Anda di halaman 1dari 6

RESUME TEORI AKUNTANSI

Etika Akademik

Kelompok 2
Nella Jessica (540200010)
Netti Novelia (540200026)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI –


INSITUT BISNIS EKONOMI KEUANGAN
2023
Sejarah Akuntansi dan Badan-Badan Pembuat Standar Akuntansi

• Akuntansi Masa Lalu


Akuntansi adalah salah satu ilmu pengetahuan tertua yang ada di dunia. Menurut riwayat,
munculnya akuntansi di dunia sejak zaman Mesir Kuno, tepatnya pada sekitar 2920 SM.
Sejarah akuntansi di dunia era Mesir Kuno berdasarkan riwayat, lahirnya praktik pencatatan
akuntansi dimulai pada zaman Mesir Kuno menggunakan metode pencatatan untuk
membantu dalam melakukan perdagangan keluar daerah mereka. Ketika pertama kali
menemukan akuntansi, mereka melakukan pencatatan di lembaran daun. Hal ini dapat
dibuktikan dari adanya data sejarah tentang pembukuan yang ditulis menggunakan bahasa
Arab. Bangsa Mesir Kuno melakukan perhitungan laba atau rugi dengan cara menghitung
barang yang mereka bawa saat berlayar dan barang yang dibawa lagi setelah selesai berlayar.
Bukti lain yang menunjukkan bahwa akuntansi ada sejak periode Mesir Kuno adalah
pada masa itu terdapat gudang-gudang yang difungsikan untuk menyimpan berbagai barang
berharga, seperti emas, gandum, permata, tekstil, dan hewan ternak. Dari barang-barang ini
terdapat sebuah pencatatan atas terjadinya suatu transaksi.
Di era Babilonia, bangsa Babilonia melakukan pencatatan pada lempengan tanah liat
yang disebut tablet. Tablet-tablet inilah yang berisi catatan informasi tentang akuntansi,
seperti di antaranya: jumlah uang dan barang yang diterima, nama orang yang memberikan,
nama orang yang menerima, tanggal transaksi. Selain itu, ada juga tablet yang mencatat arus
keluar serta tablet laba. Adapun isi dari tablet laba adalah berapa laba yang diterima, siapa
orang yang menerima laba, alasan-alasan menerima laba, tanggal menerima laba. Ada juga
tabel produksi dan catatan mengenai obligasi yang terdiri atas informasi seperti jumlah dan
dasar dari komoditas atau yang dipinjamkan, tingkat bunga apabila ada, nama yang
meminjamkan (debitur), nama kreditor, waktu pembayaran, metode pembayaran, saksi,
tanggal.
Di era China Kuno, akuntansi digunakan untuk mengevaluasi efisiensi program serta
pelaksanaan program yang dibuat. Pemberlakuan akuntansi mencapai hasil paling baik pada
masa Dinasti Chao (1122-256 SM).
Di era Yunani Kuno, bukti yang menunjukkan adanya penggunaan akuntansi adalah dari
dokumen pada masa kepemimpinan Alexander Agung pada abad ke-4 SM. Dokumen itu
berisi berbagai transaksi, seperti peminjaman uang atau aktiva lainnya yang diterima oleh
kepala departemen. Catatan ini menunjukkan adanya akun dari daftar kas serta aktiva lain,
seperti makanan, minyak, baju, dan arus masuk serta keluar. Setiap item dan total
pengeluaran kemudian dikelompokkan ke dalam satu catatan yang sama.
Para era Romawi Kuno sangat sedikit bukti sejarah yang menunjukkan adanya
penggunaan akuntansi. Namun, masih ada beberapa literatur yang menyebutkan bahwa
orang-orang Romawi senang membentuk organisasi dan administrasi. Ada sebuah memo
atau catatan kecil yang berisikan tentang penerimaan dan pengeluaran serta sebuah kode
berbunyi, a code accepti et expensi, sama dengan buku kas yang dimasukkan setiap
bulannya.
Pada tahun 1494, seorang matematikawan Italia bernama Luca Pacioli menerbitkan buku
berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica Proortioni et Proportionallia, yang didalamnya
terdapat sistem pembukuan berpasangan. Isi buku itulah yang menjadi cikal bakal
munculnya ilmu akuntansi. Tidak lama setelah buku itu dipublikasikan, ilmu akuntansi
mulai diterapkan di Italia, sebelum akhirnya menyebar ke berbagai belahan dunia. Oleh
karena itu, Luca Pacioli disebut Bapak Akuntansi Dunia. Perkembangan akuntansi secara
pest baru terjadi setelah Perang Dunia II.

