Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan,


menyimpan dan mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil
keputusan. Informasi akuntansi merupakan sistem yang umumnya berbasis komputer dan
metode untuk melacak kegiatan akuntansi dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi
informasi.[1] Hasil laporan-laporan keuangan dapat digunakan secara internal oleh
manajemen atau secara eksternal dengan pihak lain yang berkepentingan seperti investor,
kreditur dan otoritas pajak. Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mendukung semua
fungsi akuntansi dan berbagai kegiatan termasuk auditing, akuntansi keuangan &
pelaporannya, manajerial/ manajemen akuntansi dan pajak. Yang paling banyak mengadopsi
sistem informasi akuntansi adalah audit dan modul pelaporan keuangan.

1. Sejarah Akuntansi Dunia


a. Era Mesir Kuno
Berdasarkan riwayat, lahirnya praktik pencatatan akuntansi dimulai pada
zaman Mesir Kuno dan digunakan untuk kepentingan perdagangan. Pada masa itu,
orang-orang Mesir Kuno menggunakan metode pencatatan untuk membantu dalam
melakukan perdagangan keluar daerah mereka. Ketika pertama kali menemukan
akuntansi, mereka melakukan pencatatan di lembaran daun. Hal ini dapat dibuktikan
dari adanya data sejarah tentang pembukuan yang ditulis menggunakan bahasa Arab.
Bangsa Mesir Kuno melakukan perhitungan laba atau rugi dengan cara menghitung
barang yang mereka bawa saat berlayar dan barang yang dibawa lagi setelah selesai
berlayar.
Bukti lain yang menunjukkan bahwa akuntansi ada sejak periode Mesir Kuno
adalah, pada masa itu terdapat gudang-gudang yang difungsikan untuk menyimpan
berbagai barang berharga, seperti emas, gandum, permata, tekstil, dan hewan ternak.
Dari barang-barang ini terdapat sebuah pencatatan atas terjadinya suatu transaksi.
b. Era Babilonia
Berdasarkan penelitian, bangsa Babilonia melakukan pencatatan pada
lempengan tanah liat yang disebut tablet. Tablet-tablet inilah yang berisi catatan
informasi tentang akuntansi, seperti di antaranya:
 Jumlah uang dan barang yang diterima
 Nama orang yang memberikan
 Nama orang yang menerima
 Tanggal transaksi
Selain itu, ada juga tablet yang mencatat arus keluar serta tablet laba. Adapun
isi dari tablet laba adalah sebagai berikut.
 Apa laba yang diterima
 Siapa orang yang menerima laba
 Alasan-alasan menerima laba
 Tanggal menerima laba
Ada juga tabel produksi dan catatan mengenai obligasi yang terdiri atas
informasi berikut
 Jumlah dan dasar dari komoditas atau yang dipinjamkan Tingkat bunga
apabila ada
 Nama yang meminjamkan (debitur)
 Nama kreditor
 Waktu pembayaran
 Metode pembayaran
 Saksi
 Tanggal
c. Era China Kuno
Akuntansi juga digunakan di era China KUno untuk mengevaluasi efisiensi
program serta pelaksanaan program yang dibuat. Pemberlakuan akuntansi mencapai
hasil paling baik pada masa Dinasti Chao (1122-256 SM). Di era Yunani Kuno, bukti
yang menunjukkan adanya penggunaan akuntansi adalah dari dokumen pada masa
kepemimpinan Alexander Agung pada abad ke-4 SM. Dokumen itu berisi berbagai
transaksi, seperti peminjaman uang atau aktiva lainnya yang diterima oleh kepala
departemen. Catatan ini menunjukkann adanya akun dari daftar kas serta aktiva lain,
seperti makanan, minyak, baju, dan arus masuk serta keluar. Setiap item dan total
pengeluaran kemudian dikelompokkan ke dalam satu catatan yang sama.
d. Era Romawi Kuno
Pada era Romawi Kuno, sangat sedikit bukti sejarah yang menunjukkan
adanya penggunaan akuntansi. Namun, masih ada beberapa literatur yang
menyebutkan bahwa orang-orang Romawi senang membentuk organisasi dan
administrasi. Ada sebuah memo atau catatan kecil yang berisikan tentang penerimaan
dan pengeluaran serta sebuah kode berbunyi, a code accepti et expensi, sama dengan
buku kas yang dimasukkan setiap bulannya

Munculnya ilmu akuntansi


Setelah berabad-abad lamanya, pada 1494, seorang matematikawan Italia bernama
Luca Pacioli menerbitkan buku berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica
Proortioni et Propotionallia yang di dalamnya terdapat sistem pembukuan
berpasangan. Isi buku itulah yang menjadi cikal bakal munculnya ilmu akuntansi.
Tidak lama setelah buku itu dipublikasikan, ilmu akuntansi mulai diterapkan di Italia,
sebelum akhirnya menyebar ke berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, Luca Pacioli
disebut Bapak Akuntansi Dunia. Perkembangan akuntansi secara pesat baru terjadi
setelah Perang Dunia II.

