Anda di halaman 1dari 22

Pernahkah kalian melihat suatu laporan keuangan sebuah perusahaan atau catatan keuangan

keluargamu? Ya! biasanya ibumu memiliki catatan tentang keuangan keluarga. Laporan keuangan
suatu perusahaan atau catatan keuangan keluarga sebenarnya adalah bagian yang tidak terpisah dari
Akuntansi. Akuntansi dipakai hampir di seluruh organisasi dan menjadi bagian yang penting. Oleh
karena itu tidak salah kalian memepelajari dan mengetahui akuntansi.
Pengertian Akuntansi
Akuntansi sering disebut juga bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi
tentang keadaan suatu perusahaan yang digunakan untuk menilai sejauh mana keberhasilan
perusahaan tersebut kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi.
Dari segi bahasa disebut to account yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan
sehingga menjadi accounting.
1) Menurut Carls Warren, dkk dalam bukunya yang berjudul Accounting, “Accounting can be
defined as information system that provides reports to stakeholders about the economic
activities and condition of a business”
2) Menurut Soemarsono S.R. (2004) akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur,
dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
3) Menurut Asosiasi Akuntansi Amerika atau American Accounting Association (AAA)
akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
yang memungkinkan pengambilan keputusan dan penilaian yang jelas serta tidak
membingungkan oleh penggunanya.
4) Warren dkk (2005:10)
Secara umum, akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang memiliki sebuah aktivitas ekonomi serta kondisi perusahaan.
5) Suparwoto L (1990 : 2)
Baginya akuntansi sebagai sebuah teknik untuk mengukur serta mengelola transaksi
keuangan dan memberikan hasil pengelolaan dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak
internal maupun eksternal perusahaan. Pihak eksternal maksudnya adalah terdiri dari
investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan lain-lain.
6) S. Munawir (2005)
Baginya akuntansi adalah sebuah seni daripada pencatatan, penggolongan dan peringkasan
terhadap sebuah peristiwa yang setidak-tidaknya sebagian sifatnya keuangan dengan cara
yang secepat-cepatnya dan petunjuk atau dinyatakan dengan uang, dan juga penafsiran yang
timbul dari padanya.
7) Paul Grady
Akuntansi adalah bagian tubuh dari ilmu pengetahuan serta fungsi organisasi secara
sistematis, autentik & original dalam mencatat, mengklasifikasi, memproses, menulis
ikhtisar, menganalisa, dan juga menginterpretasi semua transaksi dan kejadian serta
karakters keuangan yang terjadi dalam operasional entitas accounting dengan tujuan
menyediakan informasi yang berarti dibutuhkan manajemen sebagai laporan dan
pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.

Jadi dapat kita simpulkan akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Laporan tersebut selanjutnya digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.