• Dasar Istilah Akuntansi


Adapun dasar istilah akuntansi yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
1. Piutang Usaha, didefinisikan sebagai jumlah tanggungan yang harus dibayar oleh
klien.
2. Utang Usaha, jumlah tanggungan yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak
kreditor.
3. Aset, dalam dunia administrasi, asset terdiri dari dua jenis yaitu aset tetap dan aset
lancar.
4. Kelas Aset, ada tiga kelas aset yang wajib dipahami yaitu, ekuitas, pendapatan tetap,
dan obligasi.
5. Neraca, diartikan sebagai laporan keuangan milik perusahaan dalam periode waktu
tertentu.
6. Modal, merupakan semua set keuangan milik perusahaan.
7. Arus kas, merupakan semua aktivitas keuangan yang bisa berupa pendapatan atau
beban yang diharapkan mampu dihasilkan melalui aktivitas usaha.
8. Harga Pokok Penjualan, merupakan pengeluaran langsung dari perusahaan dan
berkaitan dengan operasional bisnis.
9. Kredit, merupakan entri akuntansi yang berpotensi menurunkan kekayaan atau aset
perusahaan.
10. Debit, merupakan entri akuntasi yang menunjukkan adanya kenaikan jumlah kekayaan
atau aset.
11. Biaya, merupakan semua bentuk pengeluaran.
12. Ekuitas, hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban dalam
neraca.
• Perkembangan Akuntansi di US
Akuntansi di AS diatur oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), namun
sebuah lembaga pemerintah Securities Exchange Commission (SEC) juga memiliki
kekuasaan untuk menerapkan standarnya sendiri.
Hingga tahun 2002, Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat, badan sektor
swasta lainnya, menetapkan Standar Auditing. Pada tahun itu, Badan Pengawas Akuntansi
Perusahaan Publik didirikan dengan kekuasaan yang luas untuk mengatur audit dan auditor
perusahaan publik. Di Amerika Serikat, dilakukan pengujian dan analisa pada prinsip dan
teori akuntansi yang berkembang melalui 4 fase yakni:
Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933). Pengaruh manajemen dalam pembentukan
prinsip-prinsip akuntansi muncul dari meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan
ekonomik dominan yang dimainkan oleh korporasi industri setelah 1900. Ketergantungan
pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi sebagai berikut: sebagian besar teknik
akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis, pusat perhatian pada penentuan penghasilan
kena pajak dan minimalisasi pajak penghasilan, penghindaran dari masalah-masalah
kompleks dan solusi berdasarkan kebijakan dianut, perbedaan perlakuan teknik akuntansi
dari perusahaan yang berbeda untuk masalah yang sama.
Perdebatan teoritis dan kontroversi pada saat itu terutama menyangkut akuntansi kos
untuk bunga. Penentuan biaya overhead dalam kos produksi menjadi isu utama seiring
dengan alokasi kos produk yang realistis, meningkatnya investasi pada mesin-mesin dan
kebutuhan modal untuk jangka panjang. Pendapat The American Institute of Accountants
(AIA) menentukan bahwa tidak ada kos penjualan, beban bunga, dan biaya administrasi
yang dimasukkan dalam kos overhead pabrik. Perselisihan tentang akuntansi kos bunga
dipandang sebagai konflik antara teori entitas dan kepemilikan.
Peristiwa penting lain adalah pengaruh pajak penghasilan terhadap teori akuntansi yang
diakuinya pendapatan bersih atas dasar periode akuntansi dan metode akuntansi yang
digunakan oleh pembukuan wajib pajak. Hal ini merupakan tahap awal harmonisasi antara
akuntansi pajak dengan akuntansi keuangan.
Fase Kontribusi Institusi (1933-1959). Fase ini ditandai dengan timbulnya institusi dan
peningkatan peranannya dalam pengembangan prinsip akuntansi, sebagai berikut: 1) Tahun
1934 Kongres membentuk Securities and Exchange Commission (SEC) untuk
melaksanakan berbagai peraturan investasi federal. Komisi ini dapat merumuskan hal-hal,
informasi, metode-metode, yang harus ditunjukkan dalam laporan keuangan. 2) Adanya
usulan agar AICPA mulai melakukan kerjasama dengan bursa saham sehingga standar yang
ditetapkan dalam laporan keuangan dapat sesuai dengan eksekutif perusahaan dan akuntan
sesuai dengan praktik yang ada.
Fase Kontribusi Profesional (1959-1973). Komite khusus tentang program riset
mengusulkan pembubaran CAP dan departemennya yang diterima oleh AICPA kemudian
didirikan Accounting Principle Board (APB) dan The Accounting Research Division (ARD)
untuk meneliti isu-irus yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
APB kemudian menerbitkan berbagai pendapat untuk membahas isu-isu kontroversial,
namun upaya tersebut tidak berhasil sehingga APB diserang dan dikritik karena opini yang
bersifat kontroversial termasuk tentang akuntansi pensiun, alokasi pajak penghasilan, kredit
pajak investasi, akuntansi untuk penggabungan usaha dan goodwill.
Fase Politisasi (1973-Sekarang). Keterbatasan asosiasi professional dan manajemen
dalam merumuskan teori akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif
dan politis. Dalam situasi tersebut FASB mengindikasikan proses penetapan standar
akuntansi sebagai proses demokratik.

• Akuntansi di Indonesia
Sejarah akuntansi di Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak zaman kerajaan. Namun
sayangnya, belum ada bukti yang bisa menguatkan pernyataan tersebut.
Awal penerapan akuntansi moderen di Indonesia baru dimulai pada masa kolonial
Belanda. Ketika datang ke Indonesia pada akhir abad ke-16, Belanda kemudian membentuk
sebuah organisasi dagang bernama VOC. Pada sekitar tahun 1642, akuntansi sudah mulai
mengalami perkembangan di Indonesia. Setelah VOC bangkrut pada akhir abad ke-18,
kekuasaan diambil alih oleh Kerajaan Belanda dan mulai muncul berbagai perusahaan
Belanda di Indonesia. Di dalam perusahaan ini diberlakukan pencatatan pembukuan yang
menekankan pada mekanisme debit dan kredit berdasarkan praktik dagang demi
kepentingan Belanda. Perkembangan akuntansi yang signifikan baru terlihat setelah
undang-undang mengenai sistem tanam paksa dihapuskan pada 1870. Lalu, pada 1907,
dikirim anggota dari sebuah organisasi akuntan, Nederlands Institute Van Accountants
(NIVA), bernama Van Schagen untuk menyusun serta mengontrol pembukuan perusahaan.
Sejak saat itu, penerapan akuntansi terus mengalami perkembangan di Indonesia.
Akuntan publik pertama adalah Frese & Hogeweg yang kantornya berada di Indonesia
pada 1981. Setelah itu disusul dengan berdirinya kantor akuntan H. Y. Voerens. Sedangkan
orang Indonesia pertama yang bekerja di bidang akuntansi bernama J. D. Massie, yang pada
masa kemerdekaan diangkat sebagai pemegang buku untuk jabatan akuntan pajak. Setelah
kemerdekaan Indonesia, tenaga akuntan mulai mengalami kemerosotan. Pada 1947, hanya
ada seorang akuntan di Indonesia bernama Prof. Dr. Abutrari. Barulah sekitar 1950-an,
kursus-kursus untuk mendidik tenaga di bidang akuntansi dilanjutkan kembali. Di
Indonesia, pendidikan akuntansi dimulai dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia pada 1952. Setelah itu, berbagai universitas lain juga mulai
membuka jurusan ini. Istilah akuntan sendiri baru resmi berlaku setelah UU No. 34 Tahun
1954 dikeluarkan.
Tiga tahun setelahnya, tepatnya 23 Desember 1957, dibentuk sebuah organisasi bernama
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menghimpun para akuntan di Indonesia. Dalam
perkembangannya, muncul sosok akuntan bernama Utomo Josodirdjo. Beliau menjadi
tokok penting dalam terjadinya perubahan sistem tata buku model Belanda ke sistem
akuntansi modern di Indonesia. Atas peran besarnya di bidang akuntansi, ia kemudian
disebut sebagai Bapak Akuntansi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Rokhman, Nur. (2022). Sejarah Akuntansi di Dunia dan Indonesia. Universitas Setekom.
https://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Sejarah-Akuntansi-
di-Dunia-dan-Indonesia/4cd60c21733f839b978194004ef267d21087d9e8

Mengenali 18 Istilah Akuntansi dan Penjelasannya Dalam Bisnis. (Tidak ada tahun publikasi
atau tanggal akses yang dicantumkan). https://www.hubster.co.id/blog/istilah-akuntansi-
dan-penjelasannya

Perkembangan Akuntnsi di Amerika Serikat. Studocu. (Tidak ada tahun publikasi atau
tanggal akses yang dicantumkan).https://www.studocu.com/id/document/universitas-
telkom/financial-accounting/perkembangan-akuntansi-di-amerika-serikat/40374335

Anda mungkin juga menyukai