Anda di halaman 1dari 4

Review Riset Penelitian

No. : Vol. 2, Agusutus 2010 Hal. 38 - 49


Judul Penelitian : Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Author : Anisa Putri
Penerbit : JRAK

Masalah Penelitian
Masalah pada penelitian ini membahas anatara lain:
1. Sejarah awal dari perkembangan pencatatan dan pembukuan Akuntansi sampai akhirnya masuk
ke Indonesia.
2. Menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip Akuntansi Di Indonesia
3. Menjelaskan tiga tonggak sejarah dalam pengembangan SAK di Indonesia.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan baru, sebagai media informasi yang
memberikan dan kemudahan bagi pengguna yang mencari informasi bagaimana sejarah perkembangan
akuntansi di Indonesia.

Landasan Teori
Landasan teori pada pembahasan ini terdiri dari beberapa pembahasan antara lain :

1. Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal
Sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) – sudah dipahami di Italia sejak
tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 – 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca
dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris
pertama diketahui Dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
2. John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan
sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) Adalah “after the forme of Venice”.
3. Menurut Katjep dalam “The Perception of Accountant and Accounting Profession in Indonesia”
Yang dipertahankan tahun 1982 di Texas, A&M University menyatakan bahwa profesi akuntan
Publik dibutuhkan untuk mengaudit dan memberikan pendapat tanpa catatan (unqualified
opinion) Pada laporan keuangan yang go public atau memperdagangkan sahamnya di pasar
modal.
4. Menurut International Federation of Accountants yang dimaksud dengan profesi akuntan Adalah
semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang
Pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau
Dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit,
profesi Akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik
yang lazimnya Terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
5. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
 Memiliki Bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
 Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam
profesi itu.
 Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
 Keahliannya Dibutuhkan oleh masyarakat.
 Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepadafungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat.

Hipotesis

 H1 : John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip Akuntansi yang dia jelaskan (yang
merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) Adalah “after the forme of
Venice”.
 H2 : Pada tahun 1982 di Texas, A&M University menyatakan bahwa profesi akuntan publik
dibutuhkan untuk mengaudit dan memberikan pendapat tanpa catatan (unqualified opinion) Pada
laporan keuangan yang go public atau memperdagangkan sahamnya di pasar modal
 H3 : Profesi akuntan Adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang Pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik. Dalam arti sempit,profesi Akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan
oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak
dan konsultan manajemen.
Metodologi Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode kualitatif.

Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya
pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI Kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan
kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” Sejak tahun 1994, IAI
juga telah memutuskan untuk Melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam
pengembangan standarnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi
Adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program
Adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam
Beberapa tahun ke depan.

Kelemahan dan Riset Lanjutan


 Pada penelitian tersebut tidak dijelaskan metode penelitian apa yang digunakan oleh peneliti.
 Pada penelitian tidak mencantumkan lama waktu penelitian
 Pada penelitian tersebut juga tidak mencantumkan terjemahan bahasa asing pada abstrak dan
pada buku yang terbitkan oleh John Mellis dari Southwark tahun 1588.

Riview
 Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa Ahli sejarah mengakui bahwa sistem pencatatan
telah ada pada peradaban kurang lebih 3000 M.
Pembukuan berpasangan berkembang. Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan
Dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan
tertua Yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia
pada 3600 Sebelum masehi.
 Pada materi juga dijelaskan didalamnya periode sejarah perkembangan akuntansi, dimulai dari
Bangsa Mesir sampai ke Eropa. Periode Mesir dimulai dari 3000 tahun sebelum masehi (SM)
Sampai dengan 1000 tahun SM, sedangkan periode Eropa dimulai dari abat ke 13 Setelah
masehi. Simpulan ini dipertegas oleh Littleton yang mengatakan bahwa Sejarah perkembangan
akuntansi dimulai dari bangsa Mesir, Babilonia, Sumeria, Yunani, Arab dan Roma.

Anda mungkin juga menyukai