Sejarah Perkembangan Akuntansi


1) Dunia
Menurut sejarahnya ilmu akuntansi muncul pertama kali pada tahun 1494. Yang mana di
kala itu ada seorang matematikawan  bernama Luca Paciolo yang berhasil membukukan pencatatan
keuangan dengan model berpasangan. Buku yang dicetak oleh matematikawan sekaligus pemuka
agama ini diberi nama atau judul Summa De Arithmetica Proportioni et Proportionita . Isi dari buku
adalah metode pembelajaran cara mengelola keuangan yang dibuat secara khusus untuk para
usahawan di kala itu. Pada awal kemunculan akuntansi, masih belum diberi nama itu melainkan
disebut dengan istilah Sistem Pembukuan Berpasangan. Awal munculnya sistem ini ditemukan
pertama kali di Eropa Barat. Karena memang di sanalah si penemu pertama menyebarkannya
sebagai pembelajaran kepada pebisnis.
Namun beberapa waktu kemudian, sistem pembukuan berpasangan mulai dikenal di banyak
negara-negara besar yang lainnya. Bahkan negara sekelas Amerika Serikat juga menggunakannya
sekalipun dengan nama yang berbeda. Di Amerika sistem pembukuan disebut sistem Anglo Saxon.
Selain Amerika Serikat, Belanda juga mengadopsi ilmu pembukuan berpasangan. Negara ini
menamakannya Pembukuan Sistem Kontinental. Tentu pertanyaan sederhananya, mengapa sistem
pembukuan yang sama tetapi memiliki nama yang berbeda-beda?
Sesungguhnya sistem pembukuan berpasangan yang sudah menyebar di Eropa barat
mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Terutama di jaman-jaman pertengahan, yang
mana di kala itu terjadi perpindahan progres perdagangan dari Venesia Italia ke Eropa barat.
Bahkan Inggris sempat menjadi pusat perdagangan di masa revolusi industri ini.
Karena eksodus para pedagang yang terbiasa melakukan pencatatan pembukuan, maka
pembukuan mulai berkembang sistem akuntansi yang beredar di Inggris di kala itu yaitu sistem
pembukuan berpasangan, yang nama inggris-nya sudah dijelaskan di atas. Karena perkembangan
inilah, maka muncul versi-versi baru dengan nama yang berbeda.Versi-versi inilah yang sejatinya
mulai dikenal dengan istilah kontinental di Belanda dan Anglo Saxon 2 di Amerika. Ini terjadi kira-
kira pada abad ke 19.
Di abad ke 19, Amerika Serikat mempatenkan teori Anglo  Saxon 2 menjadi teori yang
lebih komprehensif yang disebut dengan istilah Teori accounting dan ini yang dianggap cikal bakal
lahirnya teori akuntasi modern. Teori ini mulai berkembang pesat di awal abad 20, yang mana di
kala itu, Amerika Serikat sudah mengenal komputer, yang membuat pengaplikasian akuntansi
menjadi lebih mudah. Tak hanya itu, penambahan teori di dalam pembukuan tersebut juga semakin
diperkuat.
Maka dari itu, saat ini, bisa ditemukan teori akuntansi sebagai disiplin ilmu pengelolaan keuangan
yang kompleks dan seakan final. Karena segala bentuk pengelolaan finansial dari yang tradisional
hingga kontemporer ada di sana.
2) Indonesia
Sejarah akuntansi di Indonesia dinyatakan muncul pertama kali di abad 1642, yang mana di
kala itu, masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan termasuk kalkulasi laba rugi.
Kemampuan ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari luar negeri yang memang menjajakan barang
dagangannya di Indonesia. Negara  yang dianggap pertama kali mengenalkan konsep akuntasi di
Indonesia adalah Belanda, Portugis dan Spanyol. Menurut kabarnya negara-negara ini mendapatkan
pengetahuan tersebut dari Romawi di abad sebelumnya. Sistem pencatatan telah ada dalam
berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC (SM). Diantaranya adalah peradaban
Kaldea-Babilonia, Asiria dan Samaria, kemudian peradaban Mesir, peradaban China, peradaban
Yunani. Pencatatan belum dilakukan secara sistematis dan belum lengkap. Di Italia, pedagang-
pedagang Venesia melakukan pencatatan transaksi keuangan lebih sistematis.
Pada tahun 1494 Luca Pacioli mempublikasikan buku, Summa de Arithmetica Geometria
Proportioni et Proportionalita yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun dalam buku ini terdapat bagian
yang berisi pembukuan untuk para pengusaha. Bagian itu berjudul Tractatus de Computis et
Scriptorio. Yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Dia menyatakan bahwa tujuan
pembukuan adalah “untuk memberi informasi yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai aset
dan kewajibannya”. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan untuk melakukan pencatatan
secara berpasangan. Tiga buku yang digunakan yaitu memorandum, jurnal dan buku besar. Luca
Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi Dunia.
Sejak tahun 1642 pembukuan di Indonesia sudah menerapkan Akuntansi. Akuntansi mulai
digunakan setelah adanya UU Tanam Paksa. Pengusaha-pengusaha swasta Belanda mulai banyak
menanamkan modalnya di Indonesia sehingga perkembangan usaha makin meningkat. Oleh karena
itu, akuntansi makin dibutuhkan. Pengusaha- pengusaha Belanda tersebut dalam sistem
pembukuannya menggunakan sistem kontinental.
Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia masih menggunakan sistem kontinental karena
banyak pengusaha yang masih memakai tenaga yang berasal dari Belanda, walaupun berangsur-
