yang kami ambil, pada dampak SNP Finance turun jadi CCC
dasarnya perjanjian utang piutang antara apalagi di bulan yang sama tersebut turun
SNP Finance dengan para kreditornya( lagi jadi SD( Selective Default).
bank) tersebut merupakan kerjasama yang Default dalam bahasa sederhananya
sifatnya mutualistik. SNP Finance merupakan kandas bayar. Selanjutnya SNP
memerlukan dana, bank pula perlu Finance mengajukan Penundaan Kewajiban
menyalurkan kredit. Tetapi dalam ekspedisi Pembayaran Utang (PKPU), sebesar kurang
waktu, nyatanya bisnis retail Columbia lebih Rp 4,07 Trilyun yang terdiri dari
yang ialah induk dari SNP Finance hadapi kredit perbankan 2, 22 Trilyun serta MTN
kemunduran. Bisa dilihat kalau sikap 1,85 Trilyun. Debitur serta pemegang MTN
pembelian customer sudah berganti, yakin serta menyalurkan kredit kepada SNP
konsumen dikala ini tidak lagi belanja Finance sebab awal mulanya pembayaran
produk furniture serta elektronik dengan dari SNP Finance mudah, serta para
tiba ke toko, melainkan mereka lebih suka kreditur tersebut pula menganalisis
membeli secara online lewat fitur kesehatan keuangan SNP Finance lewat
gadgetnya. Mulai dari survey harga, survey laporan keuangannya, yang diaudit oleh
spesifikasi produk, hingga dengan kantor akuntan publik ternama, ialah
pembelian, seluruh dicoba secara online. Deloitte.
Apalagi para online shop tersebut pula Tetapi nyatanya terjalin pemalsuan
membagikan sarana kredit tanpa bunga( informasi serta manipulasi laporan
bunga 0%) buat tenor yang apalagi hingga keuangan yang dicoba oleh manajemen
12 bulan. Keadaan pergantian sikap SNP Finance. Antara lain merupakan
pembelian customer inilah yang memukul membuat piutang fiktif lewat penjualan
pangsa pasar dari Columbia, serta pastinya fiktif. Piutang seperti itu yang dijaminkan
pula berakibat pada SNP Finance. kepada para krediturnya, selaku alibi kalau
Buntutnya merupakan kredit SNP Finance nanti kala piutang tersebut ditagih uangnya
kepada para bank– bank/ krediturnya hendak digunakan buat membayar utang
tersebut jadi bermasalah, dalam sebutan kepada kreditor. Buat menunjang aksinya
keuangan diucap Non Performing Loan( tersebut, SNP Finance membagikan
NPL). dokumen fiktif yang berisi informasi
88
Endang, Syifa dan Pupung / Jurnal Akuntansi Volume 16 Nomor 1, Mei 2021 Hal. 85 – 92