2. Sejarah akuntansi di Indonesia


Di Indonesia, sejarah munculnya akuntansi sebenarnya sudah terjadi sejak zaman
kerajaan. Namun sayangnya, belum ada bukti yang bisa menguatkan pernyataan tersebut.
Awal penerapan akuntansi modern di Indonesia baru dimulai pada masa kolonial
Belanda. Ketika datang ke Indonesia pada akhir abad ke-16, Belanda kemudian
membentuk sebuah organisasi dagang bernama VOC.
Pada sekitar tahun 1642, akuntansi sudah mulai mengalami perkembangan di
Indonesia. Setelah VOC bangkrut pada akhir abad ke-18, kekuasaan diambil alih oleh
Kerajaan Belanda dan mulai muncul berbagai perusahaan Belanda di Indonesia. Di
dalam perusahaan ini diberlakukan pencatatan pembukuan yang menekankan pada
mekanisme debit dan kredit berdasarkan praktik dagang demi kepentingan Belanda.
Perkembangan akuntansi yang signifikan baru terlihat setelah undang-undang
mengenai sistem tanam paksa dihapuskan pada 1870. Lalu, pada 1907, dikirim anggota
dari sebuah organisasi akuntan, Nederlands Insitute Van Accountants (NIVA), bernama
Van Schagen untuk menyusun serta mengontrol pembukuan perusahaan. Sejak saat itu,
penerapan akuntansi terus mengalami perkembangan di Indonesia. Akuntan publik
pertama adalah Frese & Hogeweg yang kantornya berada di Indonesia pada 1918.
Setelah itu disusul dengan berdirinya kantor akuntan H.Y. Voerens.
Sedangkan orang Indonesia pertama yang bekerja di bidang akuntansi bernama JD
Massie, yang pada masa kemerdekaan diangkat sebagai pemegang buku untuk jawatan
akuntan pajak. Setelah kemerdekaan Indonesia, tenaga akuntan mulai mengalami
kemerosotan. Pada 1947, hanya ada seorang akuntan di Indonesia bernama Prof. Dr.
Abutari. Barulah sekitar 1950-an, kursus-kursus untuk mendidik tenaga di bidang
akuntansi dilanjutkan kembali. Di Indonesia, pendidikan akuntansi dimulai dengan
dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1952.
Setelah itu, berbagai universitas lain juga mulai membuka jurusan ini. Istilah akuntan
sendiri baru resmi berlaku setelah Undang-undang No. 34 Tahun 1954 dikeluarkan. Tiga
tahun setelahnya, tepatnya tanggal 23 Desember 1957, dibentuk sebuah organisasi
bernama Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI yang menghimpun para akuntan di
Indonesia. Dalam perkembangannya, muncul sosok akuntan bernama Utomo Josodirdjo.
Utomo Josodirdjo menjadi tokoh penting dalam terjadinya perubahan sistem tata buku
model Belanda ke sistem akuntansi modern di Indonesia. Atas peran besarnya di bidang
akuntansi, Utomo Josodirdjo kemudian disebut sebagai Bapak Akuntansi di Indonesia.

3. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan praktik dasar yang dijalankna dalam bisnis. Apalagi, akuntansi
adalah salah satu fungsi utama untuk hampir semua bisnis.Aktivitas akuntansi meliputi
pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi bisnis. Bahkan, akuntansi juga
merupakan fungsi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, perencanaan biaya,
dan pengukuran pengukuran kinerja ekonomi.
Akuntansi adalah manajemen dasar dalam urusan ekonomi. Hal ini memengaruhi
pengembangan sistematis dan analisis informasi tentang urusan ekonomi suatu
organisasi. Bagaimana bisnis mencatat, mengatur, dan memahami informasi
keuangannya merupakan akuntansi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian akuntansi adalah teori dan
praktik perakunan, termasuk tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman (kebiasaan),
dan semua kegiatannya. Pengertian akuntansi juga dapat dipahami sebagai seni
pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi
terhadap suatu kesatuan ekonomi.
Menurut American Accounting Association (AAA), pengertian akuntansi adalah
suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi dengan
memungkinkan adanya sebuah penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Akuntansi merupakan proses pencatatan transaksi keuangan yang berkaitan dengan
bisnis. Proses akuntansi mencakup meringkas, menganalisis, dan melaporkan transaksi
ini ke badan pengawas, regulator, dan entitas pemungut pajak. Akuntansi adalah profesi
yang tanggung jawab utamanya adalah membantu bisnis menjaga catatan keuangan
mereka secara akurat dan tepat waktu.