angsur perannya mulai berubah dan berkurang. Pada akhir abad ke 19 sistem pembukuan mulai
berkembang di Amerika yang sering disebut dengan accounting (akuntansi). Sejalan dengan
perkembangan teknologi maka pada pertengahan abad ke 20 dipakailah komputer sebagai pengolah
data akuntansi sehingga data akuntansi dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Pada saat
Indonesia sudah merdeka, pembukuan masih menggunakan sistem kontinental karena banyak
lembaga pendidikan yang masih menggunakan tenaga pengajar dari Belanda. Setelah tahun 1960
Indonesia mulai menggunakan sistem Amerika, yaitu Anglo Saxon, karena dipandang lebih efisien
dan lebih praktis.
Sedangkan perkembangan akuntansi di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut:
Di Indonesia, akuntansi berkembang sekitar 1642, tepatnya pada zaman VOC.
 Masa pendudukan Jepang selama 1942 s.d. 1945, sistem akuntansi tetap menggunakan pola
Belanda.
 Tahun 1957, proses pengembangan akuntansi di Indonesia semakin pesat dengan dibentuk
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
 Pada 1973, IAI merumuskan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
 Tanggal 1 Oktober 1994, IAI merevisi PAI dan mengubah menjadi SAK (Standar
Akuntansi Keuangan).
 Tanggal 1 September 2007, SAK direvisi, berisi 59 PSAK (Pernyataan SAK), akuntansi
syariah, dan 7 ISAK (Interpretasi SAK).
Sifat Akuntansi
Ada pepatah yang mengatakan, "tak kenal maka tak sayang". Oleh karena itu, untuk dapat
mencintai akuntansi, maka perlu mengenal terlebih dahulu sifat-sifat akuntansi. Melansir dari Dwi
Harti (2018) dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Dasar”, terdapat beberapa sifat akuntansi
sebagai berikut.
1) Akuntansi sebagai ideologi. Sebagian pihak beranggapan bahwa akuntansi merupakan alat
untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis. Akuntansi
konvensional memang dilandasi oleh ideologi kapitalisme karena laporan keuangan yang
disusun oleh manajemen perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemilik
modal mengenai investasi dan tindakan ekonominya. Hal tersebut bertujuan agar pemilik
modal tersebut bertambah banyak kekayaannya.
2) Akuntansi sebagai bahasa. Jika diperhatikan, akuntansi mempunyai istilah-istilah atau
simbol-simbol (lexical) dan tata aturan (grammatical rules) yang merupakan ciri khasnya.
Beberapa simbol akuntansi antara lain debet kredit, buku besar, neraca saldo, laba rugi,
aktiva, pasiva, dan sebagainya.Akuntansi mempunyai aturan supaya dapat dengan mudah
dipahami, misalnya aturan tentang penenpatan pos berdasarkan likuiditas, aturan pengakuan
pendapatan, pengakuan biaya, proses pemindahbukuan, aktual, dan lain-lain.
3) Sebagai catatan historis. Dalam hal ini akuntansi sebagai sarana untuk menggambarkan
transaksi yang terjadi di masa lalu. Transaksi yang terjadi pada masa lalu dicatat,
dibukukan, dan dilaporkan melalui laporan keuangan.Data pada masa lalu itu merupakan
dasar untuk analisis. Akuntansi merupakan alat untuk prediksi keuangan untuk memahami
kemungkinan yang akan muncul di masa mendatang
4) Akuntansi sebagai realitas ekonomi. Akuntansi dianggap memberikan gambaran realitas
ekonomi perusahaan pada saat ini sehingga laporan akuntansi dianggap memberikan
gambaran mengenai kondisi ekonomi pada saat ini.
5) Akuntansi sebagai sistem informasi. Akuntansi tergolong juga sebagai salah satu metode
atau teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data dengan para
penerima informasi melalui kanal komunikasi. Melalui siklus akuntansi, maka laporan
keuangan dapat dipergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan.
6) Akuntansi sebagai komoditas. Output akuntansi yang berupa laporan keuangan merupakan
salah satu komoditas yang penting untuk pengambilan keputusan ekonomi. Dengan
memahami laporan keuangan, maka akan mempermudah beberapa pihak untuk mengambil
keputusan ekonomi dan bisnis yang lebih baik.
7) Akuntansi sebagai sistem pertanggungjawaban. Dengan adanya akuntansi, maka sumber
daya yang dikelola oleh suatu entitas dapat dengan mudah diketahui dan ditelusuri arus
masuk dan arus keluarnya. Oleh karena itu, akuntansi dapat digunakan oleh pengelola suatu
organisasi dalam mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada seluruh stakeholder.
Tujuan Akuntansi
1) Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban
serta ekuitas perusahaan.
2) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahaan dalam aktiva netto
(aktiva setelah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul akibat dari usaha
memperoleh laba.
3) Memberikan informasi keuangan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga
memperkirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
4) Memberikan informasi keuangan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga
memperkirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
5) Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan
keuangan yang relevan dengan kebutuhan pemakai laporan.
Berikut penjelasan mengenai apa saja peran akuntansi terhadap bisnis :

1) Sebagai Alat Pengendali Keuangan

Semua kegiatan yang berupa perekonomian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam
menjalankan sebuah bisnis, pengendalian dan pengontrolan keuangan menjadi hal yang sangat
penting karena akan menentukan keberhasilan dari bisnis tersebut. Dengan adanya peran akuntansi
dalam dunia bisnis, tentunya akan memudahkan kita dalam mengetahui semua data yang
berhubungan dengan keuangan.Sehingga dengan adanya peran akuntansi, Anda yang menjalankan
sebuah bisnis dapat mengetahui informasi mengenai bisnis yang sedang Anda jalankan, misalnya
seperti apakah bisnis Anda sedang mengalami keuntungan atau justru kerugian ? atau apakah
klain/pelanggan Anda sudah membayar administrasi tepat pada waktunya ? atau bahkan belum
melakukan pembayaran ?Maka dari itu penting bagi Anda untuk memiliki peran akuntansi dalam
dunia bisnis yang Anda miliki. Sebab akuntansi banyak memiliki peran penting dalam keuangan
bisnis Anda. Selain itu, Anda juga dapat melakukan evaluasi performa bisnis Anda selama ini
berdasarkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan pada bisnis Anda.

2) Dapat Membantu Para Stakeholders Dalam Mengambil Keputusan

Dengan adanya informasi yang jelas mengenai laporan keuangan, maka para stakeholders
atau pemegang saham akan lebih mudah dalam mengambil sebuah keputusan, dikarenakan adanya
peran akuntansi di dalamnya. Dalam menjalankan bisnis memerlukan data akurat tentang aset,
kewajiban, laba, dan posisi kas pada bisnis Anda. Dan semua nya itu memerlukan sebuah peran
akuntansi dalam menyediakan setiap informasi keuangan bisnis Anda. Dengan adanya peran
akuntansi, maka data dan angka yang disajikan sangat akurat, sehingga memudahkan pimpinan
dalam mengambil keputusan yang baik dan tepat bagi setiap bisnis yang mereka tekuni dan mereka
jalani. Akuntansi sangat bermanfaat sebagai evaluasi dan analisis untuk kemajuan bisnis
dikarenakan laporan keuangan yang berbasis data akuntansi. Jadi akuntansi berfungsi penting
dalam pengambilan keputusan untuk keberlanjutan bisnis anda. Maka dari itu, akuntansi
memainkan peran penting dalam mengevaluasi kelayakan investasi. Pertimbangan investasi yang
tepat dapat menuntut analisis biaya dan proyeksi ekspektasi yang cermat untuk arus kas masa depan
bisnis Anda.
3) Berhubungan Dengan Pihak Ketiga

Hal yang perlu anda ketahui yaitu akuntansi tidak selalu berhubungan dengan pihak internal
perusahaan saja, namun akuntansi juga berkaitan dengan pihak-pihak diluar perusahaan seperti
yang disebutkan sebelumnya yaitu Stakeholder atau pemegang saham. Seorang akuntan
mempunyai peranan sebagai jembatan saat dilakukan pengambilan keputusan dengan vendor
maupun pihak ketiga lainnya yang menggunakan acuan data keuangan perusahaan yang telah
dibuatnya untuk memutuskan suatu kebijakan. Selain itu, seorang akuntan dapat berperan sebagai
penghubung antara perusahaan dengan pemerintah negara dalam hal pembayaran wajib pajak dan
para auditor.

4) Dapat Memantau Pertumbuhan Bisnis Anda

Kemampuan untuk memantau pertumbuhan bisnis adalah salah satu manfaat utama dari peran
akuntansi bisnis yang terperinci. Dengan adanya akuntansi dalam bisnis, maka Anda akan lebih
mudah mengetahui aset, liabilitas, jumlah saldo, dan berapa jumlah pendapatan yang sudah Anda
miliki, dengan begitu Anda dapat dengan mudah melacak pertumbuhan bisnis yang Anda miliki.
Anda akan tahu apakah target penjualan terpenuhi, apakah media sosial Anda dan strategi
pemasaran konten berfungsi, dan apakah piutang Anda dan kewajiban hutang dipenuhi. Dan
dengan Jika Anda mengetahui seluruh jumlah laporan keuangan bisnis Anda. Dengan begitu Anda
akan lebih mudah untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis Anda untuk kedepannya.

5) Membantu Dalam Mengisi Laporan Keuangan Bisnis

Ini lah sebab nya mengapa pembukuan akuntansi tidak boleh diabaikan, catatan keuangan Anda
mencerminkan hasil operasi serta posisi keuangan bisnis Anda ataupun perusahaan Anda. Dengan
kata lain, peran akuntansi membantu Anda memahami apa yang terjadi dengan bisnis Anda secara
finansial. Dengan adanya Laporan Keuangan, catatan terkini membantu Anda melacak
pengeluaran, margin kotor, dan kemungkinan utang, tetapi juga akan membantu Anda
membandingkan data Anda saat ini dengan catatan akuntansi sebelumnya dan mengalokasikan
anggaran Anda dengan tepat. Dengan adanya peran akuntansi dalam bisnis Anda, maka segala
laporan mengenai seluruh keuangan yang bisnis Anda miliki akan dapat terkendali dengan baik dan
tepat. Dan dengan Anda menggunakan aplikasi akuntansi, Anda tidak perlu pusing dan repot ketika
menghitung seluruh jumlah keuangan pada bisnis Anda.

Peran Akuntansi Bagi Manajemen


1) Melindungi Harta Perusahaan
Laporan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi tentunya mencakup segala hal terkait aktiva
(harta) perusahaan. termasuk penyusutan, penambahan maupun pengurangan harta perusahaan.
Baik yang berbentuk inventaris, harta berwujud seperti halnya alat transport dan gedung
perusahaan, maupun harta tak berwujud seperti merk dagang. Apakah harta tak berwujud seperti
merk itu juga bisa berkurang? Tentu saja, misalnya ketika ada pihak lain yang menggunakan merk
dagang perusahaan secara ilegal. Jika hal itu terjadi maka perusahaan dirugikan karena tidak
menerima franchise dari penggunaan merk tersebut.
2) Penyusunan Rencana Kegiatan Perusahaan Dimasa yang Akan Datang
Adanya laporan keuangan yang dihasilkan melalui proses akuntansi akan bisa dijadikan
patokan terhadap rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan terakhir sewaktu
tutup buku bisa juga difungsikan sebagai acuan dalam menetapkan perencanaan kegiatan
perusahaan. Hal itu karena laporan tersebut adalah cerminan dari apa yang dilakukan perusahaan
dan hasil dari apa yang dilakukan itu. Evaluasi laporan tersebut akan membantu manajemen
memperbaiki strategi dan perencanaan untuk masa yang akan datang.
3) Pengukuran Penghasilan Perusahaan Dalam Kurun Waktu Tertentu
Laporan keuangan tentunya menjadi tolak ukur dari perolehan penghasilan perusahaan dari
waktu ke waktu. Hal itu memungkinkan untuk mendapatkan perbandingan pengasilan itu sendiri.
Apakah bertambah, tetap atau berkurang. Pengukuran yang dilakukan akan memudahkan
manajemen dalam menjaga income perusahaan.
4) Pengawasan Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan yang bisa diakses setiap saat dan berubah per transaksi seperti halnya
Zahir Accounting tentunya akan memudahkan pihak manajemen dalam melakukan pengawasan
terhadap kegiatan perusahaan. Hal itu dimungkinkan karena lporan tersebut akan menyampaikan
bagian perusahaan yang aktivitasnya mengendor dalam artian menurun dibanding kondisi
wajarnya. Yang bisa jadi disebabkan oleh kendala-kendala tertentu. Hal itu tentu sangat membantu
dalam memperbaiki dan menormalkan kembali aktivitas tersebut.
Pemakai Informasi Akuntansi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pihak pemakai informasi akuntansi terbagi
menjadi dua kategori, yaitu pihak internal dan eksternal. Penjelasan mengenai keduanya akan
dijabarkan di bawah ini, ya.
Pihak Internal Pemakai Informasi Akuntansi
Pihak internal pemakai informasi akuntansi adalah individu dari dalam perusahaan yang
menggunakan informasi akuntansi untuk keperluan bisnis. Cara yang mereka untuk menjalankan
bisnis agar sesuai dengan tujuan perusahaan dengan menggabungkan informasi manajemen dan
akuntansi keuangan. Pihak-pihak internal yang menggunakan informasi akuntansi, antara lain:
1) Manajemen Perusahaan
Pihak pemakai informasi internal adalah manajemen perusahaan. Manajemen akan menggunakan
informasi akuntansi untuk mengevaluasi dan menganalisis kinerja dan posisi keuangan perusahaan
sehingga dapat mengambil suatu keputusan penting. Selain itu informasi akuntansi akan digunakan
manajemen untuk meningkatkan profitabilitas, posisi keuangan, dan arus kas.
Manajemen pun berperan dalam menetapkan aturan dan prosedur untuk meraih tujuan perusahaan.
Cara meraihnya dengan menggunakan informasi yang didapat dari sistem manajemen keuangan
perusahaan.
2) Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan atau owner membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui kondisi
keuangan serta peluang usaha di masa yang akan datang dan mempertimbangkan kepemilikannya
dalam perusahaan tersebut akan dipertahankan atau dilepas.
Pemilik perusahaan membutuhkan informasi keuangan yang akurat untuk mengetahui perolehan
profit dan kerugian dalam kurun waktu tertentu. Informasi akuntansi juga berguna ini mengevaluasi
performa manajer perusahaan.
Pihak Eksternal Pemakai Informasi Akuntansi
Pihak eksternal tidak akan terlibat dalam hal pembuatan keputusan perusahaan. Namun, mereka
akan tertarik pada informasi akuntansi perusahaan untuk tujuan pribadinya. Para pemakai informasi
akuntansi eksternal ini, antara lain:
1) Kreditur
Pemberi pinjaman atau kreditur adalah mereka yang menyediakan sumber dana pilihan untuk suatu
perusahaan. Para kreditur akan menyediakan modal hutang kepada perusahaan dan mereka akan
mendapatkan keuntungan berupa bunga dari modal yang diberikan tersebut.
Contoh kreditur adalah pemegang surat utang di perusahaan, bank, atau lembaga keuangan lainnya
yang memberikan pinjaman modal.
Kepentingan para kreditur dalam melihat informasi akuntansi suatu perusahaan untuk menilai
perusahaan tersebut cukup menguntungkan dalam hal membayar bunga pinjaman atau tidak.
2) Tenaga Kerja
Tenaga kerja dalam suatu perusahaan berhak mendapatkan penghasilan, tunjangan kesehatan, dan
lainnya dari tempat mereka bekerja.Umumnya, para tenaga kerja tergabung dalam anggota serikat
pekerja yang memperjuangkan hak karyawan, seperti jaminan sosial atau kenaikan gaji. Dalam hal
ini informasi akuntansi perusahaan digunakan oleh para tenaga kerja untuk menilai kemampuan
bayar (solvabilitas) perusahaan. Informasi akuntansi akan menunjukkan performa pendapatan yang
dicapai perusahaan. Di dalam informasi keuangan ini para pekerja dapat mengetahui peningkatan
laba yang signifikan atau perusahaan mengalami kerugian. Dari informasi akuntansi inilah para
pekerja mengetahui kenaikan gaji yang akan mereka peroleh dari ketika terjadi kenaikan profit
yang signifikan. Begitu pula ketika perusahaan mengalami kerugian besar, perusahaan akan
mengalami efisiensi tenaga kerja.
3) Instansi Pemerintahan
Instansi pemerintahan harus dapat memastikan bahwa informasi akuntansi perusahaan sudah sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya untuk melindungi kepentingan pihak-pihak yang
menggunakan informasi akuntansi tersebut untuk mengambil suatu kebijakan. Instansi
pemerintahan juga akan menetapkan regulasi dan memantau akuntansi perusahaan. Tujuannya
untuk memastikan perusahaan sudah mematuhi peraturan karyawan, konsumen, dan keselamatan
kerja pegawainya. 
4) Investor
Melakukan pinjaman modal usaha merupakan langkah umum yang dilakukan oleh para pengusaha
dalam rangka memajukan dan memperbesar bisnis yang ia jalankan. Oleh karena itu, pihak investor
menggunakan informasi akuntansi untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar
pinjaman modal tersebut. Apabila investor menemukan hal negatif dari informasi akuntansi
perusahaan, mereka tidak akan tidak akan memberikan pinjaman modal usaha. Menurut investor,
informasi akuntansi ini akan digunakan sebagai referensi dalam menilai risiko yang akan dihadapi
sebelum memutuskan memberi pinjaman modal usaha.
5) Supplier
Supplier atau pemasok merupakan pihak pengguna informasi akuntansi. Supplier ini yang
memasok bahan baku mentah ke suatu perusahaan supaya nantinya diolah menjadi produk jadi dan
siap pakai.
Umumnya, sistem pembayaran yang dilakukan antara perusahaan dengan supplier dalam bentuk
kredit.
Para pemasok membutuhkan informasi akuntansi perusahaan untuk melihat jumlah penjualan
produk perusahaan. Hal ini karena hal ini berkaitan dengan nilai pembayaran yang harus dilakukan
perusahaan ke supplier. 
6) Pelanggan
Pihak eksternal lain yang berkepentingan menggunakan informasi akuntansi adalah pelanggan.
Pelanggan merupakan pendorong utama roda ekonomi suatu perusahaan. Para pelanggan
menggunakan informasi akuntansi untuk mengevaluasi keahlian perusahaan dalam memasok
kebutuhan mereka di masa depan. Sebab loyal customer akan sangat tergantung pada layanan atau
produk yang dihasilkan perusahaan demi untuk kepentingan pribadi maupun dijual kembali.
Pelanggan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
7) Produsen
Produsen adalah penghasil produk dari berbagai tahap produksi. Produsen pada setiap tahap
pemrosesan akan memerlukan jaminan bahwa perusahaan yang bersangkutan akan menyediakan
input, seperti bahan mentah, suku cadang, komponen, dukungan, dan lain sebagainya.
Grosir dan pengecer produk Pedagang dan pengecer harus diyakinkan atas konsistennya persediaan
produk.
8) Mitra Bisnis
Mayoritas perusahaan memiliki mitra bisnis dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sehingga
terjadilah suatu kesepakatan bisnis. Mitra bisnis akan menggunakan informasi akuntansi untuk
bahan pertimbangan dalam memutuskan hubungan bermitra atau tidak.
9) Lembaga Keuangan
Suatu lembaga keuangan membutuhkan informasi akuntansi perusahaan untuk menentukan
kelayakan suatu perusahaan dan melihat sehat atau tidaknya kondisi keuangan perusahaan tersebut.
10) Otoritas Pajak
Untuk dapat menentukan kredibilitas pajak suatu perusahaan, pihak perusahaan harus menyertakan
informasi akuntansinya.
Tujuan dari hal ini supaya otoritas pajak dapat melakukan pengecekan rekaman pencatatan
keuangan perusahaan dan dapat diketahui nilai dari pajak yang seharusnya dilaporkan.
11) Masyarakat Umum
Sebagian masyarakat umum memang ada yang memiliki ketertarikan terhadap informasi akuntansi
suatu perusahaan. Mereka ini adalah jurnalis, analis, akademisi, aktivis, dan juga individu lainnya
yang berkepentingan dengan isu perkembangan ekonomi negara.

Kualitas Informasi Akuntansi


Informasi keuangan akan bermanfaat bila kita memenuhi tujuh kualitas berikut ini:
1) Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.Relevan
dapat mengacu pada beberapa cara dalam membantu informasi akuntansi. Di mana dapat
membantu dalam pengambilan keputusan keuangan suatu perusahaan. Kualitas informasi akuntansi
dapat dikatakan relevan jika sudah memenuhi dua unsur yang ada. Unsur tersebut antara lain
predictive value dan juga confirmatory value. Selain unsur tersebut dikatakan informasi tersebut
relevan. Akan tetapi ada unsur lain yang sangat penting yaitu memberikan informasi yang bernilai
positif seperti informasi masa lalu. Bukan hanya itu, informasi mengenai prediksi peristiwa masa
dapat juga hal penting dalam mengambil suatu tindakan. Tindakan ini adalah salah satu yang bisa
diprediksi terjadi.
2) Dapat dimengerti
Laporan keuangan tersebut harus dipahami dengan sejauh mana informasi tersebut. Karena
pada dasarnya, informasi atau laporan tahunan tersebut memiliki banyak halaman yang berkisar
100 halaman. Ada dapat dijadikan acuan pengguna dalam menarik suatu kesimpulan.  Kesimpulan
ini mengenai trending dan juga kinerja yang dilakukan oleh perusahaan dari waktu ke waktu atau
satu periode. Selain itu, fungsi karakteristik ini juga dapat dijadikan bahan acuan dalam
memudahkan perbandingan laporan dengan perusahaan lain. Informasi harus dapat dimengerti oleh
pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas
pengertian para pemakai.
3) Daya uji
Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur
yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
Dapat diuji atau reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu keandalan yang menunjukkan seberapa
jauh informasi yang didapat secara akurat. Di mana informasi ini dapat mencerminkan sumber daya
di dalam perusahaan.  Ada pula cara mengembangkan modal yang dimiliki dan melakukan
transaksi.
Sehingga dapat dijadikan faktor dalam membantu memberikan gambaran nyata yang disajikan.
Kualitas dari informasi akuntansi juga dapat dikatakan reliabilitas apabila telah memenuhi unsur-
unsur.Unsur-unsur tersebut adalah informasi yang disajikan harus lengkap, netral, dan juga bebas
dari suatu kesalahan. Salah satunya unsur lengkap, dimana laporan keuangan tidak boleh
memberikan kecuali terhadap transaksi. Selain itu, informasi penting juga harus disajikan secara
wajar.
4) Dapat Diverifikasi
Laporan suatu perusahaan juga harus di verifikasi oleh para akuntan yang ada. Di mana proses
verifikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang sama. Karena pada dasarnya
pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari berbagai pertimbangan dan pendapat.
Disebabkan karena hal tersebut memang memiliki hubungan yang harus melibatkan manusia.
Keterlibatan manusia ini harus ada dalam proses pengukuran dan penyajian informasi yang
dilakukan. Perlu diketahui bahwa kedua proses tersebut memang tidak lagi berlandaskan atau
mengacu dengan realita pada obyektif semata untuk meningkatkan manfaatnya. Karena memang
harus diuji kebenarannya yang akan menunjukkan penyusunan laporan keuangan juga bersifat
umum.
5) Netral
Karakteristik kualitas informasi akuntansi yang terakhir ini harus bersifat netral. Dengan
kata lain tidak memiliki ketergantungan terhadap kebutuhan yang diinginkan dari pihak tertentu.
Akan tetapi informasi yang ada di dalam laporan tersebut harus diarahkan sesuai dengan kebutuhan
secara umum oleh pemakai. Dengan kata lain bahwasanya tidak boleh ada usaha lain dalam laporan
tersebut. Di mana usaha lain ini yang bertujuan dalam menyajikan informasi dan memberikan
keuntungan kepada beberapa pihak tertentu. Karena hal tersebut dapat merugikan pihak lain dan
pihak tersebut juga mempunyai berbagai kepentingan yang bersifat berlawanan dengan pihak lain.
Itulah pembahasan lengkap mengenai karakteristik dari kualitas informasi akuntansi yang harus
diketahui.
Di mana informasi akuntansi ini memang memiliki peran yang sangat penting dalam menyajikan
sebuah laporan keuangan. Selain itu, harus juga membuat laporan tersebut dengan tepat waktu agar
tidak kesulitan dalam menentukan seberapa baik kinerja suatu perusahaan. Informasi harus
diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan
pihak tertentu
6) Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan
tersebut. Kualitas informasi akuntansi harus tepat atau seberapa cepat informasi tersebut tersedia
untuk pengguna. Karena jika tidak tepat waktu maka informasi tersebut dapat dianggap kurang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan jika disajikan. Sehingga ketepatan waktu ini sangat
memiliki peran penting karena informasi tersebut harus bersaing dengan informasi lainnya. Di
samping bersaing dengan informasi lainnya, alasan mengapa menyajikan informasi tepat waktu
karena fakta dan perkembangan perekonomian bergerak dengan cepat. Maka dari itu laporan
keuangan harus disusun secara tepat waktu. Jangka waktu yang tepat untuk digunakan dalam
penyusunan laporan tersebut selama 6-10 bulan dalam 1 periode.
7) Daya banding
Informasi akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya dari perusahaan yang sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain pada
periode yang sama.
8) Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap bila dapat memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan
dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan.
Prinsip Dasar Laporan Keuangan
1) Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
Prinsip entitas ekonomi atau dapat diartikan sebagai konsep kesatuan usaha. Dengan kata
lain akuntansi menganggap bahwa perusahaan merupakan sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri
sendiri dan terpisah dengan entitas ekonomi lain bahkan dengan pribadi pemilik. Dengan begitu
akuntansi memisahkan dan membedakan seluruh pencatatan transaksi baik kekayaan maupun
kewajiban perusahaan dengan pribadi pemilik perusahaan.

2) Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)


Prinsip dasar periode akuntansi atau kurun waktu adalah penilaian dan pelaporan keuangan
perusahaan yang dibatasi oleh periode waktu tertentu.Misalnya sebuah perusahaan menjalankan
usahanya berdasarkan periode akuntansi, mulai pada tanggal 1 Januari hingga tanggal 31
Desember.

3) Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh kemudian dicatat berdasarkan
semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya. Misalnya ketika perusahaan hendak
membeli bangunan yang di iklannya terpasang harga 150 juta namun setelah dinego hanya 100 juta
maka yang dinilai atau dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan yaitu 100 juta.

4) Prinsip Satuan Moneter


Pada prinsip dasar akuntansi ini, pencatatan transaksi hanya dinyatakan dalam bentuk mata uang
dan tanpa melibatkan hal-hal non kualitatif. Semua pencatatan hanya terbatas pada segala yang bisa
diukur dan dinilai dengan satuan uang. Transaksi non kualitatif (mutu, prestasi, dan sebagainya)
tidak bisa dilaporkan atau tidak bisa dinilai dalam bentuk uang.

5) Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)


Prinsip ini menganggap bahwa sebuah entitas ekonomi atau bisnis akan berjalan secara terus-
menerus atau berkesinambungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat peristiwa
tertentu yang bisa menyanggahnya.

6) Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan penuh dalam menyajikan informasi
yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya. Apabila terdapat informasi yang tidak dapat
disajikan dalam laporan keuangan maka diberi keterangan tambahan informasi, berupa catatan kaki
atau lampiran.

7) Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)


Pendapatan timbul akibat kenaikan harta yang dihasilkan oleh kegiatan usaha seperti penjualan,
penerimaan bagi hasil dan yang lainnya. Pendapatan diakui ketika ada kepastian tentang jumlah
atau nominal baik besar/kecil yang bisa diukur secara tepat dengan harta yang diperoleh dari
transaksi penjualan barang maupun jasa.

8) Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam akuntansi dasar adalah biaya yang
dipertemukan dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan menentukan besar/kecilnya laba
bersih setiap periode. Contohnya pada transaksi pendapatan diterima di muka. Prinsip ini sangat
tergantung pada penentuan pendapatan, jika pengakuan pendapatan ditunda maka pembebanan
pada biaya juga tidak bisa dilakukan.

9) Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)


Prinsip konsistensi diartikan sebagai prinsip akuntansi dasar yang digunakan dalam pelaporan
keuangan tetap dan digunakan secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan prosedur).
Tujuannya agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan
pada periode sebelumnya sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi penggunanya.

10) Prinsip Materialitas


Prinsip akuntansi mempunyai tujuan untuk menyeragamkan seluruh aturan. Namun kenyataannya
tidak semua penerapan akuntansi itu mentaati teori yang ada, maka tak jarang terjadi pengungkapan
informasi yang sifatnya material atau immaterial. Maksudnya, setiap informasi akuntansi memiliki
nilai nominal dan bisa dijual. Semuanya diterapkan sesuai dengan ranah akuntansi yang
orientasinya kepada pengguna laporan keuangan. Dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar
akuntansi tersebut maka proses kegiatan akuntansi meliputi tahapan-tahapan berikut ini.

1) tahap pencatatan transaksi, meliputi penyusunan atau pembuatan bukti-bukti pembukuan


atau transaksi, baik transaksi internal maupun transaksi eksternal,penjurnalan (journalizing),
baik jurnal umum maupun jurnal khusus, dan pemindahbukuan (posting) ke buku besar,
baik ke buku besar utama atau buku besar pembantu.
2) Tahap pengikhtisaran meliputi neraca saldo, jurnal penyesuaian, kertas kerja, jurnal
penutup, dan neraca saldo setelah penutupan.
3) tahap penyajian laporan keuangan, meliputi penyajian Laporan Laba-Rugi (income
statement), Pencatatan Penutup (closing entries), Penyajian Laporan Perubahan
Modal/Ekuitas (statement of changes in equity), Penyajian Laporan Posisi Keuangan
(Neraca), Penyajian Laporan Arus Kas (statement of cash flow), dan Pencatatan Pembalik
(reversing entries) jika diperlukan.

Gambar 1.2 Bagan Proses Akuntansi


Sumber : https://slideplayer.info/slide/12008433/
Standar Akuntansi
Yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang telah dipilih dan dituangkan dalam bentuk ketentuan resmi
sebagai acuan utama praktik akuntansi di lingkungan (negara) tertentu. Untuk lebih jelasnya
hubungan antara Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU) perhatikan bagan berikut ini!
Profesi Akuntansi
1) Akuntan Perusahaan atau Akuntan Internal
Tanggung jawab seorang akuntan perusahaan adalah membuat catatan transaksi keuangan,
penyusunan laporan manajemen, dan penyusunan laporan keuangan umum yang isinya membahas
tentang neraca, rugi-laba, perubahan modal, aliran kas, dan bentuk keuangan lainnya dalam suatu
perusahaan.
2) Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah merupakan profesi akuntansi yang bekerja di lembaga-lembaga
pemerintah. Tugas utamanya adalah menyusun laporan keuangan pemerintah, mengaudit setiap
intitusi-institusi pemerintah di berbagai tingkat, membantu merencanakan kegiatan tahunan,
memeriksa pengguanan uang negara atau kekayaan negara, dan membuat laporan hasil
pemeriksaan.
3) ‍Akuntan Publik
Salah satu dari jenis-jenis profesi akuntansi adalah akuntan publik. Orang yang bergerak di
bidang ini memberikan jasa akuntansi bagi perusahaan atau organisasi bisnis dan nonbisnis. Profesi
ini cenderung bersifat independen atau bebas dan tidak terikat perusahaan.
Tugas utama dari profesi akuntansi ini adalah memeriksa laporan keuangan suatu organisasi,
menawarkan jasa konsultasi di bidang manajemen, perpajakan, dan menyusun laporan keuangan.
Untuk bisa menjadi seorang akuntan publik, kamu harus lulus dulu ujian profesi dan memiliki
nomor registrasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
4) ‍Akuntan Pendidik
Profesi akuntansi ini bertugas untuk mendidik di bidang akuntansi, melakukan penelitian dan
pengembangan di bidang akuntansi, dan menyusun kurikulum di berbagai tingkat pendidikan.
Pada umumnya, salah satu dari jenis-jenis profesi akuntansi ini disebut sebagai dosen atau guru
yang mengajar akuntansi. Tetapi mereka juga bisa membuka praktik sendiri untuk melayani
kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak tertentu yang membutuhkannya.
5) Akuntan Manajemen
Jenis-jenis profesi akuntansi selanjutnya adalah akuntan manajemen. Tugas dari profesi akuntansi
ini adalah untuk memberikan informasi terkait kesehatan keuangan di suatu perusahaan atau
organisasi, melakukan perencanaan dan penganggaran, membuat laporan keuangan eksternal,
manajemen risiko, dan analisis profitablitias.
6) Akuntan Investasi
Selanjutnya ada akuntan investasi, Mereka bekerja di bidang keuangan dan investasi yang bergerak
dengan cepat. Biasanya profesi akuntansi ini bekerja untuk perusahaan pialang dan manajemen
aset.
Tugas utama dari seorang akuntan investasi adalah mempertahakan investasi klien dan disaat yang
bersamaan juga turut mematuhi peraturan negara terkait saham dan investasi. Jika kamu merasa
tertarik di bidang ini, kamu harus mengetahui seluk beluk tentang saham, obligasi, mata uang,
logam mulia, dan sarana investasi lainnya.
7) Akuntan Biaya
Jenis-jenis profesi akuntansi berikutnya adalah akuntan biaya. Pada dasarnya mereka memiliki
tanggung jawab untuk memeriksa setiap pengeluaran perusahaan untuk melakukan analisis
profitabilitas dan rencana persiapan anggaran, menganalisis setiap biaya yang terkait dengan tenaga
kerja, bahan, pengiriman, produksi, administrasi, dan hal-hal lainnya yang terkait pengeluaran
perusahaan.
8. Akuntan Proyek
Profesi akuntansi kali ini adalah mereka yang bekerja berdasarkan proyek-proyek. Tugasnya adalah
untuk mengawasi semua aspek proyek yang terkait biaya keseluruhan. Termasuk di dalamnya
menyiapkan dan mengumpulkan faktur, menyetujui biaya, melakukan verifikasi jam kerja
karyawan, merencanakan dan memelihara anggaran, dan memastikan proyek bisa selesai tepat
waktu.
Biasanya proyek yang dilakukan oleh profesi akuntansi ini adalah seperti peluncuran produk baru
dan pembangunan fasilitas baru. Untuk menjadi seorang akuntan proyek haruslah memiliki
kemampuan komunikasi dan interpersonal yang kuat. Apakah kamu salah satunya?

Bidang Akuntansi
Menurut manfaat pemakaiannya, akuntansi bisa dikelompokkan menjadi:
1) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang ini menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi
yang lain dan juga menangani penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan
tersebut.
2) Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Bidang ini menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas.
3) Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang ini menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa
biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.
4) Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Bidang ini menggunakan data historis maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam
operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Bidang ini juga mengolah soal-soal khusus
yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
5) Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang ini mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi
perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6) Akuntansi Anggaran (Budgeting)
Bidang ini menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan
data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.
7) Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting)
Bidang ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan
akuntansi pada masyarakat.
8) Akuntansi pemerintahan (Governmental Accounting)
Bidang ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga-lembaga
pemerintahan.
9) Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Bidang ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat
kemajuan teknologi, ekonomi dan budaya.
Etika Profesi Akuntansi
Etika Profesi Akuntansi adalah seperangkat standar sikap yang dirancang secara praktis, realistis,
dan idealis bagi para anggota profesi yang bersangkutan.
Adapun 8 kode etik akuntan yaitu:
1) Kerahasiaan
Jabatan ini merupakan sebuah tanggung jawab besar. Sebagai seorang akuntan, maka kalian
dituntut untuk menjaga kerahasiaan informasi dalam internal perusahaan dan tidak boleh
membocorkan informasi yang hanya ditujukan bagi yang berkepentingan itu pada banyak orang.
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh saat kalian melakukan tugas profesional adalah
kewajiban akuntan. Terkecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum yang
mengharuskan kalian untuk mengungkapkannya.
 
2) Tanggung Jawab Profesi
Sebagai seorang akuntan, kalian harus punya tanggung jawab secara moral dan profesional dalam
semua pekerjaan yang dibebankan kepada kalian. Kepekaan moral dalam sebuah tanggung jawab
profesi, akan membuat kalian memiliki tingkat kepercayaan tinggi berdasarkan hasil kerja kalian.
Saat bekerja, kalian memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa. Bersamaan dengan itu pula,
kalian juga bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama akuntan demi mengembangkan
profesi akuntan itu sendiri.
 
3) Objektivitas
Kualitas mahal dari seorang akuntan dalam memenuhi profesionalitasnya adalah prinsip
objektivitas. Memegang prinsip ini, kalian harus memiliki sifat adil dan jujur secara intelektual,
harus bebas dan tidak boleh punya prasangka yang buruk. Yang tak kalah penting, prinsip
objektivitas menuntun kalian untuk tidak berpihak pada suatu kepentingan tertentu sehingga
laporan keuangan yang kalian laporkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 
4) Standar Teknis
Setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang kalian lakukan harus memenuhi standar teknis dan
profesional yang relevan. Standar teknis profesi akuntansi ini sudah ditentukan oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) dan semua anggota wajib mengetahui dan mematuhinya.
Dengan mengikuti aturan dan standar teknis sesuai IAI, maka kalian semestinya tidak dapat digugat
seenak hati oleh auditor. Keuntungan lainnya adalah kalian bisa meraih kepercayaan atas
profesionalisme dalam menyelesaikan pekerjaan.
 
5) Kompetensi
Tiap kalian menekuni satu profesi, sudah pasti kalian akan dituntut memiliki kompetensi lebih
untuk memenuhi apa yang dibutuhkan. Tak terkecuali akuntan, bilamana keahlian kalian sedang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akuntansi, maka butuh kehati-hatian yang tinggi.
Tak cuma mengandalkan skill yang tinggi, dalam prinsip kompetensi yang mengedepankan sikap
hati-hati berfungsi untuk menghindarkan kalian dari penipuan. Hal itu karena setiap apa yang
kalian laporkan memang dituntut kebenarannya.
Untuk itu, kalian juga harus memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan
untuk menjamin klien, serta bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku
sesuai yang diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
 
6) Kemandirian
Dalam profesi ini, kalian juga dituntut untuk mandiri dalam melaksanakan pekerjaannya. Meskipun
demikian, tak berarti kalian sama sekali dilarang melakukan kerja sama tim. Hal ini lebih karena
kalian harus punya sikap percaya diri terhadap keahlian yang dimiliki.
Kepercayaan diri yang kalian punya dalam menyajikan laporan keuangan ini pada akhirnya akan
melahirkan sikap indepensi dan tidak memihak pada satu kepentingan tertentu.
Sikap independensi ini pula yang nantinya akan kalian perlukan jika bercita-cita menjadi auditor
profesional di kemudian hari.
 
7) Integritas
Untuk membangun sebuah kepercayaan antara akuntan dan klien, kalian juga wajib menjadi pribadi
yang berintegritas. Sikap jujur dan sabar dalam berinteraksi dengan sang klien adalah nilai tambah
bagi reputasi kalian sebagai akuntan.
Dengan integritas tinggi, maka tingkat kepercayaan klien dan publik akan semakin tinggi. Karena
sikap sabar tersebut, kalian juga tidak boleh membedakan dan pilih kasih antara klien yang satu
dengan yang lain.
Dan meski harus sabar, kalian pun juga wajib bertindak tegas, lugas, dan konsisten jika menemukan
kesalahan dalam pengelolaan keuangan sehingga prinsip akuntansi yang dimilikinya bisa
diterapkan secara maksimal sesuai standar yang berlaku.
 
8) Kepentingan Publik
Dalam hal pelayanan kepada publik, kalian juga wajib bertindak profesional dengan cara
menghormati kepentingan publik. Publik dalam ranah akuntan meliputi klien personal maupun
perusahaan, pemerintah, pemberi kredit, dan pegawai.
Selain yang disebutkan, investor, manajemen bisnis, dan berbagai pihak yang bergantung pada
integritas dan keahlian kalian sebagai akuntan akan memelihara berlangsungnya fungsi bisnis
dengan baik.

Etika profesi akuntansi sangat perlu diperhatikan agar kalian terhindar dari hal yang tak
diinginkan. Semisal suatu kesalahan kecil dalam pelaporan keuangan akibatnya bisa sefatal
hilangnya kepercayaan dan timbulnya kecurigaan manipulasi terhadap perusahaan dan citra profesi
kalian.
Selain itu, dengan memahami dan menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik, maka kalian
diharapkan dapat bekerja secara maksimal dan profesional, sesuai standar prosedur, seperti
sesederhana membuat laporan keuangan dengan sangat rinci.

Anda mungkin juga menyukai