Anda di halaman 1dari 21

“Sejarah akuntansi dan

perkembangan
akuntansi di indonesia”
Sejarah akuntansi
- Akuntansi dikenal masyarakat sejak manusia mengenal uang.
- Pencatatan tertua mengenai keluar masuknya uang serta utang piutang, pertama kali
dilakukan di atas potongan tanah liat,yang ditemukan di babylonia sekitar 3600 tahun
sebelum masehi.
- Setelah itu pencatatan dengan menggunakan daun lontar, berasal dari mesir yang sedang
dijajah romawi.
- Pada tahun 1494, Luca Pacioli, memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan atau
sistem kontinental. Pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan
kredit.
- Pada pertengahan abad ke-18 sampai ke-19, terjadi revolusi industri, karena para
manajer pabrik ingin mengetahui biaya produksinya.
Definisi akuntansi

- Akuntansi adalah seni mencatat, mengelompokkan, mengikhtisarkan


menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang, semua transaksi
serta kejadian yang bersifat finansial dan dapat ditafsirkan hasilnya.
- Transaksi adalah keadaan atau peristiwa yang dapat dinyatakan dengan nilai
uang. Misalnya : utang, piutang, pembelian, penjualan, dll.
Sejarah Akuntansi Pada Zaman
Mesir
Pada saat itu, pencatatan orang-orang Mesir kuno simpan. Di sana, mereka menggunakan
metode pengelolaan arsip untuk mendukung perdagangan luar negeri. Pencatatan tersebut
mereka lakukan di atas kertas. Terjadi ketika orang mulai mengenal uang. Sehingga
metode pencatatan keuangan menjadi semakin terkenal. Hal ini terbukti dengan adanya
data sejarah pada pencatatan atau pembukuan dalam bahasa Arab. Mereka menghitung
untung atau rugi dengan  menghitung apa yang mereka bawa saat berangkat untuk
berlayar dan apa yang mereka bawa kembali setelah selesai berlayar. 
Oleh karena itu, laporan laba rugi mereka buat hanya pada akhir perjalanan. Bukti sejarah
dari zaman Mesir menunjukkan bahwa gudang Mesir kuno mereka gunakan sebagai
tempat penyimpanan barang-barang berharga seperti emas, gandum, permata, tekstil dan
bahkan ternak, menunjukkan adanya catatan transaksi. Sejarah menunjukkan bahwa
sistem pencatatan sebenarnya telah ada sejak lama.
Akuntansi Periode Babilonia

Saat di Babilonia, para ilmuwan membongkar ribuan tablet. Hasil penelitian


ternyata menjadi kesaksian yang cukup untuk mempelajari dari sistem
akuntansi mereka. Dalam akuntansi masa itu, catatan umum biasanya dalam
bentuk tabel dokumen.
Tabel berisi rekaman yang berisi informasi berikut:
(1) Berapa jumlah uang dan barang yang masuk
(2) Nama orang yang memberikannya,
(3) Nama orang yang menerimanya,
(4) Tanggal kejadiannya
Akuntansi Periode Babilonia

Ada juga daftar biaya yang tercatat untuk  Arus keluar dari perusahaan.
Tabel pengeluaran  terdiri dari daftar jumlah yang pengguna internal
habiskan baik aset, pembelian, dan kerugian mereka. Tabel biaya
terkadang mereka gunakan sebagai catatan biaya, laba serta produksi.
Paytables biasanya meliputi:
(1)Apa laba yang diterima,
(2)Siapa yang menerima,
(3)Alasan-alasan untuk menerima,
(4)Tanggal penerimaan.
Akuntansi Periode Babilonia
Sementara itu untuk tabel produksi, terdiri dari daftar sederhana tentang apa
yang dibuat dan kepada siapa dijual. Catatan obligasi terpelihara dan terdiri dari
informasi berikut:
1. Jumlah dan dasar dari komoditas atau uang yang dipinjamkan
2. Tingkat bunga (jika ada)
3. Nama debitur
4. Nama kreditur
5. Waktu pembayaran
6. Spesifikasi mengenai metode pembayaran
7. Saksi
8. Tanggal
Sejarah Akuntansi Pada
Periode China
Akuntansi Cina memiliki sejarah panjang. Fungsi akuntansi yang berkaitan
dengan akuntabilitas dapat terlacak jauh hingga  2200 SM selama Dinasti Hsiu
dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi mereka gunakan untuk
mengukur kekayaaan dan membandingkan pencapaian kalangan bangsawan dan
Putri-Putri pada dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Confucius the Younger
(551-479 SM) pernah menjadi manajer gudang, dan tulisan-tulisannya
menyebutkan dia pekerjaannya meliputi akuntansi yang menyimpan catatan
harian pendapatan dan pengeluaran. Di bawah ajaran Konfusius, ada kewajiban
untuk melestarikan sejarah, dan catatan akuntansi dianggap sebagai bagian dari
sejarah itu. Pada akhir 1970-an, para pemimpin Cina mulai mengubah ekonomi 
dari rencana gaya Soviet pusat ke rencana lain yang berorientasi pasar, tetapi
masih di bawah kendali Partai Komunis.
Sejarah Akuntansi Pada
Periode China
Pada tahun 1949 ciri utama akuntansi di China saat ini
berasal dari pendirian Republik Rakyat China. Selain itu
cina juga telah memperkenalkan ekonomi yang sangat
terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan
pola yang teradopsi oleh Uni Soviet. Di Uni Soviet, negara
mengontrol hak untuk menggunakan dan mendistribusikan
semua alat produksi dan memberlakukan perencanaan dan
kontrol yang ketat pada ekonomi.
Akuntansi Periode Yunani
Selama era Yunani, pemerintah mendistribusikan barang secara adil  kepada orang-orang.
Awal akuntansi melacak saldo, penerimaan uang, pengeluaran, dan akhir saldo. Pandangan
tentang pembukuan sektor swasta ada karena penemuan dokumen abad ke-3 SM “Zenon
Papyrus” di Mesir.
Ketika Mesir masih dibawah negara Yunani pada bimbingan Alexander Agung, dokumen
tersebut memberikan bukti bahwa pembukuan Yunani mereka gunakan pada abad ke-4
SM.
Zenon adalah seorang kepala pelayan pada saat itu. Setiap departemen dipimpin oleh
seorang supervisor yang menyiapkan laporan harian tentang kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya. Terlihat dari dokumen-dokumen yang memuat transaksi, banyak yang
meminjam uang dan aset lainnya yang atasan terima. Catatan menunjukkan bahwa akun
ini terdiri dari kas dan daftar aset lain seperti makanan, minyak, pakaian, dan arus masuk
dan arus keluar. Item dan total pengeluaran yang sama kemudian diringkas dalam satu
paragraf.
Teori akuntansi
Pada abad ke-19, Amerika Serikat mematenkan teori Anglo-Saxon 2
untuk teori yang lebih komprehensif, berubah nama menjadi teori
akuntansi, dan mereka anggap sebagai cikal bakal teori akuntansi
modern. Teori ini mulai berkembang pesat pada awal abad ke-20, ketika
Amerika Serikat sudah akrab dengan komputer yang memfasilitasi
aplikasi akuntansi. Tidak hanya itu, penambahan teori akuntansi juga
telah mereka perkuat. Oleh karena itu, teori akuntansi sekarang dapat
kita temukan sebagai bidang manajemen keuangan yang kompleks dan
tampaknya menentukan segala bentuk pengelolaan keuangan tersedia,
dari  tradisional hingga modern.
Sejarah Sistem Pencatanan
akuntansi
Periode ini ditandai dengan dicetuskannya sistem pembukuan oleh Luca Pacioli.
Ilmuwan asal Italia itu mengawali sejarah akuntansi dengan membuat catatan
akuntansi dengan dua kegiatan yang sering dilakukan bangsawan saat itu.
-Kegiatan mencatat penarikan biaya sewa hingga pajak
-Kegiatan mencatat perjalanan perdagangan per sekali jalan
Dua kegiatan itu ia catat secara teratur dan berkelanjutan sehingga melahirkan
sistem pembukuan berpasangan (double entry). Menurutnya, tujuan pembukuan
dan pencatatan akuntansi adalah memberikan informasi tepat untuk pedagang
terkait aset yang dimiliki serta kewajiban yang mesti dipenuhi.
Perkembangan ilmu akuntansi
Di akhir abad ke-15, pengaruh Romawi dalam aktivitas perdagangan menurun.
Pusat perdagangan bergeser ke Portugis, Spanyol dan Belanda. Kondisi ini
berakibat pada perkembangan sistem akuntansi di dunia.
Sejak saat itu, laporan laba rugi diterapkan per tahun untuk mengembangkan
sistem penyusunan neraca dengan rutin pada jangka waktu tertentu. Di Eropa,
pada tahun 1776 terjadi revolusi industri yang membawa dampak positif pada
perkembangan akuntansi.
Selain laporan laba rugi dan neraca, muncul konsep akuntansi biaya. Kemudian
perkembangannya merambat ke Amerika Serikat. Di tahun 1930, New York
Stock Exchange dan American Institute of Certified Public Account menetapkan
prinsip akuntansi untuk perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham.
Perkembangan ilmu akuntansi
Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut:
1. Tahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun
double entry. Tahun 1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.
2. Tahun 1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
3. Tahun 1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih
penting.
4. Tahun 1900: di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.
5. Tahun 1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
- Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi
pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
- Laporan keuangan mulai diseragamkan;
- Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
- Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya "punch card
record".
Perkembangan ilmu akuntansi
6. Tahun 1950 s/d 1975: Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
- Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data.
- Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
- Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
- Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak
mulai ditawarkan profesi akuntan
- Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
- Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan
pengawasan.
- Perencanaan manajemen serta management auditing mulai
diperkenalkan.
Perkembangan ilmuini akuntansi
7. Tahun 1975: mulai periode akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:

- Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen


dan usaha
usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan kekurangannya;
- Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model
model organisasi. perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan
analisis cost benefit,
- Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
- Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
- Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Akuntansi dan double entry
Akuntansi yang ada saat ini merupakan hasil dari perkembangan sistim
pembukuan berpasangan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya sistim pembukuan berpasangan
tersebut. Sebagian besar para ahli mengakui bahwa sistim pencatatan
sebenarnya telah ada dalam berbagai peradapan sejak kurang lebih 3000 SM.
Diantara peradapan tersebut adalah peradapan kaldea, babilonia, asiria, dan
samaria yang merupakan pembentuk sistim pemerintahan pertama didunia.
Begitu juga dengan peradapan mesir, china, yunani dll. Praktek organisasi yang
berkembang saat itu adalah adanya celah tempat berputamya seluruh mesin
keuangan dan departemen di china, diperkenalkannya sistim akuntansi
pertanggungjawaban yang luas di yunani, dan adanya kewajiban bagi pembayar
pajak untuk membuat laporan posisi keuangan di Roma.
Akuntansi dan double entry
Terdapat 7 faktor lahirnya pembukuan yang sistimatik. Ketujuh faktor
tersebut adalah:
1. seni menulis
2. aritmetika
3. kekayaan pribadi
4. uang
5. kredit
6. perniagaan dan
7. modal.
Sejarah akuntansi di Indonesia
Sejarah akuntansi Indonesia banyak orang yakini pertama
kali muncul pada abad 1642, ketika masyarakat tradisional
sudah mengenal akuntansi keuangan, termasuk akuntansi
laba rugi. Kemampuan ini datang dari para pedagang luar
negeri yang justru menjual produk Indonesia.  Tidak lupa,
negara yang pertama kali memperkenalkan konsep
akuntansi di Indonesia adalah Belanda, Portugal dan
Spanyol. Negara-negara ini banyak orang katakan telah
menerima pengetahuan ini dari Romawi pada abad
sebelumnya.
Penerapan akuntansi
Masyarakat sudah mengenal sistem akuntansi keuangan
sejak lama karena banyak belajar dari para pedagang,
tetapi pengetahuan itu sebenarnya ada pada tahun 1642.
Bahkan dari bukti-bukti sejarah yang sejarawan
temukan, pembukuan tampaknya pertama kali ada di
Indonesia pada tahun 1747. Teori ini masih sebagian
orang implementasikan. Padahal, teori akuntansi yang
mereka gunakan tidak lengkap dan tidak jelas. Baru
pada tahun 1870 teori pembukuan yang lebih serius
mulai setelah larangan penanaman wajib terhapuskan.
Ketika peraturan terhapus, banyak investor asing,
terutama Belanda, yang berinvestasi di Indonesia. Oleh
karena itu, untuk alasan regulasi keuangan, teori
akuntansi banyak orang Indonesia gunakan.
Perkembangan Akuntansi
Sejak saat itu, teori akuntansi mulai berkembang di Indonesia.
Terjadi
pada tahun 1952, universitas mulai mengajarkan hal ini kepada
mahasiswa.  Pada tanggal 17 Oktober 1957, 
Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) resmi berdiri di Aula Universitas Indonesia untuk
mendukung dan
membimbing perkembangan akuntansi dan meningkatkan kualitas
pendidikan akuntan. Namun, banyak universitas lain juga telah
mengajarkan bidang yang berhubungan dengan akuntansi dalam
perkembangannya, baik universitas negeri maupun swasta.

Anda mungkin juga menyukai