PENGERTIAN AKUNTANSI MENURUT PARA AHLI


a. Walter. Menurut Walter,
pengertian akuntansi adalah suatu sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
pengambil keputusan yang akan membuat keputusan yang dapat mempengaruhi
aktivitas bisnis.
b. James M Reeve, dkk
Pengertian akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan untuk
para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan kondisi ekonomi perusahaan.
Selain itu akuntansi juga memberikan informasi untuk pihak lain yang
berkepentingan dalam menilai kinerja perusahaan.
c. Warren, dkk.
Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk
para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
d. Rudianto.
Pengertian akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan
dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan melaporkan
aktivitas/transaksi suatu badan usaha dalam bentuk informasi keuangan.
e. Thomas Sumarsan.
Akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasikan,
mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan, sihingga dapat menghasilkan informasi yaitu laporan keuangan yang dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Surwadjono.
Pengertian akuntansi adalah seperangkat yang mempelajari perekayasaan penyediaan
jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu
lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomik.
4. Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi adalah landasan yang berlaku umum sehingga diperoleh suatu
kesatuan analisis, pandangan, dan pendapat baik oleh penyaji informasi keuangan
maupun pihak-pihak yang memerlukannya.
Pemahaman terhadap konsep dasar akuntansi ini sangat penting untuk dipahami agar
terhindar dari adanya kesalahan pencatatan akuntansi yang dapat memengaruhi kondisi
keuangan perusahaan dan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Agar pemahaman akuntansi Anda tidak mengalami kesalahan, di bawah ini akan kita
bahas mengenai konsep dasar akuntansi yang perlu Anda ketahui menurut pendapat
Armada (2016)
a. Konsep Dasar Akrual (Accrual Basic) dalam Akuntansi
Pada konsep dasar akuntansi akrual, suatu peristiwa usaha langsung diamati dan
dikaitkan dengan waktu terjadinya peristiwa.Bila peristiwanya sudah terjadi,
pengaruhnya sudah harus diakui tanpa memperhatikan pembayarannya sudah dilakukan
atau belum.
b. Dasar Kas (Cash Basic)
Transaksi atau peristiwa ekonomi diakui pada saat terjadinya pembayaran atau
penerimaan kas dan dicatat dalam buku akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada waktu/periode transaksi kas berlangsung.
c. Konsep Kesatuan Usaha
Konsep kesatuan usaha adalah informasi keuangan perusahaan yang hanya
menginformasikan masalah keuangan perusahaan itu sendiri sesuai dengan standar
akuntansi.Keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, keuangan karyawan, dan dari
keuangan para direksi. Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan atau
organisasi yang berdiri sendiri.
d. Kesinambungan (Going Concern)
Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya berusaha berjalan terus-menerus
sepanjang masa. Dalam proses usaha tersebut, senantiasa dibuat laporan keuangan
perusahaan.Laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik sesuai konsep
dasar akuntansi dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi kemajuan atau
kemunduran usaha.
Dengan membandingkan laporan keuangan dari suatu periode ke periode lainnya,
dapat diperoleh suatu data akurat mengenai naik turunnya pendapatan dan beban.Dari
perbandingan laporan keuangan itu, jika dipandang perlu dibuatlah strategi dan
kebijaksanaan untuk pengembangan usaha.
e. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)
Konsep akuntansi standar selanjutnya adalah dalam penetapan beban dan pendapatan
perusahaan hanya diakui dalam periode yang bersangkutan sehingga beban dan
pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasikan.Perhitungan laba rugi yang
dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam jangka waktu yang tertentu
atau periode tertentu.
f. Harga Perolehan (Cost)
Transaksi usaha yang terjadi dalam pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat
sebesar harga perolehan barang tersebut. Misalnya, dibeli sebuah mesin seharga
Rp10.000.000.Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih dikeluarkan
beban pemasangan mesin sebesar Rp1.200.000.Maka, harga perolehan menjadi
Rp11.200.000 (Rp.10.000.000 + Rp1.200.000). Nilai inilah yang dicatat dalam
akuntansi.
Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah
barang atau jasa dalam pertukaran.
g. Konsep Dasar Periode Akuntansi
Informasi keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala, misalnya per tiga
bulan, enam bulan, sembilan bulan atau satu tahun.Pelaporan informasi keuangan secara
berkala ini disebut periode akuntansi. Tujuan diadakannya pelaporan secara berkala ini
adalah untuk menentukan strategi dan kebijakan perusahaan pada masa yang akan datang
sesuai dengan konsep dasar akuntansi.
h. Pengukuran Nilai Uang
Transaksi-transaksi usaha harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Demikian
juga dengan harta, utang, dan modal yang terdapat dalam perusahaan.Dengan adanya
pengukuran dengan nilai uang ini, maka seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung
nilainya.

Selain memperhatikan ke 8 konsep dasar akuntansi di atas, Anda juga perlu


memahami bahwa akuntansi sendiri adalah konsep pencatatan keuangan yang terdiri dari
sekumpulan informasi yang harus dikelompokkan berdasarkan laporan keuangan atau
informasi yang dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan.
Software Akuntansi Jurnal Memenuhi Konsep Standar Akuntansi
Untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan dan mengurangi risiko human error
akibat pencatatan transaksi yang berulang kali pada tiap jenis laporan yang berbeda,
maka saat ini Jurnal software akuntansi online muncul sebagai solusi akuntansi yang
memudahkan dan efisien.
Dengan menggunakan Jurnal, Anda tidak perlu mencatat satu transaksi yang sama secara
berulang kali. Jurnal akan secara otomatis mengelompokkan setiap transaksi keuangan
yang dibutuhkan berdasarkan jenis laporan keuangan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai